Posts Tagged ‘Aswaja’
UIM Perkuat Nilai Aswaja Lewat Pesantren Mahasiswa Baru
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali melanjutkan rangkaian kegiatan akademik dan keislaman pada pekan kedua pelaksanaan Pesantren Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) bagi mahasiswa baru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum wajib yang dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Islam Aswaja yang menjadi landasan keagamaan UIM Al-Gazali.
Pelaksanaan Halaqa Aswaja kali ini digelar di Masjid Ash Shahabah, dengan menghadirkan narasumber utama, Dr. KH. Zaiduddin Hamka, M.Ag, yang membawakan materi “Konsep Ketuhanan dalam Islam Aswaja.” Senin (13/10/2025).
Dalam penyampaiannya, Dr. KH. Zaiduddin Hamka menekankan pentingnya memahami konsep ketuhanan secara utuh berdasarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang berlandaskan Al-Qur’an, Hadis, Ijma’, dan Qiyas.
Ia menjelaskan pemahaman tauhid yang benar merupakan pondasi utama dalam membentuk akidah seorang muslim, khususnya bagi generasi muda di lingkungan kampus Islam.
“Mahasiswa harus mampu membedakan antara konsep ketuhanan yang diajarkan dalam Islam dengan pandangan lain yang berkembang di luar ajaran Aswaja. Pemahaman tauhid yang lurus akan melahirkan sikap moderat, toleran, dan cinta terhadap sesama umat,” ujar Dr. KH. Zaiduddin Hamka di hadapan ratusan mahasiswa baru yang memenuhi Masjid Ash Shahabah.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja UIM, Dr. H. Maskur Yusuf, M.Ag, menyampaikan kegiatan Halaqa Aswaja ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat wawasan keislaman mahasiswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan yang menjadi karakter utama lulusan UIM Al-Gazali.
“Melalui Halaqa Aswaja, kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa UIM memahami ajaran Islam secara kaffah sesuai manhaj Ahlussunnah wal Jamaah. Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman hidup, baik di lingkungan kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” tutur Dr. Maskur Yusuf.
Ia juga menambahkan kegiatan ini merupakan bagian integral dari program kuliah kepesantrenan yang menjadi ciri khas pendidikan di UIM Al-Gazali, di mana mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga spiritualitas dan akhlak yang kuat.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Islam, UIM Al-Gazali berkomitmen untuk terus menanamkan ajaran Aswaja sebagai fondasi moral dan spiritual bagi seluruh civitas akademika. K
egiatan seperti Halaqa Aswaja diharapkan mampu membentuk generasi intelektual yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman keislaman yang kokoh dan moderat.
Rektor UIM: Aswaja Adalah Roh Kampus
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menegaskan bahwa Mata Kuliah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merupakan roh kampus yang harus menjadi jiwa dari seluruh aktivitas akademik di UIM.
Hal tersebut disampaikan Prof. Muammar saat membuka Workshop Tim Penyusun Mata Kuliah Rumpun Aswaja yang digelar di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM, Rabu (10/09/2025).
Kegiatan ini dihadiri para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Kepala Biro, serta seluruh tim penyusun mata kuliah Aswaja.
Dalam arahannya, Rektor menekankan penguatan mata kuliah Aswaja bukan hanya sebatas kewajiban administratif atau formalitas kurikulum, melainkan inti yang harus menggerakkan dinamika kampus.
“Roh kampus kita adalah Aswaja. Karena itu, kita menyiapkan konsep untuk menjadi wadah sebagai bentuk bahwa inilah kampus Aswaja,” ungkap Prof. Muammar.
Lebih jauh, ia menjelaskan keberadaan mata kuliah Aswaja menjadi identitas penting bagi UIM Al-Gazali, yang membedakan sekaligus mengokohkan posisinya di tengah perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Rektor juga menegaskan bahwa workshop ini diharapkan melahirkan warisan akademik yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
“Dari kegiatan ini, kita ingin ada legacy yang kita tinggalkan. Legacy itu dalam bentuk keseragaman dalam melaksanakan mata kuliah Aswaja di seluruh fakultas dan program studi,” tegasnya.
Workshop ini menjadi langkah strategis dalam menyamakan persepsi para dosen terkait penyusunan, pengelolaan, dan pengajaran mata kuliah Aswaja.
Dengan demikian, nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah dapat terintegrasi secara sistematis ke dalam proses pendidikan di UIM.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan UIM Al-Gazali semakin meneguhkan identitasnya sebagai kampus yang berlandaskan nilai-nilai Aswaja.
Bukan hanya sekadar lembaga akademik, tetapi juga pusat pengkaderan yang mampu melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan berkarakter sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
UIM Tanamkan Nilai Aswaja di Pesantren Mahasiswa
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali terus berkomitmen menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) sebagai pedoman bagi para mahasiswanya.
Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Pesantren Mahasiswa yang diadakan di Masjid Ash-Shahabah UIM Al-Gazali, Senin (21/10/2024).
Kegiatan pesantren ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dan sejumlah dosen pendamping, dengan mengundang narasumber utama, AG. Dr. KH. Abd. Muthalib Abdullah, MA.
Kegiatan ini mengusung tema “Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam” sebagai upaya untuk memberikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dan peran manusia di dunia menurut ajaran Aswaja.
Dalam paparannya, AG. Dr. KH. Abd. Muthalib Abdullah menjelaskan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral dan spiritual sebagai khalifah di muka bumi.
“Sebagai manusia, kita harus memahami bahwa tugas kita tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga berperan sebagai penjaga kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai pondasi awal dalam membentuk karakter mahasiswa UIM.
“Kegiatan pesantren ini menjadi langkah awal untuk membentuk mentalitas dan spiritualitas mahasiswa agar selaras dengan nilai-nilai Aswaja. Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa baru tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki akhlak yang baik,” ungkapnya.
Badruddin juga menambahkan bahwa UIM Al-Gazali akan terus mengadakan program serupa secara berkelanjutan untuk memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari para mahasiswa.
“Pesantren bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi kami harapkan bisa membekas dalam setiap langkah hidup mereka. Kami ingin setiap lulusan UIM memiliki jiwa yang tangguh dengan integritas Islam Aswaja,” tambahnya.
Salah satu mahasiswa baru, Syifa, menyampaikan kesannya, “Kegiatan ini membuka wawasan saya tentang hakikat hidup menurut Islam dan memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Aswaja. Ini adalah pengalaman berharga yang saya harap bisa menjadi bekal selama studi di UIM,” ujarnya.
Melalui pesantren ini, diharapkan para mahasiswa baru tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga dapat menjadi teladan dalam perilaku dan sikap, sejalan dengan ajaran Aswaja.
Pesantren Mahasiswa menjadi bukti nyata komitmen UIM dalam melahirkan generasi muda yang berintegritas dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Direktur Pascasarjana UIM Tekankan Perilaku Aswaja bagi Mahasiswa
UIM NEWS – Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Mir Alam Beddu, M.Si, menekankan pentingnya penerapan perilaku Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) di kalangan mahasiswa.
Hal ini disampaikan dalam kajian integrasi keilmuan yang berlangsung di Masjid Ash-Shahabah UIM Al-Gazali, pada Rabu (9/10/2024).
Dalam kajian tersebut, Prof. Mir Alam menyampaikan bahwa perilaku Aswaja tidak hanya menjadi pedoman dalam beragama, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap mahasiswa UIM Al-Gazali.
Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai Aswaja menekankan sikap moderasi, toleransi, dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial maupun akademik.
“Sebagai mahasiswa Universitas Islam Makassar, penting bagi kalian untuk terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip Aswaja. Sikap moderat, menghormati perbedaan, serta menjaga persatuan di tengah masyarakat harus menjadi landasan utama dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Mir Alam juga menggarisbawahi pentingnya sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.
Menurutnya, sebagai seorang muslim, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk berprestasi secara akademik, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam perilaku sosial.
“Menjadi seorang pemimpin, baik di kampus maupun di masyarakat, adalah tanggung jawab besar yang harus dibarengi dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Aswaja. Sikap yang saling menghargai dan menghormati perbedaan harus senantiasa diterapkan dalam kehidupan sosial kita,” tambahnya.
Kajian integrasi keilmuan ini merupakan bagian dari upaya Universitas Islam Makassar untuk membekali mahasiswanya dengan wawasan agama yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari tanpa meninggalkan semangat toleransi dan persatuan.
Sebagai akademisi dan pemimpin di lingkungan kampus, Prof. Mir Alam selalu mencontohkan penerapan nilai-nilai Aswaja dalam setiap aktivitasnya.
Menurutnya, keberhasilan dalam menjalani kehidupan bukan hanya dilihat dari pencapaian akademis atau jabatan yang diperoleh, tetapi juga dari kemampuan seseorang untuk menjaga akhlak dan berkontribusi secara positif bagi masyarakat.
“Mahasiswa Pascasarjana UIM harus mampu menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian dan kesejukan di tengah-tengah masyarakat. Kalian dituntut untuk tidak hanya unggul dalam bidang keilmuan, tetapi juga menjadi panutan dalam menerapkan nilai-nilai Aswaja yang penuh dengan kasih sayang, toleransi, dan keadilan,” pesan Prof. Mir Alam.
