Rektor UIM Larang Bingkisan Ujian, Tegakkan Profesionalisme Akademik

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan profesional.
Salah satu langkah nyata dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan melarang keras tradisi mahasiswa membawa bingkisan saat ujian, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Nomor 19/UIM/A.00/Ed/I/2025.
Larangan ini mulai diberlakukan pada Selasa, 14 Januari 2025, bersamaan dengan penerapan sistem pembayaran satu pintu di UIM.
Keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari upaya kampus dalam membangun ekosistem akademik yang lebih berorientasi pada pengembangan intelektual mahasiswa, tanpa intervensi tradisi yang dapat membebani mereka secara ekonomi maupun psikologis.
Dalam pernyataannya, Prof. Muammar menegaskan bahwa pihak kampus akan memberikan sanksi akademik bagi siapa saja yang terbukti masih meminta bingkisan dari mahasiswa.
“Nanti kalau masih ada yang melakukan kebiasaan itu, kami akan memberikan tindakan sanksi secara akademik, jika terbukti meminta kepada mahasiswa,” ujarnya saat ditemui di Hotel Claro, Makassar, Rabu (05/02/2025).
Ia menambahkan bahwa UIM berupaya menghadirkan lingkungan akademik yang lebih inovatif dan sehat.
Tradisi bingkisan saat ujian dinilai tidak hanya memberatkan mahasiswa, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam menyelesaikan pendidikan dengan baik.
“Kami mencoba menghadirkan ekosistem akademik yang lebih inovatif dan sehat. Tradisi seperti bingkisan saat ujian tidak hanya memberatkan mahasiswa, tetapi juga mengganggu konsentrasi mereka dalam menyelesaikan pendidikan secara baik,” jelasnya.
Sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Muammar juga berharap mahasiswa UIM dapat lebih fokus dalam menyelesaikan studi mereka tanpa terbebani kebiasaan yang tidak relevan dengan esensi akademik.
Ia menegaskan bahwa pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh lingkungan yang mendorong integritas akademik dan profesionalisme.
“Adik-adik mahasiswa seharusnya lebih fokus pada penyelesaian akademik tanpa beban tambahan. Permintaan bingkisan seperti ini hanya menghambat proses pendidikan mereka,” tambahnya.
Langkah tegas yang diambil oleh UIM Al-Gazali ini diharapkan dapat menciptakan budaya akademik yang lebih sehat, serta memperkuat integritas dan profesionalisme dalam dunia pendidikan tinggi.
Dengan adanya kebijakan ini, mahasiswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mencapai prestasi akademik yang optimal, tanpa adanya praktik-praktik yang berpotensi menghambat perkembangan intelektual mereka.