Berita
Yayasan Negeri Rempah dan UIM Teken MoA, Perkuat Literasi Budaya Jalur Rempah
UIM NEWS – Yayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Agreement (MoA) dengan beberapa fakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu (26/03/2025).
Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.
Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.
Fakultas-fakultas yang terlibat dalam kerja sama ini meliputi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Keguruan, Ilmu Pendidikan dan Sastra, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Teknik.
Penandatanganan ini memperluas ruang kolaborasi lintas-disiplin, mempertemukan berbagai perspektif akademik dalam mendukung misi literasi budaya.
Selain itu, kerja sama juga dijalin antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIM dan Komite Pelaksana International Forum on Spice Route (IFSR) 2025.
IFSR merupakan forum tahunan yang diinisiasi oleh Yayasan Negeri Rempah pada 2019 dan sejak 2022 berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi akademik dalam penyelenggaraan IFSR 2025 yang akan digelar pada 23–26 September 2025.
Sivitas akademika UIM Al-Gazali diharapkan dapat berpartisipasi dalam konferensi sebagai penyaji hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen-dosen UIM Al-Gazali juga akan dilibatkan sebagai reviewer dan editor dalam penerbitan prosiding.
Tak hanya itu, Yayasan Negeri Rempah dan LPPM UIM Al-Gazali akan menggelar program pendampingan untuk meningkatkan kualitas penulisan artikel ilmiah, mulai dari pelatihan teknis hingga percepatan proses publikasi.
Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya menguatkan posisi UIM Al-Gazali sebagai mitra akademik dalam forum internasional, tetapi juga memperluas cakupan literasi ilmiah yang berbasis pada warisan Jalur Rempah.
Ketua Dewan Pengurus YNR, Dewi Kumoratih, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk membumikan semangat Jalur Rempah sebagai sarana pertukaran pengetahuan dan pemahaman antarbudaya.
“Jalur Rempah jangan dilihat hanya sebagai narasi sejarah. Jalur Rempah justru memberikan perspektif kontekstual yang unik dan relevan dalam menjawab berbagai tantangan kontemporer seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, inekualitas, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperluas ruang interaksi antara komunitas, akademisi, dan publik dalam merawat warisan peradaban serta membangun kembali tradisi intelektual.
“Kami percaya kerja sama ini akan memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkapnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.
Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.
Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik yang akan menjadi ruang bagi para ahli untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.
Melalui kolaborasi ini, Yayasan Negeri Rempah dan Universitas Islam Makassar memperkuat komitmen untuk menjaga, menggali, dan memanfaatkan warisan Jalur Rempah sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan lintas generasi.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” pungkas Dewi Kumoratih.
UIM dan Yayasan Negeri Rempah Kolaborasi Perkuat Literasi Budaya
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah (YNR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dalam sebuah seremoni hybrid, Rabu, (26/03/2025).
Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperkuat tradisi literasi berbasis warisan budaya, khususnya yang berakar pada sejarah Jalur Rempah.
Dalam seremoni tersebut, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, turut hadir secara daring dari Jakarta, sementara Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menghadiri acara secara langsung di Makassar.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan literasi budaya dan pengetahuan berbasis Jalur Rempah sebagai bagian penting dalam peradaban maritim Nusantara.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi penelitian dan pengembangan literasi budaya yang berakar kuat pada sejarah Nusantara. Jalur Rempah bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga identitas yang harus terus dipelajari dan dilestarikan,” ujar Dewi Kumoratih dalam sambutannya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk riset bersama yang akan menggali lebih dalam tantangan serta peluang dalam pelestarian warisan budaya rempah.
Riset ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam program lintas-disiplin yang mendukung penguatan budaya lokal.
Selain riset, kerja sama ini juga meliputi penyelenggaraan konferensi dan lokakarya akademik.
Forum tersebut akan menjadi ruang bagi para ahli dari kedua institusi untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian terbaru terkait budaya rempah.
“Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam memperkuat basis akademik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi budaya. Kami yakin riset dan forum akademik yang diinisiasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan Nusantara,” ungkap Prof. Muammar Bakry.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga mencakup kolaborasi dalam penulisan dan publikasi karya ilmiah yang melibatkan berbagai institusi akademik dan afiliasi dari kedua belah pihak.
