UIMsmart — Ditengah Pandemi Covid-19, Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) tetap konsisten mengkaji dan memberi sumbang pikir terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan pertanian.

Setelah sukses melaksanakan Seminar Daring seri I kerjasama dengan Badan Karantinan Pertanian, Fakultas Pertanian UIM akan kembali kerjasama dengan Badan Litbang, khususnya Balai Besar penelitian dan pengembangan pasca panen Kementerian Pertanian RI melaksanakan seminar daring pada 22 Agustus 2020.

Ketua Panitia Seminar Daring, Asti Irawati Aziz SP MSi mengatakan tema seminar kali ini adalah Pengelolaan Pangan Fungsional sebagai Antikarsinogenik di Era Globalisasi dan Disrupsi Sektor Pertanian. Seminar dimulai 09.00 hingga 12.00 WITA melalui media Zoom dan YouTube.

Lebih lanjut Asti menyampaikan keynote speaker pada kegiatan tersebut Dr Prayudi Syamsuri SP MSi Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian dan Dr Ir Hj Andi Majdah M Zain, MSi Rektor UIM.

Narasumber yang akan tampil memaparkan terkait tema webinar teesebut antara lain Dr Muhammad Azrai SP MP, Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia dan dr Septiman SpB(K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Tumor.

Juga dari internal Fakultas Pertanian UIM Dr Syamsul Rahman STP MSi, Dosen Ilmu Pangan Faperta UIM. Seminar ini akan dipandu dosen senior Fakultas Pertanian UIM, Ir Andi Abd Rahman Syafar MP.

Seminar ini akan dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian UIM Dr Suardi Bakri. Panitian juga menyampaikan bahwa bagi yang berminat mengikuti seminar bisa mendaftar melalui link
https://bit.ly/PendfWEBINARFPS2.

“Kami akan memberikan e-sertifikat dan doorprize buku,” kunci Asti.■ rls/fir

UIMsmart.News — Universitas Islam Makassar (UIM) satu-satunya universitas yang mewakili perguruan tinggi di bawah Lembaga Layanan Pendisikan Tinggi (LLDikti) wilayah IX Sulawesi pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa yang dilaksanakan Pusat Prestasi Mahasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Yonkou UIM merupakan mahasiswa teknik informatika UIM yang membuat dan menawarkan aplikasi konsep pembelajaran tiga arah yang melibatkan guru, murid dan orang tua.

Aplikasi ini diberi nama a’guru, dengan pembelajaran tiga arah, konsep pembelajaran humanis di tengah pandemic.

“Kita punya banyak talenta di Fakultas Teknik UIM, insya Allah kami akan mempersiapkan talenta untuk mengikuti lomba pengembangan inovasi seperti LIDM ini,” ujar Wakil Dekan 3 FT UIM, Rizal Syarifuddin ST MT.

Khusus lomba rekayasa keteknikan ada 4 lomba, Inovasi Digital, Kontes Robot dan Kontes Robot Terbang, Gemastik dan Inovasi Bangunan ini adalah lomba yang terakreditasi yang dilaksanakan oleh pusat prestasi mahasiswa kemendikbud.

“Kami sudah menyiapkan tim dosen pembimbing insya Allah talenta muda FT UIM akan mengibarkan bendera UIM di ajang lomba bergengsi ini,” ujar Rizal.

Di tempat terpisah Wakil Rektor 3 UIM bidang kemahasiswaan DR Nursin Tajry SH MH bersyukur dan memberikan apresiasi. “Alhamdulillah anak-anak kita sudah berhasil masuk ke tahap nasional saya mohon doa restu segenap civitas akademika UIM semoga inovasi mahasiswa kita bisa meraih juara satu yang tentu membantu pemeringkatan UIM dalam bidang prestasi mahasiswa,” ujar Nurdin.

Ia mengakui konsentrasi utama setelah dilantik menjadi Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan adalah mengangkat prestasi mahasiswa yang tentunya bisa mendorong pemeringkatan UIM dalam Simkatmawa.■ rls/fir

UIMsmart.News — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan giliran menjadi tuan rumah kegiatan silaturahmi civitas akademika Universitas Islam Makassar (UIM).

