Posts Tagged ‘rektor UIM’
Yayasan Negeri Rempah dan UIM Teken MoA, Perkuat Literasi Budaya Jalur Rempah
UIM NEWS – Yayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Agreement (MoA) dengan beberapa fakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu (26/03/2025).
Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.
Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.
Fakultas-fakultas yang terlibat dalam kerja sama ini meliputi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Keguruan, Ilmu Pendidikan dan Sastra, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Teknik.
Penandatanganan ini memperluas ruang kolaborasi lintas-disiplin, mempertemukan berbagai perspektif akademik dalam mendukung misi literasi budaya.
Selain itu, kerja sama juga dijalin antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIM dan Komite Pelaksana International Forum on Spice Route (IFSR) 2025.
IFSR merupakan forum tahunan yang diinisiasi oleh Yayasan Negeri Rempah pada 2019 dan sejak 2022 berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi akademik dalam penyelenggaraan IFSR 2025 yang akan digelar pada 23–26 September 2025.
Sivitas akademika UIM Al-Gazali diharapkan dapat berpartisipasi dalam konferensi sebagai penyaji hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen-dosen UIM Al-Gazali juga akan dilibatkan sebagai reviewer dan editor dalam penerbitan prosiding.
Tak hanya itu, Yayasan Negeri Rempah dan LPPM UIM Al-Gazali akan menggelar program pendampingan untuk meningkatkan kualitas penulisan artikel ilmiah, mulai dari pelatihan teknis hingga percepatan proses publikasi.
Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya menguatkan posisi UIM Al-Gazali sebagai mitra akademik dalam forum internasional, tetapi juga memperluas cakupan literasi ilmiah yang berbasis pada warisan Jalur Rempah.
Ketua Dewan Pengurus YNR, Dewi Kumoratih, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk membumikan semangat Jalur Rempah sebagai sarana pertukaran pengetahuan dan pemahaman antarbudaya.
“Jalur Rempah jangan dilihat hanya sebagai narasi sejarah. Jalur Rempah justru memberikan perspektif kontekstual yang unik dan relevan dalam menjawab berbagai tantangan kontemporer seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, inekualitas, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperluas ruang interaksi antara komunitas, akademisi, dan publik dalam merawat warisan peradaban serta membangun kembali tradisi intelektual.
“Kami percaya kerja sama ini akan memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkapnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.
Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.
Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik yang akan menjadi ruang bagi para ahli untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.
Melalui kolaborasi ini, Yayasan Negeri Rempah dan Universitas Islam Makassar memperkuat komitmen untuk menjaga, menggali, dan memanfaatkan warisan Jalur Rempah sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan lintas generasi.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” pungkas Dewi Kumoratih.
UIM dan Yayasan Negeri Rempah Kolaborasi Perkuat Literasi Budaya
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu, (26/03/2025).
Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.
Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan literasi budaya dan pengetahuan berbasis Jalur Rempah sebagai bagian penting dalam peradaban maritim Nusantara.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” ujar Dewi Kumoratih dalam sambutannya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.
Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.
Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik.
Forum tersebut akan menjadi ruang bagi para ahli dari kedua institusi untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.
“Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkap Prof. Muammar Bakry.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga mencakup kolaborasi dalam penulisan dan publikasi karya ilmiah yang melibatkan berbagai institusi akademik dan afiliasi dari kedua belah pihak.
Diharapkan, kajian akademik tentang Jalur Rempah dapat semakin berkembang dan menjadi referensi penting dalam studi budaya maritim.
Sebagai bentuk implementasi nyata, UIM Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah juga berencana menggelar pameran komunitas yang akan menampilkan berbagai pengetahuan serta praktik budaya yang masih hidup di tengah masyarakat.
Pameran ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman publik tentang warisan budaya Nusantara.
Selain itu, kedua institusi berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebudayaan melalui berbagai pelatihan dan akses terhadap narasumber berkompeten.
Upaya ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan pengetahuan dan teknologi tradisional dalam konteks modern.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU ini, Yayasan Negeri Rempah juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan delapan fakultas di UIM Al-Gazali.
Langkah ini semakin memperkokoh jalinan kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang inklusif serta berkelanjutan.
