Posts Tagged ‘rektor UIM’
Mahasiswa PBSB UIM Jelajahi Pesantren Yuhana Four Dalle Gowa
UIM NEWS – Mahasiswa penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Pesantren Tour di Pondok Pesantren Yuhana Four Dalle Gowa, Jumat (07/02/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Dengan Sinergi Solidaritas, Berjiwa Loyalita” dan bertujuan untuk memperkuat hubungan antara santri dan mahasiswa dalam membangun komunitas akademik yang solid serta memperluas wawasan keislaman dan kepemimpinan.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affair (CSSMoRA) UIM Al-Gazali dan diikuti oleh para santri serta mahasiswa PBSB.
Para peserta mendapat kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pengelola pesantren, mendalami pengalaman akademik dan sosial, serta memahami tantangan yang dihadapi santri dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I., selaku pengelola program PBSB di UIM Al-Gazali, menekankan pentingnya kombinasi antara keterampilan teknis dan kemampuan interpersonal dalam menghadapi dunia kerja.
“Mencapai kesuksesan tidak hanya cukup dengan hard skills yang baik berupa keterampilan khusus sesuai dengan bidang keilmuan atau yang lainnya, tetapi juga soft skills seperti komunikasi efektif, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Hal ini penting dalam membangun jaringan yang lebih luas serta keberanian dalam menawarkan bidang keilmuan,” ungkapnya.
Sementara itu, Aqiilau Tun Humairah, yang mewakili Ketua Umum CSSMoRA Nasional, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pesantren Tour ini.
Ia menekankan kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat solidaritas antar santri, tetapi juga membuka wawasan mereka mengenai pentingnya pendidikan tinggi sebagai bagian dari perjuangan intelektual dan spiritual.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus mengejar pendidikan tinggi dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang memiliki integritas dan kompetensi,” ujarnya.
Pesantren Tour ini juga diisi dengan berbagai sesi diskusi, motivasi, serta tanya jawab seputar dunia perkuliahan dan peluang beasiswa.
Para santri yang hadir terlihat antusias dalam menyerap informasi dan berbagi pengalaman dengan mahasiswa PBSB UIM Al-Gazali.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak santri yang terdorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta dapat menjadikan ilmu dan pengalaman yang diperoleh sebagai bekal dalam membangun masa depan yang lebih baik.
UIM Al-Gazali terus berkomitmen dalam mendukung santri berprestasi agar dapat mengembangkan potensi akademik dan sosial mereka melalui berbagai program unggulan yang tersedia.
Khutbah Jumat: Mari Mengajak Kebaikan dan Menjauhkan Keburukan dengan Bijak
UIM – Kebaikan, Sebagai makhluk yang diberi amanah untuk menjaga alam, manusia memiliki tanggung jawab besar untuk mempertahankan keseimbangan kehidupan, mencegah kerusakan, dan menjadi agen perdamaian di tengah konflik yang terjadi. Tindakan ini bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga suatu perintah yang membawa pahala, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، إِتَّقُوْا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Khatib tidak henti-hentinya mengingatkan diri sendiri dan kita semua, mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 119:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Ketahuilah, agar kita menjadi umat terbaik sepanjang masa, kita harus selalu mengajak orang-orang di sekitar kita untuk berpegang teguh pada kebaikan dan saling mendukung dalam hal-hal positif. Begitu juga dalam hal-hal negatif, kita harus saling melindungi dan mengingatkan agar tidak terjerumus. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110, Allah SWT menegaskan:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirul Qur’anil Azhim menjelaskan dua pendapat mengenai QS. Ali Imran ayat 110. Pendapat pertama datang dari Abu Hurairah RA, sementara pendapat kedua berasal dari Ibnu Abbas, Mujahid, ‘Athiyah al-Aufi, ‘Ikrimah, ‘Atha’, dan Ar-Rabi’ bin Anas.
Menurut pendapat yang kedua, umat terbaik di antara semua umat adalah mereka yang selalu mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan (makruf) dan mencegah perbuatan yang buruk (mungkar). Bahkan, mereka disebut sebagai umat yang paling bermanfaat bagi sesama.
