Tips Jitu Pilih Kampus, UIM Jadi Jawaban

UIM NEWS – Memasuki masa penerimaan mahasiswa baru, ribuan calon mahasiswa di seluruh Indonesia mulai dihadapkan pada pilihan penting dalam hidup mereka, memilih kampus yang tepat.

Tidak sedikit yang merasa kecewa karena gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), namun jangan berkecil hati.

Masih banyak kampus swasta berkualitas yang bisa menjadi alternatif terbaik—salah satunya adalah Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali.

UIM Al-Gazali hadir sebagai solusi dan jawaban bagi para pejuang perguruan tinggi swasta (PTS) yang tengah mencari kampus yang sesuai dengan potensi, kebutuhan, dan harapan mereka.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips penting yang harus diperhatikan dalam memilih kampus impianmu:

  1. Perhatikan Akreditasi Kampus

Akreditasi merupakan aspek krusial yang sering menjadi pertimbangan dalam dunia kerja.

Kampus dengan akreditasi yang baik menunjukkan kualitas pendidikan yang mumpuni serta didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten.

UIM Al-Gazali sendiri telah terakreditasi baik dan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan demi mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia profesional.

  1. Fasilitas Kampus yang Memadai

Fasilitas yang lengkap sangat menunjang proses belajar mengajar. Kampus yang baik seharusnya memiliki laboratorium modern, auditorium yang representatif, ruang kelas nyaman, perpustakaan dengan koleksi literatur lengkap, hingga area parkir yang luas.

Selain itu, keberadaan fasilitas umum seperti akses transportasi (halte, stasiun) juga menjadi nilai tambah. UIM Al-Gazali terus berbenah menghadirkan fasilitas terbaik bagi seluruh sivitas akademikanya.

  1. Ketersediaan Beasiswa

Masalah finansial tidak seharusnya menjadi penghalang untuk menempuh pendidikan tinggi. Kampus yang berkualitas biasanya menyediakan berbagai jenis beasiswa, mulai dari beasiswa prestasi, beasiswa bidik misi, beasiswa tahfidz, hingga keringanan uang kuliah dan bebas uang pangkal.

Di UIM Al-Gazali, mahasiswa berprestasi diberi kesempatan luas untuk mendapatkan dukungan beasiswa selama menempuh studi.

  1. Pilihan Program Studi Sesuai Minat dan Bakat

Salah satu kesalahan umum calon mahasiswa adalah memilih jurusan karena ikut-ikutan teman atau tren. Padahal, pemilihan program studi seharusnya berdasarkan minat dan bakat agar proses perkuliahan dapat dijalani dengan semangat dan kesungguhan.

UIM Al-Gazali menawarkan beragam program studi unggulan mulai dari ilmu keislaman, pendidikan, pertanian, teknik, hingga ilmu komunikasi dan kesehatan.

  1. Lokasi Kampus yang Strategis

Kampus yang berada di lokasi strategis akan sangat membantu mobilitas mahasiswa. Kedekatan dengan pusat kota, tempat tinggal, atau fasilitas umum seperti rumah sakit, terminal, hingga tempat ibadah merupakan pertimbangan penting.

UIM Al-Gazali berlokasi di pusat Kota Makassar, memudahkan akses dari berbagai penjuru.

  1. Aktivitas Kemahasiswaan yang Beragam

Kehidupan kampus tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga tentang pengembangan soft skill melalui berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kampus yang baik akan mendorong mahasiswanya aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan seni, olahraga, hingga forum ilmiah. Di UIM Al-Gazali, mahasiswa diberi ruang untuk berkembang secara utuh sebagai insan akademis dan sosial.

  1. Fleksibilitas Program Perkuliahan

Kampus modern harus mampu menyesuaikan waktu perkuliahan dengan kebutuhan mahasiswa. Pilihan kelas pagi, kelas malam, kelas akhir pekan, bahkan e-learning menjadi fasilitas yang sangat membantu, terutama bagi mahasiswa yang juga bekerja. UIM Al-Gazali menyediakan fleksibilitas ini melalui berbagai program kelas reguler dan kelas karyawan.

