UNU dan UIM Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Inklusif

UIM NEWSUniversitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta akan menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam upaya meningkatkan kualitas kurikulum inklusif untuk mahasiswa penyandang disabilitas.

Pertemuan kedua belah pihak dilakukan secara daring melalui platform Zoom menandai langkah awal kolaborasi antar kampus yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (15/04/2025).

Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakan, praktik terbaik, dan pedoman yang mampu menjawab tantangan serta kebutuhan mahasiswa difabel di lingkungan perguruan tinggi.

Dalam diskusi tersebut, isu utama yang dibahas mencakup peningkatan aksesibilitas, pengembangan fasilitas ramah disabilitas, hingga pemahaman lebih mendalam terhadap kesenjangan dukungan yang selama ini dialami oleh penyandang disabilitas di lingkungan akademik.

Yusinita Ike Christanti dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menyampaikan pentingnya kolaborasi ini sebagai wujud komitmen perguruan tinggi dalam mendukung inklusivitas.

“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas antar lembaga, tapi wujud nyata kepedulian kita terhadap hak-hak pendidikan yang setara bagi seluruh mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi hambatan struktural yang menghalangi akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, pertemuan ini juga menjadi forum diskusi mengenai pengembangan pusat dukungan aksesibilitas di lingkungan kampus.

Pusat ini diharapkan dapat menjadi rujukan nasional dalam menyediakan layanan, informasi, serta pendampingan bagi mahasiswa disabilitas, termasuk pelatihan bagi tenaga pendidik dan staf kampus agar lebih adaptif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., menekankan kolaborasi ini merupakan langkah konkret untuk mengurangi kesenjangan dalam pendidikan tinggi.

“Sudah saatnya kita bergerak bersama menciptakan sistem pendidikan tinggi yang tidak diskriminatif. Kerja sama ini diharapkan dapat melahirkan model pendidikan inklusif yang dapat diterapkan tidak hanya di UNU dan UIM, tapi juga di berbagai universitas lain di Indonesia,” tuturnya.

Kedua institusi sepakat bahwa pengembangan kurikulum harus disertai dengan penyesuaian fasilitas, pelatihan dosen, serta kebijakan institusional yang berpihak kepada mahasiswa difabel.

Dalam waktu dekat, UNU Yogyakarta dan UIM Al-Gazali akan membentuk tim kerja lintas institusi untuk merancang panduan implementasi kurikulum inklusif serta merumuskan indikator keberhasilan dari program ini.

Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua kampus NU untuk terus mendorong terwujudnya sistem pendidikan tinggi yang berkeadilan, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, serta membuka jalan bagi siapa pun untuk meraih pendidikan yang bermutu tanpa hambatan.

Tips Jitu Pilih Kampus, UIM Jadi Jawaban

UIM NEWS – Memasuki masa penerimaan mahasiswa baru, ribuan calon mahasiswa di seluruh Indonesia mulai dihadapkan pada pilihan penting dalam hidup mereka, memilih kampus yang tepat.

Tidak sedikit yang merasa kecewa karena gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), namun jangan berkecil hati.

Masih banyak kampus swasta berkualitas yang bisa menjadi alternatif terbaik—salah satunya adalah Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali.

UIM Al-Gazali hadir sebagai solusi dan jawaban bagi para pejuang perguruan tinggi swasta (PTS) yang tengah mencari kampus yang sesuai dengan potensi, kebutuhan, dan harapan mereka.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips penting yang harus diperhatikan dalam memilih kampus impianmu:

  1. Perhatikan Akreditasi Kampus

Akreditasi merupakan aspek krusial yang sering menjadi pertimbangan dalam dunia kerja.

Kampus dengan akreditasi yang baik menunjukkan kualitas pendidikan yang mumpuni serta didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten.

UIM Al-Gazali sendiri telah terakreditasi baik dan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan demi mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia profesional.

  1. Fasilitas Kampus yang Memadai

Fasilitas yang lengkap sangat menunjang proses belajar mengajar. Kampus yang baik seharusnya memiliki laboratorium modern, auditorium yang representatif, ruang kelas nyaman, perpustakaan dengan koleksi literatur lengkap, hingga area parkir yang luas.