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Dalam berinteraksi dengan sesama, kita dianjurkan untuk selalu bertindak bijak, terutama ketika mengajak orang lain menuju kebaikan dan mengingatkan mereka terhadap hal-hal yang negatif. Jika kita melakukannya tanpa pertimbangan yang matang, bisa saja hal tersebut menyinggung perasaan orang lain, bahkan membuat mereka merasa tersakiti.
Rasulullah SAW telah memberi kita contoh yang baik tentang bagaimana cara mengingatkan, mencegah, dan menyikapi seseorang atau kelompok yang terjerumus dalam perbuatan negatif (kemungkaran).
مَنْ رَأَى مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
Artinya: “Siapa saja yang melihat kemungkaran, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu dengan tangan, maka dengan lisannya. Apabila tidak mampu dengan lisan, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Tirmidzi).
Syekh Ahmad Farid dalam kitab Al-Bahrurroiq fii az-Zuhdi wa ar-Roqoiq menjelaskan bahwa hadits ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa mengingkari perbuatan negatif itu wajib, sesuai dengan kemampuan kita dalam mencegahnya, atau setidaknya kita merasa tidak suka terhadap perbuatan tersebut dalam hati. Jika tidak ada sedikit pun rasa ketidaksukaan terhadap keburukan, maka itu adalah tanda hilangnya iman kita.
Langkah yang diajarkan Nabi SAW terkait dengan kapasitas kita, jika mampu mengubah dengan tangan, maka lakukanlah. Jika tidak mampu, maka lakukan dengan lisan melalui nasehat atau dakwah. Namun, jika itu pun tidak mampu, cukup dengan merasa tidak suka dalam hati terhadap perbuatan kemungkaran tersebut.
Mengubah dengan tangan berarti kita memiliki kapasitas untuk langsung mengubah perbuatan buruk tersebut. Mengubah dengan lisan maksudnya melalui nasehat atau dakwah. Sementara perasaan tidak suka dalam hati berarti jika kita tidak bisa mengubahnya baik dengan tangan atau lisan.
Jamaah kaum Muslimin yang dirahmati Allah
Mencegah kemungkaran atau hal-hal negatif bukan hanya terbatas pada urusan agama, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia. Terlebih lagi, di tengah ujian yang tengah melanda negara kita, kita sebagai pelopor perdamaian wajib meredam gejolak amarah masyarakat akibat kebijakan politik, polemik dunia pendidikan, dan penyalahgunaan kekuasaan dengan cara-cara yang baik. Allah SWT berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya, “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125).
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama mencegah dan menyikapi kemungkaran-kemungkaran yang sedang terjadi di tengah-tengah kita ini dengan cara yang bijak, menggunakan kepala dingin dan mengedepankan musyawarah. Karena niat baik itu harus dikemas dengan tindakan yang baik pula.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ وَالمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللّٰهِ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Muhaimin Yasin: Penulis nuonline
Rektor UIM Tanam Pohon untuk Simbang Hijau
UIM NEWS – Dalam rangka mewujudkan dan menjaga lingkungan yang asri, Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, turun langsung bersama masyarakat melakukan penanaman pohon di Desa Simbang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Kamis (06/02/2025).
Kegiatan penanaman tanaman endik ini dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali di belakang SMA Negeri 10 Simbang.
Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi kampus guna memperkenalkan UIM Al-Gazali kepada masyarakat setempat.
Dekan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Herman Nursaman, MP, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UIM Al-Gazali dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Penanaman pohon ini bukan hanya sebagai simbol kepedulian lingkungan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak,” ujar Dr. Herman.
Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari implementasi Bumi Berseru Fest yang digagas oleh Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali.
Program ini mendapat dukungan penuh dari PT Telkom Indonesia serta menjadi bagian dari rangkaian promosi kampus UIM Al-Gazali.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian dari visi dan misi kepemimpinannya yang tertuang dalam Kemilau Bintang 9.
