Berita
LPS Gandeng UIM Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
UIM NEWS – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memilih Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali sebagai lokasi pelaksanaan LPSFinlab Forum Inklusi dan Literasi Keuangan 2025.
Kegiatan yang berfokus pada edukasi dan peningkatan literasi keuangan masyarakat ini digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Senin (27/10/2025).
Forum ini merupakan bagian dari komitmen LPS dalam memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya kalangan akademisi dan mahasiswa, terhadap pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak, aman, dan berorientasi masa depan.
UIM Al-Gazali menjadi kampus kedua di wilayah Indonesia Timur yang dikunjungi oleh LPS dalam rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2025.
Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepercayaan LPS yang telah memilih UIM Al-Gazali sebagai mitra penyelenggara kegiatan literasi keuangan ini.
“Tentu kegiatan ini sangat berharga untuk semua. Kegiatan seperti ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa uang merupakan penggerak kehidupan,” ujar Prof. Muammar Bakry.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kemampuan dalam memanfaatkan dan mengelola uang di era digital.
“Dalam era digital sekarang ini, uang yang kita miliki jauh lebih aman disimpan di bank ketimbang disimpan di bawah bantal. Lembaga Penjamin Simpanan hadir untuk menjamin keamanan simpanan masyarakat,” jelasnya.
Rektor juga mengajak seluruh sivitas akademika UIM Al-Gazali, khususnya mahasiswa, untuk aktif mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran praktis dalam memahami dunia keuangan.
“Untuk itu, seluruh akademisi kampus, khususnya mahasiswa, diharapkan mengikuti program ini dengan baik. Karena ke depan, kita semua harus terlibat dalam memberikan edukasi literasi keuangan di masyarakat,” tambahnya.
Tak lupa, Prof. Muammar Bakry menyampaikan apresiasi kepada pihak LPS atas kolaborasi yang terjalin.
“Terima kasih kepada Bapak Fuad Zaen dan tim dari LPS yang telah hadir dan berbagi pengetahuan kepada kami semua,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan LPS III Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, Fuad Zaen, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan yang digelar di berbagai kampus di Indonesia.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Bulan Ekonomi Inklusif. UIM merupakan kampus kedua yang kami kunjungi sebagai tempat untuk melakukan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat,” ungkap Fuad Zaen.
Ia menambahkan sasaran utama kegiatan ini adalah mahasiswa, karena generasi muda memiliki peran penting dalam membangun kesadaran keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.
“Kami ingin memberikan edukasi dan literasi keuangan khususnya kepada mahasiswa UIM Al-Gazali agar mereka memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang legal dan logis. Hal ini juga untuk mengatasi berbagai bentuk penipuan keuangan yang marak terjadi di masyarakat,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, LPS berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat akademik terhadap sistem keuangan yang aman dan terpercaya, serta mendorong mahasiswa untuk menjadi agen literasi keuangan yang dapat menularkan pengetahuan ini ke lingkungan sekitarnya.
Kegiatan LPSFinlab Forum Inklusi dan Literasi Keuangan di UIM Al-Gazali berlangsung interaktif dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan simulasi pengelolaan keuangan digital yang aman.
Kolaborasi antara LPS dan UIM Al-Gazali ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat literasi finansial di kalangan akademisi dan masyarakat Sulawesi Selatan.
Lolos Pendanaan PKM 2025, Mahasiswa UIM Ciptakan Hair Tonic dari Biji Kopi
UIM NEWS – Tim mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim ini juga menjadi satu-satunya perwakilan dari Universitas Islam Makassar yang berhasil melangkah hingga tahap pendanaan PKM tahun 2025.
Mereka telah mengikuti Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) kategori Riset Eksakta yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, tim mahasiswa mempresentasikan hasil riset berjudul “Revitalisasi Rambut dengan Ekstrak Biji Kopi Arabika: Formulasi Hair Tonic yang Inovatif” di hadapan dua reviewer nasional, yakni Andi Dian Permana dan Rizali.
Tim terdiri dari empat mahasiswa Farmasi FMIPA UIM Al-Gazali, yaitu Sri Ulfiyanti S. (ketua tim), Angelika Mutiara Sari, Asyifania Putri Salsabilah, dan Ummul Fadhilah sebagai anggota, dengan bimbingan dosen pendamping apt. Arfiani Arifin, S.Si., M.Si.
