12 Universitas NU Tertua di Indonesia, UIM Masuk Daftar

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali resmi mengeluarkan surat edaran bernomor 778/UIM/A.00/HM/IX/2025 yang berisi himbauan kepada seluruh civitas akademika, alumni, dan masyarakat luas.

Surat edaran ini dikeluarkan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial UIM dalam merespons dinamika kebangsaan yang terus berkembang di tengah arus demokrasi dan pembangunan Indonesia.

Dalam surat edaran tersebut, Rektor UIM Al-Gazali menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pandangan politik, sosial, maupun ekonomi.

“Perbedaan adalah keniscayaan dalam demokrasi, namun hal tersebut tidak boleh mengikis fondasi persaudaraan dan kesatuan kita sebagai bangsa,” demikian tertuang dalam surat edaran itu.

HIMBAUAN
Nomor : 778/UIM/A.00/HM/IX/2025

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,
teladan bagi umat manusia.

Sebagai bagian dari civitas akademika dan entitas pendidikan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia, Universitas Islam Makassar (UIM Al-Gazali) merasa terpanggil untuk menyampaikan seruan dan himbauan kepada segenap dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan seluruh lapisan masyarakat, dalam menyikapi dinamika dan situasi terkini yang dihadapi bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia saat ini terus bergerak dalam arus demokrasi dan pembangunan yang dinamis. Di tengah kemajuan yang kita capai bersama, tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun hukum. Perbedaan pendapat adalah suatu
keniscayaan dalam demokrasi, namun hal tersebut tidak boleh mengikis fondasi
persaudaraan dan kesatuan kita sebagai bangsa.

Oleh karena itu, Universitas Islam Makassar menghimbau:

  1. Melakukan aktivitas terbatas dalam pelayanan Administrasi Akademik mulai
    tanggal 1 – 4 September 2025.
  2. Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Mari kita jadikan perbedaan sebagai
    kekayaan dan rahmat, bukan sebagai pemicu perpecahan. Kita adalah satu,
    bangsa Indonesia, yang terikat oleh Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka
    Tunggal Ika. Tinggalkan segala bentuk ujaran kebencian, hoaks, dan
    permusuhan yang dapat merusak sendi-sendi kebangsaan.
  3. Utamakan Dialog dan Musyawarah yang Santun. Menyikapi setiap perbedaan
    pandangan, marilah kita mengedepankan budaya bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan dilandasi akhlakul karimah (akhlak yang mulia), saling menghargai, dan menghormati. Sampaikan pendapat dengan bijak, cerdas, dan santun, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
  4. Tingkatkan Peran serta dalam Pembangunan. Sebagai intelektual dan generasi penerus bangsa, mari kita alihkan energi positif kita untuk berkontribusi nyata membangun negeri. Isilah ruang-ruang publik dengan gagasan konstruktif, inovasi, dan solusi-solusi cerdas untuk mengatasi berbagai masalah bangsa, mulai dari pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan, hingga penguatan
    ekonomi kerakyatan.
  5. Kedepankan Nilai-nilai Keislaman yang Rahmatan lil ‘Alamin. Sebagai universitas Islam, kita meyakini bahwa Islam mengajarkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang untuk semua. Tunjukkanlah identitas keislaman kita melalui akhlak dan perbuatan mulia yang dapat menjadi teladan bagi sesama, membawa kemaslahatan, dan menjauhi segala tindakan yang dapat mereduksi nilai-nilai
    luhur agama.
  6. Percayakan Proses Hukum yang Berjalan. Untuk berbagai persoalan hukum yang sedang berproses, mari kita percayakan kepada institusi penegak hukum yang berwenang untuk menyelesaikannya secara adil dan proporsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hindari main hakim sendiri dan provokasi yang dapat mengganggu proses hukum

Marilah kita bersama-sama menjaga stabilitas dan keharmonisan bangsa. Masa depan Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan semangat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, kita
songsong hari esok yang lebih baik.

Wallhul Muwaffiq Ila Aqwamit Tharieq.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,