“Salah satu poin penting dalam Kemilau Bintang 9 adalah menjaga ekosistem lingkungan yang asri, baik di dalam maupun di luar kampus. Kami ingin menanamkan kesadaran kepada mahasiswa dan masyarakat bahwa lingkungan yang sehat adalah tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Muammar Bakry juga menambahkan UIM Al-Gazali akan terus berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan serta pembangunan berkelanjutan.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pihak industri dalam menjaga kelestarian alam.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat di kalangan masyarakat dan generasi muda, serta memberikan dampak positif bagi keberlangsungan ekosistem di Kabupaten Maros dan sekitarnya.
Wakil Rektor I UIM: Garis Tangan, Barcode Spiritual Manusia dan Tuhan
UIM NEWS – Wakil Rektor I Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., memaparkan perspektif menarik terkait garis tangan sebagai barcode dalam hubungan antara manusia dan Tuhan.
Konsep ini disampaikan dalam Kajian Integrasi Keilmuan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) di Masjid Ash Shahabah UIM Al-Gazali, Kamis (06/02/2024).
Dalam kajian yang mengangkat tema “Apakah Garis Tangan bagi Barcode dalam Hubungan antara Manusia dan Tuhan?”, Dr. Ahmad Hanafi menjelaskan bahwa garis tangan kehidupan merupakan pola alami yang terdapat di telapak tangan manusia.
Pola ini memiliki fungsi utama dalam membantu pergerakan tangan, seperti menggenggam dan mengepal. Namun, ia juga menyoroti bahwa garis tangan dapat dimaknai lebih dalam dalam konteks spiritual.
“Kita semua mengetahui bahwa garis tangan adalah pola alami yang terdapat pada manusia sejak lahir. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa garis tangan ini bisa menjadi barcode yang menghubungkan kita dengan Tuhan? Barcode ini bukan dalam arti fisik, melainkan sebagai tanda kebesaran dan keunikan ciptaan-Nya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa garis tangan sering kali dikaitkan dengan nasib dan takdir seseorang.
Namun, dalam Islam, keyakinan terhadap takdir tidak hanya didasarkan pada bentuk fisik atau ramalan, melainkan pada usaha dan doa seseorang kepada Allah.
“Banyak orang yang berpikir bahwa panjangnya garis kehidupan berkaitan dengan umur seseorang. Padahal, dalam Islam, usia dan rezeki telah ditetapkan oleh Allah. Garis tangan tidak menentukan umur kita, tetapi bagaimana kita menggunakan waktu yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Selain membahas filosofi garis tangan, Dr. Ahmad Hanafi juga mengaitkan konsep ini dengan pelaksanaan ibadah, terutama sholat dan doa.
Ia menjelaskan bahwa dalam sholat, tangan manusia digunakan dalam berbagai gerakan, seperti takbir, sujud, dan berdoa dengan telapak tangan terbuka.
Hal ini menunjukkan bahwa tangan memiliki peran penting dalam ibadah, sekaligus menjadi simbol ketundukan kepada Sang Pencipta.
“Ketika kita berdoa, kita membuka tangan dengan telapak menghadap ke atas. Ini adalah simbol ketergantungan kita kepada Allah. Seolah-olah kita meminta kepada-Nya dengan penuh harap. Jadi, dalam konteks ini, garis tangan bisa dimaknai sebagai bagian dari komunikasi spiritual kita dengan Tuhan,” jelasnya.
Rektor UIM Larang Bingkisan Ujian, Tegakkan Profesionalisme Akademik
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan profesional.
Salah satu langkah nyata dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan melarang keras tradisi mahasiswa membawa bingkisan saat ujian, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Nomor 19/UIM/A.00/Ed/I/2025.
Larangan ini mulai diberlakukan pada Selasa, 14 Januari 2025, bersamaan dengan penerapan sistem pembayaran satu pintu di UIM.
Keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari upaya kampus dalam membangun ekosistem akademik yang lebih berorientasi pada pengembangan intelektual mahasiswa, tanpa intervensi tradisi yang dapat membebani mereka secara ekonomi maupun psikologis.
