Posts by UIM Media
Khutbah Jumat: Menggapai Lailatul Qadar dengan Sabar dan Ibadah yang Ikhlas
UIM – Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah, yang pahala ibadahnya lebih besar dari 1000 bulan. Malam istimewa ini dinanti setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan keikhlasan dan kesabaran. Meraih Lailatul Qadar bukan sekadar memperbanyak ibadah, tapi juga melatih kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ ِللهِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Sebagai wujud rasa terima kasih kepada Allah swt yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu, menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur bi qaulina: “Alhamdulillahirabbilalamin”.
Nikmat tersebut diantaranya adalah anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa menikmati kesejukan di bulan Ramadhan kali ini. Dan pada momentum saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga bulan suci Ramadhan dengan berbagai keutamaan ibadah di dalamnya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana bersyukur pada nikmat yang kita dapat dan juga bersabar atas segala musibah, kecil maupun besar.
Dalam kitab As-Shabru wats Tsawâb ‘Alaihi halaman 30, Imam Ibnu Abid Dunya mencantumkan hadits riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda:
الصَّبْرُ ثَلَاثٌ: فَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ
Artinya, “Sabar ada tiga tingkatan; sabar atas musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar dari laku kemaksiatan.”
فَمَنْ صَبَرَ عَلَى الْمُصِيبَةِ حَتَّى يَرُدَّهَا بِحُسْنِ عَزَائِهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثَمِائَةِ دَرَجَةٍ بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ
“Siapa saja yang sabar menghadapi musibah, sampai ia mampu merestorasinya sebaik mungkin, Allah akan mengangkat 300 derajatnya, yang mana satu dengan lainnya berjarak sejauh antara langit dan bumi.”
وَمَنْ صَبَرَ عَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ سِتَّمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ
“Orang yang bersabar dalam menjalani ketaatan, Allah mengangkat 600 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas (ketinggian) ‘Arsy.”
وَمِنْ صَبَرَ عَنِ الْمَعْصِيَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ تِسْعَمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ مَرَّتَيْنِ
“Sedangkan, orang yang bersabar dari laku kemaksiatan, Allah mengangkat 900 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas (ketinggian) ‘Arsy”.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Kesabaran dalam diri kita bisa dilatih dan diraih dari perjuangan menggapai keutamaan Lailatul Qadar. Malam mulia ini hanya terjadi pada bulan Ramadhan yang kapan harinya masih menjadi misteri.
Selain menjadi malam yang penuh berkah dan pengampunan, Lailatul Qadar juga memiliki kaitan erat dengan pembentukan kesabaran dalam diri kita. Menanti malam tersebut, beribadah dengan istiqamah, serta menerima ketetapan Allah adalah bagian dari latihan spiritual yang dapat membentuk jiwa yang lebih sabar.
Mencapai Lailatul Qadar bukanlah perkara mudah. Malam ini menjadi ujian kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan kita. Kesabaran pertama yang diuji adalah dalam menunggu waktu yang dirahasiakan. Keberadaan Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti, hanya disebutkan berada dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Rasulullah saw menganjurkan umat Islam untuk mencarinya di malam-malam ganjil, sehingga diperlukan kesabaran dan kesungguhan dalam beribadah setiap malam.
Kesabaran juga dibutuhkan dalam beribadah secara istiqamah. Ibadah pada Lailatul Qadar dilakukan tanpa mengetahui kapan pahala terbesar diberikan.
Hal ini melatih kita untuk beribadah dengan ikhlas, bukan sekadar mengharapkan balasan langsung. Selain itu, malam ini menjadi momentum untuk muhasabah dan introspeksi diri.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 286 Allah mengingatkan dan mengajarkan kita menerima segala ketetapan-Nya dengan hati yang lapang. Ayat ini berisi untaian doa yang sering kita panjatkan:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ
Artinya, “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Lailatul Qadar bukan hanya malam penuh berkah, tetapi juga kesempatan emas untuk melatih kesabaran dalam menanti, beribadah, dan menghadapi kehidupan. Keistimewaan malam ini seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Jangan sampai kesempatan ini terlewat begitu saja. Semoga kita semua dapat meraih keberkahan Lailatul Qadar dan menjadi insan yang lebih sabar serta lebih baik di hadapan Allah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Ustadz H Muhammad Faizin: Penulis nuonline
UIM Perkuat Sinergi di Rapat Koordinasi PTNU
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali turut berperan aktif dalam Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Perkumpulan yang berlangsung di Hotel Wyndham, Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengelola PTNU se-Indonesia dan berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Maret 2025.
