Posts Tagged ‘Kuliah Umum’
Kuliah Umum Teknik Industri UIM Kupas Transformasi di Era Digital
UIM NEWS – Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, menggelar Kuliah Umum selama dua hari berturut-turut dengan tema “Transformasi Industri di Era Digital: Inovasi dalam Teknik Industri, Manajemen, dan Ergonomi.”
Kegiatan yang berlangsung pada 21–22 Mei 2025 ini diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai 4 UIM, dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa Teknik Industri, para dosen, serta menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya masing-masing.
Ketua Program Studi Teknik Industri, Andrie, S.T., M.Eng., menyampaikan kuliah umum ini dirancang untuk memberikan wawasan aktual mengenai tantangan dan peluang transformasi industri digital kepada mahasiswa.
“Kami ingin membekali mahasiswa dengan perspektif luas tentang bagaimana industri bergerak menuju digitalisasi, serta pentingnya inovasi dan pendekatan interdisipliner dalam menjawab perubahan zaman,” ujar Andrie.
Kuliah umum dengan menghadirkan Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc., seorang pakar ergonomi, yang membawakan materi mengenai peran ergonomi dalam mendukung transformasi industri digital.
Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pendekatan manusia-sentris dalam merancang sistem kerja digital agar tetap efisien dan berkelanjutan.
“Transformasi digital harus tetap memperhatikan aspek-aspek kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi manusia dalam bekerja. Ergonomi tidak bisa ditinggalkan dalam setiap inovasi industri,” terang Atyanti.
Sesi ini dipandu oleh moderator Ir. Rezki Amelia, S.T., M.T., CCBA, yang juga turut menanggapi dan memperkaya diskusi bersama para peserta.
Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi kedua yang dipandu oleh moderator Hakim, S.T., M.M., dan menghadirkan Dr. Taufiq Imawan, S.T., M.M. sebagai pembicara.
Ia memaparkan strategi manajemen industri dalam menghadapi era digital yang sarat dengan dinamika dan perubahan cepat.
“Manajer industri saat ini dituntut untuk memiliki kemampuan adaptif dan kepemimpinan transformasional. Kecepatan perubahan teknologi harus diimbangi dengan kelincahan organisasi dan SDM yang tangguh,” jelas Dr. Taufiq.
Sesi ini berlangsung interaktif dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa yang antusias mendalami topik manajemen strategis di era revolusi industri 4.0.
Sesi ketiga yang dilaksanakan pada Kamis siang menghadirkan Dr. (Cand.) Ir. Ahmad Padhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., sebagai pemateri. Dalam penyampaiannya, ia membahas pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam praktik teknik industri modern, serta menyoroti kebutuhan akan insinyur masa depan yang memiliki integritas, kompetensi teknis, dan inovasi berkelanjutan.
“Era digital menuntut insinyur tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga tangguh secara etis dan kreatif dalam menghadirkan solusi-solusi berkelanjutan,” tegas Ahmad Padhil.
Ketua Prodi Teknik Industri, Andrie, menambahkan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi industri.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi dan inovasi antara kampus dan dunia industri. Mahasiswa harus terus membuka diri terhadap perubahan dan menjadi agen transformasi itu sendiri,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, Program Studi Teknik Industri UIM Al-Gazali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif dan siap bersaing di era digital yang terus berkembang.
WR II UIM Buka Kuliah Umum: Optimalkan Pangan Lokal
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., secara resmi membuka kegiatan Kuliah Umum bertema “Diversifikasi Pangan Lokal” yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali.
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat dan dihadiri para dosen serta mahasiswa Fakultas Pertanian, Jumat (15/11/2024).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Si., dari Universitas Halu Oleo, yang menyampaikan wawasan mendalam mengenai diversifikasi pangan lokal sebagai solusi dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Dr. Badruddin Kaddas menyampaikan pentingnya memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
“Berbicara tentang pangan lokal, ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua. Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun ironisnya kita masih banyak mengimpor pangan dari luar negeri. Oleh karena itu, tugas besar kita adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal sebaik mungkin untuk mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri,” ujarnya.
Ia juga membagikan pengalamannya mengenai inovasi pertanian di suatu daerah, di mana semangka dikembangkan menggunakan kerangka besi untuk menghasilkan ukuran seragam.
“Semangka-semakna tersebut kemudian dipasarkan dengan harga jauh lebih tinggi di supermarket. Ini membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal,” tambahnya.