Dalam pernyataannya, Prof. Muammar menegaskan bahwa pihak kampus akan memberikan sanksi akademik bagi siapa saja yang terbukti masih meminta bingkisan dari mahasiswa.
“Nanti kalau masih ada yang melakukan kebiasaan itu, kami akan memberikan tindakan sanksi secara akademik, jika terbukti meminta kepada mahasiswa,” ujarnya saat ditemui di Hotel Claro, Makassar, Rabu (05/02/2025).
Ia menambahkan bahwa UIM berupaya menghadirkan lingkungan akademik yang lebih inovatif dan sehat.
Tradisi bingkisan saat ujian dinilai tidak hanya memberatkan mahasiswa, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam menyelesaikan pendidikan dengan baik.
“Kami mencoba menghadirkan ekosistem akademik yang lebih inovatif dan sehat. Tradisi seperti bingkisan saat ujian tidak hanya memberatkan mahasiswa, tetapi juga mengganggu konsentrasi mereka dalam menyelesaikan pendidikan secara baik,” jelasnya.
Sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Muammar juga berharap mahasiswa UIM dapat lebih fokus dalam menyelesaikan studi mereka tanpa terbebani kebiasaan yang tidak relevan dengan esensi akademik.
Ia menegaskan bahwa pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh lingkungan yang mendorong integritas akademik dan profesionalisme.
“Adik-adik mahasiswa seharusnya lebih fokus pada penyelesaian akademik tanpa beban tambahan. Permintaan bingkisan seperti ini hanya menghambat proses pendidikan mereka,” tambahnya.
Langkah tegas yang diambil oleh UIM Al-Gazali ini diharapkan dapat menciptakan budaya akademik yang lebih sehat, serta memperkuat integritas dan profesionalisme dalam dunia pendidikan tinggi.
Dengan adanya kebijakan ini, mahasiswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mencapai prestasi akademik yang optimal, tanpa adanya praktik-praktik yang berpotensi menghambat perkembangan intelektual mereka.
Rektor UIM Apresiasi Pengukuhan Prof Darmawan sebagai Guru Besar
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P., yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Klimatologi Pertanian.
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. sebagai Guru Besar. Ini adalah bukti dedikasi beliau dalam dunia akademik, khususnya dalam pengembangan ilmu pertanian yang sangat relevan dengan tantangan perubahan iklim saat ini,” ujarnya.
Pengukuhan ini berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Orasi dan Pengukuhan Profesor atau Guru Besar Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) yang digelar di Hotel Claro Makassar pada Rabu (05/02/2025).
Dalam kesempatan ini, empat akademisi dianugerahi gelar Profesor, yakni Prof. Dr. H. Nursaidi Latif, M.Si., Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P., Prof. Ir. Muhammad Iqbal Illijas, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. menekankan pentingnya penelitian di bidang klimatologi pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
“Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. Oleh karena itu, pendekatan berbasis sains dan teknologi harus terus dikembangkan agar sektor pertanian kita tetap produktif dan berkelanjutan,” ungkapnya dalam orasi ilmiahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai akademisi, pimpinan perguruan tinggi, serta tokoh-tokoh penting di bidang pertanian.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, tetapi juga bagi dunia akademik di Sulawesi Selatan, termasuk UIM Al-Gazali yang terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Rektor UIM Al-Gazali menambahkan bahwa pencapaian ini diharapkan dapat menginspirasi akademisi lainnya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
“Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi akademisi lainnya, termasuk di UIM Al-Gazali, untuk terus mengembangkan keilmuan dan berkontribusi bagi masyarakat luas,” tambah Prof. Muammar Bakry.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan bidang klimatologi pertanian semakin berkembang dan memberikan solusi konkret bagi permasalahan ketahanan pangan, khususnya di tengah tantangan perubahan iklim global.
Ketua IKA UIM Prof Darmawan Dikukuhkan sebagai Guru Besar
UIM NEWS – Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P., secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Makanan Klimatologi Pertanian, khususnya Klimatologi Pertanian.