UIM dan Yayasan Negeri Rempah Bersinergi Majukan Rempah Indonesia
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan Negeri Rempah.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara luring dan daring melalui Zoom di ruang rapat pimpinan lantai 3 Gedung Rektorat, Rabu (26/03/2025).
Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., bersama Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan rempah-rempah di Indonesia melalui pendekatan akademik, penelitian, dan pelestarian warisan budaya.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan potensi rempah-rempah Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan hasil rempah terbanyak di dunia. Begitu pentingnya rempah-rempah hingga memainkan peran besar dalam politik, ekonomi, dan budaya dunia. Melalui kerja sama ini, kita ingin berkontribusi dalam penelitian, edukasi, dan pengembangan sektor rempah untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si., menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat membuka peluang besar bagi perkembangan rempah di Indonesia.
“Tidak ada komoditas yang memainkan peran lebih penting dalam perkembangan peradaban modern selain rempah-rempah. Dengan adanya kerja sama ini, kita dapat membangun sinergi antara dunia akademik dan industri untuk memastikan rempah Indonesia terus berkembang dan tetap menjadi aset berharga bagi bangsa,” tuturnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk penelitian tentang varietas rempah unggulan, pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat terkait budidaya dan pemanfaatan rempah, serta pengembangan produk berbasis rempah yang dapat meningkatkan daya saing di pasar global.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan UIM Al-Gazali dapat menjadi pusat kajian dan pengembangan rempah yang berperan dalam mendukung ketahanan pangan, kesejahteraan petani rempah, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen rempah terkemuka di dunia.
Ramadan dengan Cinta 26: Ayat-ayat Cinta
Oleh: Rektor Univesrsitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM – Ayat juga biasa diterjemahkan dengan tanda atau alamat (alamah). Maksudnya bahwa ayat adalah tanda kekuasaan Allah swt Sang maha Pencipta alam semesta. Tanda bahwa Allah swt Maha Ada dan Maha Pencipta makhluknya, dapat dilihat pada alam semesta yang biasa disebut dengan ayat-ayat kauniyah (ciptaan). Sementara ayat-ayat dalam bentuk ucapan (firman) disebut dengan ayat-ayat qauliyah.
Ada yang berkata, jika ayat qauliyah yang terdapat dalam al-Qur’an diformat dalam bentuk ciptaan, maka itulah alam semesta (ayat kauniyah). Sebaliknya, andai ayat kauniyah diubah bentuk menjadi ucapan (verbal dalam bentuk firman) maka itulah al-Qur’an (ayat-ayat qauliyah) yang terbaca dalam susunan mushaf. Kalua demikian antara al-Qur’an dan alam semesta saling ,enjelaskan antara satu dengan lainnya.
Mengkaji, meneliti dan mengamati fenomena alam semesta adalah membaca ayat-ayat Tuhan dalam bentuk kauniyah, ini yang sering dilakukan oleh akademisi di kampus, apalagi di dunia yang minoritas muslim penduduknya.
Ilmu pengetahuan alam, ilmu biologi dan ilmu-ilmu lainnya hakikatnya adalah ilmu yang bersumber dari ayat-ayat Tuhan. Seharusnya tujuan mempelajari ilmu ilmu tersebut menghadirkan suasana batin akan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Mencintai ilmu berarti mencintai ayat-ayat Tuhan. Sikap seperti ini adalah sikap orang yang tawadhu dengan ilmunya, tidak melahirkan kesombongan intelektual yang justru semakin menjauhkan seseorang dari Tuhan-Nya.
Ilmu pengetahuan dan al-Qur’an memiliki hubungan erat dan saling menunjang. Keduanya dapat saling melengkapi dalam menafsirkan alam semesta. Dalam keseharian, ayat al-Qur’an mengajarkan kebaikan dan etika, sehingga menjadi penyeimbang dalam perkembangan sains. Ayat al-Qur’an dapat mendukung kegiatan ilmiah sedangkan ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan mendalam yang bersumber kepada wahyu Allah.
