UIM Siapkan Ormawa Tembus PPK Nasional 2025

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali tengah bersiap mengikuti ajang bergengsi tingkat nasional, Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Tahun 2025.

Persiapan ini ditandai dengan pelaksanaan pertemuan resmi yang digelar oleh Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, bertempat di lantai 6 Gedung Rektorat, Jumat (09/05/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, antara lain Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathuddin, S.Sos., para Wakil Dekan se-lingkup universitas, serta seluruh ketua lembaga internal mahasiswa di lingkungan UIM Al-Gazali.

Wakil Rektor II UIM Al-Gazali menekankan pentingnya ajang PPK Ormawa sebagai wahana pengembangan kapasitas organisasi mahasiswa sekaligus mencetak pemimpin masa depan yang adaptif dan kolaboratif.

“Program ini bukan sekadar kompetisi biasa. Ini adalah ruang penguatan kapasitas yang konkret, di mana mahasiswa belajar manajemen organisasi, pengabdian masyarakat, dan kepemimpinan langsung di lapangan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan seluruh lembaga mahasiswa perlu memaksimalkan kesempatan ini dan menjadikannya sebagai momentum untuk menunjukkan kualitas serta potensi terbaik organisasi yang mereka pimpin.

“Lembaga perlu mengambil peran penting dalam mengikuti kompetisi ini karena berdampak besar terhadap reputasi institusi dan pribadi mahasiswa itu sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, Fathuddin, S.Sos., menjelaskan bahwa pihaknya telah membuka ruang komunikasi dan pendampingan untuk memfasilitasi seluruh organisasi mahasiswa dalam penyusunan proposal.

“Kami terus mendorong ormawa agar aktif menyusun proposal yang berkualitas. Setiap proposal yang lolos seleksi nasional akan menjadi nilai plus tersendiri, tidak hanya bagi lembaga tetapi juga bagi para pengurus yang terlibat langsung. Ini bisa menjadi poin penting dalam pengembangan karier akademik dan profesional mereka,” jelas Fathuddin.

Program PPK Ormawa sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui kegiatan pengabdian masyarakat berbasis desa dengan pendekatan kolaboratif.

Dalam diskusi tersebut, berbagai strategi disusun untuk memastikan proposal yang disiapkan oleh mahasiswa UIM Al-Gazali dapat bersaing di tingkat nasional.

Beberapa fokus utama yang dibahas meliputi penguatan ide inovatif, pemetaan kebutuhan masyarakat, hingga teknis pengelolaan program di lapangan.

UIM Al-Gazali berharap partisipasi aktif mahasiswa dalam program ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, melainkan juga sebagai sarana membangun karakter, memperluas wawasan, dan mewujudkan kontribusi nyata terhadap masyarakat.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya berprestasi di atas kertas, tapi juga mampu memberikan solusi atas masalah-masalah riil di masyarakat. Inilah esensi dari penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan,” tutup Badruddin.

Khutbah Jumat: Pentingnya Berlindung Kepada Allah di Setiap Saat

UIMKehidupan ini penuh dengan tantangan dan ujian. Kita semua pernah mengalami kesulitan, kesedihan dan ketakutan. Namun sebagai orang Islam kita harus selalu ingat bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya tempat kita meminta dan berlindung yang sebenarnya.

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى

أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada hadirin sekalian khususnya untuk khatib pribadi agar selalu menjaga sikap takwa kita kepada Allah Ta’ala, Yakni dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Sebab takwa adalah bekal terbaik untuk menghadap-Nya kelak di hari kiamat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Artinya: “Berbekallah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah. Ayat 197)

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Ketakutan, kesedihan dan kesulitan merupakan keniscayaan dalam kehidupan. Hal ini tentu disebabkan berbagai alasan, di antaranya adalah kekhawatiran kegagalan, penolakan, kehilangan dan lain sebagainya. Hal ini merupakan fase kehidupan yang terjadi pada setiap individu manusia.