Pengukuhan ini berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Orasi dan Pengukuhan Profesor atau Guru Besar Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) yang digelar di Hotel Claro Makassar, Rabu (05/02/2025).
Dalam kesempatan ini, empat akademisi dianugerahi gelar Profesor, yaitu Prof. Dr. H. Nursaidi Latif, M.Si., Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P., Prof. Ir. Muhammad Iqbal Illijas, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih Prof. Darmawan.
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. sebagai Guru Besar. Ini adalah bukti dedikasi beliau dalam dunia akademik, khususnya dalam pengembangan ilmu pertanian yang sangat relevan dengan tantangan perubahan iklim saat ini,” ujarnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. menekankan pentingnya penelitian di bidang klimatologi pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. Oleh karena itu, pendekatan berbasis sains dan teknologi harus terus dikembangkan agar sektor pertanian kita tetap produktif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai akademisi, pimpinan perguruan tinggi, serta tokoh-tokoh penting di bidang pertanian.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, tetapi juga bagi dunia akademik di Sulawesi Selatan, termasuk UIM Al-Gazali yang terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Prof Darmawan Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pertanian
UIM NEWS – Sekretaris Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Makanan Klimatologi Pertanian, khususnya Klimatologi Pertanian.
Pengukuhan ini berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Orasi dan Pengukuhan Profesor atau Guru Besar Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) yang digelar di Hotel Claro Makassar, Rabu (05/02/2025).
Dalam kesempatan ini, empat akademisi dianugerahi gelar Profesor, yaitu Prof. Dr. H. Nursaidi Latif, M.Si., Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P., Prof. Ir. Muhammad Iqbal Illijas, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih Prof. Darmawan.
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. sebagai Guru Besar. Ini adalah bukti dedikasi beliau dalam dunia akademik, khususnya dalam pengembangan ilmu pertanian yang sangat relevan dengan tantangan perubahan iklim saat ini,” ujarnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, M.P. menekankan pentingnya penelitian di bidang klimatologi pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. Oleh karena itu, pendekatan berbasis sains dan teknologi harus terus dikembangkan agar sektor pertanian kita tetap produktif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai akademisi, pimpinan perguruan tinggi, serta tokoh-tokoh penting di bidang pertanian.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, tetapi juga bagi dunia akademik di Sulawesi Selatan, termasuk UIM Al-Gazali yang terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Wakil Rektor II UIM Tekankan Pemanfaatan Teknologi dalam PMII
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai bagian integral dalam organisasi.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Dialog dan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) ke-XVII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIM yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain.
“Kader PMII harus mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun organisasi dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang benar,” ujar Badruddin Kaddas dalam pemaparannya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum musyawarah tahunan, tetapi juga dirangkaikan dengan dialog bertema Meneguhkan Arah Strategi Kaderisasi di Era Digital.
Dalam sambutannya, Ketua PMII Komisariat UIM, Nurmaulia Riski, menekankan pentingnya menyesuaikan strategi kaderisasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial.
“Kita harus mampu menyesuaikan metode kaderisasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial saat ini, tanpa mengesampingkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi landasan kita,” ujarnya pada Minggu (2/2/2025).
Kegiatan ini semakin menarik dengan hadirnya alumni PMII dari berbagai bidang yang berbagi pengalaman serta memberikan masukan terkait strategi kaderisasi yang lebih efektif dan relevan dengan tantangan zaman.
Para alumni menekankan bahwa kaderisasi harus lebih adaptif dan inovatif agar mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral tinggi dalam menghadapi era digital.
RTK XVII PMII Komisariat UIM ini diharapkan dapat merumuskan strategi kaderisasi yang lebih kontekstual dengan perkembangan zaman.
Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berbasis teknologi, kader-kader PMII diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan global, tetap berpegang pada nilai-nilai Islam, serta mampu menjadi agen perubahan yang progresif di masyarakat.
Sebagai organisasi yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan, PMII terus berupaya mencetak kader yang mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan agama.
Melalui RTK ini, PMII Komisariat UIM berharap dapat melahirkan kader-kader unggul yang memiliki wawasan luas, pemikiran kritis, dan kemampuan adaptasi tinggi di era digital.