  1. Jaringan Alumni yang Kuat

Salah satu indikator kampus yang baik adalah seberapa kuat jaringan alumninya. Alumni yang sukses di dunia kerja dapat menjadi inspirasi sekaligus mentor bagi mahasiswa baru.

UIM Al-Gazali memiliki komunitas alumni yang aktif di berbagai bidang, mulai dari akademisi, pengusaha, hingga pejabat publik, yang kerap memberikan kontribusi positif bagi almamater.

Dengan memperhatikan delapan tips penting di atas, calon mahasiswa dapat lebih yakin dan bijak dalam menentukan kampus tujuannya.

Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menggapai masa depan gemilang tanpa harus bergantung pada PTN.

Jangan ragu untuk bergabung dengan UIM Al-Gazali dan menjadi bagian dari generasi unggul yang berlandaskan keilmuan dan keislaman. Ayo wujudkan cita-citamu bersama kampus yang peduli, berkualitas, dan terus berinovasi!

UIM Teguhkan Silaturahmi Lewat Halal bi Halal

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Halal bi Halal yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Rabu (09/04/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi spiritual pasca-Ramadhan, yang dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, para dosen, serta tenaga kependidikan.

Kegiatan ini dibuka dengan suasana penuh kekeluargaan, mempertemukan seluruh sivitas akademika dalam satu ruang kebersamaan.

Halal bi Halal ini menjadi momen penting bagi keluarga besar UIM Al-Gazali untuk saling bersapa, memaafkan, dan memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai nilai-nilai keislaman.

Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., hadir memberikan hikmah Halal bi Halal.

Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya menjaga tradisi Halal bi Halal sebagai warisan budaya luhur bangsa yang telah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam sejak masa Rasulullah SAW dan para sahabat.

“Halal bi Halal ini menjadi momentum untuk kita sebagai warga Indonesia untuk menjaga tradisi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh Nabi dan para sahabat,” ujarnya dengan penuh semangat.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa Halal bi Halal bukan hanya sekadar rutinitas tahunan atau seremoni formal semata, melainkan juga merupakan sarana untuk memperkuat hubungan kekeluargaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan memperbaiki relasi antar pribadi di lingkungan kampus.

“Halal bi Halal ini juga menjadi momentum untuk kita semua sebagai keluarga besar untuk saling memaafkan. Ini adalah langkah awal untuk membangun keharmonisan yang lebih kuat antar sesama,” jelasnya.

Badruddin Kaddas juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan salah satu cara merawat dan memperkuat nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi utama kehidupan kampus di UIM Al-Gazali.

Ia berharap suasana yang hangat dan penuh keikhlasan dalam acara ini dapat terus terjaga dalam keseharian sivitas akademika.

“Kita melakukan Halal bi Halal ini sebagai bentuk untuk menjaga dan memperkuat keharmonisan kita sebagai umat Islam, khususnya di lingkungan UIM Al-Gazali,” tambahnya.

Dalam akhir tausiyahnya, ia mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan momen ini sebagai sarana membersihkan hati dan memperbaiki hubungan antar sesama.

Menurutnya, keikhlasan dalam memberi dan menerima maaf adalah dasar utama dalam membangun komunitas yang kuat dan harmonis.

“Memaafkan adalah salah satu cara untuk membersihkan hati. Kita sama-sama saling memaafkan untuk membangun keharmonisan kita sebagai keluarga besar UIM Al-Gazali,” tuturnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini diakhiri dengan saling bersalaman dan ramah tamah antar peserta.

Suasana hangat, penuh senyum, dan rasa kekeluargaan yang kental menciptakan energi positif yang diharapkan mampu menginspirasi semangat kerja dan kolaborasi dalam menjalankan tugas dan amanah masing-masing di lingkungan kampus.

Melalui kegiatan ini, UIM Al-Gazali meneguhkan komitmennya untuk terus membangun atmosfer kampus yang inklusif, penuh nilai spiritual, dan menjunjung tinggi semangat persaudaraan di antara seluruh elemen universitas.