Maka berlindung kepada Allah dalam setiap kondisi merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai manusia kita tidak dapat menentukan baik dan buruk pada akhir yang akan kita hadapi. Allah Ta’ala berfirman:

فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ، هُوَ مَوْلٰىكُمْ، فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya: “Maka, tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berlindunglah kepada Allah. Dia adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (Q.S. Al-Hajj. Ayat78).

Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala merupakan perintah yang disejajarkan dengan shalat dan zakat. Maka kita menjadi tahu bahwa wajib bagi kita untuk selalu meminta perlindungan kepada Allah dalam setiap kondisi. Tidak hanya ketika sedang dalam ketakutan dan kesedihan, namun saat sedang bahagia pun kita juga diperintah meminta perlindungan. Hal ini agar kebahagiaan yang sedang kita rasakan tidak dicabut oleh Allah Ta’ala.

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab tafsirnya Marah Labid jilid 2 halaman 82 menampilkan pendapat Imam Qafal tentang ayat tersebut:

فَقَالَ القَفَالُ أَيْ اجْعَلُوا اللّٰهَ عِصْمَةً لَكُمْ مِمَّا تَحْذَرُوْنَ

Artinya: “Imam Qafal berkata, ‘jadikanlah Allah sebagai pelindung bagi kalian dari setiap hal yang kalian takutkan’.”

Beliau juga menampilkan pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

وَقَالَ ابنُ عَبَّاسٍ: سَلُوا اللّٰهَ الْعِصْمَةَ عَنْ كُلِ الْمُحَرَّمَاتِ أَيْ وَلَا تَطْلُبُوا الْإِعَانَةَ فِي كُلِ الْأُمُورِ إِلَّا مِنْهُ تَعَالَىٰ

Artinya: “Ibnu Abbas berkata, ‘Mintalah perlindungan kepada Allah Ta’ala dari segala hal yang diharamkan’ artinya janganlah kalian meminta pertolongan dalam segala urusan kecuali dari-Nya yang maha tinggi.”

Dari dua penjelasan tersebut bisa kita tarik satu kesimpulan, bahwa pada hakikatnya tidak ada yang bisa memberi perlindungan dari apapun kecuali Allah SWT. Dan sebaik-baik pelindung adalah Allah SWT.

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Ada lima faedah yang didapatkan seorang hamba yang meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala. Hal ini dijelaskan oleh Sulthan Al Auliya’ Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah jilid 1 halaman 198:

فَصْلٌ وَيَسْتَفِيدُ الْعَبْدُ بِالِاسْتِعَاذَةِ خَمْسَةَ أَشْيَاءَ. أَحَدُهَا الثَّبَاتُ عَلَى الدِّينِ وَالْبَقَاءُ. وَالثَّانِي السَّلَامَةُ مِنْ شَرِّ اللِعَيْنِ وَالْعَنَاءِ. وَالثَّالِثُ الدُّخُولُ فِي الْحِصْنِ الْحَصِينِ وَالزُّلْفَى. وَالرَّابِعُ الْوُصُولُ إِلَى اللِقَاءِ الْأَمِينِ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ. وَالْخَامِسُ نَيْلُ مَعُونَةِ رَبِّ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ.

Artinya: “Dan seorang hamba dapat memperoleh lima kebaikan dengan meminta perlindungan kepada Allah SWT: 1. Tetap teguh dalam agama dan kekal dalam iman. 2. Selamat dari kejahatan setan dan kesulitan. 3. Masuk ke dalam benteng yang kuat dan mendapatkan derajat kedekatan dengan Allah SWT. 4. Berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan yang aman bersama para nabi, para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang yang saleh. 5. Mendapatkan pertolongan dari Allah Tuhan yang menguasai bumi dan langit.”

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Demikian pentingnya kita memohon perlindungan kepada Allah, sebagai seorang manusia kita tentu menyadari bahwa setiap kekuatan, kekuasaan, pilihan dan semua yang terjadi dalam diri kita ada batasnya.