Dalam kegiatan strategis ini, UIM Al-Gazali diwakili oleh Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., yang turut memberikan pandangan mengenai peningkatan bidang akademik di lingkup PTNU.
Dalam keterangannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menyatukan visi dan misi PTNU dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era digital. Kolaborasi antarperguruan tinggi Nahdlatul Ulama harus semakin diperkuat guna meningkatkan mutu akademik dan daya saing lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama dalam rapat koordinasi ini adalah perumusan strategi untuk meningkatkan akreditasi institusi dan program studi di lingkungan PTNU.
“Kami berharap adanya sinergi antara PTNU dalam berbagi pengalaman dan sumber daya guna mempercepat peningkatan akreditasi yang lebih baik,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mendiskusikan kebijakan pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, turut dibahas program-program akademik yang dapat diterapkan secara bersama-sama demi meningkatkan kualitas lulusan PTNU di masa mendatang.
Kehadiran UIM Al-Gazali dalam forum ini menunjukkan komitmen institusi dalam memperkuat jejaring dengan PTNU lain serta mendorong peningkatan mutu akademik di lingkungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama.
“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan PTNU lain dalam mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada keunggulan akademik dan nilai-nilai keislaman,” tutup Badruddin Kaddas.
UIM Gelar Buka Puasa, Eratkan Kebersamaan Civitas
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar buka puasa bersama bagi seluruh civitas akademika, Rabu (20/03/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat ini dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan Fakultas, serta seluruh civitas akademika.
Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan antar civitas akademika dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam lingkungan kampus.
Selain itu, kegaiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan spiritualitas di bulan suci Ramadan.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan berpuasa di bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk menggapai pahala yang lebih banyak sekaligus memperkuat kebersamaan di lingkungan akademik.
“Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana kita diberi kesempatan untuk menggapai pahala sebanyak-banyaknya. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan menjaga kebersamaan sebagai insan akademik,” ujarnya.
Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, juga menekankan pentingnya menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan hubungan antar sesama.
“Kebersamaan dalam sebuah institusi akademik sangat penting, dan melalui buka puasa bersama ini kita berharap dapat semakin memperkuat rasa persaudaraan serta nilai-nilai keislaman di lingkungan UIM Al-Gazali,” kata Prof. Majdah.
Suasana kebersamaan terlihat begitu erat, di mana para dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan berbaur dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Kegiatan buka puasa bersama ini diharapkan dapat terus menjadi tradisi tahunan di UIM Al-Gazali sebagai bagian dari upaya menjaga kekompakan dan silaturahmi di lingkungan akademik.
UIM Peringati Nuzulul Qur’an, Wujudkan Generasi Qurani
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar peringatan malam Nuzulul Qur’an dalam suasana penuh kekhidmatan, Rabu (20/03/2025)
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat kampus ini dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan Fakultas, serta seluruh civitas akademika.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, menekankan pentingnya mengamalkan dan mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai institusi yang Islami, sebagai kampus Islami tentu kita mengamalkan Al-Qur’an dengan baik dengan melahirkan generasi Qurani. Kita melahirkan alumni teknik menjadi alumni teknik yang Qurani,” ujarnya.
Ia juga menambahkan momen Ramadhan ini menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
“Momentum Ramadhan ini tentu kita mengasah keimanan kita,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, menegaskan kembali hikmah peringatan Nuzulul Qur’an dalam kehidupan umat Islam.
“Peringatan ini menjadi momen untuk merefleksikan kembali sebagai umat Islam dalam meyakini Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Kita harus terus berupaya mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujar Prof. Majdah.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh hikmat dan diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tausiyah, serta doa bersama.
Peringatan malam Nuzulul Qur’an ini menjadi momentum bagi civitas akademika UIM Al-Gazali untuk semakin memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan kampus maupun di tengah masyarakat.
