Penerapan Nilai Keislaman, UIM Bangun Karakter Islami Lewat MKWK

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali terus berkomitmen untuk membangun karakter mahasiswa melalui penerapan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK), sebuah pendekatan akademis yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dengan nilai-nilai agama.

Program ini tidak hanya mencetak lulusan dengan kompetensi profesional, tetapi juga menanamkan spiritualitas dan akhlak mulia dalam kehidupan kampus.

Kepala Pusat MKWK dan Aswaja UIM, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, menyampaikan penerapan MKWK di UIM Al-Gazali dirancang untuk memastikan setiap mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin mahasiswa tidak sekadar unggul di bidang akademis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan keagamaan yang kuat,” jelasnya, Senin (14/10/2024).

MKWK di UIM Al-Gazali mencakup mata kuliah yang memadukan berbagai aspek ilmu pengetahuan modern dengan ajaran agama.

Kurikulum ini mencakup pendidikan Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) dan mata kuliah yang mengajarkan etika serta budaya lokal, seperti Pancasila dan Kewarganegaraan.

Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi kampus agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat secara langsung dalam masyarakat.

“Melalui MKWK, mahasiswa dibimbing untuk berpikir kritis dengan tetap mengedepankan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup,” ungkap Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D.

Menurutnya, perpaduan antara ilmu dan agama menjadi ciri khas UIM dalam menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi dalam dunia kerja sekaligus menjadi agen perubahan di masyarakat.

Penerapan MKWK bukan hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui berbagai kegiatan di lingkungan kampus. UIM Al-Gazali mengadakan diskusi, seminar, dan pelatihan yang berkaitan dengan akhlak, kepemimpinan, dan nilai-nilai kebangsaan, yang semuanya selaras dengan konsep pendidikan Aswaja.

Badruddin menambahkan bahwa program ini juga berperan dalam membangun kebersamaan dan toleransi di lingkungan kampus.

“Kami mendorong mahasiswa untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dalam keragaman, sesuai dengan ajaran Islam dan prinsip kebangsaan,” jelasnya.

Meskipun penerapan MKWK memberikan banyak manfaat, terdapat tantangan dalam memastikan setiap mahasiswa dapat beradaptasi dengan baik.

“Harapan kami, lulusan UIM Al-Gazali tidak hanya kompeten secara intelektual tetapi juga memiliki spiritualitas yang kuat. Mereka diharapkan menjadi sosok yang membawa manfaat bagi lingkungan dan bangsa,” pungkas Dr. Mardyawati.

Dengan kurikulum MKWK yang terstruktur, UIM Al-Gazali menunjukkan pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membangun karakter dan kepribadian yang kuat.

Melalui program ini, universitas berkomitmen menciptakan generasi muda yang berintegritas dan berakhlak mulia, siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan kebangsaan.

UIM Matangkan Pelaksanaan MKWK dan Aswaja

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali mengadakan Rapat Koordinasi terkait pelaksanaan perkuliahan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) dan Aswaja di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat pada Sabtu (12/10/2024).

Rapat ini merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas pelaksanaan dan penyelarasan mata kuliah wajib sesuai dengan standar akademik UIM.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan universitas, antara lain Para Wakil Rektor, Kepala Biro, Ketua Lembaga, Kepala Pusat MKWK dan Aswaja, Kepala ICT, Tim MKWK, serta para dosen MKWK di lingkungan UIM Al-Gazali.

Kehadiran seluruh pihak terkait ini menunjukkan komitmen UIM untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah dasar yang berperan penting dalam membentuk kompetensi kebangsaan dan keagamaan mahasiswa.

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., yang dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara pimpinan dan tenaga pengajar.

Ia menyebutkan bahwa mata kuliah seperti Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama memiliki peran vital dalam membentuk karakter mahasiswa yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan.

Ahmad Hanafi juga menggarisbawahi bahwa perkuliahan MKWK harus dilaksanakan secara efektif, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kita perlu memastikan bahwa materi dan metode pengajaran terus berkembang agar mampu menjawab tantangan era digital dan globalisasi, tanpa mengesampingkan nilai-nilai Aswaja,” jelasnya.