Mari kita sadari bersama bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan dan perlindungan dari Allah Ta’ala. Hanya Allah yang bisa membuat kita mudah dalam menjalani kehidupan, terutama dalam menjalankan perintah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Mari kita jaga ketakwaan kita agar setiap hal yang kita jalani mendapatkan kemudahan dari-Nya. Sebagaimana Allah berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.” (At-Thalaq.Ayat 4)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ

فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ

Ustadz Abdul Karim Malik: Penulis nuonline

Hidupkan Zikir dan Doa, Rektor UIM Tekankan Tradisi Ahlusunnah

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., kembali menekankan pentingnya memperbanyak zikir dan bermunajat kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Istighotsah dan Lailatul Ijtima yang digelar di Masjid Ash-Shahabah Kampus UIM, Kamis (08/05/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rutinitas ibadah bersama yang dilaksanakan secara rutin oleh seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali, sebagai bentuk ikhtiar spiritual dalam menjaga keberkahan institusi serta memperkuat karakter religius segenap sivitas kampus.

Prof. Muammar Bakry mengajak seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali untuk terus menghidupkan zikir dan doa, khususnya melalui pembacaan Surat Yasin Fadilah yang diyakini memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Islam.

“Semoga setelah kita semua membaca Yasin Fadillah tadi, doa kita semua diijabah,” ungkapnya.

Ia menambahkan keagungan Surat Yasin dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW menjadi wasilah (perantara) yang amat kuat dalam mengetuk pintu langit untuk memohon pertolongan Allah SWT.

“Dengan keagungan Surat Yasin dan keagungan Nabi Muhammad, semoga doa kita semua diijabah oleh Allah SWT,” lanjutnya.

Prof. Muammar juga mengingatkan kehidupan dunia adalah fana, ada batas dan ujungnya. Oleh karena itu, manusia tidak boleh lalai dalam mempersiapkan bekal akhiratnya.

“Di dunia ini sangat-sangat pasti ada ujungnya. Maka perbanyaklah zikir dan doa, karena setiap ayat utama yang terdapat dalam Surat Yasin Fadillah, jika kita niatkan dengan sungguh-sungguh, insyaAllah akan diijabah oleh Allah SWT,” pesannya.

Dalam kegiatan yang berlangsung penuh khidmat ini, seluruh peserta larut dalam suasana keheningan spiritual, menyatukan doa dan harapan agar kampus UIM Al-Gazali senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.

Rektor UIM juga berharap agar kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi agenda rutin formalitas, melainkan menjadi tradisi spiritual yang hidup dan tumbuh dalam keseharian warga kampus, utamanya dalam konteks menjaga jati diri sebagai bagian dari Ahlusunnah wal Jamaah.

“Mari kita jadikan ini sebagai tradisi yang amat penting sebagai kaum Ahlusunnah wal Jamaah. Kita hidupkan budaya doa, zikir, dan membaca Yasin sebagai penguat spiritualitas kampus dan diri kita masing-masing,” tutup Prof. Muammar Bakry.

Kegiatan Istighotsah dan Lailatul Ijtima ini tidak hanya menjadi momentum mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menguatkan ikatan emosional dan spiritual antara pimpinan, dosen, staf, dan mahasiswa UIM Al-Gazali sebagai satu keluarga besar dalam naungan nilai-nilai Islam.

Spirit Aswaja di Kampus, UIM Gelar Istighosah dan Lailatul Ijtima

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali meneguhkan jati dirinya sebagai kampus religius berbasis Ahlussunnah wal Jamaah dengan menggelar kegiatan Istighosah dan Lailatul Ijtima bersama seluruh civitas akademika di Masjid Ash-Shahabah kampus UIM, Kamis (08/05/2025).

Kegiatan ini digelar dalam rangka mempererat ukhuwah islamiyah serta meningkatkan spiritualitas civitas akademika UIM.

UIM Al-Gazali tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, jajaran wakil rektor, dekan, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai fakultas.

Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut, Al Hafidz Dr. KH. Hisbullah Huda, S.S., M.Pd., yang memberikan tausiyah.