Halal bi Halal UIM, Rektor Ajak Tingkatkan Spirit Pascapuasa

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, mengajak seluruh civitas akademika untuk meningkatkan semangat dan produktivitas pasca Ramadhan.

Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Halal bi Halal yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, yang dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, dosen, hingga tenaga kependidikan, Rabu (09/04/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi spiritual pasca menjalani ibadah Ramadhan.

Suasana yang khidmat dan penuh kehangatan menandai kebersamaan yang terjalin kuat di lingkungan kampus UIM Al-Gazali.

Turut hadir dalam kegiatan ini para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, dosen, serta seluruh tenaga kependidikan yang menunjukkan komitmen untuk terus bergerak maju bersama.

Prof. Muammar Bakry menekankan bulan Syawal bukan hanya menjadi waktu untuk merayakan kemenangan setelah menjalani puasa, tetapi juga sebagai momen awal untuk meningkatkan semangat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk spiritualitas dan akademik.

“Bulan Syawal ini adalah bulan peningkatan. Kita harapkan Ramadhan yang telah kita lalui membawa peningkatan dalam amalan dan juga dalam semangat akademik kita,” ungkap Rektor.

Ia menambahkan bahwa semangat Syawal harus dimaknai sebagai “power full moment” untuk memulai aktivitas dengan energi baru, baik dalam pengajaran, penelitian, maupun pelayanan akademik.

Menurutnya, semangat baru ini akan menjadi pondasi dalam membangun kampus yang lebih maju dan berdaya saing.

“Syawal itu peningkatan power full untuk peningkatan akademika kita. Alhamdulillah, saya sangat optimistis dengan kehadiran bapak dan ibu sekalian dalam memberikan semangat ke depan,” lanjut Prof. Muammar.

Rektor juga menyampaikan rasa syukurnya atas kekompakan dan kebersamaan seluruh civitas akademika selama menjalani bulan Ramadhan.

Ia berharap bahwa ibadah dan amalan yang telah dilakukan menjadi bekal spiritual dalam memperkuat integritas dan dedikasi dalam melaksanakan tugas di kampus.

“Kita harapkan Ramadhan yang kita lewati ini menjadi pahala untuk kita semua, serta menjadi awal momen peningkatan dan produktivitas dari kinerja kita,” tuturnya.

Lebih jauh, Prof. Muammar menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pengelolaan akademik.

Ia mendorong optimalisasi platform smart campus yang saat ini tengah dikembangkan di UIM Al-Gazali, sebagai bagian dari transformasi digital yang mendukung efisiensi dan mutu layanan pendidikan.

“Untuk mengakses smart campus, ini adalah bagian dari peningkatan pengajaran bagi para pimpinan fakultas dan dosen. Kita harapkan digitalisasi kampus bisa mempercepat layanan dan memperkuat mutu pendidikan di UIM,” tegasnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini juga dirangkaikan dengan ramah tamah, saling bersalaman, dan saling memaafkan di antara seluruh peserta.

Nuansa kekeluargaan dan ukhuwah Islamiyah begitu terasa, memperkuat identitas UIM Al-Gazali sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat baru pasca-Ramadhan mampu menjadi pendorong utama bagi seluruh civitas akademika dalam mewujudkan visi UIM Al-Gazali menuju kampus yang unggul, modern, dan berbasis nilai-nilai Islam, seiring dengan tantangan zaman yang semakin kompleks dan kompetitif.

UIM Gelar Halal bi Halal, Semangat Baru Pascaramadhan

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Halal bi Halal bagi seluruh civitas akademika di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Rabu (09/04/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum silaturahmi dan refleksi spiritual pasca-Ramadhan, serta ajang memperkuat kebersamaan antar unsur pimpinan, dosen, hingga tenaga kependidikan.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, Dosen, serta seluruh tenaga kependidikan di lingkungan kampus.

Dalam sambutannya, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, menyampaikan pentingnya menjadikan bulan Syawal sebagai titik tolak peningkatan spiritual dan akademik.

“Bulan hadapkan peningkatan, kita harapkan Ramadhan ini peningkatan amalan kita, dan juga peningkatan semangat akademik kita,” ujarnya.