Kepala Pusat MKWK dan Aswaja, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, menambahkan bahwa nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) harus menjadi pijakan dalam seluruh mata kuliah, terutama dalam Pendidikan Agama dan Pancasila.

“Aswaja bukan hanya sekadar pengetahuan, tapi juga menjadi panduan perilaku dalam kehidupan akademik dan sosial. Kami berkomitmen untuk memastikan mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki etika Islami yang kuat,” paparnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Pusat MKWK akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan perkuliahan setiap semester, agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mampu memenuhi capaian pembelajaran yang ditetapkan.

Rapat ini menegaskan komitmen UIM Al-Gazali dalam memastikan seluruh mata kuliah wajib dilaksanakan secara optimal dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.

Dengan adanya koordinasi dan evaluasi rutin, UIM Al-Gazali berharap dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berakhlak mulia dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

“Semua elemen harus bekerja sama agar kita dapat mencapai visi dan misi universitas, yakni menghasilkan generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan berperan aktif dalam membangun bangsa,” tutup Ahmad Hanafi.

Rapat koordinasi ini diakhiri dengan penyusunan rencana tindak lanjut dan pembagian tugas bagi masing-masing pihak terkait, guna memastikan pelaksanaan perkuliahan MKWK dan Aswaja berjalan sesuai target dan waktu yang ditetapkan.

Rektor UIM Pimpin Rapat MKWK untuk Penguatan Kurikulum

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, memimpin langsung rapat terkait Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang dilaksanakan di ruang rapat lantai 5 Gedung Rektorat, Rabu (09/10/2024).

Rapat tersebut dihadiri oleh para pimpinan universitas lainnya, termasuk para Wakil Rektor, Kepala Biro, dan Koordinator MKWK UIM Al-Gazali, dan Kepala Bagian.

Prof. Muammar Bakry menekankan pentingnya optimalisasi pelaksanaan MKWK sebagai salah satu pondasi dalam penguatan karakter dan kompetensi mahasiswa.

Ia juga menggarisbawahi bahwa MKWK harus selaras dengan visi UIM Al-Gazali dalam mencetak lulusan yang unggul dalam akademik dan berakhlak mulia.

“Mata Kuliah Wajib Kurikulum memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk kepribadian mahasiswa UIM Al-Gazali. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa pelaksanaannya tidak hanya sesuai dengan standar akademik, tetapi juga mampu membangun karakter islami yang kokoh,” ujar Prof. Muammar.

Selain itu, Prof. Muammar juga menekankan pentingnya koordinasi antar pimpinan fakultas dan biro terkait untuk memastikan penyusunan kurikulum yang holistik dan relevan dengan perkembangan zaman.

Menurutnya, pengembangan MKWK harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan tantangan global, tanpa meninggalkan identitas keislaman yang menjadi ciri khas UIM Al-Gazali.

Koordinator MKWK UIM Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, dalam laporannya menyampaikan evaluasi terkait pelaksanaan MKWK di berbagai program studi.

Ia menekankan perlunya penyesuaian dalam beberapa mata kuliah untuk menyesuaikan dengan perubahan kebijakan pendidikan nasional, serta untuk memperkuat keterkaitan antara teori dan praktik di lapangan.

“Kami terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan MKWK, terutama dalam hal relevansi materi dengan dunia kerja serta keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran. Ini penting agar lulusan UIM Al-Gazali tidak hanya memiliki kecakapan akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Rapat ini juga membahas tentang penyelarasan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan MKWK.

Diharapkan, melalui MKWK, mahasiswa dapat lebih terlibat dalam berbagai program di luar kampus, seperti magang, proyek desa, dan program pertukaran mahasiswa, yang semuanya diarahkan untuk memperkaya pengalaman belajar mereka.

Dalam penutupan rapat, Rektor UIM Al-Gazali kembali menegaskan bahwa hasil dari rapat ini akan segera ditindaklanjuti oleh masing-masing unit terkait untuk memastikan pelaksanaan MKWK yang lebih efektif dan terukur.