Dalam ceramahnya, KH. Hisbullah Huda mengingatkan pentingnya zikir, istighfar, dan muhasabah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, terlebih di tengah tantangan dunia modern yang kerap menjauhkan manusia dari nilai-nilai spiritual.

“Istighosah bukan sekadar ritual, melainkan wujud permohonan hamba kepada Rabb-nya agar diberi kekuatan, petunjuk, dan perlindungan dari fitnah dunia. Ini harus menjadi bagian dari budaya akademik kita,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menegaskan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini merupakan bagian integral dari visi keislaman kampus.

Ia menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan, zikir, dan refleksi spiritual di lingkungan akademik.

“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ruh Aswaja di kampus UIM. Kita ingin membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan spiritual dan moralitas yang kokoh,” ucapnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga Kajian Islam Aswaja UIM, yang terus berkomitmen membumikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di lingkungan kampus.

Ketua lembaga tersebut, Dr. H. Maskur Yusuf, M.Ag, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan rutin digelar setiap bulan sebagai bagian dari program pembinaan keislaman civitas akademika.

“Kami ingin menjadikan UIM bukan hanya pusat keilmuan, tapi juga pusat pembinaan spiritualitas. Melalui Lailatul Ijtima, kita memperkuat sanad keilmuan dan kebersamaan dalam bingkai Aswaja,” ujar Dr. Maskur Yusuf.

Rektor UIM Bertemu Tim BTU Bahas Kolaborasi Pengembangan SDM Unggul

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, bersama jajaran pimpinan universitas menggelar pertemuan strategis dengan tim Bangun Talenta Unggul (BTU) yang dipimpin oleh Assessment Center Department Head Kalla Group, Hendarajat Hambali, S.Psi., M.M., LCPC, Selasa (06/05/2025).

Pertemuan berlangsung dicoffee shop dan membahas potensi kerja sama dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), manajemen, serta inovasi bisnis.

BTU merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan Yayasan Hadji Kalla dan berfokus pada peningkatan kapasitas individu dan organisasi melalui berbagai program pelatihan, asesmen, hingga manajemen talenta.

Pertemuan ini menjadi langkah awal penjajakan kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dengan sektor profesional yang terus berkembang.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, menyambut baik tim BTU dan menilai kerja sama ini sebagai bagian dari komitmen universitas untuk terus mendorong kualitas lulusannya agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

“Kami melihat pentingnya sinergi antara kampus dan dunia industri, terutama dalam membangun karakter, kompetensi, dan talenta unggul bagi mahasiswa kami. UIM ingin menjadi institusi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga relevan secara sosial dan profesional,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan UIM Al-Gazali membuka diri terhadap berbagai inovasi dalam proses pengembangan kurikulum dan SDM kampus, termasuk pelatihan dosen dan pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Dalam kesempatan yang sama, Hendarajat Hambali menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak UIM serta antusiasme terhadap ide-ide kolaborasi.

Ia menjelaskan bahwa BTU hadir untuk menjadi mitra strategis bagi institusi pendidikan dan perusahaan dalam menciptakan ekosistem talenta yang kompetitif dan adaptif.

“Kami ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Kolaborasi dengan UIM Al-Gazali menjadi peluang besar untuk menciptakan program-program pengembangan SDM yang berdampak luas,” ungkapnya.

Pertemuan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, pemaparan profil BTU, serta penjajakan program bersama, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop career development, dan asesmen kompetensi mahasiswa maupun staf akademik.

Rektor UIM Terkesima Mushollah Megah di Mall Panakkukang

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan apresiasi dan pujian atas kemegahan dan fasilitas mewah yang dimiliki tempat ibadah Mahabbah yang berada di pusat perbelanjaan Mall Panakkukang Makassar.

Pujian tersebut disampaikannya saat memenuhi undangan silaturahmi dari pihak manajemen mall dan melaksanakan salat Dhuhur berjamaah di mushollah tersebut, Selasa (22/04/2025) lalu.