Diharapkan, kajian akademik tentang Jalur Rempah dapat semakin berkembang dan menjadi referensi penting dalam studi budaya maritim.
Sebagai bentuk implementasi nyata, UIM Al-Gazali dan Yayasan Negeri Rempah juga berencana menggelar pameran komunitas yang akan menampilkan berbagai pengetahuan serta praktik budaya yang masih hidup di tengah masyarakat.
Pameran ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman publik tentang warisan budaya Nusantara.
Selain itu, kedua institusi berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebudayaan melalui berbagai pelatihan dan akses terhadap narasumber berkompeten.
Upaya ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan pengetahuan dan teknologi tradisional dalam konteks modern.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU ini, Yayasan Negeri Rempah juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan delapan fakultas di UIM Al-Gazali.
Langkah ini semakin memperkokoh jalinan kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang inklusif serta berkelanjutan.
UIM dan Yayasan Negeri Rempah Bersinergi Majukan Rempah Indonesia
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan Negeri Rempah.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara luring dan daring melalui Zoom di ruang rapat pimpinan lantai 3 Gedung Rektorat, Rabu (26/03/2025).
Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., bersama Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan rempah-rempah di Indonesia melalui pendekatan akademik, penelitian, dan pelestarian warisan budaya.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan potensi rempah-rempah Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan hasil rempah terbanyak di dunia. Begitu pentingnya rempah-rempah hingga memainkan peran besar dalam politik, ekonomi, dan budaya dunia. Melalui kerja sama ini, kita ingin berkontribusi dalam penelitian, edukasi, dan pengembangan sektor rempah untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, S.Sn., M.Si., menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat membuka peluang besar bagi perkembangan rempah di Indonesia.
“Tidak ada komoditas yang memainkan peran lebih penting dalam perkembangan peradaban modern selain rempah-rempah. Dengan adanya kerja sama ini, kita dapat membangun sinergi antara dunia akademik dan industri untuk memastikan rempah Indonesia terus berkembang dan tetap menjadi aset berharga bagi bangsa,” tuturnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk penelitian tentang varietas rempah unggulan, pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat terkait budidaya dan pemanfaatan rempah, serta pengembangan produk berbasis rempah yang dapat meningkatkan daya saing di pasar global.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan UIM Al-Gazali dapat menjadi pusat kajian dan pengembangan rempah yang berperan dalam mendukung ketahanan pangan, kesejahteraan petani rempah, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen rempah terkemuka di dunia.
UIM dan Google Cloud Kolaborasi Tingkatkan Keterampilan Digital
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar rapat daring bersama pihak Google Cloud Career Launchpad melalui platform Google Meet, Selasa (26/03/2024).
Rapat ini diikuti langsung oleh para pimpinan universitas, termasuk para Wakil Rektor, Kepala Biro, dan Kepala Bagian lingkup universitas, serta perwakilan dari Google Cloud Career Launchpad.
Dalam pertemuan ini, Adhitia Arigi selaku perwakilan dari Program Google Cloud Career Launchpad menjelaskan mengenai manfaat dan tujuan dari program ini.
“Google Cloud Career Launchpad adalah program pembelajaran cloud tanpa biaya yang dirancang untuk lembaga pendidikan tinggi serta organisasi pengembangan tenaga kerja pemerintah dan nirlaba.
Program ini menyediakan keterampilan yang dibutuhkan oleh pelajar baru di industri dalam bidang Generative AI, analisis data, keamanan siber, rekayasa cloud, dan berbagai keterampilan teknologi lainnya,” ujar Adhitia.
Adhitia juga menambahkan bahwa program ini dapat menjadi bagian dari sistem pembelajaran Learning Management System (LMS) yang diterapkan di UIM Al-Gazali.
“Kami berharap Google Cloud Career Launchpad bisa menjadi salah satu pendukung utama dalam pembelajaran berbasis digital di UIM Al-Gazali. Ini adalah peluang besar bagi dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan akses ke sumber daya teknologi terkini,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menyambut baik kerja sama ini dan menilai bahwa program Google Cloud Career Launchpad dapat memperkaya ekosistem pembelajaran di UIM.