Kegiatan kajian ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang hadir. Mereka mengaku mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk lebih mendalami ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
UIM Al-Gazali, sebagai salah satu institusi pendidikan Islam terkemuka di Sulawesi Selatan, terus berkomitmen dalam mendidik generasi muda dengan mengedepankan nilai-nilai agama yang moderat dan inklusif.
Melalui kajian-kajian keilmuan seperti ini, diharapkan UIM Al-Gazali dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia serta mampu berperan aktif dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.
UIM Tumbuhkan Nilai Aswaja melalui Halaqah Mahasiswa Baru
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali meneguhkan komitmennya dalam menerapkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) kepada mahasiswa baru melalui kegiatan Halaqah yang berlangsung di Masjid Ash-Shahabah UIM Al-Gazali, Senin (07/10/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kampus untuk membekali mahasiswa dengan fondasi keagamaan yang kuat, sejalan dengan prinsip Aswaja yang menjadi ruh dari pendidikan Islam di UIM Al-Gazali.
Halaqah ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendalami pentingnya memahami dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkungan akademik.
Koordinator MKWK UIM Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, menjelaskan bahwa Halaqah ini adalah salah satu sarana yang dihadirkan oleh UIM Al-Gazali untuk memastikan bahwa seluruh mahasiswa baru mendapatkan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai Aswaja.
“Kami berupaya memberikan pemahaman yang komprehensif terkait nilai-nilai Aswaja kepada para mahasiswa agar mereka dapat menginternalisasikan ajaran-ajaran Islam yang moderat, toleran, dan penuh kasih sayang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Mardyawati menekankan pentingnya Halaqah sebagai media pembelajaran yang interaktif. Dalam forum ini, para mahasiswa diharapkan dapat bertanya, berdiskusi, dan memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran-ajaran Islam, khususnya terkait prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah.
“Kita ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam akhlak dan spiritual,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja, Dr. H. Maskur Yusuf, M.Ag, dalam pemaparannya, menjelaskan sejarah dan perkembangan Aswaja serta relevansinya dalam konteks kehidupan modern.
“Ahlussunnah wal Jama’ah adalah ajaran Islam yang menekankan pada moderasi, keseimbangan, dan sikap yang tidak ekstrim. Nilai-nilai ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” tuturnya.
Dr. Maskur Yusuf juga menekankan harapannya agar mahasiswa UIM Al-Gazali mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Islam moderat ke dalam masyarakat.
“Melalui Halaqah ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai Aswaja kepada mahasiswa agar mereka mampu menjadi pribadi yang teguh dalam keimanan, namun tetap terbuka dalam berdialog dengan perbedaan,” tambahnya.
Ardiansyah, salah satu mahasiswa baru dari Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, menyatakan bahwa kegiatan Halaqah ini sangat bermanfaat.
“Sebagai mahasiswa baru, kegiatan ini membantu kami memahami lebih dalam ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan seperti ini,” ujarnya.
Kegiatan Halaqah ini akan terus dilaksanakan secara rutin selama masa orientasi mahasiswa baru, dengan harapan dapat menjadi pondasi awal yang kuat bagi mereka dalam menempuh pendidikan di UIM Al-Gazali.
Selain itu, Halaqah ini juga menjadi salah satu bentuk tanggung jawab moral UIM dalam menjaga keluhuran nilai-nilai Islam di tengah dinamika global yang terus berubah.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, UIM Al-Gazali berharap dapat terus melahirkan generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kokoh, berlandaskan pada ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Direktur Pascasarjana UIM: Nilai Aswaja Pilar Aktivitas Akademik
UIM NEWS – Direktur Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Mir Alam, M.Si., menegaskan pentingnya penerapan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dalam seluruh aktivitas akademik di lingkungan kampus.
Pernyataan ini disampaikan dalam amanatnya saat bertindak sebagai Pembina upacara yang diikuti oleh seluruh sivitas akademika UIM Al-Gazali di pelataran kampus, Senin (02/09/2024).
Dalam amanatnya, Prof. Mir Alam menyampaikan bahwa nilai-nilai Aswaja harus menjadi landasan dasar dalam setiap tindakan dan keputusan di lingkungan universitas.
“Nilai-nilai Aswaja seperti tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan i’tidal (adil) harus tercermin dalam seluruh aktivitas akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujar Prof. Mir Alam.
Ia menekankan bahwa penerapan nilai-nilai ini bukan hanya sebatas teori, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan di kampus.
Menurut Prof. Mir Alam, penerapan nilai-nilai Aswaja yang konsisten akan menciptakan lingkungan akademik yang harmonis, kondusif, dan bermartabat.
Ia menjelaskan bahwa sikap moderat, toleran, seimbang, dan adil akan membantu seluruh sivitas akademika dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, terutama dalam menjaga identitas keislaman di tengah arus globalisasi.