“Kita harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang menjadi jati diri kampus kita. Semoga MKWK dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam mencapai visi besar UIM Al-Gazali,” pungkas Prof. Muammar.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan MKWK di UIM Al-Gazali dapat lebih terstruktur, relevan, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam membentuk lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

UIM Gelar Rapat Penyamaan Persepsi Sambut Semester Ganjil 2024/2025

UIM NEWS – Menjelang dimulainya perkuliahan semester ganjil Tahun Akademik 2024/2025, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali terus mempersiapkan berbagai hal untuk memastikan kelancaran proses akademik.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengadakan rapat penyamaan persepsi terkait pelaksanaan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) serta pemanfaatan Smart Campus dan Learning Management System (LMS).

Rapat ini berlangsung di Gedung Rektorat lantai 4 UIM Al-Gazali dan dihadiri oleh para pimpinan universitas serta dosen pengampu mata kuliah di seluruh lingkup UIM.

Rapat ini dipimpin oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., yang memberikan arahan dan menyampaikan pentingnya penyamaan persepsi dalam rangka menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.

Ahmad Hanafi menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, terutama dengan adanya platform Smart Campus dan LMS yang telah diimplementasikan oleh universitas.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh dosen dapat memaksimalkan pemanfaatan LMS dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif,” ujar Ahmad Hanafi.

Selain itu, rapat ini juga membahas mengenai pelaksanaan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK), yang meliputi mata kuliah dasar seperti Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

MKWK merupakan bagian penting dari kurikulum pendidikan di UIM, yang dirancang untuk memperkuat landasan moral dan intelektual mahasiswa.

Dr. Ahmad Hanafi menambahkan bahwa MKWK juga akan diberikan sentuhan digitalisasi dengan memanfaatkan LMS sebagai platform utama dalam menyampaikan materi dan tugas kepada mahasiswa.

Rapat ini dihadiri oleh beberapa pimpinan penting universitas, termasuk para Wakil Rektor, Kepala Biro, Ketua Lembaga Aswaja, Kepala Pusat MKWK dan Aswaja, Kepala Bagian Tridharma dan PDPT, serta dosen pengampu mata kuliah lingkup universitas.

Mereka turut memberikan masukan dan pandangan terkait upaya peningkatan kualitas pengajaran serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses akademik.

Ketua Pusat MKWK,Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, menggarisbawahi pentingnya penyusunan silabus yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan mahasiswa di era digital.

Pemanfaatan Smart Campus dan LMS di UIM Al-Gazali sendiri telah menjadi salah satu program unggulan universitas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melalui sistem ini, mahasiswa dan dosen dapat saling berinteraksi dengan lebih mudah, akses materi pembelajaran menjadi lebih cepat, dan transparansi dalam penilaian lebih terjamin.

Wakil Rektor I berharap agar dosen-dosen di UIM Al-Gazali dapat secara aktif menggunakan LMS dan mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia guna memberikan pengalaman belajar yang lebih baik kepada mahasiswa.

Rektor UIM Pimpin Rapat Evaluasi Kurikulum MKWK

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, memimpin rapat terkait Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang berlangsung di Gedung Rektorat lantai 3, Rabu (18/19/2024).

Rapat ini dihadiri oleh para Wakil Rektor, Kepala Biro serta seluruh Wakil Dekan I, Ketua Program Studi dari setiap fakultas, serta Koordinator MKWK UIM Al-Gazali.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaharui kebijakan kurikulum yang sudah ada serta memastikan bahwa mata kuliah wajib yang ditawarkan sesuai dengan standar akademik dan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan.

Dalam kesempatan ini, Prof. Muammar Bakry menekankan pentingnya relevansi kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri serta masyarakat.

“Kita perlu memastikan bahwa kurikulum yang kita terapkan tidak hanya relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum agar lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi,” ujarnya.

Koordinator MKWK UIM Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, menambahkan reformasi kurikulum merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di UIM Al-Gazali.