Dr. Badruddin berharap melalui kuliah umum ini, Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali mampu berkontribusi dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal untuk mengurangi ketergantungan impor.
Dekan Fakultas Pertanian UIM, Dr. Ir. Herman Nursaman, MP., dalam laporannya, menjelaskan sejarah panjang Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali sebagai salah satu pilar tertua di universitas ini.
“Fakultas Pertanian adalah fakultas pertama dan tertua di UIM Al-Gazali, berdiri sejak tahun 1984, jauh sebelum Universitas Islam Makassar resmi menjadi universitas penuh pada 6 Juni 2000,” jelasnya.
Ia menegaskan relevansi tema kuliah umum dengan tantangan masa kini, khususnya dalam mendukung program prioritas pemerintah seperti “Makan Gratis” yang dicanangkan Kabinet Merah Putih.
“Program ini membutuhkan pasokan pangan yang besar, dan sektor pertanian memikul tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Diversifikasi pangan lokal menjadi kunci utama untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Dr. Herman juga mengapresiasi kehadiran Prof. Sri Wahyuni dan berharap adanya kolaborasi lanjutan antara Universitas Islam Makassar dan Universitas Halu Oleo dalam mengembangkan potensi pertanian di Indonesia.
Fakultas Pertanian UIM Gelar Kuliah Umum Bertema Diversifikasi Pangan Lokal
UIM NEWS – Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali sukses menggelar Kuliah Umum dengan tema “Diversifikasi Pangan Lokal”.
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat dan dihadiri oleh para dosen serta mahasiswa Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali, Jumat (15/11/2024).
Kuliah umum ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., dan menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Si., dari Universitas Halu Oleo.
Narasumber memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya diversifikasi pangan lokal dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Indonesia demi tercapainya ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Dr. Badruddin Kaddas menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam sektor pangan.
“Berbicara tentang pangan lokal, ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua. Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun ironisnya kita masih banyak mengimpor pangan dari luar negeri. Oleh karena itu, tugas besar kita adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal sebaik mungkin untuk mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri,” ungkapnya.
Ia juga berbagi kisah tentang inovasi pengolahan semangka di suatu daerah, di mana ukuran buah diseragamkan menggunakan kerangka besi untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar modern.
“Semangka-semakna tersebut dikemas dengan standar tertentu dan dipasarkan di supermarket dengan harga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan semangka biasa di pasar tradisional. Ini membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal,” tambahnya.
Dr. Badruddin berharap melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali mampu berkontribusi secara signifikan dalam mendorong pemanfaatan potensi sumber daya lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
Dekan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazlai, Dr. Ir. Herman Nursaman, MP., turut memberikan laporan terkait sejarah dan peran strategis Fakultas Pertanian dalam perkembangan Universitas Islam Makassar.
“Fakultas Pertanian adalah fakultas pertama dan tertua di UIM Al-Gazali, didirikan pada tahun 1984. Universitas Islam Makassar sendiri baru resmi menjadi universitas penuh pada 6 Juni 2000. Sehingga, meskipun UIM Al-Gazali terbilang muda, Fakultas Pertanian memiliki pengalaman panjang dalam mendukung pendidikan di sektor ini,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tema kuliah umum ini sangat relevan dalam menjawab tantangan pemerintah, khususnya program prioritas “Makan Gratis” yang membutuhkan pasokan pangan lokal dalam jumlah besar.
“Diversifikasi pangan lokal menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan nasional. Ini bukan hanya tugas sektor pertanian, tetapi tanggung jawab kita semua,” tambahnya.
Dr. Herman juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Sri Wahyuni dan berharap adanya kolaborasi jangka panjang antara Universitas Islam Makassar dan Universitas Halu Oleo untuk pengembangan sektor pertanian di Indonesia.
Prof. Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Si., dalam paparannya, menekankan bahwa diversifikasi pangan lokal tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga menjadi strategi untuk mendukung ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.
Prof Jasruddin Beri Kuliah Umum Penuh Haru di UIM, Persembahkan Lagu Spesial
UIM NEWS – Suasana penuh haru menyelimuti Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Senin (30/09/2024).
Saat Prof. Dr. Jasruddin, M.Si, menyampaikan kuliah umum untuk mahasiswa baru semester ganjil Tahun Akademik 2024/2025.
Selain memberikan materi kuliah umum, Prof. Jasruddin juga memberikan momen istimewa yang tak terlupakan dengan mempersembahkan sebuah lagu yang sangat menyentuh hati.
Di hadapan ratusan mahasiswa baru yang memadati auditorium, Prof. Jasruddin menyanyikan lagu legendaris “Titip Rindu buat Ayah” yang diciptakan oleh musisi ternama Ebiet G. Ade.
Lagu yang dirilis pada tahun 1990 tersebut memiliki lirik yang mendalam dan sarat akan makna tentang perjuangan seorang ayah yang bekerja keras untuk keluarganya.
Lagu ini bercerita tentang keteguhan hati seorang ayah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup demi menjaga kesejahteraan anak-anaknya.
Lantunan lirik yang penuh emosi dan keindahan membuat suasana di dalam ruangan berubah menjadi hening, diwarnai oleh isak tangis para mahasiswa baru.
Banyak di antara mereka yang meneteskan air mata, tersentuh oleh makna lagu tersebut.
Beberapa mahasiswa mengaku teringat akan sosok ayah yang telah berpulang, sementara yang lainnya merasakan kerinduan mendalam kepada ayah mereka yang masih hidup.
Seorang mahasiswa baru, mengungkapkan lagu yang dibawakan oleh Prof. Jasruddin membuatnya teringat akan perjuangan ayahnya yang bekerja keras siang dan malam untuk menghidupi keluarganya.
“Saya teringat ayah saya yang sudah meninggal dunia, dan lagu ini benar-benar menyentuh hati saya,” ujarnya sambil terisak.
Tidak hanya sekadar menyanyikan lagu, Prof. Jasruddin juga menyampaikan pesan yang mendalam kepada para mahasiswa baru.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan seorang ayah dalam membesarkan anak-anaknya adalah sesuatu yang patut dihargai dan dihormati.
Menurutnya, setiap anak harus menghargai pengorbanan orang tua, terutama ayah, yang sering kali menjadi sosok yang bekerja keras tanpa banyak bicara, namun selalu ada untuk keluarganya.
“Saya ingin kalian semua selalu mengingat pengorbanan orang tua kalian, terutama ayah. Mereka mungkin tidak selalu menunjukkan cinta dan kasih sayang dengan kata-kata, tapi mereka mengekspresikannya melalui kerja keras dan dedikasi untuk keluarga. Tugas kalian sebagai mahasiswa bukan hanya menuntut ilmu, tetapi juga membahagiakan orang tua, karena mereka telah berjuang tanpa kenal lelah untuk masa depan kalian,” ujarnya.
Selain memberikan materi motivasi tentang pentingnya pendidikan dan tanggung jawab sebagai mahasiswa, Prof. Jasruddin juga menekankan pentingnya tetap rendah hati dan bersyukur atas setiap kesempatan yang diberikan oleh orang tua, terutama dalam meraih pendidikan tinggi.
Ia mengajak para mahasiswa untuk selalu mendoakan kesehatan dan keselamatan orang tua, serta mengingat jasa-jasa mereka.
“Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan mendoakan orang tua, karena mereka adalah pilar utama kesuksesan kalian. Teruskan perjuangan mereka dengan cara belajar sungguh-sungguh dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.
Momen tersebut menjadi kenangan yang sangat berkesan bagi para mahasiswa baru UIM Al-Gazali.
Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu dari materi kuliah umum yang disampaikan, tetapi juga merasakan kehangatan dan pesan moral yang mendalam dari seorang akademisi senior yang begitu peduli dengan perkembangan dan kesejahteraan mahasiswa.
Prof Jasruddin Bekali Mahasiswa Baru UIM dengan Ilmu dan Akhlak di Era Digital
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menyambut mahasiswa baru semester ganjil Tahun Akademik 2024/2025 dengan menggelar kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dr. Jasruddin, M.Si, tokoh akademisi dan mantan Ketua LLDIKTI Wilayah IX.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain ini dihadiri oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M. Ag., yang secara resmi membuka acara, Senin (30/09/2024).
Dalam sambutannya, Prof. Muammar Bakry menyampaikan apresiasinya kepada Prof. Dr. Jasruddin yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman kepada para mahasiswa baru.
“Kuliah umum ini diharapkan dapat menjadi bekal awal bagi para mahasiswa baru dalam memulai perjalanan akademis mereka di UIM Al-Gazali, serta memperluas wawasan mereka mengenai tantangan dan peluang di era digital,” ujarnya.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Jasruddin menekankan pentingnya peran ilmu pengetahuan di era digital, terutama bagi generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan. Ia menyampaikan bahwa pemimpin masa kini dan masa depan harus mampu menyatukan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam rangka menghadapi kompleksitas dunia modern.
“Ilmu pengetahuan di era digital memberikan akses yang lebih besar terhadap informasi, dan ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pemimpin. Namun, akses terhadap informasi yang melimpah juga menuntut kemampuan untuk menganalisis data dengan baik. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang data dan situasi yang ada,” ungkap Prof. Jasruddin.
Ia menambahkan, ilmu pengetahuan tidak hanya sebagai dasar pengembangan teknologi digital, tetapi juga berperan sebagai pemicu inovasi dalam berbagai bidang.
“Di era ini, teknologi berkembang sangat pesat dan memfasilitasi berbagai inovasi yang dapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Maka dari itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sangatlah penting,” tegasnya.
Meski teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi bagian penting dalam era digital, Prof. Jasruddin juga menekankan bahwa akhlak dan etika harus tetap menjadi landasan utama dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin.
Menurutnya, di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, pemimpin yang berakhlak baik akan menciptakan kepercayaan dan keterhubungan dengan masyarakat.
“Teknologi tanpa etika hanya akan menciptakan kesenjangan dan ketidakadilan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menjaga etika dan nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Kepemimpinan yang berlandaskan akhlak akan menciptakan kepercayaan dari masyarakat, yang pada akhirnya akan memperkuat keterhubungan sosial di era modern ini,” jelasnya.
Prof. Jasruddin juga mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga membangun karakter yang kuat.
“Kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan. Jangan hanya pintar secara akademik, tapi juga jadilah pemimpin yang berintegritas, jujur, dan bijaksana,” pesannya.
Dengan kegiatan ini, UIM Al-Gazali kembali menegaskan komitmennya dalam membekali mahasiswa tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan nilai-nilai akhlak dan etika, yang menjadi fondasi penting dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.
Rektor UIM Ajak Mahasiswa Baru Asah Kecerdasan di Kuliah Umum
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menyambut semester ganjil Tahun Akademik 2024/2025 dengan menggelar Kuliah Umum bagi mahasiswa baru, Senin (30/09/2024).
Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain dan dihadiri oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M. Ag., yang secara resmi membuka kegiatan ini.
Selain itu, kuliah umum juga menghadirkan pembicara, yakni mantan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si.
Dalam sambutannya, Rektor UIM Al-Gazali menyampaikan pesan penting kepada para mahasiswa baru agar tidak hanya fokus pada pengembangan kecerdasan akademik, tetapi juga kecerdasan sosial, teknologi, dan kreativitas.
“Bukan hanya kecerdasan dalam program studi yang kalian pilih yang harus diasah, tetapi juga kecerdasan sosial, teknologi, serta kreativitas. Ingatlah anak-anakku sekalian, teruslah mengasah ilmu pengetahuan dan keterampilan kalian,” tegas Prof. Muammar.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para dekan fakultas, serta seluruh mahasiswa baru yang sangat antusias mengikuti agenda akademik ini.
Kegiatan ini merupakan momentum penting bagi mahasiswa baru untuk memahami arah kebijakan pendidikan di UIM Al-Gazali dan mendapatkan wawasan lebih luas tentang peran mereka dalam dunia akademik dan masyarakat.
Dalam sesi kuliah umum, Prof. Dr. Jasruddin, yang memiliki pengalaman luas dalam dunia pendidikan tinggi, memberikan materi tentang pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan di era digital.
Ia menekankan perlunya mahasiswa untuk mampu berpikir kritis, berinovasi, dan berkolaborasi dalam lingkungan global yang semakin kompleks.
“Mahasiswa tidak hanya harus menguasai teori, tetapi juga harus siap beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika sosial yang terjadi saat ini,” ujar Prof. Jasruddin.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk selalu memanfaatkan berbagai peluang yang ada di dunia kampus, seperti kegiatan organisasi dan pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan kompetensi non-akademik yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang siap menghadapi tantangan global dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Kuliah umum ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menjadi langkah awal yang signifikan bagi mahasiswa baru UIM Al-Gazali dalam memulai perjalanan akademik mereka.
Mereka diajak untuk selalu berpikir maju, inovatif, dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.