Kemilau Ramadhan UIM, Mahasiswa Tampilkan Seni Religi
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Kemilau Ramadhan, sebuah pentas seni religi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat lantai 1 dan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam nuansa Islami, Rabu (19/03/2025).
Kegiatan Kemilau Ramadhan ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni, seperti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, nasyid, qasidah, serta puisi Islami.
Selain itu, ada pula penampilan drama religi yang mengangkat nilai-nilai keislaman dan kehidupan sosial dalam perspektif Islam.
Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, Fatahuddin, S.Sos., menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter mahasiswa melalui seni dan budaya Islami.
“Kami ingin memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan bakat mereka dalam bentuk seni yang bernilai Islami. Ini juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di lingkungan kampus,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menekankan pentingnya seni sebagai media dakwah yang efektif.
“Seni dan budaya memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan moral dan keislaman. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya berkarya, tetapi juga belajar bagaimana seni dapat menjadi bagian dari dakwah yang menyentuh hati,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari mahasiswa yang hadir. Mereka merasa bahwa Kemilau Ramadhan bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga media untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, UIM Al-Gazali terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya unggul dalam bidang intelektual, tetapi juga dalam pengembangan karakter mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Model Literasi Keluarga dalam Meningkatkan Pemanfaatan Layanan Kesehatan bagi Lansia
Oleh: Jukarnain, Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UIM Al-Gazali (Mahasiswa Program Doktor FKM UNHAS)
UIM – Lansia merupakan kelompok rentan yang memerlukan perhatian khusus dalam aspek kesehatan. Tingkat pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia seringkali dipengaruhi oleh literasi kesehatan dalam keluarga.
Keterbatasan informasi, rendahnya pemahaman tentang penyakit, serta kurangnya dukungan keluarga dapat menghambat lansia dalam mengakses layanan kesehatan yang optimal.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 45% lansia di Indonesia mengalami penyakit kronis yang memerlukan pemantauan medis secara rutin.
Namun, banyak dari mereka yang belum memanfaatkan layanan kesehatan secara optimal karena berbagai faktor, termasuk minimnya literasi kesehatan dalam keluarga.
Literasi kesehatan yang baik dalam keluarga dapat membantu lansia untuk lebih memahami kondisi kesehatannya dan mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik.
Salah satu permasalahan utama dalam pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia adalah kurangnya kesadaran keluarga. Banyak keluarga belum memahami pentingnya literasi kesehatan dalam mendukung kesejahteraan lansia, sehingga keterlibatan mereka dalam memastikan lansia mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan masih rendah.
Selain itu, lansia sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh dan memahami informasi kesehatan akibat keterbatasan akses terhadap sumber informasi yang valid. Kurangnya pendampingan dari keluarga juga menjadi kendala dalam pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia, terutama karena kesibukan anggota keluarga dan kurangnya edukasi mengenai pentingnya pendampingan tersebut.
Di sisi lain, teknologi kesehatan yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan akses layanan medis masih belum digunakan secara maksimal oleh banyak keluarga dan lansia, baik karena keterbatasan akses maupun kurangnya keterampilan dalam menggunakan perangkat digital.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kebijakan yang dapat meningkatkan literasi kesehatan dalam keluarga guna mendukung pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia.
Tujuan utama kebijakan ini adalah meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya literasi kesehatan, mendorong keterlibatan aktif keluarga dalam mendukung lansia, mempermudah akses informasi kesehatan, serta meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam literasi kesehatan.
Model literasi kesehatan dalam keluarga dapat dirancang berdasarkan tiga pilar utama, yaitu edukasi kesehatan keluarga, pendampingan dalam akses layanan kesehatan, dan pemanfaatan teknologi kesehatan.
Edukasi kesehatan keluarga dapat dilakukan dengan menyediakan informasi kesehatan yang mudah dipahami oleh keluarga dan lansia melalui media cetak dan digital.
Selain itu, pelatihan bagi keluarga mengenai cara mendeteksi gejala penyakit yang umum pada lansia serta langkah-langkah pencegahannya dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan dalam menjaga kesehatan lansia.