“Kami berharap masukan dari para Wakil Dekan dan Ketua Program Studi dapat memperkaya diskusi dan membantu dalam merumuskan mata kuliah yang lebih efektif,” kata Dr. Mardyawati.

Selama rapat, berbagai aspek kurikulum dibahas, termasuk relevansi materi ajar, integrasi teknologi, serta metode pengajaran yang inovatif.

Para peserta rapat memberikan masukan dan saran untuk memastikan bahwa kurikulum yang dirancang dapat memenuhi harapan akademik dan kebutuhan mahasiswa di masa depan.

Rapat ini menandai komitmen UIM Al-Gazali untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Rektor UIM Pimpin Rapat Bahas Mata Kuliah Wajib Kurikulum MKWK

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, memimpin rapat penting yang membahas penguatan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat pada Jumat (16/08/2024).

Rapat tersebut menjadi bagian dari upaya strategis UIM Al-Gazali dalam memperkuat fondasi pendidikan yang berbasis karakter dan kompetensi Islami.

Rapat ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, ketua lembaga, dan para pejabat akademik yang memiliki peran kunci dalam penyusunan serta implementasi kurikulum di UIM Al-Gazali.

Dalam kesempatan ini,Prof. Muammar Bakry menekankan pentingnya MKWK sebagai pilar utama dalam pembentukan karakter dan kompetensi mahasiswa.

Menurutnya, MKWK tidak hanya sekadar mata kuliah yang wajib diambil, tetapi juga sebagai alat yang efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai Islami yang sejalan dengan visi dan misi UIM Al-Gazali.

“Penguatan MKWK adalah langkah strategis untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kokoh,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa lulusan UIM Al-Gazali harus mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

Lebih lanjut, Prof. Muammar Bakry mendorong seluruh jajaran akademik untuk terus berinovasi dalam mengembangkan kurikulum agar selalu relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kurikulum yang adaptif dan inovatif merupakan kunci untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global di masa depan.

Selama rapat, para peserta aktif memberikan masukan yang konstruktif untuk memperkaya kurikulum MKWK.

Diskusi yang berlangsung ini menghasilkan berbagai rekomendasi penting yang akan segera ditindaklanjuti.

Di antaranya adalah rencana perbaikan dan penyempurnaan kurikulum MKWK yang akan diterapkan pada semester mendatang.

Koordinator MKWK UIM Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, turut memberikan pandangannya dalam rapat ini.

Ia menyatakan bahwa timnya berkomitmen untuk menyusun kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik sekaligus memiliki moral yang tinggi.

“Kami akan bekerja keras untuk memastikan kurikulum ini dapat menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks,” kata Dr. Mardyawati.

Rapat ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat sistem pendidikan di UIM Al-Gazali. D

engan penguatan MKWK, diharapkan UIM Al-Gazali dapat terus melahirkan lulusan yang berdaya saing tinggi, berakhlak mulia, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Dosen UIM, Sadaruddin Jadi Narasumber Bimtek Inovasi Pembelajaran MKWK

UIM NEWS – Dosen Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Sadaruddin, M.Pd, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengembangan model pembelajaran mata kuliah wajib pada kurikulum pendidikan tinggi (MKWK).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX dan diikuti oleh seluruh perguruan tinggi di wilayah tersebut, Kamis (02/08/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Kantor LLDIKTI IX ini bertujuan untuk memberikan panduan serta strategi terbaru dalam pengembangan model pembelajaran yang efektif dan inovatif untuk mata kuliah wajib di perguruan tinggi.

Dalam paparannya, Dr. Sadaruddin menekankan pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

“Model pembelajaran yang efektif harus mampu merespons kebutuhan mahasiswa dan perkembangan teknologi yang pesat,” ujarnya.

Ia juga berbagi berbagai strategi dan pengalaman dalam menerapkan metode pembelajaran yang sukses di kelas.

Kegiatan Bimtek ini mendapat respons positif dari peserta yang terdiri dari dosen dan pengelola kurikulum dari berbagai perguruan tinggi.

Mereka mengapresiasi materi yang disampaikan serta berharap dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di institusi masing-masing.