Korelasi ilmu pengetahuan dan ayat-ayat al-Qur’an secara dialogis, yaitu hubungan antara sains dan agama yang saling melengkapi. Bisa juga dipahami secara integratif, yaitu hubungan antara sains dan ayat al-Qur’an terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Hanya sayangnya, intensitas muslim yang lebih banyak membaca ayat-ayat qauliyah memang sangat minim jika dibandingkan membaca dalam bentuk ayat-ayat kauniyah. Idealnya keduanya berjalan sebanding antara literasi alam semesta dan literasi mushaf al-Qur’an. Al-Qur’an adalah ayat-ayat cinta dari Allah, mencintai ayat-ayat-Nya merupakan wujud cinta kepada Allah. Cinta kepada ayat-ayat-Nya dapat diwujudkan dengan membacanya, memahaminya, menelitinya, dan mengamalkannya.
Ibarat menerima surat cinta dari kekasih yang kadang dibaca berulang-ulang tak bosan-bosannya, demikianlah seorang mukmin yang membaca al-Qur’an merasakan cinta hakiki, sumber dari segala sumber cinta. Berdialog dan bercengkrama dengan Tuhan melalui ayat-ayat-Nya dengan hati, pikiran, mata dan lisan. Berlama-lama dengannya adalah kenikmatan yang sangat indah dan menakjubkan. Al-Qur’an dan alam semesta adalah ayat yang menginspirasi dan menumbuhkan rasa cinta, menuntun dalam menjalani hidup. Alamat yang tepat untuk menyalurkan cinta kepada-Nya.
UIM Gelar Buka Puasa, Eratkan Kebersamaan Civitas
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar buka puasa bersama bagi seluruh civitas akademika, Rabu (20/03/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat ini dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan Fakultas, serta seluruh civitas akademika.
Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan antar civitas akademika dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam lingkungan kampus.
Selain itu, kegaiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan spiritualitas di bulan suci Ramadan.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan berpuasa di bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk menggapai pahala yang lebih banyak sekaligus memperkuat kebersamaan di lingkungan akademik.
“Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana kita diberi kesempatan untuk menggapai pahala sebanyak-banyaknya. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan menjaga kebersamaan sebagai insan akademik,” ujarnya.
Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, juga menekankan pentingnya menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan hubungan antar sesama.
“Kebersamaan dalam sebuah institusi akademik sangat penting, dan melalui buka puasa bersama ini kita berharap dapat semakin memperkuat rasa persaudaraan serta nilai-nilai keislaman di lingkungan UIM Al-Gazali,” kata Prof. Majdah.
Suasana kebersamaan terlihat begitu erat, di mana para dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan berbaur dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Kegiatan buka puasa bersama ini diharapkan dapat terus menjadi tradisi tahunan di UIM Al-Gazali sebagai bagian dari upaya menjaga kekompakan dan silaturahmi di lingkungan akademik.
UIM Peringati Nuzulul Qur’an, Wujudkan Generasi Qurani
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar peringatan malam Nuzulul Qur’an dalam suasana penuh kekhidmatan, Rabu (20/03/2025)
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat kampus ini dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan Fakultas, serta seluruh civitas akademika.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, menekankan pentingnya mengamalkan dan mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai institusi yang Islami, sebagai kampus Islami tentu kita mengamalkan Al-Qur’an dengan baik dengan melahirkan generasi Qurani. Kita melahirkan alumni teknik menjadi alumni teknik yang Qurani,” ujarnya.
Ia juga menambahkan momen Ramadhan ini menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
“Momentum Ramadhan ini tentu kita mengasah keimanan kita,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof. Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, menegaskan kembali hikmah peringatan Nuzulul Qur’an dalam kehidupan umat Islam.
“Peringatan ini menjadi momen untuk merefleksikan kembali sebagai umat Islam dalam meyakini Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Kita harus terus berupaya mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujar Prof. Majdah.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh hikmat dan diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tausiyah, serta doa bersama.
Peringatan malam Nuzulul Qur’an ini menjadi momentum bagi civitas akademika UIM Al-Gazali untuk semakin memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan kampus maupun di tengah masyarakat.
Kemilau Ramadhan UIM, Mahasiswa Tampilkan Seni Religi
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan Kemilau Ramadhan, sebuah pentas seni religi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat lantai 1 dan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam nuansa Islami, Rabu (19/03/2025).
Kegiatan Kemilau Ramadhan ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni, seperti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, nasyid, qasidah, serta puisi Islami.
Selain itu, ada pula penampilan drama religi yang mengangkat nilai-nilai keislaman dan kehidupan sosial dalam perspektif Islam.
Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM Al-Gazali, Fatahuddin, S.Sos., menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter mahasiswa melalui seni dan budaya Islami.
“Kami ingin memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan bakat mereka dalam bentuk seni yang bernilai Islami. Ini juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di lingkungan kampus,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menekankan pentingnya seni sebagai media dakwah yang efektif.
“Seni dan budaya memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan moral dan keislaman. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya berkarya, tetapi juga belajar bagaimana seni dapat menjadi bagian dari dakwah yang menyentuh hati,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari mahasiswa yang hadir. Mereka merasa bahwa Kemilau Ramadhan bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga media untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, UIM Al-Gazali terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya unggul dalam bidang intelektual, tetapi juga dalam pengembangan karakter mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Model Literasi Keluarga dalam Meningkatkan Pemanfaatan Layanan Kesehatan bagi Lansia
Oleh: Jukarnain, Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UIM Al-Gazali (Mahasiswa Program Doktor FKM UNHAS)
UIM – Lansia merupakan kelompok rentan yang memerlukan perhatian khusus dalam aspek kesehatan. Tingkat pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia seringkali dipengaruhi oleh literasi kesehatan dalam keluarga.
Keterbatasan informasi, rendahnya pemahaman tentang penyakit, serta kurangnya dukungan keluarga dapat menghambat lansia dalam mengakses layanan kesehatan yang optimal.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 45% lansia di Indonesia mengalami penyakit kronis yang memerlukan pemantauan medis secara rutin.
Namun, banyak dari mereka yang belum memanfaatkan layanan kesehatan secara optimal karena berbagai faktor, termasuk minimnya literasi kesehatan dalam keluarga.
Literasi kesehatan yang baik dalam keluarga dapat membantu lansia untuk lebih memahami kondisi kesehatannya dan mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik.
Salah satu permasalahan utama dalam pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia adalah kurangnya kesadaran keluarga. Banyak keluarga belum memahami pentingnya literasi kesehatan dalam mendukung kesejahteraan lansia, sehingga keterlibatan mereka dalam memastikan lansia mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan masih rendah.
Selain itu, lansia sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh dan memahami informasi kesehatan akibat keterbatasan akses terhadap sumber informasi yang valid. Kurangnya pendampingan dari keluarga juga menjadi kendala dalam pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia, terutama karena kesibukan anggota keluarga dan kurangnya edukasi mengenai pentingnya pendampingan tersebut.
Di sisi lain, teknologi kesehatan yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan akses layanan medis masih belum digunakan secara maksimal oleh banyak keluarga dan lansia, baik karena keterbatasan akses maupun kurangnya keterampilan dalam menggunakan perangkat digital.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kebijakan yang dapat meningkatkan literasi kesehatan dalam keluarga guna mendukung pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia.
Tujuan utama kebijakan ini adalah meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya literasi kesehatan, mendorong keterlibatan aktif keluarga dalam mendukung lansia, mempermudah akses informasi kesehatan, serta meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam literasi kesehatan.
Model literasi kesehatan dalam keluarga dapat dirancang berdasarkan tiga pilar utama, yaitu edukasi kesehatan keluarga, pendampingan dalam akses layanan kesehatan, dan pemanfaatan teknologi kesehatan.
Edukasi kesehatan keluarga dapat dilakukan dengan menyediakan informasi kesehatan yang mudah dipahami oleh keluarga dan lansia melalui media cetak dan digital.
Selain itu, pelatihan bagi keluarga mengenai cara mendeteksi gejala penyakit yang umum pada lansia serta langkah-langkah pencegahannya dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan dalam menjaga kesehatan lansia.
Kampanye kesadaran kesehatan juga dapat dilakukan untuk mendorong keluarga agar lebih memahami pentingnya gaya hidup sehat bagi lansia.
Pendampingan dalam akses layanan kesehatan menjadi aspek penting lainnya dalam model literasi kesehatan keluarga. Keluarga perlu didorong untuk aktif mendampingi lansia saat mengakses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan rutin dan konsultasi medis.