Ia menegaskan semangat Syawal bukan hanya sebatas perayaan, tetapi juga momentum untuk memulai kembali aktivitas dengan energi dan optimisme baru.

“Syawal itu peningkatan power full untuk peningkatan akademika kita. Alhamdulillah saya sangat optimistis dengan kehadiran bapak ibu sekalian dalam memberikan semangat ke depan,” lanjutnya.

Prof. Muammar juga menyampaikan rasa syukurnya atas kebersamaan seluruh civitas akademika selama menjalankan ibadah Ramadhan.

Ia berharap amalan yang dilakukan selama bulan suci menjadi bekal spiritual yang memperkuat integritas dan dedikasi dalam menjalankan tugas di lingkungan kampus.

“Kita harapkan Ramadhan yang kita lewati ini menjadi pahala untuk kita semua, serta menjadi awal momen peningkatan dan produktivitas dari kinerja kita,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi melalui platform smart campus sebagai upaya penguatan proses pembelajaran dan pengelolaan akademik yang lebih modern dan efisien.

“Untuk mengakses smart campus, ini adalah bagian dari peningkatan pengajaran bagi para pimpinan fakultas dan dosen. Kita harapkan digitalisasi kampus bisa mempercepat layanan dan memperkuat mutu pendidikan di UIM,” pungkasnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini juga dirangkaikan dengan ramah tamah dan saling bersalaman sebagai bentuk saling memaafkan dan mempererat ukhuwah Islamiyah antar seluruh unsur di lingkungan UIM Al-Gazali.

Suasana kekeluargaan sangat terasa selama kegiatan berlangsung, yang menandakan bahwa kampus UIM Al-Gazali tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu, tetapi juga sebagai ruang tumbuhnya nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan profesionalisme.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat baru pasca-Ramadhan mampu membawa UIM Al-Gazali menuju pencapaian akademik yang lebih baik, seiring dengan upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan di era digital dan kompetitif saat ini.

Gagal SNBP Bukan Akhir, Psikolog Sarankan Bangkit dan PTNU Jadi Solusi Pendidikan

UIM NEWS Pengumuman hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 pada Selasa 18 Maret 2025 menyisakan beragam reaksi dari para pelajar.

Dari ratusan ribu pendaftar, hanya 173.028 siswa yang berhasil lolos ke perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi ini.

Bagi yang belum berhasil, momen ini bisa menjadi titik balik untuk bangkit dan menata langkah selanjutnya.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Yuli Fajar Susetyo, mengajak para siswa yang gagal SNBP untuk tidak larut dalam kekecewaan.

Menurutnya, SNBP hanyalah salah satu pintu masuk menuju pendidikan tinggi, bukan satu-satunya jalan.

“Siswa harus bangkit setelah gagal di jalur SNBP. Ketika satu pintu tertutup, segera cari pintu lain. Masih ada UTBK, ujian mandiri, dan jalur seleksi lainnya yang bisa ditempuh,” ungkap Yuli kepada NU Online, Sabtu (22/3/2025).

Yuli juga menyarankan agar siswa mulai menyusun strategi belajar dan mencari lingkungan yang positif untuk menjaga semangat.

“Berada di sekitar orang-orang yang juga berjuang bisa memberikan energi positif. Yang penting jangan menyerah, tetap fokus dan disiplin menyiapkan diri,” tambahnya.

Di sisi lain, Sekretaris Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU), Muhammad Faishal Aminuddin, menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dapat menjadi alternatif berkualitas untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

“PTNU hadir bukan hanya sebagai tempat belajar ilmu keislaman, tapi juga menawarkan program studi unggulan di bidang sains, ekonomi, sosial-humaniora, hingga kedokteran,” ujar Faishal, Minggu (23/3/2025).

Saat ini, terdapat sekitar 300 PTNU di seluruh Indonesia, dengan total lebih dari 1.200 program studi dan lebih dari 500.000 mahasiswa aktif.

Bahkan, beberapa di antaranya telah memperoleh akreditasi institusi unggul, seperti UNU Yogyakarta, Unusa Surabaya, hingga Unisma Malang.