“Kami sangat mengapresiasi kesempatan ini. Digitalisasi pendidikan adalah suatu keniscayaan, dan kolaborasi dengan Google Cloud Career Launchpad akan semakin memperkuat kesiapan mahasiswa kami dalam menghadapi tantangan industri digital,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Badruddin menekankan program ini selaras dengan visi UIM Al-Gazali dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Kami ingin mahasiswa UIM Al-Gazali tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja dengan pemanfaatan teknologi cloud yang mumpuni,” imbuhnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah implementasi program di lingkungan UIM Al-Gazali, termasuk pelatihan bagi dosen dan mahasiswa, serta integrasi materi pembelajaran Google Cloud ke dalam kurikulum universitas.
Dengan adanya inisiatif ini, UIM Al-Gazali semakin menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pendidikan berbasis digital guna meningkatkan daya saing lulusannya di era industri 4.0 dan transformasi digital.
PWNU Sulsel dan Lazisnu Berbagi Berkah Ramadhan
UIM NEWS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan NU Care Lazisnu Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan buka puasa bersama di lantai 2 Gedung PWNU Sulsel, Jumat (21/03/2025).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pembagian paket sembako kepada warga yang hadir, sebagai bagian dari program “Ramadhan Penuh Cinta 1446H/2025M.”
Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, MA, menegaskan kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian PWNU terhadap masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan bantuan selama bulan suci Ramadhan.
“PWNU hadir bukan hanya sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam bidang sosial kemasyarakatan. Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan sesama, agar Ramadhan benar-benar menjadi bulan penuh cinta dan keberkahan bagi semua,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus PWNU Sulsel, perwakilan dari NU Care Lazisnu, serta masyarakat yang telah menerima undangan.
Dalam suasana penuh kebersamaan, para peserta menikmati hidangan buka puasa yang telah disiapkan, sebelum kemudian mengikuti pembagian paket sembako yang dilakukan secara tertib.
Ketau Lazisnu Sulsel, Ahmad Jazil, S.Th.I., M.Pd.I, menjelaskan program ini merupakan bagian dari upaya Lazisnu dalam membantu masyarakat yang kurang mampu selama bulan Ramadhan.
“Kami ingin memastikan bahwa kebahagiaan Ramadhan bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Paket sembako ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi warga, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Dengan suksesnya kegiatan ini, PWNU dan NU Care Lazisnu Sulsel berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Program “Ramadhan Penuh Cinta” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai elemen masyarakat untuk terus berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama di bulan yang penuh berkah ini.
Ramadan dengan Cinta 26: Ayat-ayat Cinta
Oleh: Rektor Univesrsitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag
UIM – Ayat juga biasa diterjemahkan dengan tanda atau alamat (alamah). Maksudnya bahwa ayat adalah tanda kekuasaan Allah swt Sang maha Pencipta alam semesta. Tanda bahwa Allah swt Maha Ada dan Maha Pencipta makhluknya, dapat dilihat pada alam semesta yang biasa disebut dengan ayat-ayat kauniyah (ciptaan). Sementara ayat-ayat dalam bentuk ucapan (firman) disebut dengan ayat-ayat qauliyah.
Ada yang berkata, jika ayat qauliyah yang terdapat dalam al-Qur’an diformat dalam bentuk ciptaan, maka itulah alam semesta (ayat kauniyah). Sebaliknya, andai ayat kauniyah diubah bentuk menjadi ucapan (verbal dalam bentuk firman) maka itulah al-Qur’an (ayat-ayat qauliyah) yang terbaca dalam susunan mushaf. Kalua demikian antara al-Qur’an dan alam semesta saling ,enjelaskan antara satu dengan lainnya.
Mengkaji, meneliti dan mengamati fenomena alam semesta adalah membaca ayat-ayat Tuhan dalam bentuk kauniyah, ini yang sering dilakukan oleh akademisi di kampus, apalagi di dunia yang minoritas muslim penduduknya.
Ilmu pengetahuan alam, ilmu biologi dan ilmu-ilmu lainnya hakikatnya adalah ilmu yang bersumber dari ayat-ayat Tuhan. Seharusnya tujuan mempelajari ilmu ilmu tersebut menghadirkan suasana batin akan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Mencintai ilmu berarti mencintai ayat-ayat Tuhan. Sikap seperti ini adalah sikap orang yang tawadhu dengan ilmunya, tidak melahirkan kesombongan intelektual yang justru semakin menjauhkan seseorang dari Tuhan-Nya.
Ilmu pengetahuan dan al-Qur’an memiliki hubungan erat dan saling menunjang. Keduanya dapat saling melengkapi dalam menafsirkan alam semesta. Dalam keseharian, ayat al-Qur’an mengajarkan kebaikan dan etika, sehingga menjadi penyeimbang dalam perkembangan sains. Ayat al-Qur’an dapat mendukung kegiatan ilmiah sedangkan ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan mendalam yang bersumber kepada wahyu Allah.
Korelasi ilmu pengetahuan dan ayat-ayat al-Qur’an secara dialogis, yaitu hubungan antara sains dan agama yang saling melengkapi. Bisa juga dipahami secara integratif, yaitu hubungan antara sains dan ayat al-Qur’an terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Hanya sayangnya, intensitas muslim yang lebih banyak membaca ayat-ayat qauliyah memang sangat minim jika dibandingkan membaca dalam bentuk ayat-ayat kauniyah. Idealnya keduanya berjalan sebanding antara literasi alam semesta dan literasi mushaf al-Qur’an. Al-Qur’an adalah ayat-ayat cinta dari Allah, mencintai ayat-ayat-Nya merupakan wujud cinta kepada Allah. Cinta kepada ayat-ayat-Nya dapat diwujudkan dengan membacanya, memahaminya, menelitinya, dan mengamalkannya.
Ibarat menerima surat cinta dari kekasih yang kadang dibaca berulang-ulang tak bosan-bosannya, demikianlah seorang mukmin yang membaca al-Qur’an merasakan cinta hakiki, sumber dari segala sumber cinta. Berdialog dan bercengkrama dengan Tuhan melalui ayat-ayat-Nya dengan hati, pikiran, mata dan lisan. Berlama-lama dengannya adalah kenikmatan yang sangat indah dan menakjubkan. Al-Qur’an dan alam semesta adalah ayat yang menginspirasi dan menumbuhkan rasa cinta, menuntun dalam menjalani hidup. Alamat yang tepat untuk menyalurkan cinta kepada-Nya.
Tiga Jurnal UIM Naik Peringkat SINTA 2025
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali mencatatkan prestasi akademik dengan berhasilnya tiga jurnal ilmiah di lingkup universitas ini mengalami kenaikan peringkat akreditasi dalam Science and Technology Index (SINTA) tahun 2025.
Keberhasilan ini berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi No: 20/C/C3/DT.05.00/2025 tanggal 21 Maret 2025, tentang peringkat akreditasi jurnal ilmiah periode 1 Tahun 2025.
Tiga jurnal yang berhasil naik peringkat akreditasi SINTA adalah Ash Shahbah, jurnal pengabdian kepada masyarakat yang kini terakreditasi SINTA 5, Jurnal ILTEK yang berfokus pada bidang teknologi dengan peringkat SINTA 4, serta Journal of Communication Sciences yang juga mencapai akreditasi SINTA 5.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras tim editorial, penulis, serta dukungan penuh dari universitas. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jurnal ilmiah di UIM agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., juga turut memberikan apresiasi terhadap peningkatan akreditasi ini.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa UIM Al-Gazali semakin berkontribusi dalam dunia akademik, khususnya dalam pengembangan penelitian dan publikasi ilmiah. Kami akan terus mendorong peningkatan kualitas jurnal sebagai bagian dari penguatan Tridharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.
Peningkatan akreditasi jurnal ilmiah ini menunjukkan komitmen UIM Al-Gazali dalam mengembangkan riset dan publikasi akademik sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi.
Ke depan, universitas ini menargetkan lebih banyak jurnal ilmiah yang dapat mencapai akreditasi lebih tinggi dalam indeks SINTA maupun indeks internasional lainnya.
Mahasiswa UIM Jalani Interview Magang HTC Taiwan Secara Hybrid
UIM NEWS – Sebanyak 40 mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali mengikuti sesi wawancara untuk program magang di HTC Logistic Taiwan, Jumat (21/03/2025).
Proses interview dilakukan secara hybrid, di mana seluruh peserta berkumpul di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM Al-Gazali dan mengikuti wawancara langsung melalui Google Meet dengan pihak manajemen HTC Logistic Taiwan.
Mahasiswa yang mengikuti wawancara ini berasal dari Fakultas Teknik. Program magang ini menjadi peluang besar bagi mahasiswa UIM Al-Gazali untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung di industri internasional, khususnya di sektor logistik yang berkembang pesat di Taiwan.
Sebelum sesi wawancara dimulai, perwakilan dari HTC Logistic Taiwan terlebih dahulu memberikan pemaparan mengenai proses kerja yang akan dilakukan di lokasi magang.
Mereka menjelaskan berbagai tugas dan tanggung jawab yang akan diemban oleh peserta magang, termasuk sistem kerja, budaya kerja di Taiwan, serta keterampilan yang diharapkan dari setiap peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., menegaskan komitmen universitas dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat internasional.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memiliki keterampilan akademik, tetapi juga pengalaman kerja yang nyata di dunia industri. Program magang ini menjadi salah satu bentuk komitmen UIM Al-Gazali dalam meningkatkan daya saing mahasiswa di kancah global,” ujarnya.
Ia juga menambahkan universitas akan terus mendukung mahasiswa dalam berbagai program internasional yang dapat meningkatkan keterampilan serta wawasan global mereka.
Proses wawancara berlangsung dengan lancar, di mana para mahasiswa berkesempatan untuk memperkenalkan diri, menjelaskan latar belakang akademik serta motivasi mereka mengikuti program magang di HTC Logistic Taiwan.
Pihak perusahaan juga memberikan pertanyaan seputar kesiapan mahasiswa dalam menghadapi lingkungan kerja yang berbeda serta kemampuan adaptasi mereka terhadap budaya kerja di Taiwan.
Program magang HTC Logistic Taiwan ini merupakan hasil kerja sama antara UIM Al-Gazali dengan perusahaan internasional yang bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri.
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa UIM Al-Gazali dapat semakin siap menghadapi persaingan global di dunia kerja.
Khutbah Jumat: Menggapai Lailatul Qadar dengan Sabar dan Ibadah yang Ikhlas
UIM – Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah, yang pahala ibadahnya lebih besar dari 1000 bulan. Malam istimewa ini dinanti setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan keikhlasan dan kesabaran. Meraih Lailatul Qadar bukan sekadar memperbanyak ibadah, tapi juga melatih kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ ِللهِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Sebagai wujud rasa terima kasih kepada Allah swt yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu, menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur bi qaulina: “Alhamdulillahirabbilalamin”.
Nikmat tersebut diantaranya adalah anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa menikmati kesejukan di bulan Ramadhan kali ini. Dan pada momentum saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga bulan suci Ramadhan dengan berbagai keutamaan ibadah di dalamnya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana bersyukur pada nikmat yang kita dapat dan juga bersabar atas segala musibah, kecil maupun besar.
Dalam kitab As-Shabru wats Tsawâb ‘Alaihi halaman 30, Imam Ibnu Abid Dunya mencantumkan hadits riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda:
الصَّبْرُ ثَلَاثٌ: فَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ
Artinya, “Sabar ada tiga tingkatan; sabar atas musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar dari laku kemaksiatan.”
فَمَنْ صَبَرَ عَلَى الْمُصِيبَةِ حَتَّى يَرُدَّهَا بِحُسْنِ عَزَائِهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثَمِائَةِ دَرَجَةٍ بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ
“Siapa saja yang sabar menghadapi musibah, sampai ia mampu merestorasinya sebaik mungkin, Allah akan mengangkat 300 derajatnya, yang mana satu dengan lainnya berjarak sejauh antara langit dan bumi.”