Seminar Pra-Lulus CSSMoRA UIM, Bekali Mahasantri Hadapi Dunia Kerja
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar Seminar Pembekalan Mahasiswa Pra-Lulus CSSMoRA Regional IV di Gedung Rektorat lantai 4, Sabtu (01/02/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para Mahasantri dengan wawasan terkait tiga aspek utama, yaitu persiapan pendidikan lanjutan, kesiapan memasuki dunia kerja, dan kesiapan dalam menjalankan pengabdian pada masyarakat.
Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I., selaku pengelola program PBSB di UIM Al-Gazali, menekankan pentingnya kombinasi antara keterampilan teknis dan kemampuan interpersonal dalam menghadapi dunia kerja.
“Mencapai kesuksesan tidak hanya cukup dengan hard skills yang baik berupa keterampilan khusus sesuai dengan bidang keilmuan atau yang lainnya, tetapi juga soft skills seperti komunikasi efektif, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Hal ini penting dalam membangun jaringan yang lebih luas serta keberanian dalam menawarkan bidang keilmuan,” ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya untuk memberikan gambaran nyata mengenai tantangan dan peluang yang akan dihadapi mahasiswa setelah menyelesaikan studi. P
ara peserta mendapatkan arahan tentang jalur pendidikan lanjutan yang dapat ditempuh, keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja, serta strategi efektif untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengabdian.
Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathahuddin, S.Sos., dalam kesempatan yang sama, menyoroti bahwa UIM Al-Gazali juga memiliki program pembekalan Pra-Lulus yang sejalan dengan seminar ini.
“UIM Al-Gazali, khususnya di bidang kemahasiswaan, juga memiliki program pembekalan Pra-Lulus, sehingga sangat sesuai dengan kegiatan hari ini. Selain itu, ada juga tracer study untuk melacak alumni UIM guna mengukur keterserapan mereka di dunia kerja,” jelasnya.
Sekretaris P3M Nasional CSSMoRA, Zahra Zalirah Ghazali, turut menekankan pentingnya kesiapan mental dan akademik bagi mahasiswa menjelang kelulusan.
Menurutnya, seminar seperti ini memberikan pemahaman lebih dalam mengenai persaingan di dunia kerja dan akademik serta mendorong mahasiswa untuk lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Ketua panitia kegiatan, Putri Kayla Putnarubun, melaporkan bahwa seminar ini diikuti oleh 20 mahasiswa angkatan 2021 dari Universitas Islam Makassar serta 10 mahasiswa angkatan 2021 dari UIN Alauddin.
“Antusiasme peserta cukup tinggi dalam mengikuti seminar ini. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi para Mahasantri dalam mempersiapkan diri menuju dunia pasca-kampus,” ujarnya.
Sementara itu, Aqiilau Tun Humairah, yang mewakili Ketua Umum CSSMoRA Nasional, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembekalan pra-lulus bukan sekadar acara seremonial, tetapi merupakan strategi penting dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia pasca-kampus.
“Pembekalan pra-lulus bukan sekadar acara seremonial, tetapi merupakan upaya strategis dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia pasca-kampus, baik di dunia kerja, akademik, maupun pengabdian masyarakat. Dalam era yang penuh tantangan ini, lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut memiliki kompetensi akademik, tetapi juga keterampilan soft skills, adaptasi, dan daya saing yang kuat.
Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kami berharap para mahasiswa dapat menggali wawasan, meningkatkan kesiapan, serta membangun mental yang tangguh dalam menghadapi dunia nyata. Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh hari ini menjadi bekal yang bermanfaat dalam perjalanan karier dan kehidupan ke depan,” pungkasnya.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan para Mahasantri semakin siap menghadapi dunia kerja dan tantangan di era disrupsi yang penuh dengan perubahan cepat akibat kemajuan teknologi dan inovasi.
Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah awal dalam membangun jaringan profesional serta memperkuat kesiapan mahasiswa dalam meniti karier di masa depan.