Hadir jajaran pimpinan para Wakil Rektor, Dekan hingga staf dan security menyantap bersama hidangan di ruangan kantor FKIP, Sabtu (15/8/2020).

“Alhamdulillah kali ini kita dapat undangan makan-makan dari FKIP. Ini ramai-ramai makan ikan bolu bakar dan bubur ayam,” ujar Rektor UIM Dr Ir Hj A Majdah M Zain MSi sambil tersenyum.

Makan-makan juga sebagai perayaan kecil civitas akademika UIM atas selesainya sejumlah kesibukan mengurus administrasi dan laporan untuk akreditasi hingga melengkapi data yang akan diintegrasikan dalam program Smart Campus.

Sepekan terakhir di group WA Forum Dosen UIM juga silih berganti info dan undangan “makan-makan” sebagai bentuk kesyukuran dan mengeratkan keakraban.

Nampak hadir memenuhi undangan Dekan FKIP Badruddin Kaddas MAg PhD antara lain Pengurus Yayasan Al Gazali Prof Iskandar Idy, Wakil Rektor I Dr HM Arfah Shiddiq MA, Wakil Rektor II Dr Ir La Sumange MSi, Wakil Rektor IV Dr H Ruslan Wahab MA, dan Wakil Rektor V Prof Dr HM Arfin Hamid SH MH.

Beberapa jajaran dekan yang hadir di antara Dekan Fakultas Sastra dan Humaniora Muh Fihris Khalik SS MA PhD, Kepala Biro Umum Dr Ir Musdalifah Mahmud MSi hingga Wakil Dekan III Fakultas Teknik UIM Rizal Syarifuddin ST MT.

“Silaturahmi seperti ini kebiasaan baik, semoga adek-adeku dan anak-anakku di UIM memelihara kebiasaan seperti ini untuk menguatkan ukhuwah,” kata dosen senior yang juga Wakil Dekan I FKIP Hj Andi Besse Marda MPd.■ fir

Oleh : Dr. Syamsul Rahman, S.TP, M.Si, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM)

UIMsmart News — “Digitalisasi telah terjadi di berbagai sektor, tak terkecuali di bidang pertanian. Digitalisasi di bidang pertanian harus terus didorong agar visi dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045 dapat tercapai”.

Saat ini petani Indonesia mulai didominasi kalangan tua yang berusia 45 tahun, yakni sebanyak 61 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 37,77 juta penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, lebih besar dari sektor-sektor bisnis lainnya. Namun, belum banyak anak-anak muda yang tertarik dengan dunia pertanian konvensional. Untuk itu, dengan mendorong tumbuhnya pertanian digital, diharapkan akan mampu melahirkan banyak petani milenial.

Bidang pertanian merupakan sektor yang cukup vital sehingga penting untuk mencari terobosan-terobosan yang bisa mendorong agar sektor pertanian ini semakin berkontribusi positif dalam pembangunan nasional dimasa depan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dalam rangka menunjang keberlangsungan bisnis pertanian dengan kehadiran startup bidang pertanian sebagai jawabannya. Sebagai sebuah bisnis, startup menggabungkan antara dunia dunia digital dengan dunia pertanian, yang berperan untuk mempersatukan beberapa pihak yang saling terkait untuk mengembangkan bisnis di bidang pertanian.

Konsep Digitalisasi dan Startup Pertanian

Di era revolusi industri 4.0 ini, mengintegrasikan pertanian dalam sistem digital adalah salah satu solusi yang bisa dilakukan, inovasi ini cukup responsif dengan perkembangan zaman yang semakin akrab dengan sistem internet. Geliat pertanian digital ini akan mempermudah akses bagi petani untuk lebih terlibat dalam mengawal seluruh proses pertanian termasuk produksi dan segala kegiatan ekonominya. Petani juga akan teredukasi terkait rantai produksi bahkan bisa mengetahui kinerja tengkulak yang bermain dalam pasar.

