Rektor UIM Tinjau PMB 2024/2025, Evaluasi dan Inovasi

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, memimpin rapat evaluasi progres penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun akademik 2024/2025 di ruang rapat pimpinan Gedung Rektorat lantai 3, Senin (22/07/2024).

Rapat ini dihadiri oleh para wakil rektor, dekan, direktur pascasarjana, ketua Lembaga, kepala biro, sekretaris rektor, kepala pusat, ketua satuan pengawas internal, wakil dekan, asisten direktur, ketua program studi, dan kepala bagian lingkup UIM Al-Gazali.

Dalam rapat ini, Prof. Muammar Bakry menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi antara berbagai unit di universitas untuk mencapai target penerimaan mahasiswa baru (PMB).

Ia juga mengingatkan tentang perlunya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dalam proses penerimaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa yang diterima.

“Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kita berada di jalur yang benar dalam mencapai target penerimaan mahasiswa baru. Saya berharap semua unit dapat bekerja sama dan memberikan kontribusi terbaiknya,” ujarnya.

Para peserta rapat juga memberikan masukan dan laporan mengenai progres penerimaan mahasiswa baru dari masing-masing unit.

Diskusi yang konstruktif dan penuh semangat mewarnai rapat tersebut, dengan tujuan untuk menemukan solusi terbaik atas tantangan yang dihadapi dalam proses penerimaan.

Rapat evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi UIM Al-Gazali dalam penerimaan mahasiswa baru serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai hasil yang optimal.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, Kemahasiswaan, ICT dan Kampus Aswaja, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D mengatakan penyediaan pendaftaran secara langsung atau offline untuk mempermudah calon mahasiswa yang belum bisa mendapatkan akses internet.

“Kami menyadari bahwa tidak semua calon mahasiswa memiliki akses yang mudah ke teknologi digital. Oleh karena itu, kami menyediakan opsi pendaftaran offline agar lebih inklusif dan dapat menjangkau calon mahasiswa dari berbagai latar belakang,” ujaranya.