Wakil Rektor I UIM: Garis Tangan, Barcode Spiritual Manusia dan Tuhan

UIM NEWS – Wakil Rektor I Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., memaparkan perspektif menarik terkait garis tangan sebagai barcode dalam hubungan antara manusia dan Tuhan.

Konsep ini disampaikan dalam Kajian Integrasi Keilmuan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) di Masjid Ash Shahabah UIM Al-Gazali, Kamis (06/02/2024).

Dalam kajian yang mengangkat tema “Apakah Garis Tangan bagi Barcode dalam Hubungan antara Manusia dan Tuhan?”, Dr. Ahmad Hanafi menjelaskan bahwa garis tangan kehidupan merupakan pola alami yang terdapat di telapak tangan manusia.

Pola ini memiliki fungsi utama dalam membantu pergerakan tangan, seperti menggenggam dan mengepal. Namun, ia juga menyoroti bahwa garis tangan dapat dimaknai lebih dalam dalam konteks spiritual.

“Kita semua mengetahui bahwa garis tangan adalah pola alami yang terdapat pada manusia sejak lahir. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa garis tangan ini bisa menjadi barcode yang menghubungkan kita dengan Tuhan? Barcode ini bukan dalam arti fisik, melainkan sebagai tanda kebesaran dan keunikan ciptaan-Nya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa garis tangan sering kali dikaitkan dengan nasib dan takdir seseorang.

Namun, dalam Islam, keyakinan terhadap takdir tidak hanya didasarkan pada bentuk fisik atau ramalan, melainkan pada usaha dan doa seseorang kepada Allah.

“Banyak orang yang berpikir bahwa panjangnya garis kehidupan berkaitan dengan umur seseorang. Padahal, dalam Islam, usia dan rezeki telah ditetapkan oleh Allah. Garis tangan tidak menentukan umur kita, tetapi bagaimana kita menggunakan waktu yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Selain membahas filosofi garis tangan, Dr. Ahmad Hanafi juga mengaitkan konsep ini dengan pelaksanaan ibadah, terutama sholat dan doa.

Ia menjelaskan bahwa dalam sholat, tangan manusia digunakan dalam berbagai gerakan, seperti takbir, sujud, dan berdoa dengan telapak tangan terbuka.

Hal ini menunjukkan bahwa tangan memiliki peran penting dalam ibadah, sekaligus menjadi simbol ketundukan kepada Sang Pencipta.

“Ketika kita berdoa, kita membuka tangan dengan telapak menghadap ke atas. Ini adalah simbol ketergantungan kita kepada Allah. Seolah-olah kita meminta kepada-Nya dengan penuh harap. Jadi, dalam konteks ini, garis tangan bisa dimaknai sebagai bagian dari komunikasi spiritual kita dengan Tuhan,” jelasnya.