Selain itu, keberadaan fasilitas umum seperti akses transportasi (halte, stasiun) juga menjadi nilai tambah. UIM Al-Gazali terus berbenah menghadirkan fasilitas terbaik bagi seluruh sivitas akademikanya.

  1. Ketersediaan Beasiswa

Masalah finansial tidak seharusnya menjadi penghalang untuk menempuh pendidikan tinggi. Kampus yang berkualitas biasanya menyediakan berbagai jenis beasiswa, mulai dari beasiswa prestasi, beasiswa bidik misi, beasiswa tahfidz, hingga keringanan uang kuliah dan bebas uang pangkal.

Di UIM Al-Gazali, mahasiswa berprestasi diberi kesempatan luas untuk mendapatkan dukungan beasiswa selama menempuh studi.

  1. Pilihan Program Studi Sesuai Minat dan Bakat

Salah satu kesalahan umum calon mahasiswa adalah memilih jurusan karena ikut-ikutan teman atau tren. Padahal, pemilihan program studi seharusnya berdasarkan minat dan bakat agar proses perkuliahan dapat dijalani dengan semangat dan kesungguhan.

UIM Al-Gazali menawarkan beragam program studi unggulan mulai dari ilmu keislaman, pendidikan, pertanian, teknik, hingga ilmu komunikasi dan kesehatan.

  1. Lokasi Kampus yang Strategis

Kampus yang berada di lokasi strategis akan sangat membantu mobilitas mahasiswa. Kedekatan dengan pusat kota, tempat tinggal, atau fasilitas umum seperti rumah sakit, terminal, hingga tempat ibadah merupakan pertimbangan penting.

UIM Al-Gazali berlokasi di pusat Kota Makassar, memudahkan akses dari berbagai penjuru.

  1. Aktivitas Kemahasiswaan yang Beragam

Kehidupan kampus tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga tentang pengembangan soft skill melalui berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kampus yang baik akan mendorong mahasiswanya aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan seni, olahraga, hingga forum ilmiah. Di UIM Al-Gazali, mahasiswa diberi ruang untuk berkembang secara utuh sebagai insan akademis dan sosial.

  1. Fleksibilitas Program Perkuliahan

Kampus modern harus mampu menyesuaikan waktu perkuliahan dengan kebutuhan mahasiswa. Pilihan kelas pagi, kelas malam, kelas akhir pekan, bahkan e-learning menjadi fasilitas yang sangat membantu, terutama bagi mahasiswa yang juga bekerja. UIM Al-Gazali menyediakan fleksibilitas ini melalui berbagai program kelas reguler dan kelas karyawan.

  1. Jaringan Alumni yang Kuat

Salah satu indikator kampus yang baik adalah seberapa kuat jaringan alumninya. Alumni yang sukses di dunia kerja dapat menjadi inspirasi sekaligus mentor bagi mahasiswa baru.

UIM Al-Gazali memiliki komunitas alumni yang aktif di berbagai bidang, mulai dari akademisi, pengusaha, hingga pejabat publik, yang kerap memberikan kontribusi positif bagi almamater.

Dengan memperhatikan delapan tips penting di atas, calon mahasiswa dapat lebih yakin dan bijak dalam menentukan kampus tujuannya.

Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menggapai masa depan gemilang tanpa harus bergantung pada PTN.

Jangan ragu untuk bergabung dengan UIM Al-Gazali dan menjadi bagian dari generasi unggul yang berlandaskan keilmuan dan keislaman. Ayo wujudkan cita-citamu bersama kampus yang peduli, berkualitas, dan terus berinovasi!

Kuliah di FIK UIM, Langkah Pasti Jadi Tenaga Kesehatan Andal

UIM NEWS – Menentukan pilihan perguruan tinggi yang tepat adalah langkah awal menuju masa depan yang gemilang.

Bagi calon mahasiswa yang bercita-cita menekuni dunia kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali hadir sebagai pilihan ideal dengan komitmen kuat dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, baik nasional maupun internasional.

Fakultas Ilmu Kesehatan UIM Al-Gazali saat ini membina tiga program studi unggulan yang telah terakreditasi Baik Sekali, yakni Program Studi Keperawatan, Program Studi D3 Kebidanan, dan Program Studi Profesi Ners.