Dengan bantuan teknologi, petani juga akan semakin paham tentang kondisi tanamannya. Namun disisi lain, konsep pertanian digital akan mendapat hambatan jika petani sendiri tidak melek teknologi atau belum mengerti dalam menggunakan smartphone. Hal ini dimungkinkan, sebab jumlah petani dengan usia tua yang cukup besar dan jauh di pelosok desa masih jauh dari sentuhan teknologi digital. Tujuan dari program digitalisai pertanian adalah untuk mentransformasi sektor pertanian yang saat ini masih tradisional agar menjadi lebih modern dan mendidik petani menjadi pengusaha agribisnis andal. Saat ini banyak pengembang aplikasi yang fokus menggarap hasil pertanian. Pada umumnya yang bermain di sektor ini adalah generasi muda yang tergerak untuk berkiprah di bidang pertanian.

Sedangkan konsep startup bisa diartikan sebagai bisnis rintisan atau bisnis baru benar-benar dibuka. Pada perkembangannya, startup terkait dengan bisnis yang baru dijalankan dengan karakteristik sebagai berikut. Pertama, usia perusahaan kurang dari 3 tahun dan jumlah pegawainya kurang dari 30 orang. Kedua, berkaitan dengan teknologi informasi, baik perusahaan teknologi maupun menawarkan produk melalui perantara teknologi informasi, terutama internet. Ketiga, produk yang ditawarkan berupa aplikasi dan berbentuk digital. Keempat, beroperasi melalui website.

Kelima, memiliki model bisnis yang unik, inovatif, dan menawarkan sesuatu yang baru kepada konsumennya. Keenam, menjadi problem solver yang memberikan solusi baru bagi masyarakat berupa produk yang lebih baik, harga yang lebih murah, mudah digunakan, dan sistem kerja sama yang baru. Ketujuh, penampilan para pendiri, pemilik, dan pemimpin perusahaannya yang lebih santai dibandingkan dengan perusahaan konvensional. Kedelapan, Modal usahanya diperoleh dari investor, baik perorangan, perusahaan, atau venture capital dengan sistem bagi hasil. Kesembilan, mampu bergerak cepat, berkembang menjadi perusahaan besar karena berkolaborasi dengan investor yang dananya tidak terbatas.

Startup Pertanian melalui Aplikasi Digital

Keberadaan para pengembang aplikasi digital untuk bisnis startup menjadi sangat penting, sebab umumnya petani kesulitan dalam menembus pasar. Dengan potensi pasar digital yang semakin berkembang, hal ini memungkinkan produk pertanian bisa diserap lebih baik sehingga petani bisa memasarkan hasil kerja kerasnya. Salah satu contohnya adalah startup Kecpir.com sebagai marketplace yang menjual aneka sayuran, buah-buahan, dan berbagai produk pertanian lainnya yang berbasis online.

Pengembang aplikasi yang juga fokus di bidang pertanian adalah startup Simbah. Simbah merupakan aplikasi yang bisa membantu petani untuk bertanya segala hal tentang dunia pertanian. Selain itu, mereka pun bisa membantu petani untuk menjual hasil panen langsung kepada konsumen, sehingga bisa meningkatkan harga jual hasil panen tersebut. Pengembang aplikasi lainnya adalah startup Karsa. Aplikasi ini sebagai perwujudan konsep pertanian digital yang berfungsi berbagi pengetahuan kepada petani. Selain memberikan informasi pertanian kepada petani, produsen produk pertanian, serta pemerintah, melalui aplikasi ini petani juga bisa mendapatkan informasi cara menanam tanaman yang baik. Di sisi lain, produsen dan pemerintah juga bisa mengetahui apa saja hal yang dibutuhkan oleh petani, serta memonitor harga produk pertanian di pasar.