Kampanye kesadaran kesehatan juga dapat dilakukan untuk mendorong keluarga agar lebih memahami pentingnya gaya hidup sehat bagi lansia.
Pendampingan dalam akses layanan kesehatan menjadi aspek penting lainnya dalam model literasi kesehatan keluarga. Keluarga perlu didorong untuk aktif mendampingi lansia saat mengakses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan rutin dan konsultasi medis.
Penyediaan layanan konsultasi keluarga dapat membantu mereka memahami hak dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi lansia. Selain itu, penguatan peran komunitas dalam mendukung lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak juga sangat diperlukan.
Pemanfaatan teknologi untuk literasi kesehatan dapat dilakukan dengan mengembangkan aplikasi kesehatan yang mudah digunakan oleh lansia untuk memantau kondisi kesehatan mereka.
Layanan telemedicine juga dapat menjadi solusi agar lansia dapat berkonsultasi dengan tenaga medis tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan. Integrasi sistem informasi kesehatan dengan komunitas dan fasilitas layanan kesehatan juga dapat membantu mempermudah akses informasi bagi lansia dan keluarganya.
Sebagai alternatif kebijakan, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah penyuluhan dan edukasi kesehatan keluarga melalui program edukasi rutin dan modul berbasis komunitas.
Peningkatan akses informasi kesehatan juga menjadi kunci utama dalam mendukung literasi kesehatan lansia, misalnya dengan menyediakan media komunikasi yang ramah lansia serta layanan konsultasi kesehatan berbasis digital dan offline.
Selain itu, pendampingan kesehatan keluarga perlu diperkuat dengan mendorong peran aktif keluarga dalam mendampingi lansia saat mengakses layanan kesehatan serta memberikan pelatihan bagi anggota keluarga tentang cara merawat lansia dengan baik.
Penggunaan teknologi dalam literasi kesehatan juga harus ditingkatkan dengan mengembangkan aplikasi kesehatan yang memiliki fitur pengingat obat, jadwal konsultasi, serta pemantauan tekanan darah atau gula darah.
Integrasi layanan kesehatan berbasis digital dengan program pemerintah juga dapat membantu lansia dalam mengakses layanan medis tanpa hambatan geografis.
Sebagai rekomendasi kebijakan, pemerintah perlu meningkatkan program literasi kesehatan dengan memperluas edukasi bagi keluarga yang merawat lansia serta mengalokasikan anggaran untuk penyediaan materi edukasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan di komunitas.
Selain itu, pengembangan infrastruktur teknologi kesehatan harus menjadi prioritas, misalnya dengan meningkatkan akses layanan telemedicine bagi lansia di daerah terpencil serta mengembangkan sistem informasi kesehatan digital yang dapat digunakan oleh keluarga.
Pemberdayaan keluarga dan komunitas juga perlu ditingkatkan dengan memperkuat peran kader kesehatan dalam membimbing keluarga lansia serta mengadakan program pelatihan khusus bagi keluarga tentang cara merawat lansia dengan penyakit kronis.
Terakhir, integrasi pelayanan kesehatan dan sosial harus terus didorong melalui kolaborasi antara dinas kesehatan dan dinas sosial dalam penyediaan layanan holistik bagi lansia serta memperkuat layanan home care dan rehabilitasi medis berbasis komunitas.
Dengan menerapkan model literasi kesehatan yang komprehensif dalam keluarga, diharapkan pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia dapat meningkat secara signifikan, sehingga kualitas hidup lansia di Indonesia semakin baik.
Wakil Rektor II UIM Uji Disertasi Terbuka di UIN Alauddin
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menjadi penguji eksternal dalam ujian disertasi terbuka promosi doktor di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa (18/03/2024).
Kehadirannya dalam sidang ini menunjukkan kolaborasi akademik yang erat antara kedua institusi dalam pengembangan keilmuan Islam.
Ujian disertasi ini mengangkat tema Akomodasi Komunikasi Komunitas Pencinta Budaya Todakka (KPBD) dalam Mengaktualisasikan Nilai Dakwah Moderasi Beragama pada Suku Todakka di Kabupaten Poliwali Mandar.
Topik ini membahas bagaimana komunitas budaya Todakka mengadaptasi strategi komunikasi mereka dalam mendukung moderasi beragama di tengah masyarakat.