Ketiga program studi ini tidak hanya menekankan pada aspek akademik dan praktik klinik, tetapi juga membekali mahasiswa dengan nilai-nilai etika, keislaman, dan kepedulian sosial.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UIM Al-Gazali, Dr. Zainal, S.Kep., S.KM., Ns., M.Kes., menyampaikan bahwa FIK UIM tidak hanya fokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada kualitas lulusan yang mampu berkontribusi nyata di tengah masyarakat.

“Kami berkomitmen mencetak lulusan yang berkompeten di bidang kesehatan, memiliki kepekaan sosial, dan mampu mengabdi kepada masyarakat dengan penuh dedikasi,” ungkap Dr. Zainal.

Prospek kerja lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan UIM sangat luas dan menjanjikan. Alumni dari ketiga program studi ini memiliki peluang besar untuk berkarier sebagai tenaga medis dan paramedis di berbagai rumah sakit, klinik, dan pusat pelayanan kesehatan.

Selain itu, mereka juga memiliki kesempatan untuk magang dan bekerja di luar negeri, seperti Jepang dan negara lainnya, melalui program kemitraan internasional yang terus dikembangkan oleh pihak universitas.

Beberapa prospek karier lain meliputi analis kesehatan, teknisi laboratorium medis, sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan, peneliti kesehatan, ahli gizi atau nutrisionis, konsultan kesehatan, bahkan wirausaha di bidang kesehatan.

Tidak hanya itu, lulusan juga memiliki peluang besar untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di berbagai instansi pemerintah.

Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik, FIK UIM juga terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan fasilitas penunjang pendidikan.

Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat belajar dalam lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan perkembangan dunia kesehatan global.

Bagi calon mahasiswa yang berminat untuk bergabung, proses pendaftaran sangat mudah dan dapat diakses secara daring melalui situs resmi universitas di https://pmbuimmakassar.ac.id/rpl/.

Calon pendaftar juga dapat langsung mengunjungi Kampus Utama UIM Al-Gazali yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9, Makassar untuk mendapatkan informasi lengkap seputar program studi, fasilitas kampus, serta konsultasi langsung dengan tim penerimaan mahasiswa baru.

Dengan akreditasi program studi yang unggul, prospek kerja yang luas, serta dedikasi dalam mencetak lulusan berkompeten dan berdaya saing, Fakultas Ilmu Kesehatan UIM Al-Gazali adalah pilihan tep

UIM Al-Gazali Buka Pendaftaran 2025, Beasiswa Menarik Menanti

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali membuka kesempatan emas bagi generasi muda bangsa untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025/2026.

Memasuki gelombang kedua, pendaftaran resmi dibuka sejak 1 April dan akan berlangsung hingga 31 Agustus 2025 mendatang.

Penerimaan terbuka untuk dua jenjang pendidikan, yaitu program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2), mencakup berbagai program studi unggulan yang ditawarkan UIM Al-Gazali sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan semangat kebangsaan.

Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. H. Badruddin Kaddas, Lc., M.Ag., Ph.D., mengajak masyarakat luas untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Menurutnya, UIM Al-Gazali tidak hanya menyediakan akses pendidikan tinggi berkualitas, tetapi juga berbagai kemudahan melalui program beasiswa.

“UIM Al-Gazali menawarkan banyak pilihan program studi unggulan dan peluang beasiswa bagi calon mahasiswa. Selain itu, kami juga membuka jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang telah memiliki pengalaman kerja atau pendidikan nonformal untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang dari awal,” terangnya.

UIM Al-Gazali terus memperluas jangkauan pendidikan dengan berbagai program studi dari rumpun ilmu agama, sosial, pendidikan, teknik, pertanian, hingga kesehatan.

Baik untuk kalangan lulusan SMA sederajat maupun para profesional yang ingin meningkatkan kualifikasi akademik, kampus ini siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Salah satu daya tarik utama PMB UIM Al-Gazali tahun ini adalah berbagai jenis beasiswa yang disediakan untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan calon mahasiswa. Beasiswa tersebut meliputi

Beasiswa Hafizh Al-Qur’an
Diberikan kepada calon mahasiswa penghafal Al-Qur’an dengan kriteria hafalan minimal tertentu dan melalui seleksi khusus.