Dosen pendamping, apt. Arfiani Arifin, S.Si., M.Si., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian mahasiswa bimbingannya tersebut.
“Ini merupakan satu-satunya tim dari Universitas Islam Makassar yang berhasil lolos PKM tahun 2025. Kami tentu sangat bersyukur dan berharap hasil riset ini bisa menembus Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Hasanuddin nanti,” ungkapnya.
Arfiani menambahkan penelitian ini telah mencapai tahap 90% dan mendapatkan dukungan penuh dari pihak fakultas maupun universitas.
Ia menilai keberhasilan mahasiswa dalam mengembangkan riset berbasis bahan alam lokal merupakan bukti nyata kualitas akademik dan semangat inovasi di lingkungan FMIPA UIM Al-Gazali.
“Riset ini tidak hanya berfokus pada inovasi di bidang farmasi, tetapi juga memiliki nilai pemberdayaan. Biji kopi Arabika yang melimpah di Sulawesi Selatan dapat memiliki nilai tambah ekonomis sekaligus mendukung pengembangan produk kosmetik herbal yang aman dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Produk hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu terobosan dalam industri farmasi dan kosmetik, khususnya dalam penanganan rambut rontok.
Tim mahasiswa juga berkomitmen untuk melanjutkan riset hingga menghasilkan formulasi hair tonic yang siap diproduksi secara luas dan memiliki potensi komersial tinggi.
Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih mahasiswa FMIPA tersebut.
“Kami sangat bangga atas pencapaian mahasiswa Farmasi yang berhasil lolos pendanaan PKM. Ini menunjukkan bahwa semangat riset dan inovasi di kalangan mahasiswa UIM Al-Gazali terus tumbuh dan berdaya saing secara nasional,” ujarnya.
Ia juga menekankan pihak universitas akan terus mendukung mahasiswa dan dosen pembimbing untuk menghasilkan karya riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan berorientasi pada pengembangan potensi lokal.
“Universitas akan terus memperkuat budaya penelitian dan kreativitas mahasiswa. Ke depan, kami ingin setiap fakultas memiliki produk unggulan berbasis riset yang tidak hanya kompetitif di tingkat nasional, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Keberhasilan tim Farmasi UIM Al-Gazali ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif, riset inovatif, dan solusi berbasis kearifan lokal.
Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali berharap, langkah ini dapat menjadi pintu menuju prestasi yang lebih tinggi di ajang PIMNAS serta memperkuat kontribusi kampus dalam bidang riset dan inovasi nasional.
UIM Rumah Seminar Tradisi Barazanji Perempuan Bugis
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian “Merawat Tradisi Beragama Barazanji Perempuan pada Masyarakat Bugis Makassar di Sulawesi Selatan” yang digelar oleh Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM Al-Gazali, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan para peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UIM Al-Gazali yang antusias mengikuti jalannya seminar.
Fokus pembahasan penelitian ini menyoroti peran perempuan dalam melestarikan tradisi keagamaan Islam lokal, khususnya pembacaan Barazanji yang menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Bugis Makassar.
Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ilmiah tersebut di kampus UIM.
“Tradisi Barazanji adalah warisan keagamaan yang sarat nilai spiritual dan budaya. Dengan adanya riset ini, kita tidak hanya menjaga warisan keislaman lokal, tetapi juga menguatkan peran akademik dalam pelestarian tradisi yang mendidik masyarakat untuk terus berpegang pada nilai-nilai keagamaan,” ujar Badruddin Kaddas.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Agama dan Kepercayaan BRIN, Prof. Dr. Abd. Kadir Ahmad, M.S., dalam paparannya menekankan pentingnya penelitian berbasis budaya dan agama sebagai sarana memperkuat identitas keislaman di tengah masyarakat modern.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam merawat tradisi keagamaan. Mereka bukan hanya pelaku tradisi, tetapi juga penjaga nilai-nilai spiritual yang diwariskan turun-temurun,” ungkap Prof. Abd. Kadir Ahmad.
Adapun narasumber utama, Dr. Syamsurijal, M.Si., dalam pemaparannya menjelaskan bahwa tradisi Barazanji di kalangan perempuan Bugis Makassar tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ruang sosial untuk memperkuat solidaritas dan nilai-nilai kebersamaan.