Dalam sesi ujian, Badruddin Kaddas mengapresiasi penelitian ini dan menyoroti relevansinya terhadap penguatan nilai-nilai moderasi dalam masyarakat multikultural.
“Penelitian ini sangat menarik karena memberikan perspektif baru tentang bagaimana komunitas budaya dapat menjadi agen dakwah yang moderat dan inklusif,” ujarnya.
Selain memberikan apresiasi, Badruddin Kaddas juga mengajukan beberapa pertanyaan kritis terkait dengan metode penelitian yang digunakan dalam disertasi tersebut.
Ia menekankan pentingnya pendekatan komunikasi dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman yang moderat tanpa bertentangan dengan kearifan lokal.
“Bagaimana strategi komunikasi yang paling efektif dalam membangun pemahaman moderasi beragama di komunitas suku Todakka?” tanyanya kepada kandidat doktor.
Ujian disertasi ini berlangsung dengan penuh antusiasme, melibatkan diskusi akademik yang mendalam dari para penguji dan promotor.
Kehadiran Badruddin Kaddas sebagai penguji eksternal turut memperkaya perspektif akademik dalam penelitian ini, khususnya dalam konteks pengembangan ilmu komunikasi dakwah.
Dengan ujian ini, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat dakwah moderasi beragama di komunitas-komunitas budaya lokal.
Sesi ujian diakhiri dengan rekomendasi dari para penguji dan promotor untuk penyempurnaan disertasi sebelum dinyatakan layak untuk promosi doktor.
Ramadan dengan Cinta 17: Cinta Pemimpin
Rektor UIM Al-Gazali: Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM NEWS – Ia menerapkan kebijakan yang membawa perubahan signifikan bagi rakyatnya, seperti menurunkan pajak, membangun infrastruktur seperti irigasi dan jalan raya, memberdayakan lahan pertanian, memprioritaskan kesejahteraan fakir miskin dan anak yatim, dan membangun tempat peristirahatan untuk para pedagang.
Beliau berkata, orang yang baik bukanlah orang yang setiap hari bicara tentang kebaikan, melainkan orang yang melakukan kebaikan, seorang pemimpin yang baik harus membangun karakternya terlebih dahulu untuk mampu menjalankan kebaikan, dan hal terbaik bagi seorang pemimpin melakukan kebaikan adalah karena rasa cinta.
Merujuk pada QS. Ali Imran:159 sejumlah poin yang perlu dimiliki seorang pemimpin yaitu harus bersikap baik, penyayang, dan pemaaf terhadap orang-orang yang dipimpinnya.
Jika ia bersikap kasar kepada mereka, mereka akan meninggalkannya.
Pemimpin yang mencintai rakyatnya merasakan sakit jika rakyatnya sakit, tidak kenyang sebelum rakyatnya kenyang, tidak tidur sebelum rakyatnya tidur, nanti merasa tenang apabila rakyatnya tenang.
Penderitaan rakyat adalah penderitaannya, kebahagiaan rakyatnya adalah kebahagiaannya.
Pemimpin selalu siap merasakan sakit, karena harus melakukan pengorbanan-pengorbanan.
Rasa sakit yang paling dalam bagi seorang pemimpin adalah mengorbankan egonya demi orang-orang yang dicintainya, tapi sakit karena rasa cinta itu nikmat, demikian ungkapan Qays bin al Malawi.
Ramadan dengan Cinta 16: Kadar Cinta untuk Anak
Rektor UIM Al-Gazali: Prof. Dr. H.Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM – Membeda-bedakan anak sedapat mungkin tidak terjadi dalam satu keluarga, sebab dapat menimbulkan kecemburuan dan keretakan antar mereka, karena itu Rasulullah saw memerintahkan orang tua berlaku adil dengan sabdanya, “bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anakmu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana yang terjadi pada keluarga Nabi Ya’qub AS, seperti disinyalir dalam QS Yusuf:8 (Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata).
Saudara-saudara Yusuf menduga bahwa ayahnya, Ya’qub, melakukan hal yang diskriminatif terhadap mereka dengan lebih mencintai Yusuf.