Beasiswa Kader Nahdlatul Ulama (NU)
Diperuntukkan bagi kader NU yang aktif di organisasi keagamaan dan sosial.

Beasiswa Prestasi Seni dan Olahraga
Untuk mereka yang memiliki prestasi di bidang seni atau olahraga, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.

Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
Merupakan program dari pemerintah yang menyasar calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun berprestasi.

Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB)
Diperuntukkan bagi santri dari pesantren yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik.

Beasiswa Pemerintah Daerah
Bekerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah yang memberikan bantuan dana pendidikan bagi putra-putri daerah.

Beasiswa dari Mitra Lembaga dan Perusahaan
Termasuk Bank Mega Syariah, Yayasan Kalla, perusahaan BUMN, dan berbagai perusahaan swasta lainnya yang menjalin kemitraan strategis dengan UIM Al-Gazali.

Melalui beasiswa-beasiswa ini, UIM Al-Gazali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan akses pendidikan yang inklusif, adil, dan berdaya saing global.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang telah berdiri kokoh dan terus berkembang, UIM Al-Gazali mengusung visi besar dalam mencetak generasi intelektual yang religius, mandiri, dan siap bersaing di era digital.

Kampus ini tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga penguatan karakter, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), magang industri, pertukaran pelajar, serta kolaborasi riset menjadi bagian penting dari proses pendidikan di UIM Al-Gazali.

Untuk memudahkan proses pendaftaran, calon mahasiswa dapat mengakses informasi lengkap melalui situs resmi universitas https://pmbuimmakassar.ac.id/rpl/ atau langsung mengunjungi Kampus Utama UIM Al-Gazali yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9, Makassar.

Dengan terbukanya PMB gelombang kedua ini, UIM Al-Gazali berharap dapat menyambut calon mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia yang siap menempuh pendidikan tinggi berkualitas dalam suasana kampus yang religius, inklusif, dan inovatif.

Daftar Sekarang! PMB UIM Gelombang II Resmi Dibuka

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025/2026 untuk gelombang kedua. Pendaftaran ini secara resmi dimulai sejak 1 April dan akan berlangsung hingga 31 Agustus 2025.

Kesempatan ini terbuka untuk jenjang pendidikan Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2), termasuk jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini guna melanjutkan pendidikan tinggi di kampus berbasis nilai-nilai Islam dan kebangsaan tersebut.

“UIM Al-Gazali menawarkan banyak pilihan program studi unggulan dan peluang beasiswa bagi calon mahasiswa. Selain itu, kami juga membuka jalur RPL untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang telah memiliki pengalaman kerja atau pendidikan nonformal untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang dari awal,” ujarnya.

Pada tahun akademik ini, UIM Al-Gazali membuka berbagai program studi dari beragam rumpun ilmu, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana.

Program-program tersebut meliputi bidang keagamaan, pendidikan, sosial-humaniora, sains dan teknologi, hingga ilmu kesehatan.

Kampus yang dikenal dengan komitmennya dalam mencetak lulusan berdaya saing dan berintegritas ini juga menyediakan berbagai jenis beasiswa, baik dari pemerintah maupun lembaga mitra, yang ditujukan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

Salah satu keunggulan pendaftaran tahun ini adalah dibukanya jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun memiliki keterbatasan waktu dan pengalaman belajar sebelumnya.

Program RPL di UIM Al-Gazali dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin meningkatkan kualifikasi akademik mereka tanpa harus memulai pendidikan dari awal.

Melalui proses asesmen yang ketat dan transparan, calon mahasiswa dapat mengajukan pengakuan atas pembelajaran yang telah mereka capai di luar sistem pendidikan formal.

Hasil asesmen tersebut akan menentukan jumlah mata kuliah yang masih harus ditempuh untuk meraih gelar yang diinginkan.

“Jalur RPL ini sangat penting sebagai bentuk keadilan akademik bagi masyarakat yang telah memiliki kompetensi dari pengalaman kerja atau pelatihan-pelatihan sebelumnya. Ini adalah upaya kami menjangkau lebih banyak kalangan untuk bisa mengakses pendidikan tinggi berkualitas,” tambah Badruddin Kaddas.