Penyediaan layanan konsultasi keluarga dapat membantu mereka memahami hak dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi lansia. Selain itu, penguatan peran komunitas dalam mendukung lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak juga sangat diperlukan.
Pemanfaatan teknologi untuk literasi kesehatan dapat dilakukan dengan mengembangkan aplikasi kesehatan yang mudah digunakan oleh lansia untuk memantau kondisi kesehatan mereka.
Layanan telemedicine juga dapat menjadi solusi agar lansia dapat berkonsultasi dengan tenaga medis tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan. Integrasi sistem informasi kesehatan dengan komunitas dan fasilitas layanan kesehatan juga dapat membantu mempermudah akses informasi bagi lansia dan keluarganya.
Sebagai alternatif kebijakan, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah penyuluhan dan edukasi kesehatan keluarga melalui program edukasi rutin dan modul berbasis komunitas.
Peningkatan akses informasi kesehatan juga menjadi kunci utama dalam mendukung literasi kesehatan lansia, misalnya dengan menyediakan media komunikasi yang ramah lansia serta layanan konsultasi kesehatan berbasis digital dan offline.
Selain itu, pendampingan kesehatan keluarga perlu diperkuat dengan mendorong peran aktif keluarga dalam mendampingi lansia saat mengakses layanan kesehatan serta memberikan pelatihan bagi anggota keluarga tentang cara merawat lansia dengan baik.
Penggunaan teknologi dalam literasi kesehatan juga harus ditingkatkan dengan mengembangkan aplikasi kesehatan yang memiliki fitur pengingat obat, jadwal konsultasi, serta pemantauan tekanan darah atau gula darah.
Integrasi layanan kesehatan berbasis digital dengan program pemerintah juga dapat membantu lansia dalam mengakses layanan medis tanpa hambatan geografis.
Sebagai rekomendasi kebijakan, pemerintah perlu meningkatkan program literasi kesehatan dengan memperluas edukasi bagi keluarga yang merawat lansia serta mengalokasikan anggaran untuk penyediaan materi edukasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan di komunitas.
Selain itu, pengembangan infrastruktur teknologi kesehatan harus menjadi prioritas, misalnya dengan meningkatkan akses layanan telemedicine bagi lansia di daerah terpencil serta mengembangkan sistem informasi kesehatan digital yang dapat digunakan oleh keluarga.
Pemberdayaan keluarga dan komunitas juga perlu ditingkatkan dengan memperkuat peran kader kesehatan dalam membimbing keluarga lansia serta mengadakan program pelatihan khusus bagi keluarga tentang cara merawat lansia dengan penyakit kronis.
Terakhir, integrasi pelayanan kesehatan dan sosial harus terus didorong melalui kolaborasi antara dinas kesehatan dan dinas sosial dalam penyediaan layanan holistik bagi lansia serta memperkuat layanan home care dan rehabilitasi medis berbasis komunitas.
Dengan menerapkan model literasi kesehatan yang komprehensif dalam keluarga, diharapkan pemanfaatan layanan kesehatan oleh lansia dapat meningkat secara signifikan, sehingga kualitas hidup lansia di Indonesia semakin baik.
Ramadan dengan Cinta 17: Cinta Pemimpin
Rektor UIM Al-Gazali: Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM NEWS – Ia menerapkan kebijakan yang membawa perubahan signifikan bagi rakyatnya, seperti menurunkan pajak, membangun infrastruktur seperti irigasi dan jalan raya, memberdayakan lahan pertanian, memprioritaskan kesejahteraan fakir miskin dan anak yatim, dan membangun tempat peristirahatan untuk para pedagang.
Beliau berkata, orang yang baik bukanlah orang yang setiap hari bicara tentang kebaikan, melainkan orang yang melakukan kebaikan, seorang pemimpin yang baik harus membangun karakternya terlebih dahulu untuk mampu menjalankan kebaikan, dan hal terbaik bagi seorang pemimpin melakukan kebaikan adalah karena rasa cinta.
Merujuk pada QS. Ali Imran:159 sejumlah poin yang perlu dimiliki seorang pemimpin yaitu harus bersikap baik, penyayang, dan pemaaf terhadap orang-orang yang dipimpinnya.