LLDIKTI Wilayah IX berharap dengan adanya kegiatan Bimtek ini, para dosen dan pengelola kurikulum dapat mengembangkan model pembelajaran yang lebih baik, sehingga dapat mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas dosen dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di wilayah kami,” ujar perwakilan LLDIKTI Wilayah IX.

Bintek dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, etika, demokrasi, moderasi, serta nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh dengan kedamaian serta melakukan transformasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.

Lebih lanjut, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Mengarahkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project) dengan bobot penilaian 50%.

Ketua MKWK UIM Hadiri Bintek Pengembangan Pembelajaran di LLDIKTI IX

UIM NEWS – Ketua Unit Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, didampingi oleh Dra. Hj. A. Herawati, Mag, menghadiri Bimbingan Teknis Pengembangan Model Pembelajaran pada Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Proyek bagi Perguruan Tinggi Akademik di LLDIKTI Wilayah IX.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor LLDIKTI Wilayah IX dengan metode gabungan, yakni secara luring dan daring, Kamis (01/08/2024).

Kegiatan ini mengundang perhatian berbagai kalangan akademisi. Selain Dr. Hj. Mardyawati Yunus, peserta daring dari UIM juga diwakili oleh Dr. Supriadi, M.Pd, Muhajir, M.Fil, dan Erni S.Pd, M.Pd.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek.

Bimbingan teknis ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, etika, demokrasi, moderasi, serta nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh dengan kedamaian.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melakukan transformasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.

Dalam kesempatan ini, Mardyawati Yunus menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi.

“Bimbingan teknis ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami berharap melalui kegiatan ini, kita dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” ujarnya.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai sesi diskusi dan presentasi yang melibatkan peserta dari berbagai perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI Wilayah IX.

Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai implementasi model pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, mereka juga diajak untuk merancang strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di masing-masing perguruan tinggi.

Salah satu peserta daring dari UIM, Muhajirin mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai model pembelajaran terbaru.

“Kami mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi dari kegiatan ini. Diharapkan, hasil dari bimbingan teknis ini dapat segera diterapkan di UIM untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” katanya.

Dengan diadakannya bimbingan teknis ini, diharapkan perguruan tinggi dapat mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk terus berinovasi dalam metode pembelajaran, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Bimbingan teknis ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Dengan adanya pedoman pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, diharapkan setiap perguruan tinggi dapat menyusun dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.

Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali masuk nominasi dan berhak mengikuti seminar dan pameran pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek.

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali masuk nominasi dan berhak mengikuti seminar dan pameran pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek.

kegiatan Seminar dan Pameran ini berlangsung di Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jakarta (11/12/2023).

UIM Al-Gazali menjadi salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia terpilih diantara 46 Perguruan Tinggi lainnya.

Dr. Sadaruddin, M.Pd., yang ditugaskan untuk mengikuti kegiatan tersebut penuh rasa bangga karena dapat membawa UIM Al-Gazali.

“UIM Al-Gazali masuk ke dalam 46 besar perguruan tinggi yang masuk nominasi mengikuti seminar dan pameran pembelajaran MKWK berbasis proyek,” Ucapnya.

Ketua TIM MKWK Dr. Hj. Andi Herawati., menyampaikan bahwa MKWK berbasis proyek merupakan sebuah proyek yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, UIM harus memaksimalkan pelaksanaan program ini.

“Kami akan bekerja keras untuk melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. Kami yakin bahwa MKWK berbasis proyek akan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dan UIM secara keseluruhan,” Pungkasnya

Tim UIM Al-Gazali juga menugaskan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan sesuai permintaan panitia. Odang Parinding salah satu mahasiswa PGSD FKIPS terpilih untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Yang menarik juga, Odang diberikan kesempatan menjadi salah satu narasumber dari lima narasumber perwakilan mahasiswa.

Semoga kegiatan seminar dan pameran yang diisi talk show dengan menampilkan Odang sebagai narasumber dari perwakilan mahasiswa besok berjalan lancar.