Proses pendaftaran jalur RPL telah dibuka dan akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.

Calon mahasiswa yang tertarik dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui situs resmi universitas di https://pmbuimmakassar.ac.id/rpl/ atau dengan mengunjungi langsung tempat penerimaan mahasiswa baru yang terletak di Gedung Rektorat Lantai I, Kampus UIM Al-Gazali, Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 9, Kota Makassar.

Dengan dibukanya kembali PMB gelombang kedua ini, UIM Al-Gazali menegaskan komitmennya dalam menyediakan pendidikan tinggi yang inklusif, fleksibel, dan adaptif terhadap dinamika zaman.

Melalui berbagai jalur dan fasilitas yang tersedia, universitas ini terus mendorong terciptanya sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan umat.

Ketua LKIA UIM Dilantik Jadi Ketua IPIM Sulsel

UIM NEWS – Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. KH. Maskur Yusuf, M.Ag, secara resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasarudin Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat IPIM, dalam sebuah acara khidmat yang berlangsung di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (9/4/2025) malam.

Dalam sambutannya, Prof. Nasarudin Umar mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam terhadap semangat serta komposisi kepengurusan IPIM Sulawesi Selatan yang dinilainya sangat aktif dan solid.

“IPIM Sulsel ini paling aktif. Ini benar-benar kepengurusan yang sangat komprehensif. Tentu ini kehebatan Ketua PW IPIM Sulsel karena mampu mengajak para pakar dan orang hebat Sulsel bergabung dalam IPIM,” ujarnya.

Lebih lanjut, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan posisi strategis Sulawesi Selatan dalam peta pembinaan organisasi keagamaan di Indonesia Timur.

Menurutnya, apa yang dilakukan di Sulawesi Selatan seringkali menjadi acuan dan inspirasi bagi daerah lain. “Sulsel ini barometer Indonesia Timur, menjadi trendsetter dan subjek dalam pembinaan organisasi. Jika Sulsel bergerak maka kawasan Indonesia Timur bergerak,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasarudin juga menyoroti pentingnya peran imam masjid di tengah masyarakat. Menurutnya, imam bukan sekadar ustadz atau penceramah, tetapi sosok dengan nilai lebih, baik dari segi keilmuan, spiritualitas, maupun kemampuan teknis.

“Imam itu ustadz plus. Lebih mudah jadi penceramah daripada jadi seorang imam,” katanya tegas.

Ia menambahkan bahwa dalam konteks masyarakat Sulsel, peran imam menjadi sangat sentral dan masih dihargai tinggi, terutama jika memiliki penampilan yang mencerminkan nilai-nilai tradisional dan wibawa spiritual.

“Karakter masyarakat Sulsel masih sangat menghargai sosok imam yang berpenampilan tradisional dan berwibawa. Maka kepribadian imam harus mencerminkan kehormatan dan keteladanan,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. KH. Maskur Yusuf., M.Ag mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang kini diembannya sebagai Ketua PW IPIM Sulsel.

“Amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi panggilan untuk berkhidmat dalam memperkuat peran imam sebagai pilar spiritual umat dan agen moderasi beragama di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan IPIM Sulsel sebagai wadah yang inklusif, responsif, dan profesional dalam membina para imam masjid.

“Kita akan bergerak bersama, membangun sinergi, dan menjadikan imam tidak hanya sebagai pemimpin salat, tetapi juga sebagai penggerak transformasi sosial keagamaan di daerah masing-masing,” tuturnya.

Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, akademisi, perwakilan ormas Islam, serta para imam masjid dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Nuansa kekhidmatan dan kebersamaan sangat terasa dalam acara yang sekaligus menjadi momentum awal untuk memperkuat peran strategis IPIM dalam membina para imam masjid yang berkarakter, berkompeten, dan berwawasan moderat.