Memberi perhatian yang lebih dibanding mereka, mengakibatkan terjadinya malapetaka pembuangan Yusuf ke dalam sumur yang nyaris jiwanya terancam.
Apakah memang Ya’qub membeda-bedakan cinta dan perhatian kepada anak-anaknya?
Saudara-saudara Yusuf menduga bahwa ayahnya, Ya’qub, melakukan hal yang diskriminatif terhadap mereka dengan lebih mencintai Yusuf.
Memberi perhatian yang lebih dibanding mereka, mengakibatkan terjadinya malapetaka pembuangan Yusuf ke dalam sumur yang nyaris jiwanya terancam.
Apakah memang Ya’qub membeda-bedakan cinta dan perhatian kepada anak-anaknya?
Salah satu sikap yang arif sebagai yang dijelaskan dalam surat Yusuf “Ayahnya (Ya’qub) berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(QS. Yusuf :5).
Ketika anaknya Yusuf menceritakan perihal mimpinya sebagai tanda keistimewaan dirinya, Nabi Ya’qub memuji anaknya tidak di hadapan anak-anaknya yang lain.
Nabi Ya’qub juga meminta Yusuf untuk merahasiakan hal tersebut, hal ini karena Nabi Ya’qub khawatir akan menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudaranya yang lain, sehingga tidak lagi bisa membedakan yang benar dan salah.
Nabi Ya’qub memberikan contoh kepada kita untuk selalu menjaga perasaan anak dan bersikap adil kepada setiap anak. Adil tidaklah harus selalu diartikan sama rata atau satu banding satu, melainkan dilihat dari kebutuhan anak.
Jika Nabi Ya’qub terkesan lebih mencintai Ya’qub dan saudaranya, adalah hal yang lazim terjadi dalam keluarga jika orang tua lebih fokus perhatiannya kepada kondisi anaknya yang tiga.
Pertama anak yang jauh sampai ia kembali ke rumah, kedua anak sakit sampai ia sembuh, dan ketiga anak yang kecil sampai ia besar.
Jika Yusuf dan saudaranya mendapatkan perhatian yang lebih besar, itu karena Yusuf dan saudaranya masih relatif kecil yang membutuhkan kasih sayang yang lebih besar.
Diketahui bahwa Yusuf memiliki seorang saudara kandung bernama Benyamin dari Ibu yang bernama Rahel dan memiliki saudara-saudara seayah berbeda ibu, semua berjumlah sebelas orang.
Belum lagi sudah terlihat dari Yusuf tingkat kecerdasannya yang luar biasa dibanding saudara-saudaranya yang lain, Nabi Ya’qub sudah menyadari bahwa estafet kenabiannya akan dilanjutkan oleh putranya Yusuf.
UKM MALAPA UIM Bukber dan Yasinan, Pererat Silaturahmi
UIM NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (UKM MALAPA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan buka bersama (bukber) dan yasinan di Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan, Sabtu (15/03/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan suci Ramadhan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, Fathuddin, S.Sos., para Pembina dan anggota UKM MALAPA UIM Al-Gazali, serta seluruh pengurus lembaga lingkup universitas.
Mereka berkumpul dalam suasana penuh kebersamaan, diawali dengan pembacaan Surah Yasin dan doa bersama sebelum berbuka puasa.
Ketua Umum UKM MALAPA UIM Al-Gazali, Akbar Anugerah, menyampaikan kegiatan ini menjadi momentum yang sangat penting bagi seluruh anggota untuk semakin mempererat hubungan kekeluargaan di antara mereka.
“Di bulan yang penuh berkah ini, kita ingin semakin memperkuat tali silaturahmi serta meningkatkan kadar keimanan kita bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, Fathuddin, S.Sos., mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial dalam lingkungan kampus.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif UKM MALAPA dalam mengadakan kegiatan seperti ini. Selain memperkuat persaudaraan antaranggota, acara ini juga menjadi ladang pahala dan keberkahan di bulan suci Ramadhan,” ungkapnya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh kekhidmatan. Setelah berbuka puasa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah serta diskusi ringan mengenai nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial terus tumbuh di kalangan mahasiswa, tidak hanya dalam lingkup UKM MALAPA, tetapi juga di seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali.