Ketua MKWK UIM Hadiri Bintek Pengembangan Pembelajaran di LLDIKTI IX

UIM NEWS – Ketua Unit Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, didampingi oleh Dra. Hj. A. Herawati, Mag, menghadiri Bimbingan Teknis Pengembangan Model Pembelajaran pada Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Proyek bagi Perguruan Tinggi Akademik di LLDIKTI Wilayah IX.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor LLDIKTI Wilayah IX dengan metode gabungan, yakni secara luring dan daring, Kamis (01/08/2024).
Kegiatan ini mengundang perhatian berbagai kalangan akademisi. Selain Dr. Hj. Mardyawati Yunus, peserta daring dari UIM juga diwakili oleh Dr. Supriadi, M.Pd, Muhajir, M.Fil, dan Erni S.Pd, M.Pd.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek.
Bimbingan teknis ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, etika, demokrasi, moderasi, serta nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh dengan kedamaian.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melakukan transformasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.
Dalam kesempatan ini, Mardyawati Yunus menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi.
“Bimbingan teknis ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami berharap melalui kegiatan ini, kita dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” ujarnya.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai sesi diskusi dan presentasi yang melibatkan peserta dari berbagai perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI Wilayah IX.
Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai implementasi model pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, mereka juga diajak untuk merancang strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di masing-masing perguruan tinggi.
Salah satu peserta daring dari UIM, Muhajirin mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai model pembelajaran terbaru.
“Kami mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi dari kegiatan ini. Diharapkan, hasil dari bimbingan teknis ini dapat segera diterapkan di UIM untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” katanya.
Dengan diadakannya bimbingan teknis ini, diharapkan perguruan tinggi dapat mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk terus berinovasi dalam metode pembelajaran, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Bimbingan teknis ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Dengan adanya pedoman pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, diharapkan setiap perguruan tinggi dapat menyusun dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.