Khutbah Jumat: Rahasia Rezeki Lancar dan Berkah dari Amalan yang Sering Diabaikan

UIM – Istighfar bukan hanya bentuk permohonan ampun kepada Allah, tetapi juga memiliki keutamaan dalam mendatangkan rezeki yang berkah dan lancar. Dengan memperbanyak istighfar, kita dapat membuka pintu-pintu rahmat, menghapus dosa-dosa, serta mengundang pertolongan Allah dalam menghadapi kesulitan hidup, termasuk dalam urusan ekonomi.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Mengawali khutbah ini, mari kita senantiasa memanjatkan rasa syukur atas anugerah nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada kita dengan ungkapan: “Alhamdulillahirabbil ‘alamin”. Shalawat dan salam juga mari kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw yang senantiasa menjadi teladan kita dalam bersyukur kepada Allah. Semoga kita senantiasa menjadi umat Nabi Muhammad yang terus mendapatkan tambahan nikmat dan rezeki dari Allah dan selalu dalam lindungan-Nya.

Menjadi kewajiban bagi Khatib juga pada setiap khutbahnya untuk berwasiat takwa kepada para jamaah. Karena itu, mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah yang merupakan Dzat pemberi nikmat dan berhak atas apa yang terjadi di muka bumi dan kehidupan kita. Ketakwaan ini menjadi modal penting agar kita senantiasa mendapatkan rezeki dan senantiasa mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi.

Allah berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS At-Thalaq: 2-3).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Setiap kita tentu menginginkan rezeki yang lancar dan penuh keberkahan. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa salah satu kunci utama untuk membuka pintu rezeki terletak pada lisan dan hati yang senantiasa dipenuhi dengan istighfar, yaitu permohonan ampun kepada Allah swt. Istighfar bukan sekadar ucapan ritual, melainkan bentuk kesadaran dan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Allah swt. Dalam Al-Qur’an surat Nuh ayat 10-12 disebutkan:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ

Artinya, “Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ

Artinya, “(Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.”

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ

Artinya, “Memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”

Dalam Kitab Hasyiyatus Shawi ‘ala Tafsiril Jalalain karya Syekh Ahmad bin Muhammad As-Shawi Al-Maliki, juz IV, halaman 326, disebutkan bahwa istighfar menjadi kunci dari berbagai permasalahan seperti sempitnya rezeki dan berbagai permasalahan yang komplek.

Diriwayatkan dari Al-Hasan, suatu ketika datang kepadanya orang-orang dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. Orang pertama mengadu tentang kondisi ekonominya yang begitu terpuruk. Kebutuhan keluarga yang ia tanggung tak dapat ia cukupi.

Orang kedua mengadu tentang kondisi di mana ia belum dikarunia keturunan oleh Allah swt. Ia menginginkan buah hati sebagai penerusnya.

Orang ketiga adalah seorang petani yang tidak pernah mendapatkan hasil maksimal dari tanamannya. Selam bercocok tanam, ia selalu menghadapi permasalahan seperti hama dan kekeringan yang melanda.

Mendengar keluhan dari orang-orang tersebut, Al-Hasan hanya menjawab dengan satu kalimat:

اِسْتَغْفِرِ اللهَ

Artinya, “Bacalah istighfar, mintalah ampunan kepada Allah.”

Mendengar jawaban yang singkat ini, Rabi’ bin Shahib pun memberanikan diri untuk bertanya:

“Wahai Al-Hasan, banyak orang yang mendatangimu dengan mengadukan berbagai hal dan meminta (pertolongan) bermacam-macam kepadamu. Tapi mengapa hanya istighfar yang kau jadikan sebagai solusi jalan keluar?” Al-Hasan pun terdiam, kemudian ia hanya membacakan Surat Nuh ayat 10-12 ini.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa memohon ampun dengan senantiasa membaca istighfar mampu menjadi solusi dari berbagai permasalahan. Rasulullah pun telah mengajarkan kita berbagai redaksi bacaan istighfar di antaranya adalah Sayyidul istighfar yakni:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi dianjurkan untuk memasukkan Sayyidul Istighfar ke dalam doa harian. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Syaddad bin Aus:

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya, “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Demikianlah upaya-upaya batin yang perlu kita lakukan agar kita senantiasa mendapatkan rezeki berkah dan lancar dari Allah melalui bacaan istighfar. Semoga kita bisa mengamalkan istighfar dalam setiap langkah kehidupan kita di dunia. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً. اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ ﷲ، اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ

إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ، يٰۤـاَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Penulis nuonline: Ustadz H. Muhammad Faizin

UIM Teguhkan Silaturahmi Lewat Halal bi Halal

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Halal bi Halal yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Rabu (09/04/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi spiritual pasca-Ramadhan, yang dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, para dosen, serta tenaga kependidikan.