“Barazanji bukan sekadar bacaan pujian kepada Nabi, tetapi juga simbol bagaimana masyarakat Bugis Makassar menginternalisasi nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan menjadi aktor utama yang menjaga kesinambungan tradisi ini,” jelas Dr. Syamsurijal.
Seminar hasil penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kolaborasi riset antara BRIN dan Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam mengkaji lebih dalam tradisi keagamaan Nusantara, khususnya yang hidup dan berkembang di Sulawesi Selatan.
LPPM UIM Siapkan DPL Jelang KKN 2025 di Barru
UIM NEWS – Menjelang keberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2025/2026, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar rapat bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di ruang rapat lantai 4 Gedung Rektorat, Jumat (24/10/2025).
Rapat ini menjadi langkah penting dalam memantapkan koordinasi dan kesiapan pembimbing lapangan sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi pengabdian.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh seluruh DPL dari berbagai fakultas yang akan mendampingi 540 mahasiswa UIM Al-Gazali selama pelaksanaan KKN di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 540 mahasiswa UIM Al-Gazali dijadwalkan akan melaksanakan KKN di empat kecamatan di Kabupaten Barru, yaitu Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.
Kegiatan ini akan berlangsung selama beberapa pekan mendatang dengan fokus utama pada pengabdian masyarakat, pemberdayaan desa, serta penerapan ilmu yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menjelaskan rapat koordinasi bersama DPL ini merupakan bagian dari upaya LPPM untuk memastikan pelaksanaan KKN berjalan sesuai dengan tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Rapat ini bertujuan melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap para mahasiswa agar pelaksanaan KKN dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa,” ujar Dr. Suardi Bakri.
Ia menambahkan kegiatan KKN kali ini tidak hanya menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA) sebagai identitas khas UIM Al-Gazali dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Kami berharap mahasiswa UIM Al-Gazali dapat menunjukkan karakter islami yang moderat dan berakhlak, serta mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Nilai-nilai ASWAJA harus tercermin dalam setiap aktivitas mereka selama berada di lokasi KKN,” tambahnya.
Selama pelaksanaan KKN, para mahasiswa akan melaksanakan berbagai program yang berorientasi pada pembangunan masyarakat desa, seperti pelatihan literasi digital, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembinaan keagamaan, dan edukasi lingkungan.
Dosen Pembimbing Lapangan akan berperan aktif dalam melakukan monitoring, evaluasi, serta memastikan program berjalan efektif sesuai rencana kerja.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen UIM Al-Gazali dalam mengintegrasikan keilmuan dan nilai-nilai keislaman dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Melalui KKN, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa semangat kolaborasi dan kemaslahatan bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Barru.
FMIPA UIM Gandeng Polda Sulsel Perkuat Sinergi dan Riset Farmasi
UIM NEWS – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali resmi menjalin kerja sama strategis dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel).
Penandatanganan dan pertemuan awal kerja sama tersebut berlangsung di ruang Posko Operasi Kepolisian Polda Sulsel, Kamis (24/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dekan FMIPA UIM Al-Gazali, Dr. apt. Rusman, S.Si., beserta jajaran pimpinan fakultas, dan diterima oleh perwakilan dari Polda Sulsel.
Kerja sama ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum, khususnya dalam bidang pengembangan sains, farmasi, dan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta keamanan publik.
Dr. apt. Rusman, S.Si. menyampaikan kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya FMIPA UIM Al-Gazali untuk memperluas jejaring kemitraan lintas sektor, sekaligus mendukung rencana besar fakultas dalam pembukaan Program Studi Profesi Apoteker di Universitas Islam Makassar.