“PTNU memiliki kualitas akademik yang terus berkembang, ditopang oleh sarana dan prasarana yang memadai serta kerja sama internasional di berbagai negara seperti China, India, dan kawasan Asia Tenggara,” paparnya.

Selain kualitas pendidikan, Faishal menyebutkan bahwa PTNU juga menawarkan biaya kuliah yang terjangkau dan beragam pilihan beasiswa, membuatnya semakin relevan untuk menjadi pilihan calon mahasiswa di tengah persaingan seleksi PTN.

“Dengan biaya pendidikan yang terjangkau dan mutu pendidikan yang terjamin, PTNU merupakan pilihan yang layak. Lulusan PTNU juga banyak yang sukses di dunia kerja dan studi lanjut,” tutupnya.

Gagal di SNBP bukan akhir dari segalanya. Justru, ini bisa menjadi momentum untuk menemukan peluang baru di jalur pendidikan yang tak kalah menjanjikan. PTNU hadir sebagai jembatan harapan bagi siswa Indonesia yang ingin tetap melangkah dan berkembang.

Yayasan Negeri Rempah dan UIM Teken MoA, Perkuat Literasi Budaya Jalur Rempah

UIM NEWSYayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Agreement (MoA) dengan beberapa fakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu (26/03/2025).

Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.

Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.

Fakultas-fakultas yang terlibat dalam kerja sama ini meliputi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Keguruan, Ilmu Pendidikan dan Sastra, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Teknik.

Penandatanganan ini memperluas ruang kolaborasi lintas-disiplin, mempertemukan berbagai perspektif akademik dalam mendukung misi literasi budaya.

Selain itu, kerja sama juga dijalin antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIM dan Komite Pelaksana International Forum on Spice Route (IFSR) 2025.

IFSR merupakan forum tahunan yang diinisiasi oleh Yayasan Negeri Rempah pada 2019 dan sejak 2022 berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi akademik dalam penyelenggaraan IFSR 2025 yang akan digelar pada 23–26 September 2025.

Sivitas akademika UIM Al-Gazali diharapkan dapat berpartisipasi dalam konferensi sebagai penyaji hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen-dosen UIM Al-Gazali juga akan dilibatkan sebagai reviewer dan editor dalam penerbitan prosiding.

Tak hanya itu, Yayasan Negeri Rempah dan LPPM UIM Al-Gazali akan menggelar program pendampingan untuk meningkatkan kualitas penulisan artikel ilmiah, mulai dari pelatihan teknis hingga percepatan proses publikasi.

Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya menguatkan posisi UIM Al-Gazali sebagai mitra akademik dalam forum internasional, tetapi juga memperluas cakupan literasi ilmiah yang berbasis pada warisan Jalur Rempah.

Ketua Dewan Pengurus YNR, Dewi Kumoratih, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk membumikan semangat Jalur Rempah sebagai sarana pertukaran pengetahuan dan pemahaman antarbudaya.

“Jalur Rempah jangan dilihat hanya sebagai narasi sejarah. Jalur Rempah justru memberikan perspektif kontekstual yang unik dan relevan dalam menjawab berbagai tantangan kontemporer seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, inekualitas, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperluas ruang interaksi antara komunitas, akademisi, dan publik dalam merawat warisan peradaban serta membangun kembali tradisi intelektual.

“Kami percaya kerja sama ini akan memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkapnya.

Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.

Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.

Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik yang akan menjadi ruang bagi para ahli untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.

Melalui kolaborasi ini, Yayasan Negeri Rempah dan Universitas Islam Makassar memperkuat komitmen untuk menjaga, menggali, dan memanfaatkan warisan Jalur Rempah sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan lintas generasi.

“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” pungkas Dewi Kumoratih.

UIM dan Negeri Rempah Kolaborasi Perkuat Literasi Budaya

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu, (26/03/2025).

Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.

Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan literasi budaya dan pengetahuan berbasis Jalur Rempah sebagai bagian penting dalam peradaban maritim Nusantara.

“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” ujar Dewi Kumoratih dalam sambutannya.

Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.

Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.

Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik.

Forum tersebut akan menjadi ruang bagi para ahli dari kedua institusi untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.

“Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkap Prof. Muammar Bakry.

Lebih lanjut, kerja sama ini juga mencakup kolaborasi dalam penulisan dan publikasi karya ilmiah yang melibatkan berbagai institusi akademik dan afiliasi dari kedua belah pihak.

Diharapkan, kajian akademik tentang Jalur Rempah dapat semakin berkembang dan menjadi referensi penting dalam studi budaya maritim.

Sebagai bentuk implementasi nyata, UIM Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah juga berencana menggelar pameran komunitas yang akan menampilkan berbagai pengetahuan serta praktik budaya yang masih hidup di tengah masyarakat.

Pameran ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman publik tentang warisan budaya Nusantara.

Selain itu, kedua institusi berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebudayaan melalui berbagai pelatihan dan akses terhadap narasumber berkompeten.

Upaya ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan pengetahuan dan teknologi tradisional dalam konteks modern.

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU ini, Yayasan Negeri Rempah juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan delapan fakultas di UIM Al-Gazali.

Langkah ini semakin memperkokoh jalinan kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang inklusif serta berkelanjutan.

UIM dan Yayasan Negeri Rempah Bersinergi Majukan Rempah Indonesia

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan Negeri Rempah.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara luring dan daring melalui Zoom di ruang rapat pimpinan lantai 3 Gedung Rektorat, Rabu (26/03/2025).

Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., bersama Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si.

Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan rempah-rempah di Indonesia melalui pendekatan akademik, penelitian, dan pelestarian warisan budaya.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan potensi rempah-rempah Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan hasil rempah terbanyak di dunia. Begitu pentingnya rempah-rempah hingga memainkan peran besar dalam politik, ekonomi, dan budaya dunia. Melalui kerja sama ini, kita ingin berkontribusi dalam penelitian, edukasi, dan pengembangan sektor rempah untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si., menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat membuka peluang besar bagi perkembangan rempah di Indonesia.

“Tidak ada komoditas yang memainkan peran lebih penting dalam perkembangan peradaban modern selain rempah-rempah. Dengan adanya kerja sama ini, kita dapat membangun sinergi antara dunia akademik dan industri untuk memastikan rempah Indonesia terus berkembang dan tetap menjadi aset berharga bagi bangsa,” tuturnya.

Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk penelitian tentang varietas rempah unggulan, pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat terkait budidaya dan pemanfaatan rempah, serta pengembangan produk berbasis rempah yang dapat meningkatkan daya saing di pasar global.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan UIM Al-Gazali dapat menjadi pusat kajian dan pengembangan rempah yang berperan dalam mendukung ketahanan pangan, kesejahteraan petani rempah, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen rempah terkemuka di dunia.

Ramadan dengan Cinta 26: Ayat-ayat Cinta

Oleh: Rektor Univesrsitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag

UIM – Ayat juga biasa diterjemahkan dengan tanda atau alamat (alamah). Maksudnya bahwa ayat adalah tanda kekuasaan Allah swt Sang maha Pencipta alam semesta. Tanda bahwa Allah swt Maha Ada dan Maha Pencipta makhluknya, dapat dilihat pada alam semesta yang biasa disebut dengan ayat-ayat kauniyah (ciptaan). Sementara ayat-ayat dalam bentuk ucapan (firman) disebut dengan ayat-ayat qauliyah.

Ada yang berkata, jika ayat qauliyah yang terdapat dalam al-Qur’an diformat dalam bentuk ciptaan, maka itulah alam semesta (ayat kauniyah). Sebaliknya, andai ayat kauniyah diubah bentuk menjadi ucapan (verbal dalam bentuk firman) maka itulah al-Qur’an (ayat-ayat qauliyah) yang terbaca dalam susunan mushaf. Kalua demikian antara al-Qur’an dan alam semesta saling ,enjelaskan antara satu dengan lainnya.

Mengkaji, meneliti dan mengamati fenomena alam semesta adalah membaca ayat-ayat Tuhan dalam bentuk kauniyah, ini yang sering dilakukan oleh akademisi di kampus, apalagi di dunia yang minoritas muslim penduduknya.

Ilmu pengetahuan alam, ilmu biologi dan ilmu-ilmu lainnya hakikatnya adalah ilmu yang bersumber dari ayat-ayat Tuhan. Seharusnya tujuan mempelajari ilmu ilmu tersebut menghadirkan suasana batin akan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Mencintai ilmu berarti mencintai ayat-ayat Tuhan. Sikap seperti ini adalah sikap orang yang tawadhu dengan ilmunya, tidak melahirkan kesombongan intelektual yang justru semakin menjauhkan seseorang dari Tuhan-Nya.

Ilmu pengetahuan dan al-Qur’an memiliki hubungan erat dan saling menunjang. Keduanya dapat saling melengkapi dalam menafsirkan alam semesta. Dalam keseharian, ayat al-Qur’an mengajarkan kebaikan dan etika, sehingga menjadi penyeimbang dalam perkembangan sains. Ayat al-Qur’an dapat mendukung kegiatan ilmiah sedangkan ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan mendalam yang bersumber kepada wahyu Allah.

Korelasi ilmu pengetahuan dan ayat-ayat al-Qur’an secara dialogis, yaitu hubungan antara sains dan agama yang saling melengkapi. Bisa juga dipahami secara integratif, yaitu hubungan antara sains dan ayat al-Qur’an terintegrasi antara satu dengan lainnya.

Hanya sayangnya, intensitas muslim yang lebih banyak membaca ayat-ayat qauliyah memang sangat minim jika dibandingkan membaca dalam bentuk ayat-ayat kauniyah. Idealnya keduanya berjalan sebanding antara literasi alam semesta dan literasi mushaf al-Qur’an. Al-Qur’an adalah ayat-ayat cinta dari Allah, mencintai ayat-ayat-Nya merupakan wujud cinta kepada Allah. Cinta kepada ayat-ayat-Nya dapat diwujudkan dengan membacanya, memahaminya, menelitinya, dan mengamalkannya.

Ibarat menerima surat cinta dari kekasih yang kadang dibaca berulang-ulang tak bosan-bosannya, demikianlah seorang mukmin yang membaca al-Qur’an merasakan cinta hakiki, sumber dari segala sumber cinta. Berdialog dan bercengkrama dengan Tuhan melalui ayat-ayat-Nya dengan hati, pikiran, mata dan lisan. Berlama-lama dengannya adalah kenikmatan yang sangat indah dan menakjubkan. Al-Qur’an dan alam semesta adalah ayat yang menginspirasi dan menumbuhkan rasa cinta, menuntun dalam menjalani hidup. Alamat yang tepat untuk menyalurkan cinta kepada-Nya.

UIM Gelar Buka Puasa, Eratkan Kebersamaan Civitas

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar buka puasa bersama bagi seluruh civitas akademika, Rabu (20/03/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat ini dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan Fakultas, serta seluruh civitas akademika.

Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan antar civitas akademika dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam lingkungan kampus.

Selain itu, kegaiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan spiritualitas di bulan suci Ramadan.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan berpuasa di bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk menggapai pahala yang lebih banyak sekaligus memperkuat kebersamaan di lingkungan akademik.

“Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana kita diberi kesempatan untuk menggapai pahala sebanyak-banyaknya. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan menjaga kebersamaan sebagai insan akademik,” ujarnya.

Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, juga menekankan pentingnya menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan hubungan antar sesama.

“Kebersamaan dalam sebuah institusi akademik sangat penting, dan melalui buka puasa bersama ini kita berharap dapat semakin memperkuat rasa persaudaraan serta nilai-nilai keislaman di lingkungan UIM Al-Gazali,” kata Prof. Majdah.

Suasana kebersamaan terlihat begitu erat, di mana para dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan berbaur dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Kegiatan buka puasa bersama ini diharapkan dapat terus menjadi tradisi tahunan di UIM Al-Gazali sebagai bagian dari upaya menjaga kekompakan dan silaturahmi di lingkungan akademik.