Selain itu, ada juga startup Eragano, yang merupakan sebuah startup yang menyediakan solusi dari hulu ke hilir di sektor pertanian. Aplikasi ini dapat membantu petani terkait penjualan perlengkapan pertanian dan pupuk, penjualan hasil panen, sistem pengelolaan sawah, sampai pemberian pinjaman untuk petani. Demikian juga startup iGrow, yang merupakan platform digital yang memungkinkan untuk berinvestasi di bidang pertanian dan memantaunya secara online. iGrow menghubungkan tiga pihak di industri pertanian, investor, petani, dan konsumen.

Selain startup-startup tersebut diatas, masih ada beberapa startup lain yang memiliki fokus yang sama, yaitu untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian. Kehadiran stratup-startup ini diharapkan mampu menjadi daya dorong agar pembangunan sektor pertanian semakin berjaya di masa depan.

Tren Startup di Bidang Pertanian

Startup bidang pertanian di Indonesia mulai digunakan sejak meluasnya penggunaan internet dan bermunculannya bisnis (usaha) yang terkait dengan teknologi internet. Menurut iGrow (2018) pada tahun 2016, Indonesia bahkan memiliki jumlah startup tertinggi se-Asia Tenggara dengan total 2000 startup. Pertumbuhan ini juga diprediksi akan terus meningkat hingga 6,5 kali lipat pada tahun 2020. Eksistensi bisnis startup juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, tujuannya melahirkan 1000 perusahaan rintisan baru yang berkualitas dan mampu memberikan solusi atas segala permasalahan yang ada di Indonesia.

Kemunculan berbagai startup bidang pertanian di dalam negeri, seperti yang dilakukan iGrow dan beberapa startup lainnya, sebagai bukti bahwa para pebisnis startup tidak melupakan budaya aslinya sebagai negara agraris. Pasalnya, dengan potensi jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar membuat kebutuhan berbagai komoditas pangan meningkat, sehingga dibutuhkan berbagai startup yang terkait dengan bisnis pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dimasa depan.■ fir

UIMsmart News — Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Makassar (UIM) menggelar rapat koordinasi perdana pasca pelantikan pejabat struktural, Rabu (8/7/2020).

Rapat koordinasi dipimpin langsung Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIM Dr H Nurdin Tajry SH MH dihadiri semua jajaran Wakil Dekan (WD) III se-UIM.

“Bidang kemahasiswaan bertekad untuk berkontribusi aktif dalam upaya memicu peningkatan peringkat UIM dengan pendorong dinamika dan prestasi kemahasiswaan,” jelas Nurdin.

Jajaran WD III nampak hadir Yasnidar Ruslan SSi MSi (WD III Fakultas MIPA), Rizal Syarifuddin ST MT (WD III Fakultas Teknik), Dr Hasbi Lambe MPd (WD III Fakultas Ilmu Agama).

Ir Herman Nursaman MP (WD III Fakultas Pertanian), Mahyus SE MSi (WD III Fakultas Sospol), A Muh Arfan Sahbuddin SH MH (WR III Fakultas Hukum), Ince Prabu Setiawan Bakar SPd MPd (WD III FKIP) dan Ns Baso Witman Adiaksa SKep MKes (WD III Fakultas Ilmu Kesehatan).

“Kita berkomitmen turut memperkuat kinerja tracer study, prestasi mahasiswa, dan pengembangan UKM olahraga dan seni,” ujar Nurdin diamini jajaran WD III.

Di sela rapat koordinasi bidang kemahasiswaan tersebut hadir juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dr Sapruddin Muddin ST MT dan Kepala Bagian Humas dan Kerjasama dr Wahyuddin Muchsin SH.

“Melalui bidang kemahasiswaan kita berharap dukungan dari lembaga kemahasiswaan antara lain diberdayakan untuk suport informasi,” tambah Wahyuddin.■ fir

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Dr Ir Hj A Majdah M Zain MSi secara resmi menerima surat keputusan (SK) prmbukaan prodi baru Teknik Sipil.

Majdah menerima SK tersebut melalui prosesi penyerahan SK pembukaan prodi secara online oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Prof Dr Jasruddin MSi di Makassar, Rabu (6/5/2020) sore tadi.

Jasruddin percaya UIM mampu menyelenggarakan prodi Teknik Sipil dengan profesional karena memiliki infrastruktur perkuliahan, layanan manajemen sesuai standar dan sumber daya dosen berkualitas.

SK Prodi baru Teknik Sipil UIM keluar bersama SK prodi D4 Bisnis Digital (Polinas Makassar), S1 Profesi Kebidanan (STIKES Muhammadiyah Sidrap), D3 Manajemen Industri (Politeknik Baubau) dan S1 Ilmu Keolahragaan (Universitas Muhammadiyah Gorontalo).

Majdah mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Pendidikan Nasional kepada UIM untuk menyelenggarakan prodi Teknik Sipil oleh Fakultas Teknik.

“Alhamdulillah ini berkah Ramadhan. UIM dengan visi kampus Islami kampus qurani akan terus merespon kebutuhan ummat, dengan membuka prodi yang dibutuhkan dan berprospek bagi pembangunan,” ujar Ketua Muslimat NU Sulsel tersebut.

Prodi Teknik Sipil dan Prodi Kehutanan merupakan prodi baru yang diajukan izin oleh UIM untuk menerima mahasiswa baru pada tahun ini.

Dekan Fakultas Teknik UIM Dr.Ir. Suradi ST MT mengaku bersama jajarannya siap membawa Teknik Sipil UIM sejajar dengan prodi Teknik Sipil dari lembaga tinggi lain yang telah lebih dahulu hadir.

“Prodi Teknik Sipil UIM dengan bidang spesifik pada bidang Transportasi Ergonomik. Ini merupakan spesifikasi bidang Teknik Sipil pertama dan satu-satunya di Sulsel,” ujarnya.

Sebagai prodi baru dan satu-satunya spesifik bidang yang mengabungkan keilmuan transportasi dan keilmuan ergonomik, Suradi, optimis akan diminati masyarakat.

“Kita targetkan bisa menerima dua kelas atau 80 maba,” tuturnya. Fakultas Teknik UIM saat ini menyelenggarakan 4 prodi yakni Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Teknik Informatika dengan total mahasiswa 1.530 orang.

Usulan prodi tersebut sudah diajukan sejak 4 tahun lalu. Untuk diketahui, Teknik Sipil memiliki bidang spesifik keairan, transportasi, struktur dan tanah.■ fir



Prof DR Mohammad Nuh DEA dalam kapasitasnya sebagai Komisaris Utama Bank Mega Syariah mengunjungi dan memantau perkembangan pembangunan kampus Universitas Islam Makassar (UIM).

Bank Mega Syariah merupakan lembaga keuangan yang bekerjasama dengan UIM dalam pembiayaan pembangunan bangunan baru rektorat, perpustakaan, masjid dan ruangan serbaguna tersebut.

Kunjungan Prof Nuh dan rombongan diterima Wakil Rektor (WR) II Dr Saripuddin Muddin MT dan WR III Dr H Abd Rahim Mas P Sanjata MAg dan jajaran di gedung NU rektorat sementara UIM, Kamis (13/2/2020).

“Saya mengapresiasi progres pembangunan semoga bisa selesai sesuai target waktu yang ditentukan,” ujar Ketua Dewan Pers ini.

Usai pertemuan di lantai 3 gedung NU, mantan Menteri Pendidikan Nasional itu mengunjungi langsung area pembangunan.

Pembangunan Tahap I kampus UIM ditargetkan selesai Mei 2020 mendatang. Saat ini progressnya telah mencapai hampir 50 persen.

“Insyallah sesuai target pembangunan selesai Mei. Lalu dilanjut proses finishing. Semoga di tahun ini kita sudah bisa menempatinya,” jelas Saripuddin Muddin.

Gedung dengan desain berciri unik bertangga dari lantai 1 hingga lantai 3 itu, dipastikan akan menjadi destinasy city tour baru di Makassar karena sangat ikonik dan instagramable.