“Kerja sama dengan Polda Sulsel ini menjadi langkah penting bagi kami dalam memperkuat aspek praktikal dan pengabdian ilmu farmasi di lapangan. Selain untuk memperluas jaringan riset dan pengabdian masyarakat, kemitraan ini juga menjadi bagian dari persiapan pembukaan Program Profesi Apoteker di UIM Al-Gazali,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam dunia farmasi modern, sinergi dengan aparat penegak hukum sangat dibutuhkan, terutama dalam konteks pengawasan obat, penyalahgunaan zat terlarang, dan edukasi kesehatan masyarakat.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa dan dosen FMIPA UIM Al-Gazali diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan edukasi serta pendampingan ilmiah kepada aparat kepolisian terkait bahan kimia, obat-obatan, hingga teknologi laboratorium.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang penelitian kolaboratif antara akademisi FMIPA dengan jajaran Polda Sulsel, khususnya di bidang analisis forensik kimia, toksikologi, dan pengembangan teknologi sains terapan.
Program ini akan menjadi fondasi penting bagi penguatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan global di bidang sains dan farmasi.
“Kami ingin FMIPA UIM menjadi fakultas yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat dan lembaga mitra, termasuk institusi seperti Polda Sulsel yang memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Pihak Polda Sulsel menyambut baik kerja sama ini dan berharap sinergi antara dunia akademik dan kepolisian dapat menjadi contoh kemitraan produktif dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sulawesi Selatan.
Mewakili Bidang Kerjasama, Kepala Pusat Kerjasama UIM Al-Gazali, Dahniar, S. Pd., M. Pd mengatakan sinergi antara UIM dan Polda dapat semakin memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
“UIM khususnya bidang kerjasma menyambut baik rencana perpanjangan kerja sama ini. Semoga di periode berikutnya, sinergi antara UIM dan Polda dapat semakin memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi-melalui peningkatan mutu pendidikan, riset kolaboratif yang aplikatif, serta program pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penguatan karakter, keamanan” ujarnya.
Kerja sama antara FMIPA UIM Al-Gazali dan Polda Sulsel ini menjadi momentum penting menuju terwujudnya kampus yang adaptif, kolaboratif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat serta dinamika ilmu pengetahuan.
Dukungan dari berbagai pihak, FMIPA UIM Al-Gazali optimis dapat segera merealisasikan pembukaan Program Profesi Apoteker, sekaligus melahirkan lulusan yang profesional, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi bangsa.
Generasi Muda Harus Adaptif, Kemenpora RI Tanamkan Semangat Inovasi di UIM
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar pembekalan bagi 540 mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2025/2026.
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, dan dihadiri langsung oleh Ketua Tim Humas Deputi 1 sekaligus anggota Tim Indeks Pembangunan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Dr. H. Mustadin Taggala, S.Psi., M.Si., Kamis (23/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Mustadin yang juga merupakan Pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU), memberikan pembekalan inspiratif bertajuk “Digital, Artificial Intelligence (AI), dan Tantangan Global Pemuda” di hadapan ratusan mahasiswa UIM Al-Gazali.
Ia menekankan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi era digital dan arus globalisasi yang sangat cepat. Salah satu tantangan terbesar, kata Mustadin, adalah kerentanan generasi muda terhadap paparan berita hoaks yang berpotensi menimbulkan gesekan sosial, disintegrasi, hingga menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi negara.
“Kerentanan paparan berita hoaks yang melingkupi generasi muda menjadi ancaman serius bagi kohesi sosial bangsa. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa memicu disintegrasi dan konflik sosial. Mahasiswa sebagai bagian dari agen perubahan harus mampu memilah informasi dan menjadi pelopor literasi digital,” ungkap Mustadin di hadapan para peserta KKN.
Ia menambahkan, menghadapi derasnya arus informasi di era digital memerlukan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, serta penguatan soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis.
Mahasiswa, lanjutnya, juga perlu menumbuhkan fokus pada inovasi dan kreativitas, agar mampu menciptakan solusi nyata di tengah masyarakat.
Selain itu, Mustadin menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, membangun jaringan profesional, serta memiliki kesiapan mental dalam menghadapi perubahan dan tantangan global.
“Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai leading sector pengembangan kepemudaan terus menggulirkan program pelatihan kepemimpinan digital pemuda secara berjenjang dan berkesinambungan. Kami ingin membentuk generasi muda yang cakap digital, adaptif, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Pembekalan ini menjadi bagian penting dari persiapan mahasiswa UIM Al-Gazali yang akan menjalankan KKN di empat kecamatan di Kabupaten Barru, yakni Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.
Mereka akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk melaksanakan program-program pemberdayaan berbasis potensi lokal.