وَمَنْ صَبَرَ عَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ سِتَّمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ
“Orang yang bersabar dalam menjalani ketaatan, Allah mengangkat 600 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas (ketinggian) ‘Arsy.”
وَمِنْ صَبَرَ عَنِ الْمَعْصِيَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ تِسْعَمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ مَرَّتَيْنِ
“Sedangkan, orang yang bersabar dari laku kemaksiatan, Allah mengangkat 900 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas (ketinggian) ‘Arsy”.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Kesabaran dalam diri kita bisa dilatih dan diraih dari perjuangan menggapai keutamaan Lailatul Qadar. Malam mulia ini hanya terjadi pada bulan Ramadhan yang kapan harinya masih menjadi misteri.
Selain menjadi malam yang penuh berkah dan pengampunan, Lailatul Qadar juga memiliki kaitan erat dengan pembentukan kesabaran dalam diri kita. Menanti malam tersebut, beribadah dengan istiqamah, serta menerima ketetapan Allah adalah bagian dari latihan spiritual yang dapat membentuk jiwa yang lebih sabar.
Mencapai Lailatul Qadar bukanlah perkara mudah. Malam ini menjadi ujian kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan kita. Kesabaran pertama yang diuji adalah dalam menunggu waktu yang dirahasiakan. Keberadaan Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti, hanya disebutkan berada dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Rasulullah saw menganjurkan umat Islam untuk mencarinya di malam-malam ganjil, sehingga diperlukan kesabaran dan kesungguhan dalam beribadah setiap malam.
Kesabaran juga dibutuhkan dalam beribadah secara istiqamah. Ibadah pada Lailatul Qadar dilakukan tanpa mengetahui kapan pahala terbesar diberikan.
Hal ini melatih kita untuk beribadah dengan ikhlas, bukan sekadar mengharapkan balasan langsung. Selain itu, malam ini menjadi momentum untuk muhasabah dan introspeksi diri.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 286 Allah mengingatkan dan mengajarkan kita menerima segala ketetapan-Nya dengan hati yang lapang. Ayat ini berisi untaian doa yang sering kita panjatkan:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ
Artinya, “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
Ma’asyiral Muslimin Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Lailatul Qadar bukan hanya malam penuh berkah, tetapi juga kesempatan emas untuk melatih kesabaran dalam menanti, beribadah, dan menghadapi kehidupan. Keistimewaan malam ini seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Jangan sampai kesempatan ini terlewat begitu saja. Semoga kita semua dapat meraih keberkahan Lailatul Qadar dan menjadi insan yang lebih sabar serta lebih baik di hadapan Allah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Ustadz H Muhammad Faizin: Penulis nuonline
UIM Perkuat Sinergi di Rapat Koordinasi PTNU
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali turut berperan aktif dalam Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Perkumpulan yang berlangsung di Hotel Wyndham, Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengelola PTNU se-Indonesia dan berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Maret 2025.
Dalam kegiatan strategis ini, UIM Al-Gazali diwakili oleh Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., yang turut memberikan pandangan mengenai peningkatan bidang akademik di lingkup PTNU.
Dalam keterangannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menyatukan visi dan misi PTNU dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era digital. Kolaborasi antarperguruan tinggi Nahdlatul Ulama harus semakin diperkuat guna meningkatkan mutu akademik dan daya saing lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama dalam rapat koordinasi ini adalah perumusan strategi untuk meningkatkan akreditasi institusi dan program studi di lingkungan PTNU.
“Kami berharap adanya sinergi antara PTNU dalam berbagi pengalaman dan sumber daya guna mempercepat peningkatan akreditasi yang lebih baik,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mendiskusikan kebijakan pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, turut dibahas program-program akademik yang dapat diterapkan secara bersama-sama demi meningkatkan kualitas lulusan PTNU di masa mendatang.
Kehadiran UIM Al-Gazali dalam forum ini menunjukkan komitmen institusi dalam memperkuat jejaring dengan PTNU lain serta mendorong peningkatan mutu akademik di lingkungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama.
“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan PTNU lain dalam mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada keunggulan akademik dan nilai-nilai keislaman,” tutup Badruddin Kaddas.