Salat Dhuhur berjamaah ini dipimpin oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Sulsel, Prof. Dr. M. Arfin Hamid, SH., MH., yang juga turut hadir bersama rombongan pengurus MUI lainnya.

Dalam kunjungan ini, turut hadir Bendahara Umum MUI Sulsel Ir. H. Andi Thaswin Abdullah, Komisi Hukum Prof. Dr. H. Muh Yunus Idy, SH., MH., Dr. H. Nurdin Tajry, SH., MH., Dr. Marif, SH., MH., serta Dr. Andi Arfan Sahabuddin, SH., MH. Rombongan pengurus MUI Sulsel tampak antusias dan terkesan melihat langsung desain mushollah yang megah, mengusung gaya arsitektur Turki dengan ornamen-ornamen bernuansa Islami yang indah dan mewah.

Prof. Muammar Bakry menyampaikan bahwa fasilitas tempat ibadah di Mall Panakkukang ini sangat representatif, bahkan bisa menjadi contoh bagi mall-mall lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.

“Kami selaku pengurus MUI Sulsel sangat mengapresiasi atas fasilitas mushollah Mahabbah yang sangat representatif ini. Bahkan mungkin belum ada mall di dunia ini yang menyediakan fasilitas masjid seperti ini,” ungkapnya dalam sambutan yang diselingi kultum usai salat berjamaah.

Dalam tausiyah singkatnya, Prof. Muammar juga mengingatkan pentingnya menjaga salat di mana pun umat Islam berada. Ia mengutip hadis Rasulullah SAW,

“Di mana saja kalian mendapati masuknya waktu salat, maka hendaklah kalian salat.” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa prinsip ini mengajarkan fleksibilitas dalam beribadah dan pentingnya menyediakan sarana ibadah yang layak di tempat-tempat umum, termasuk pusat perbelanjaan.

“Kalau pun tidak tersedia tempat khusus, maka lorong-lorong di mall bisa digunakan untuk salat. Namun manajemen Mall Panakkukang memberikan perhatian yang luar biasa dengan menghadirkan mushollah sekelas masjid besar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Mushollah Mall Panakkukang, Bapak Ardi Marennu, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa mushollah Mahabbah dirancang secara khusus dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kapasitas jamaah.

Ia menyebutkan bahwa mushollah ini terdiri atas dua bagian terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

“Untuk mushollah laki-laki, luasnya sekitar 1500 meter persegi dan mampu menampung kurang lebih 2800 jamaah. Sedangkan mushollah perempuan memiliki luas sekitar 500 meter persegi dan bisa menampung seperempat dari kapasitas laki-laki,” terangnya.

Ardi juga mengungkapkan bahwa pembangunan mushollah ini merupakan inisiatif langsung dari pemilik mall, yang sejak awal memang memiliki niat untuk membangun fasilitas ibadah yang layak dan megah.

Sebelum pembangunan dimulai, pihak manajemen mall melakukan survei ke sejumlah negara yang memiliki tradisi Islam kuat seperti Turki, Spanyol, dan bahkan Tiongkok, untuk mempelajari desain dan fungsi tempat ibadah di ruang publik.

Hasil dari survei ini kemudian dijadikan referensi dalam membangun mushollah Mahabbah yang tidak hanya mengedepankan fungsi ibadah, tetapi juga kenyamanan, keindahan, serta nuansa religius yang mendalam.

“Setelah melakukan survei ke beberapa negara, pemilik mall punya keinginan besar membangun kawasan Muslim Centre dalam mall. Mushollah ini adalah bagian dari visi besar itu,” lanjut Ardi.

PW IKA PMII Sulsel Luncurkan KTA E-Money di Harlah ke-65

UIM NEWS – Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PW IKA PMII) Provinsi Sulawesi Selatan secara resmi meluncurkan Kartu Tanda Anggota (KTA) berbasis E-Money sebagai inovasi baru untuk kader dan alumni PMII.