Adapun KKN Reguler Tahun 2025 ini mengusung tema besar “Inovasi Lokal untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa: Mewujudkan Harapan dan Cita-Cita Desa Mandiri.” Tema ini mencerminkan semangat mahasiswa UIM Al-Gazali untuk menghadirkan gagasan inovatif yang lahir dari potensi lokal desa, sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat dalam berbagai sektor.
Kehadiran Dr. Mustadin Taggala pada kegiatan pembekalan KKN ini memberikan motivasi tersendiri bagi para mahasiswa.
Dengan materi yang relevan terhadap tantangan zaman, mahasiswa UIM Al-Gazali diharapkan mampu menjadi motor perubahan sosial yang tidak hanya berorientasi pada kegiatan akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan desa dan bangsa.
“Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Jadilah pemuda yang literat digital, memiliki jiwa inovatif, serta siap beradaptasi dengan tantangan global. Dari desa, kita bisa mulai membangun Indonesia yang berdaya,” pesan Mustadin menutup sesi pembekalan.
Khutbah Jumat: Larangan Merusak Lingkungan dalam Al-Qur’an
UIM – Salah satu amanah besar yang Allah berikan kepada manusia adalah menjaga bumi dan seluruh isinya. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah menciptakannya dengan penuh keseimbangan.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; ا وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah menciptakan alam semesta dengan penuh keseimbangan. Dialah yang menundukkan bumi, laut, dan langit agar manusia dapat mengambil manfaat darinya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, teladan umat yang mengajarkan kita untuk menjaga bumi sebagaimana amanah dari Allah.
Selaku khatib sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk mengajak kita semua untuk bertakwa kepada Allah. Sebab, kelak takwa dan iman, yang akan menyelamatkan manusia di hadapan Allah.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kita hidup di zaman, ketika udara di kota-kota besar kini kian berat untuk dihirup. Langit yang dahulu biru cerah perlahan berubah menjadi abu kehitaman, tertutup lapisan asap tebal dari kendaraan dan cerobong industri yang tak pernah berhenti mengepulkan polusi.
Di pagi hari, kabut bukan lagi pertanda kesejukan, melainkan campuran partikel debu dan jelaga yang menyesakkan dada. Burung-burung enggan terbang rendah, dan cahaya matahari terhalang oleh tirai asap yang menggantung di cakrawala.
Di berbagai tempat, bencana datang silih berganti: banjir yang menenggelamkan pemukiman, tanah longsor yang menelan rumah, dan kekeringan yang mematikan sumber air. Alam seolah sedang memberi peringatan, namun manusia sering kali hanya menanggapinya dengan diam, terus membangun, terus menebang, tanpa jeda untuk merenung.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Tak bisa dipungkiri, fenomena ini menggambarkan betapa rapuhnya hubungan manusia dengan lingkungan. Dalam hiruk-pikuk pembangunan, manusia kerap lupa bahwa alam bukan sekadar ruang ekonomi, melainkan ruang moral dan spiritual. Forum-forum internasional mungkin telah banyak membahas solusi ekologis. Namun, ada satu sumber nilai yang (mungkin) sering luput dalam diskursus global: agama.
Dalam pandangan Islam, kepedulian terhadap bagian dari ajaran dasar tentang tanggung jawab manusia di bumi. Al-Qur’an menegaskan, manusia bukan sekadar penghuni bumi, melainkan khalifah, pemegang mandat untuk mengelola, menjaga, dan memakmurkannya. Allah berfirman dalam Surat Hud ayat 61:
هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا
Artinya, “Dia-lah yang menciptakan kamu dari bumi dan memerintahkan kamu untuk memakmurkannya.” (QS. Hud: 61)
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Ayat ini menegaskan bahwa memakmurkan bumi bukan sekadar hak, melainkan kewajiban. Dalam tafsir Jāmi‘ul Bayān, Imam ath-Thabari menjelaskan bahwa kata “wa ista’marakum fīhā” bukan hanya berarti Allah menempatkan manusia di bumi, tetapi juga menugaskan mereka untuk membangun dan menjaganya. Manusia diberi amanah, bukan kepemilikan. Maka, setiap tindakan merusak alam sesungguhnya adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah ilahi.
Pandangan ini menempatkan ekologi dalam dimensi teologis. Menjaga lingkungan bukan semata urusan kebijakan publik, melainkan juga ekspresi keimanan. Seorang Muslim sejati tidak hanya beribadah di masjid, tetapi juga menunjukkan ketakwaannya melalui sikap peduli terhadap bumi; rumah besar yang dititipkan Allah untuk seluruh makhluk.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Al-Qur’an mengecam keras perilaku destruktif terhadap alam. Dalam Surat Al-A’raf ayat 56, Allah berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
Artinya, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.”
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Larangan ini bersifat universal, melintasi waktu dan tempat. Imam Abu Muzhaffar As-Sam’ani, dalam Tafsir As-Sam’ani, mengutip pendapat tabi’in Adh-Dhahhak, menyebutkan bahwa kerusakan di bumi mencakup tindakan-tindakan yang merusak keseimbangan alam, seperti memblokir aliran air, menebang pepohonan berbuah, hingga merusak alat tukar masyarakat. Bagi para ulama klasik, fasad (kerusakan) bukan hanya kekacauan moral, tetapi juga penyimpangan ekologis yang mengganggu harmoni ciptaan Tuhan.
Simak penjelasan Adh-Dhahhak dalam Tafsir As-Sam’ani jilid II, halaman 189 berikut:
وَقَالَ الضَّحَّاك: من الْفساد فِي الأَرْض تغوير الْمِيَاه، وَقطع الْأَشْجَار المثمرة، وَكسر الدَّرَاهِم وَالدَّنَانِير
Artinya; “Ad-Dhahhak berkata: “Dari kerusakan yang terjadi di bumi adalah mengubah arah aliran air, menebang pohon-pohon yang berbuah, dan merusak koin-koin emas dan perak.”
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Lebih lanjut dalam Surat Al-Baqarah ayat 205, Allah juga menerangkan tidak menyukai perbuatan merusak bumi. Allah berfirman:
وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ ٢
Artinya; “Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan.”
Ungkapan “yuhlik al-harth wa an-nasl” (merusak tanaman dan keturunan) terdengar sangat relevan di era ini. Pembakaran hutan, pencemaran laut, limbah industri, dan eksploitasi tambang tanpa batas adalah bentuk nyata dari kerusakan yang dikutuk Al-Qur’an.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Menurut Syekh Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkami Al-Qur’an Jilid III, halaman 17, ayat ini menyingkap peringatan ilahi bagi orang yang berbuat kerusakan di bumi, mereka yang menebang pepohonan sembarangan, menggunduli hutan, membakar tanaman demi kepentingan sesaat, atau membunuh hewan tanpa alasan yang dibenarkan syariat.
Perbuatan semacam ini mencederai keseimbangan alam, sekaligus menyia-nyiakan amanah yang Allah titipkan kepada manusia sebagai khalifah di bumi. Maka, tak heran bila Mujahid (seorang ulama besar dari kalangan tabi’in) menyebut pelaku pengrusakan semacam ini, kelak akan mendapatkan celaan dan laknat hingga hari kiamat, sebagai bentuk keadilan Tuhan atas pengkhianatan terhadap ciptaan Allah.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Karena itu, memelihara lingkungan harus dipahami sebagai bagian dari ibadah sosial, amal saleh yang menghubungkan manusia dengan Tuhan dan sesamanya. Menanam pohon, mengurangi sampah, menghemat air, atau mengelola energi secara bijak, semuanya adalah bentuk nyata dari dzikir ekologis: mengingat Allah melalui tindakan yang menjaga ciptaan-Nya.
Pada akhirnya, larangan merusak bumi dalam Al-Qur’an merupakan panggilan untuk membangun kembali hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Alam bukan lawan yang harus ditaklukkan, melainkan sahabat yang perlu dirawat.
Sebab, dalam setiap embusan angin dan tetes hujan, terdapat ayat-ayat Tuhan yang berbicara tentang kasih sayang dan keseimbangan. Dan tugas manusia hanyalah menjaga agar ayat-ayat itu tetap dapat terbaca di muka bumi.
Oleh karena itu, mari kita jadikan bumi ini sebagai tempat ibadah yang suci, bukan ladang kerakusan. Jangan sampai anak cucu kita mewarisi udara kotor, tanah tandus, dan air yang tercemar. Sebaliknya, wariskan kepada mereka bumi yang hijau, lestari, dan penuh berkah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: (وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر). إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Penulis nuonline: Ustadz Zainuddin Lubis
UIM Bekali 540 Mahasiswa KKN ke Kabupaten Barru
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2025/2026, yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Kamis (23/10/2025).
Sebanyak 540 mahasiswa UIM Al-Gazali resmi dilepas untuk melaksanakan KKN di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, yang akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang.
Mereka akan ditempatkan di empat kecamatan, yakni Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.
Kegiatan ini mengusung tema besar “Inovasi Lokal untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa: Mewujudkan Harapan dan Cita-Cita Desa Mandiri.” Tema tersebut menggambarkan semangat mahasiswa untuk menghadirkan inovasi yang berakar dari potensi lokal desa serta memperkuat kemandirian masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menegaskan pelaksanaan KKN merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah.
“KKN bukan sekadar kegiatan rutin akademik, tetapi ruang aktualisasi diri bagi mahasiswa untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami berharap mahasiswa UIM Al-Gazali dapat menjadi inspirasi dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Dr. Suardi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kegiatan KKN menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial universitas dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peka terhadap permasalahan masyarakat dan mampu menciptakan solusi yang aplikatif.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN 2025, Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I, menjelaskan bahwa seluruh mahasiswa telah mengikuti pembekalan secara intensif sebelum diterjunkan ke lokasi KKN.
“Melalui pembekalan ini, mahasiswa dibimbing agar memahami dinamika sosial masyarakat desa serta mampu merancang program kerja yang berdampak langsung, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan,” terangnya.
Menurutnya, pembekalan ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan komunikasi, etika sosial, dan kemampuan adaptasi agar mampu berkolaborasi dengan masyarakat secara efektif.
Pembekalan dan pelepasan mahasiswa KKN Reguler Tahun Akademik 2025/2026 secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT. Dalam arahannya, Prof. Hanafi menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus mampu menjadi motor penggerak dalam masyarakat. Melalui KKN ini, kita tidak hanya belajar berinteraksi sosial, tetapi juga mengaplikasikan ilmu untuk menciptakan solusi atas permasalahan yang ada di desa. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kita sebagai insan akademik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegasnya.
Prof. Hanafi juga menambahkan pelaksanaan KKN merupakan wujud kontribusi nyata UIM Al-Gazali dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di tingkat desa.
“Kita ingin mahasiswa hadir bukan hanya untuk belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi manfaat langsung dengan program-program yang berdampak bagi kehidupan warga,” ujarnya.
Melalui program ini, para mahasiswa akan mengimplementasikan berbagai kegiatan berbasis potensi lokal, mulai dari pengembangan UMKM, edukasi lingkungan, digitalisasi desa, penguatan sektor pertanian, hingga pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu membawa semangat baru di tengah masyarakat. KKN ini bukan hanya tugas kuliah, tetapi panggilan pengabdian untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan desa dan bangsa,” tutup Dr. Suardi Bakri penuh semangat.
Kegiatan pembekalan dan pelepasan mahasiswa KKN UIM Al-Gazali 2025 ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen universitas dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berjiwa sosial tinggi dan siap menjadi pelopor pembangunan masyarakat di berbagai pelosok daerah.
540 Mahasiswa KKN UIM Siap Diterjunkan di Kabupaten Barru
UIM NEW – Sebanyak 540 mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali siap diterjunkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2025 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Program KKN ini merupakan salah satu bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa peserta KKN tersebut akan ditempatkan di empat kecamatan di Kabupaten Barru, yakni Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.
Mereka akan menjalankan program berbasis masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi lokal dan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Kegiatan KKN Reguler Tahun 2025 ini mengusung tema besar “Inovasi Lokal untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa: Mewujudkan Harapan dan Cita-Cita Desa Mandiri.” Tema tersebut mencerminkan semangat mahasiswa untuk menghadirkan inovasi yang lahir dari potensi lokal desa serta memperkuat kemandirian masyarakat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menyampaikan KKN ini merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat.
“KKN bukan sekadar kegiatan rutin akademik, tetapi merupakan ruang aktualisasi diri bagi mahasiswa untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami berharap mahasiswa UIM Al-Gazali dapat menjadi inspirasi dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Dr. Suardi.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN 2025, Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I, menjelaskan seluruh mahasiswa telah mendapatkan pembekalan yang matang sebelum diterjunkan ke lokasi.
“Melalui pembekalan ini, mahasiswa dibimbing agar memahami dinamika sosial masyarakat desa serta mampu merancang program kerja yang berdampak langsung, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif yang mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan.
Pembekalan dan pelepasan mahasiswa KKN Reguler Tahun Akademik 2025/2026 secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT.
Dalam arahannya, Prof. Hanafi menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus mampu menjadi motor penggerak dalam masyarakat. Melalui KKN ini, kita tidak hanya belajar berinteraksi sosial, tetapi juga mengaplikasikan ilmu untuk menciptakan solusi atas permasalahan yang ada di desa. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kita sebagai insan akademik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegasnya.
Prof. Hanafi juga menambahkan pelaksanaan KKN merupakan wujud kontribusi UIM Al-Gazali dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Kita ingin mahasiswa hadir bukan hanya untuk belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi manfaat nyata dengan program yang berdampak langsung bagi kehidupan warga,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, para mahasiswa UIM Al-Gazali akan menjalankan berbagai program inovatif berbasis potensi lokal, mulai dari pengembangan UMKM, edukasi lingkungan, digitalisasi desa, hingga pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Melalui KKN ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antara universitas dan pemerintah daerah dalam mewujudkan desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu membawa semangat baru di tengah masyarakat. KKN ini bukan hanya tugas kuliah, tetapi panggilan pengabdian untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan desa dan bangsa,” tutup Dr. Suardi Bakri.
FMIPA UIM Mantapkan Langkah Raih Akreditasi Unggul Prodi Kimia
UIM NEWS – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali terus memperkuat langkah menuju pencapaian akreditasi unggul.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan pendampingan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) untuk Program Studi Kimia, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Rektorat, Senin (23/10/2025).
Pendampingan ini menghadirkan Prof. Dr. Hasri, M.Si, selaku asesor dan pakar bidang akreditasi dari LAMSAMA.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan telaah menyeluruh terhadap instrumen akreditasi yang telah disiapkan oleh Program Studi Kimia sebelum diajukan kembali untuk meraih status akreditasi unggul.
Kehadiran Prof. Hasri disambut langsung oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., Kepala Biro, Ahmad Najib, S.Ag., M.Pd., Dekan FMIPA, Dr. Rusman, S.Si., M.Si., serta Ketua Program Studi Kimia, para dosen, dan staf akademik.
Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., menegaskan pentingnya kegiatan pendampingan ini sebagai bagian dari komitmen universitas dalam menjaga mutu akademik.
“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan setiap dokumen dan instrumen akreditasi disusun secara komprehensif dan sesuai standar nasional. Kita ingin memastikan bahwa Prodi Kimia benar-benar siap meraih akreditasi unggul, bukan hanya secara administratif, tetapi juga secara substansial,” ujarnya.
Ia juga menambahkan universitas terus berupaya memberikan dukungan penuh terhadap setiap fakultas dan program studi dalam mencapai standar mutu terbaik.
“Pencapaian akreditasi unggul bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses peningkatan kualitas berkelanjutan. UIM Al-Gazali ingin terus menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi dan berintegritas,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hasri, M.Si memberikan sejumlah masukan konstruktif terkait kelengkapan borang, kesesuaian antara laporan dan data dukung, serta strategi penyusunan portofolio dosen dan mahasiswa yang berorientasi pada hasil (outcome-based education).
Dekan FMIPA UIM Al-Gazali, Dr. Rusman, S.Si., M.Si., menyampaikan apresiasi atas dukungan pimpinan universitas dan kehadiran narasumber dari LAMSAMA.
“Kami berterima kasih atas pendampingan yang sangat bermanfaat ini. Dengan masukan yang diberikan, kami semakin yakin dan siap untuk mengajukan akreditasi unggul,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, FMIPA UIM Al-Gazali menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas akademik dan tata kelola program studi sesuai standar nasional dan internasional, sejalan dengan visi universitas untuk menjadi kampus unggul berbasis keislaman dan keilmuan.