Kegiatan ini dibuka dengan suasana penuh kekeluargaan, mempertemukan seluruh sivitas akademika dalam satu ruang kebersamaan.

Halal bi Halal ini menjadi momen penting bagi keluarga besar UIM Al-Gazali untuk saling bersapa, memaafkan, dan memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai nilai-nilai keislaman.

Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., hadir memberikan hikmah Halal bi Halal.

Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya menjaga tradisi Halal bi Halal sebagai warisan budaya luhur bangsa yang telah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam sejak masa Rasulullah SAW dan para sahabat.

“Halal bi Halal ini menjadi momentum untuk kita sebagai warga Indonesia untuk menjaga tradisi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh Nabi dan para sahabat,” ujarnya dengan penuh semangat.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa Halal bi Halal bukan hanya sekadar rutinitas tahunan atau seremoni formal semata, melainkan juga merupakan sarana untuk memperkuat hubungan kekeluargaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan memperbaiki relasi antar pribadi di lingkungan kampus.

“Halal bi Halal ini juga menjadi momentum untuk kita semua sebagai keluarga besar untuk saling memaafkan. Ini adalah langkah awal untuk membangun keharmonisan yang lebih kuat antar sesama,” jelasnya.

Badruddin Kaddas juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan salah satu cara merawat dan memperkuat nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi utama kehidupan kampus di UIM Al-Gazali.

Ia berharap suasana yang hangat dan penuh keikhlasan dalam acara ini dapat terus terjaga dalam keseharian sivitas akademika.

“Kita melakukan Halal bi Halal ini sebagai bentuk untuk menjaga dan memperkuat keharmonisan kita sebagai umat Islam, khususnya di lingkungan UIM Al-Gazali,” tambahnya.

Dalam akhir tausiyahnya, ia mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan momen ini sebagai sarana membersihkan hati dan memperbaiki hubungan antar sesama.

Menurutnya, keikhlasan dalam memberi dan menerima maaf adalah dasar utama dalam membangun komunitas yang kuat dan harmonis.

“Memaafkan adalah salah satu cara untuk membersihkan hati. Kita sama-sama saling memaafkan untuk membangun keharmonisan kita sebagai keluarga besar UIM Al-Gazali,” tuturnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini diakhiri dengan saling bersalaman dan ramah tamah antar peserta.

Suasana hangat, penuh senyum, dan rasa kekeluargaan yang kental menciptakan energi positif yang diharapkan mampu menginspirasi semangat kerja dan kolaborasi dalam menjalankan tugas dan amanah masing-masing di lingkungan kampus.

Melalui kegiatan ini, UIM Al-Gazali meneguhkan komitmennya untuk terus membangun atmosfer kampus yang inklusif, penuh nilai spiritual, dan menjunjung tinggi semangat persaudaraan di antara seluruh elemen universitas.

WR I UIM: Halal bi Halal Momen Silaturahmi dan Maaf-Memaafkan

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Halal bi Halal di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Rabu, 9 April 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, para dosen, serta tenaga kependidikan sebagai ajang silaturahmi dan refleksi spiritual pasca-Ramadhan.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., membawakan hikmah Halal bi Halal dengan penuh makna.

Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi Halal bi Halal sebagai budaya luhur bangsa yang telah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat.

“Halal bi Halal ini menjadi momentum untuk kita sebagai warga Indonesia untuk menjaga tradisi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh Nabi dan para sahabat,” ujar Dr. Ahmad Hanafi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan Halal bi Halal bukan hanya sekadar acara seremonial tahunan, melainkan wadah untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkungan universitas.

“Halal bi Halal ini juga menjadi momentum untuk kita semua sebagai keluarga besar untuk saling memaafkan. Ini adalah langkah awal untuk membangun keharmonisan yang lebih kuat antar sesama,” jelasnya.

Ahmad Hanafi juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk menjaga keharmonisan dan nilai-nilai keislaman di lingkungan UIM Al-Gazali.

Ia berharap suasana penuh kehangatan dan keikhlasan dapat terus terjaga dalam keseharian sivitas akademika.