Peluncuran ini menjadi bagian penting dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65 PMII, yang digelar penuh khidmat dan kekeluargaan di Hotel Claro Makassar, Minggu malam (04/05/2025).

KTA berbasis E-Money ini bukan sekadar kartu identitas, tetapi juga multifungsi. Selain dapat digunakan untuk mengidentifikasi anggota dan para kader secara digital, kartu ini juga memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses berbagai fasilitas publik seperti jalan tol, perbankan, serta transaksi keuangan elektronik lainnya.

Ketua PW IKA PMII Sulsel, H. Mukhtar Thahir Syarkawi, menyampaikan bahwa peluncuran ini adalah bentuk nyata dari komitmen IKA PMII dalam menjawab tantangan zaman yang semakin menuntut digitalisasi.

“Kartu ini tidak hanya menunjukkan identitas sebagai bagian dari keluarga besar PMII, tetapi juga akan memudahkan kader dan alumni dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin agar teknologi ini juga memperkuat jejaring dan konsolidasi alumni di seluruh wilayah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi organisasi untuk menguatkan basis data kader dan mempererat ikatan antar alumni.

“Kita ingin data kader lebih rapi dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai program pengembangan ke depan,” tambahnya.

Kegiatan peluncuran ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran langsung Ketua Pengurus Besar IKA PMII (PB IKA PMII), H. Fathan Subchi, yang turut memberikan pesan-pesan kebangsaan di tengah situasi sosial dan politik yang kian dinamis.

Dalam sambutannya, Fathan menyampaikan pentingnya solidaritas antar alumni PMII sebagai benteng utama menghadapi perubahan zaman yang cepat.

“Tentu, bersatuhlah, berpegang teguhlah, dan janganlah bercerai-berai. Ini adalah spirit perjuangan kita. Saya merasakan bahwa hari ini kita perlu meningkatkan solidaritas kita,” tegas Fathan di hadapan ratusan kader dan alumni.

Lebih jauh, Fathan mengajak seluruh peserta Harlah untuk benar-benar merefleksikan tema kegiatan tahun ini, yakni “Reaktualisasi Peran IKA-PMII: Perkuat Ukhuwah dan Kolaborasi untuk Bangsa dan Agama.”

“Kita perlu meningkatkan kekompakan, apalagi hari ini temanya sangat relevan: Reaktualisasi Peran IKA-PMII. Ini sangat penting, karena sudah 65 tahun PMII berdiri dan mengabdi kepada bangsa. Usia yang matang, dan sudah saatnya kita fokus pada kontribusi nyata,” sambungnya.

Fathan juga menekankan pentingnya meninggalkan romantisme masa lalu dan mulai bergerak secara lebih nyata dan kolaboratif.

“Kita tinggalkan heroisme masa lalu. Kita tinggalkan bahwa kita besar karena pernah berkontribusi pada kemerdekaan. Sekarang saatnya kita menyusun barisan, mengkonsolidir diri, dan bergerak bersama. PMII adalah rumah besar kita bersama. Hilangkan sekat-sekat, hilangkan perbedaan pendapat. Tidak saatnya lagi kita berkompetisi secara naif dalam tubuh IKA PMII ini,” serunya.

Peluncuran KTA berbasis E-Money ini menjadi simbol bahwa PMII dan seluruh elemen alumninya tak hanya menjaga semangat ideologis dan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, tetapi juga responsif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan zaman.

Kegiatan peringatan Harlah ke-65 ini ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antar kader lintas generasi, menandai komitmen bersama untuk terus menjaga warisan intelektual dan gerakan PMII agar tetap relevan di masa kini dan mendatang.

Seleksi PPPK di UIM, Kepala BKN dan Gubernur Sulsel Turun Langsung

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar serentak secara nasional, Senin (05/05/2025).

Kegiatan seleksi ini merupakan bagian dari program rekrutmen aparatur sipil negara yang dikoordinasikan langsung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia.

Dalam rangka memastikan kelancaran pelaksanaan seleksi, Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, serta Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, melakukan peninjauan langsung ke lokasi tes di UIM Al-Gazali.