Jika ia bersikap kasar kepada mereka, mereka akan meninggalkannya.
Pemimpin yang mencintai rakyatnya merasakan sakit jika rakyatnya sakit, tidak kenyang sebelum rakyatnya kenyang, tidak tidur sebelum rakyatnya tidur, nanti merasa tenang apabila rakyatnya tenang.
Penderitaan rakyat adalah penderitaannya, kebahagiaan rakyatnya adalah kebahagiaannya.
Pemimpin selalu siap merasakan sakit, karena harus melakukan pengorbanan-pengorbanan.
Rasa sakit yang paling dalam bagi seorang pemimpin adalah mengorbankan egonya demi orang-orang yang dicintainya, tapi sakit karena rasa cinta itu nikmat, demikian ungkapan Qays bin al Malawi.
Ramadan dengan Cinta 16: Kadar Cinta untuk Anak
Rektor UIM Al-Gazali: Prof. Dr. H.Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM – Membeda-bedakan anak sedapat mungkin tidak terjadi dalam satu keluarga, sebab dapat menimbulkan kecemburuan dan keretakan antar mereka, karena itu Rasulullah saw memerintahkan orang tua berlaku adil dengan sabdanya, “bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anakmu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana yang terjadi pada keluarga Nabi Ya’qub AS, seperti disinyalir dalam QS Yusuf:8 (Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata).
Saudara-saudara Yusuf menduga bahwa ayahnya, Ya’qub, melakukan hal yang diskriminatif terhadap mereka dengan lebih mencintai Yusuf.
Memberi perhatian yang lebih dibanding mereka, mengakibatkan terjadinya malapetaka pembuangan Yusuf ke dalam sumur yang nyaris jiwanya terancam.
Apakah memang Ya’qub membeda-bedakan cinta dan perhatian kepada anak-anaknya?
Saudara-saudara Yusuf menduga bahwa ayahnya, Ya’qub, melakukan hal yang diskriminatif terhadap mereka dengan lebih mencintai Yusuf.
Memberi perhatian yang lebih dibanding mereka, mengakibatkan terjadinya malapetaka pembuangan Yusuf ke dalam sumur yang nyaris jiwanya terancam.
Apakah memang Ya’qub membeda-bedakan cinta dan perhatian kepada anak-anaknya?
Salah satu sikap yang arif sebagai yang dijelaskan dalam surat Yusuf “Ayahnya (Ya’qub) berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(QS. Yusuf :5).
Ketika anaknya Yusuf menceritakan perihal mimpinya sebagai tanda keistimewaan dirinya, Nabi Ya’qub memuji anaknya tidak di hadapan anak-anaknya yang lain.
Nabi Ya’qub juga meminta Yusuf untuk merahasiakan hal tersebut, hal ini karena Nabi Ya’qub khawatir akan menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudaranya yang lain, sehingga tidak lagi bisa membedakan yang benar dan salah.
Nabi Ya’qub memberikan contoh kepada kita untuk selalu menjaga perasaan anak dan bersikap adil kepada setiap anak. Adil tidaklah harus selalu diartikan sama rata atau satu banding satu, melainkan dilihat dari kebutuhan anak.
Jika Nabi Ya’qub terkesan lebih mencintai Ya’qub dan saudaranya, adalah hal yang lazim terjadi dalam keluarga jika orang tua lebih fokus perhatiannya kepada kondisi anaknya yang tiga.
Pertama anak yang jauh sampai ia kembali ke rumah, kedua anak sakit sampai ia sembuh, dan ketiga anak yang kecil sampai ia besar.
Jika Yusuf dan saudaranya mendapatkan perhatian yang lebih besar, itu karena Yusuf dan saudaranya masih relatif kecil yang membutuhkan kasih sayang yang lebih besar.
Diketahui bahwa Yusuf memiliki seorang saudara kandung bernama Benyamin dari Ibu yang bernama Rahel dan memiliki saudara-saudara seayah berbeda ibu, semua berjumlah sebelas orang.
Belum lagi sudah terlihat dari Yusuf tingkat kecerdasannya yang luar biasa dibanding saudara-saudaranya yang lain, Nabi Ya’qub sudah menyadari bahwa estafet kenabiannya akan dilanjutkan oleh putranya Yusuf.