Dipastikan karakter desain gedung rektorat dan perpustakaan serta masjid dan ruang serba guna itu ada kemiripan dengan desain Mall Nipa di samping Kantor Gubernur Sulsel.

Hal itu karena desainnya diarsiteki perusahaan yang sama, PT Hepta Design dan Baskoro Tedjo & Associates.

Desain gedung-gedung kampus baru UIM menggunakan konsep desain collaborative space.

Konsep yang dimaksudkan oleh pihak desainer yakni satu ruangan dipakai bersama. “Ini konsep modern untuk efisiensi berupa collaborative working, learning dan recreation space,” jelas Baskoro Tedjo, MSEB, Ph.D, sebelumnya.

Konsep desain mempertimbangkan kebutuhan trend perilaku civitas akademika saat ini khususnya lifestyle mahasiswa milenial.

Konsultan perencana (designer) Master Plan infrastruktur UIM dilaksanakan oleh PT Hepta Design dan Baskoro Tedjo & Associates yang dipimpin Baskoro Tedjo, MSEB,Ph.D satu dari 10 top arsitek Indonesia.

Proyek pembangunan tersebut terdiri dari gedung rektorat, gedung perpustakaan, plaza, masjid dan gedung serbaguna, sebagai pembangunan tahap I.

Tahap I pembangunan untuk gedung rektorat dan perpustakaan 4 lantai. Serta gedung serbaguna dan masjid 3 lantai.■ sabir/usman/fir

UIMsmart.News — Universitas Islam Makassar (UIM) salah satu dari 300 PTN/PTS se-Indonesia yang akan bermitra dengan BUMN seluruh Indonesia untuk program Magang Mahasiswa Bersertifikat.

Hal ini diungkapkan Rektor UIM Dr Ir Hj A Majdah M Zain MSi di sela menghadiri “Talk Show Penguatan Program Magang Bersertifikat” yang dilaksanakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Assembly Hall Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2/2020).

“Alhamdulillah, gayung bersambut ini sesuai dengan apa yang saya jelaskan dan sesuai harapan tentang karir dan tracer study,” ujarnya didampingi Wakil Rektor I UIM Prof  Prof Dr H Arifin Hamid SH MH.

Sehari sebelumnya, Majdah memaparkan sejumlah program dan rencana UIM merespon arah baru kebijakan pendidikan nasional “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” di hadapan seluruh pejabat struktural, dosen dan karyawan UIM di auditorium AGH M Zain, Selasa (11/2/2020).

Dengan adanya peluang kerjasama dan kemitraan ini, Ketua Muslimat NU Sulsel itu, mengajak seluruh sivitas akademika UIM mempersiapkan mahasiswa untuk program Mahasiswa Magang Bersertifikat tersebut.

Insya Allah tambah Majdah, pihaknya segera akan mengeluarkan Peraturan Rektor tentang magang dan student exchange. “Jika sudah ada aturan yang telah dirumuskan akan kami segera sosialisasikan ke mahasiswa,  pimpinan dan seluruh dosen,” ucap Bendahara ICMI Sulsel ini,

FHCI penyelenggara kegiatan talkshow itu merupakan forum yang dibentuk oleh para pengurus sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan BUMN.

FHCI sebenarnya telah menggelar dan menjalin kerja sama untuk magang bersertifikat sejak 2018.

“Program magang bersertifikat ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tapi juga BUMN karena terciptanya ‘link and match’ kebutuhan industri dengan perguruan-perguruan tinggi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Yuni Suryanto.

Yuni berharap nantinya program magang bersertifikat tidak hanya diterapkan bagi para mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi namun juga bagi masyarakat yang memiliki standar kelulusan sekolah vokasi seperti diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan.

“Karena masih banyak lulusan SMA ataupun SMK, mereka yang perlu mendapatkan magang sehingga punya pengalaman dan bisa diterima untuk bekerja,” kata Yuni.

Hingga 2020, FHCI telah merekrut sebanyak 16.500 mahasiswa dari 300 perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melakukan program magang yang bersertifikat di 143 BUMN selama satu semester atau 6 bulan.■fir