Kedatangan para pejabat tinggi tersebut disambut hangat oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag.

Rektor UIM Al-Gazali menyampaikan rasa bangga karena kampus yang dipimpinnya kembali dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan seleksi nasional ini.

“Kami merasa terhormat karena UIM Al-Gazali kembali dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan seleksi PPPK tahun ini. Ini menunjukkan bahwa kampus kami memiliki fasilitas dan integritas yang sesuai dengan standar nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menambahkan kehadiran Kepala BKN dan pimpinan daerah menjadi motivasi tersendiri bagi pihak kampus untuk terus meningkatkan kontribusi dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia.

“Kami berharap pelaksanaan seleksi ini berjalan lancar dan memberikan hasil yang terbaik bagi para peserta. Ini bukan hanya momen seleksi, tetapi juga bagian dari proses memperkuat kualitas pelayanan publik di masa mendatang,” tambahnya.

Pelaksanaan seleksi PPPK di UIM Al-Gazali berlangsung dengan tertib dan menerapkan protokol yang ketat demi memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh, mejelasakan ujian PPPK tahap dua dilakukan bersamaan dengan proses penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk CPNS tahap pertama, sementara pengangkatan PPPK dijadwalkan dimulai pada 1 Oktober 2025, termasuk PPPK tahap kedua.

Andi Sudirman berharap, sumber daya manusia yang dimiliki Sulsel dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pembangunan daerah.

“Harapan kita di Sulsel, dengan resources yang kita miliki, ini bisa efektif kita gunakan untuk pembangunan Sulsel,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Zudan mendorong penuh percepatan penyelesaian tes PPPK tahap 2 tersebut.

Prof Zudan juga menyampaikan apresiasinya terhadap kesiapan dan antusiasme peserta serta penyelenggara di Makassar, yang dinilai telah menjalankan proses seleksi dengan baik.

“Tiap hari akan diadakan percepatan penyelesaian tes PPPK, tahap 2 ini berhimpitan dengan proses penerbitan NIP tahap 1,” jelasnya.

UIM Jadi Pusat Seleksi PPPK 2025 di Makassar

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar serentak secara nasional, Senin (05/05/2025).

Kegiatan seleksi ini merupakan bagian dari program rekrutmen aparatur sipil negara yang dikoordinasikan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia.

Pelaksanaan seleksi berlangsung di gedung utama kampus UIM Al-Gazali, yang telah disiapkan secara matang untuk mendukung proses seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) tersebut.

Kehadiran para peserta dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan turut menyemarakkan suasana kampus sejak pagi hari.

Kepala Bagian Perlengkapan UIM, Salim Salimin, ST., mengungkapkan pihak kampus telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan sesuai dengan standar teknis dari BKN.

Ia menegaskan UIM berkomitmen mendukung penuh suksesnya pelaksanaan seleksi ini.

“Kami telah melakukan persiapan sejak jauh hari, mulai dari kesiapan ruang ujian, jaringan komputer, hingga keamanan dan kenyamanan peserta. Kami ingin memastikan proses seleksi berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur,” ujar Salim.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang kembali diberikan oleh pemerintah kepada UIM sebagai mitra strategis dalam penyelenggaraan seleksi PPPK.

“Ini adalah bentuk pengakuan terhadap kapasitas UIM Al-Gazali sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga turut berperan dalam proses pembangunan nasional. Kami merasa bangga dan tentu akan terus meningkatkan pelayanan kami ke depan,” katanya.

Menurut Prof. Muammar, pelaksanaan seleksi PPPK di kampus UIM Al-Gazali juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, terutama dalam hal peningkatan aktivitas ekonomi lokal dan citra kampus sebagai pusat kegiatan publik yang profesional.

Sementara itu, pihak BKN Wilayah Makassar turut memantau langsung pelaksanaan seleksi guna memastikan bahwa seluruh tahapan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk protokol keamanan dan integritas pelaksanaan ujian.