“Kita melakukan Halal bi Halal ini sebagai bentuk untuk menjaga dan memperkuat keharmonisan kita sebagai umat Islam, khususnya di lingkungan UIM Al-Gazali,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan momen ini sebagai sarana membersihkan hati dan memperbaiki hubungan antar pribadi.

“Memaafkan adalah salah satu cara untuk membersihkan hati. Kita sama-sama saling memaafkan untuk membangun keharmonisan kita sebagai keluarga besar UIM Al-Gazali,” tuturnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini diakhiri dengan saling bersalaman dan ramah tamah antar peserta, menciptakan suasana hangat dan penuh rasa kekeluargaan di lingkungan kampus UIM Al-Gazali.

Halal bi Halal UIM, Rektor Ajak Tingkatkan Spirit Pascapuasa

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, mengajak seluruh civitas akademika untuk meningkatkan semangat dan produktivitas pasca Ramadhan.

Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Halal bi Halal yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, yang dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, dosen, hingga tenaga kependidikan, Rabu (09/04/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi spiritual pasca menjalani ibadah Ramadhan.

Suasana yang khidmat dan penuh kehangatan menandai kebersamaan yang terjalin kuat di lingkungan kampus UIM Al-Gazali.

Turut hadir dalam kegiatan ini para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas, dosen, serta seluruh tenaga kependidikan yang menunjukkan komitmen untuk terus bergerak maju bersama.

Prof. Muammar Bakry menekankan bulan Syawal bukan hanya menjadi waktu untuk merayakan kemenangan setelah menjalani puasa, tetapi juga sebagai momen awal untuk meningkatkan semangat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk spiritualitas dan akademik.

“Bulan Syawal ini adalah bulan peningkatan. Kita harapkan Ramadhan yang telah kita lalui membawa peningkatan dalam amalan dan juga dalam semangat akademik kita,” ungkap Rektor.

Ia menambahkan bahwa semangat Syawal harus dimaknai sebagai “power full moment” untuk memulai aktivitas dengan energi baru, baik dalam pengajaran, penelitian, maupun pelayanan akademik.

Menurutnya, semangat baru ini akan menjadi pondasi dalam membangun kampus yang lebih maju dan berdaya saing.

“Syawal itu peningkatan power full untuk peningkatan akademika kita. Alhamdulillah, saya sangat optimistis dengan kehadiran bapak dan ibu sekalian dalam memberikan semangat ke depan,” lanjut Prof. Muammar.

Rektor juga menyampaikan rasa syukurnya atas kekompakan dan kebersamaan seluruh civitas akademika selama menjalani bulan Ramadhan.

Ia berharap bahwa ibadah dan amalan yang telah dilakukan menjadi bekal spiritual dalam memperkuat integritas dan dedikasi dalam melaksanakan tugas di kampus.

“Kita harapkan Ramadhan yang kita lewati ini menjadi pahala untuk kita semua, serta menjadi awal momen peningkatan dan produktivitas dari kinerja kita,” tuturnya.

Lebih jauh, Prof. Muammar menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pengelolaan akademik.

Ia mendorong optimalisasi platform smart campus yang saat ini tengah dikembangkan di UIM Al-Gazali, sebagai bagian dari transformasi digital yang mendukung efisiensi dan mutu layanan pendidikan.

“Untuk mengakses smart campus, ini adalah bagian dari peningkatan pengajaran bagi para pimpinan fakultas dan dosen. Kita harapkan digitalisasi kampus bisa mempercepat layanan dan memperkuat mutu pendidikan di UIM,” tegasnya.

Kegiatan Halal bi Halal ini juga dirangkaikan dengan ramah tamah, saling bersalaman, dan saling memaafkan di antara seluruh peserta.

Nuansa kekeluargaan dan ukhuwah Islamiyah begitu terasa, memperkuat identitas UIM Al-Gazali sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat baru pasca-Ramadhan mampu menjadi pendorong utama bagi seluruh civitas akademika dalam mewujudkan visi UIM Al-Gazali menuju kampus yang unggul, modern, dan berbasis nilai-nilai Islam, seiring dengan tantangan zaman yang semakin kompleks dan kompetitif.