Tim MKWK UIM Al-Gazali berharap bahwa pelaksanaan MKWK berbasis proyek dapat memberi manfaat besar bagi mahasiswa dan Institusi secara keseluruhan.

Direktorat Belmawa Lakukan Monev Hibah Bantuan Program MKWK, UIM Tuan Rumah

UIM NEWS – Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, (Belmawa) bersama Tim Monev melaksanakan Monitoring dan Evaluasi program bantuan pengembangan model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perguruan Tinggi Berbasis Proyek Tahun 2023.

Kegiatan Monitoring dan evaluasi (Monev) tersebut dilaksanakan di ruang rapat pimpinan lantai dua gedung rektorat Universitas IsIam Makassar (UIM) Al-Gazali, Jumat (01/12/2023).

Tim Monitoring dan Evaluasi tersebut terkait dengan hibah bantuan pemerintah program pembelajaran mata kuliah wajib pada kurikulum pendidikan tinggi (MKWK) berbasis proyek tahun 2023, dari Subkoordinator Kurikulum dan Capaian Pembelajaran, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Nur Masyitah Syam, S.E dan tim Monev, Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si.

Dalam monev tesebut sebanyak enam perguruan tinggi penerima bantuan pemerintah program pembelajaran mata kuliah wajib pada kurikulum pendidikan tinggi (MKWK) berbasis proyek tahun 2023.

Diantaranya, Universitas IsIam Makassar (UIM) Al-Ghazali, Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Universitas Mahammadiyah Bone, Universitas Mahammadiyah Sinjai, Universitas Andi Djemma, dan Universitas Al Asyariah Mandar.

Subkoordinator Kurikulum dan Capaian Pembelajaran, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Nur Masyitah Syam, S.E menyampaikan sesuai dengan keputusan kemendikbud ristek yang menekankan pentingnya model pembelajaran berbasis proyek.

“Sesuiai Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut menekankan pentingnya model pembelajaran berbasis proyek dalam merespon tuntutan dan perkembangan zaman yang berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.

“Bahwa setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia,” sambungnya.

Berdasarkan hal tersebut, kata Nur Masyitah Direktorat perlu melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan perguruan tinggi penerima hibah bantuan pemerintah.

“Perlu melakukan survei kemajuan setiap perguruan tinggi penerima hibah sebagai bentuk evaluasi dampak implemantasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) berbasis proyek. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan advokasi dan sosialisasi di tahun selanjutnya untuk mendorong implementasi MKWK berbasis proyek dengan lebih luas dan berkelanjutan,”ujarnya.

Dasar kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 35 bahwa setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dalam pembukaan kegiatan monev tersebut di hadiri oleh Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA didampingi oleh Wakil Rektor I, Dr. Ir. Ahmad Hanafie, ST., MT., IPM., Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D, Sekretaris Rektor, Dr. Ir. Musdalifah Mahmud, M.Si, Kepala Biro dan Pimpinan Fakultas.

Pada Kesempatan ini, hadir juga Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Yayasan Perguruan Tinggi Al-Ghazali Universitas IsIam Makassar (UIM), Prof. Dr. Ir. A. Majdah M. Zain, M.Si.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Muammar memberikan apresiasi kepada penyelenggara atas penunjukan UIM sebagai tuan rumah pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) program MKWK.

“Tentu kami ucapkan terimakasih atas, penunjukan UIM Al-Gazali sebagai tempat pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perguruan Tinggi tahun 2023,” ujarnya.

Sebelumnya, kata dia UIM Al-Ghazali menjadi tuan rumah pelaksanaan Monitoring dan evaluasi.

“UIM Al-Ghazali sudah keempat kali menjadi tempat pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari bagian program bantuan hibah dari pemerintah,” ucapanya.

Ia berharap, kegiatan monev tersebut berjalan maksimal sesuai dengan ketentuan yang telah dilaksanakan.

“Kami berharap kegiatan ini bisa berjalan maksimal, tentu dengan bantuan bapak ibu tim monev dapat memberikan arahan sesuai dengan ketetuan yang sudah ditetapkan,” tambahnya.