UIM Al-Gazali sebagai lokasi seleksi PPPK, kampus ini memperkuat posisinya sebagai institusi yang adaptif dan relevan terhadap kebutuhan masyarakat dan pemerintah.

UIM Al-Gazali terus membuktikan perannya bukan hanya sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam pelaksanaan agenda nasional.

65 Tahun PMII, Fathan Subchi Serukan Kekompakan Alumni

UIM NEWS – Dalam momentum peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII (PB IKA PMII), H. Fathan Subchi, menyampaikan seruan moral dan kebangsaan yang kuat kepada seluruh alumni dan kader PMII agar terus menjaga kekompakan, solidaritas, dan semangat kolektif dalam membangun bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Fathan Subchi saat menghadiri kegiatan Harlah ke-65 PMII dan Halal bi Halal Pengurus Ikatan Alumni PMII Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar, Minggu (04/05/2025) malam.

Dalam suasana penuh kekeluargaan itu, Fathan memberikan pesan tegas mengenai pentingnya menjaga persatuan di tengah tantangan zaman.

“Tentu, bersatuhlah, berpegang teguhlah, dan janganlah bercerai-berai. Ini adalah spirit perjuangan kita. Saya merasakan bahwa hari ini kita perlu meningkatkan solidaritas kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa tema kegiatan kali ini, “Reaktualisasi Peran IKA-PMII: Perkuat Ukhuwah dan Kolaborasi untuk Bangsa dan Agama,” bukan sekadar slogan, melainkan panggilan untuk memperbaharui komitmen pengabdian terhadap bangsa.

“Kita perlu meningkatkan kekompakan, apalagi hari ini temanya sangat relevan: Reaktualisasi Peran IKA-PMII. Ini sangat penting, karena sudah 65 tahun PMII berdiri dan mengabdi kepada bangsa. Usia yang matang, dan sudah saatnya kita fokus pada kontribusi nyata,” tegasnya.

Fathan juga mengajak seluruh alumni untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu. Menurutnya, PMII tidak hanya besar karena sejarah, tetapi harus lebih besar karena peran aktif dan aktualnya hari ini.

“Kita tinggalkan heroisme masa lalu. Kita tinggalkan bahwa kita besar karena pernah berkontribusi pada kemerdekaan. Sekarang saatnya kita menyusun barisan, mengkonsolidir diri, dan bergerak bersama. PMII adalah rumah besar kita bersama. Hilangkan sekat-sekat, hilangkan perbedaan pendapat. Tidak saatnya lagi kita berkompetisi secara naif dalam tubuh IKA PMII ini,” serunya dengan nada penuh semangat.

Fathan juga mendorong para alumni untuk memaksimalkan potensi yang ada di berbagai sektor kehidupan: birokrasi, politik, dunia usaha, maupun masyarakat sipil.

Ia mengingatkan bahwa tantangan bangsa ke depan terutama dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045 memerlukan kolaborasi lintas bidang.

“Maksimalkan energi kita. Di birokrasi, politik, dunia usaha, masyarakat sipil mari kita bersatu padu. Karena tantangan kita besar sekali. Target Indonesia untuk bangkit menjadi Indonesia emas itu luar biasa. Dan kita, sebagai bagian dari masyarakat santri dan masyarakat Indonesia, harus ambil peran,” jelasnya.

Sebagai penutup, Fathan kembali menegaskan bahwa nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang ditanamkan selama masa kaderisasi di PMII harus menjadi pedoman dalam setiap langkah pengabdian.

“Kontribusi sebagai masyarakat santri dan sebagai masyarakat Indonesia ini yang selalu ditekankan saat kita menjalani proses kaderisasi. Keindonesiaan dan keislaman adalah dua paradigma nilai yang harus kita perjuangkan bersama,” tutupnya.

Kegiatan Harlah ke-65 PMII ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga momen refleksi dan konsolidasi untuk memperkuat peran strategis alumni dalam dinamika pembangunan bangsa dan umat.