“Pemahaman yang benar terhadap nilai-nilai Aswaja akan menjadi bekal bagi kita semua untuk tetap kokoh dalam menghadapi berbagai perubahan yang cepat dan tantangan yang kompleks.
Di tengah arus globalisasi, kita harus mampu menjaga identitas kita sebagai umat Islam yang moderat dan berakhlak mulia,” lanjutnya.
Selain itu, Prof. Mir Alam juga mengajak seluruh peserta upacara untuk senantiasa memperkuat komitmen dalam menerapkan nilai-nilai Aswaja dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus.
“Mari kita jadikan UIM Al-Gazali sebagai teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” tambahnya.
Upacara ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Momentum tersebut menjadi ajang untuk memperkuat komitmen sivitas akademika UIM Al-Gazali dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja dalam setiap aktivitasnya.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Prof. Mir Alam juga mengusulkan sejumlah program strategis yang akan diintegrasikan ke dalam kurikulum dan kegiatan kampus.
Salah satunya adalah penguatan mata kuliah yang berbasis pada pemahaman dan penerapan nilai-nilai Aswaja, serta pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang mengedepankan prinsip-prinsip moderasi, toleransi, keseimbangan, dan keadilan.
“Dengan pendekatan ini, diharapkan lulusan UIM Al-Gazali tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang tinggi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia, sesuai dengan nilai-nilai Aswaja,” jelasnya.
Penegasan yang disampaikan oleh Prof. Mir Alam ini diharapkan dapat mendorong seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali untuk lebih memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja secara lebih konkret dalam kehidupan akademik dan sosial mereka, sehingga universitas ini dapat terus menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Memasuki 17 Ramadhan, UIM Peringati Malam Nuzulul Qur’an
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali peringati malam Nuzulul Qur’an yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, Rabu (27/03/2024).
Peringatan Nuzulul Qur’an Tahun 1445 Hijriyah dengan tema “Jadikan Al-Qur’an sebagai Teman Hidup” ini berlangsung di Masjid As-Shahabah di awali dengan Sholat Ashar berjamaah.
Setelah melaksanakan Sholat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan Tadarrus Juz 16 dipimpin oleh Rahmat Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur-an dan Tafsir
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan dan ketaatan sivitas akademika UIM terhadap Al-Qur’an.
Dalam kegiatan ini Rektor UIM Al-Gazali memberi sambutan dan arahan yang mengatakan bahwa peringatan Malam Nuzulul Qur’an ini merupakan momen penting bagi umat Islam untuk kembali merenungkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.
“Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Oleh karena itu, kita harus terus mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” Ucap Prof. Muammar.
Prof. Muammar juga berharap, melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan ini, sivitas akademika UIM dapat meningkatkan kecintaan dan ketaatannya terhadap Al-Qur’an.

Selain itu, Ketua BPH Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M Zain, M.Si yang juga hadir memberikan sambutan.
Prof. Majdah dalam sambutannya mengajaka segenap civitas akademika untuk selalu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Beliau berharap agar civitas akademika UIM dapat menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam meraih prestasi dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Lanjut ke rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu, Hikmah Nuzulul Qur’an dengan menghadirkan Dr. Muhammad Asriady, M.Th.I.
Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika UIM, termasuk para dosen, karyawan, dan mahasiswa lingkup UIM Al-Gazali yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah.
Memasuki Bulan Suci Ramadhan, UIM Tadarusan
UIM NEWS – Tadarus Ramadhan Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali merupakan acara tahunan yang diadakan selama bulan suci Ramadhan.
Program ini bertujuan untuk mendorong umat Islam untuk bersama-sama mengaji dan menumbuhkan rasa kebersamaan di kalangan mahasiswa dan dosen UIM.
Program ini terbuka untuk seluruh civitas UIM Al-Gazali, apapun tingkat kemahiran mengajinya. Seluruh Civitas Akademika UIM Al-Gazali sangat antusias dalam mengikuti Tadarusan.
Hal ini terlaksana setiap hari untuk membaca Al-Qur’an bersama-sama, dan setiap peserta diharapkan membaca setidaknya satu juz (bagian) Al-Qur’an setiap hari.

Tadarusan ini menjadi sebuah implementasi atau penerapan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah Annahdliyah.
Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk membantu memperdalam pemahaman tentang Al-Quran dan untuk meningkatkan keterampilan membaca.
Program Tadarus Ramadhan UIM Al-Gazali merupakan kesempatan berharga bagi umat Islam untuk berkumpul dan mempererat silaturahmi dengan Al-Quran.
Program ini juga merupakan cara yang bagus untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan meningkatkan pemahaman keaswajaan.
