Kiai Masykur Yusuf Kembali Pimpin PW IPIM Sulawesi Selatan

UIM NEWS – Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag., terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Sulawesi Selatan.

Pemilihan ini berlangsung dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-1 yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain pada Minggu (15/12/2024).

Muswil ini mencatat sejarah sebagai yang tercepat, di mana seluruh peserta secara mufakat kembali memberikan kepercayaan kepada Dr. KH. Masykur Yusuf untuk memimpin organisasi tersebut pada periode mendatang.

Dengan mengusung tema “Menguatkan Peran serta IPIM dalam Menjaga NKRI Menuju Indonesia Berkarakter”, acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintah, tokoh agama, serta pengurus IPIM tingkat daerah dan cabang dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

Usai terpilih, Dr. KH. Masykur Yusuf menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

“Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh elemen, baik pemerintah, tokoh masyarakat, maupun seluruh pengurus IPIM, yang telah bekerja keras menyukseskan Musyawarah Wilayah pertama ini. Semoga ke depan, kita dapat semakin memperkuat peran IPIM dalam menjaga keutuhan NKRI dan membangun masyarakat Indonesia yang berkarakter,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama untuk memperluas peran imam masjid sebagai agen perubahan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Muswil ini juga menjadi forum strategis untuk mendiskusikan isu-isu penting, seperti peran imam masjid dalam membangun moral bangsa, penguatan pendidikan berbasis masjid, serta kontribusi IPIM dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

Selain agenda pemilihan, Muswil juga menjadi momen refleksi dan konsolidasi organisasi. Para peserta berkomitmen untuk mendukung program-program IPIM yang bertujuan memajukan umat dan bangsa.

Di bawah kepemimpinan Dr. KH. Masykur Yusuf, IPIM Sulawesi Selatan diharapkan dapat semakin solid dalam mengemban visi dan misi organisasi.

IPIM juga diharapkan tetap menjadi garda terdepan dalam menciptakan harmoni antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, IPIM Sulawesi Selatan optimistis dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga keutuhan NKRI dan membangun karakter bangsa yang religius, toleran, dan beradab.

Tidak Ada Doa yang Sia-sia

Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) UIM Al-Gazali: Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag

UIM NEWS – Sebagai umat muslim, kita kerap merasa doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Allah. Lantas, mengapa tidak semua doa dikabulkan oleh Allah?

Umat muslim dianjurkan untuk selalu berdoa dan hanya meminta kepada Allah swt. Namun, menurut para ulama tidak semua doa yang dipanjatkan itu diijabah oleh Allah dengan sejumlah alasan.

Sejumlah ulama mengatakan bahwa setiap doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana penafsiran terhadap surat Al-Mu’min ayat 60 berikut ini:

ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min:60).

Sering kita mendengar curhat dari umat.Sepertinya saya doaku tidak diterima? Sering ada orang begitu kan? katakan kenapa Anda mengatakan begitu begitu karena keliru memahami hakikat doa.

Bukankah kita sering berdoa meminta kesehatan dan Allah kabulkan?.inilah yang banyak orang tidak menyadari karena kita sehat berarti doa diterima Allah. Apa yang paling pertama kita minta kalau kita berdoa? Pasti Kesehatan baru kita katakan tidak diterima.

Tidak diterima kapan doa aku. Macam-macam alasannya dalam kehidupan ini sehingga selalu menganggap doanya tidak diterima bahkan sering keluar kalimat doaku sia-sia. Oleh karena itu mari kita melihat benarkah itu tidak ada yang sia-sia.

Pertama doa itu perintah, perintah kalau perintah dilaksanakan atau tidak?.Karena perintah berdoalah terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 186 “Ketika mereka bertanya tentang Aku maka katakanlah bahwa Aku dekat kalau mereka berdoa pasti Aku akan terima.

Sebagian umat Islam ketika berdoa ingin instan, seperti kita membeli kue, diserahkan uang tak langsung mau dapat kuenya.Sama halnya baru satu kali salat sudah mau diterima padahal harus maksimalkan dulu ibadah kita kepada Allah swt baru minta kepada Allah.Sekali lagi doa adalah perintah kalau perintah harus dilaksanakan.