58 Tahun UIM Bertransformasi: Membangun Peradaban Merawat Jagat

Rektor UIM Al-Gazali: Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag ( 58 Tahun UIM Bertransformasi: Membangun Peradaban Merawat Jagat)
UIM – Idul Fitri dan Idul Adha adalah moment yang selalu berulang tiap tahun. Anniversary dengan berlebaran adalah suasana kegembiraan setelah melalui perjuangan dengan berpuasa sebulan dan berhaji serta berkurban. Pesan itu yang seharusnya hadir ketika seseorang memperingati moment ulang tahunnya, bahwa ada seorang ibu yang tengah berjuang atas kelahiran putra putrinya, mengenang perjuangan dengan kesyukuran dalam suasana kegembiraan.
Demikianlah Universitas Islam Makassar disingkat UIM, saat ini berusia 58 tahun. Berdiri pada Tanggal 21 Pebruari 1966, adalah merger dari dua sekolah tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al Gazali dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 71/O/D/2000 tanggal 06 Juni 2000, Lembaga ini resmi menjadi Universitas Islam Makassar, sebagai perubahan bentuk dan pengembagan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) 1984 dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID), merupakan penerus cita-cita, visi dan misi Akademi Dakwah NU (1966), UNNU (1968) dan UNIZAL (1972). Jadi UIM secara yuridis lahir tanggal 06 Juni 2000, namun secara historis lahir tanggal 21 Februari 1966. Kolaborasi dari angka yuridis-historis, maka milad UIM jatuh pada Tanggal 06-06-1966 (6/6/66).
Pilhan triangle enam sebagai isyarat angka kesempurnaan dan keutuhan. Bahwa Allah menciptakan bumi dan seisinya hanya dengan 6 hari, dan manusia yang membangun peradaban diciptkan di hari ke 6. Simbol keimanan juga 6 sebagai yang termuat dalam rukun iman. Dalam numerologi, angka 6 melambangkan kasih sayang, pengertian, serta senang merawat dan memelihara harmonisasi alam dan lingkungan.
Pesan utama dari milad yang ke 58 tahun ini, bahwa ada tokoh-tokoh sentral yang berjuang keras membangun suatu peradaban melalui lembaga pendidikan untuk membina generasi bangsa dalam melanjutkan visi khilafah di muka alam jagat. Founding father UIM telah menancapkan visi misi garis perjuangan hadirnya lembaga pendidikan ini. Adalah amanah seluruh civitas UIM secara khusus dan warga nahdhliyyin pada umumnya berkewajiban mempertahankan dan melanjutkan visi misi tersebut untuk diproyeksikan dalam membangun peradaban masa depan yang lebih inovatif dalam mengawal perjalanan UIM hingga akhir zaman.
Last but not least, di tengah kemajuan hadirnya perguruan tinggi di Sulwesi Selatan dan Timur Indonesia yang sangat kompetetif, UIM mencoba lebih eksis dan survive dengan sumber daya yang dimiliki. Potensi sumber daya UIM yang bisa dikapitalisasi paling tidak ada dua; position resources dan human resources.
Pertama position resources, bahwa lokasi UIM sangat strategis apalagi didukung dengan bangunan yang sangat iconic dengan artistic lokal yang bersifat universal, model rumah adat yang dikombinasikan Lafadz Jalalah. Ini bermakna bahwa UIM hadir membawa pesan lokal untuk jagat. Namun demikian, tantangan lain sekaitan dengan arus digital yang kuat yakni memastikan kegiatan akademik melalui aplikasi program LMS (Learning Management System), sehingga ekspansi pembelajaran dilalui dengan borderless. Menyambut UIM sebagai Kampus Virtual.
Selain letak geografisnya, posisi UIM bagi jamaah warga nahdliyyin, masyarakat desa dan kota dengan semangat inklusifitasnya menjadi destinasi akademik dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan ideologi moderasi beragama dan berbangsa. Poin ini menjadi tantangan tersendiri bagi civitas UIM. Mampukah UIM membranding kekuatan ini? Jika UIM dapat mengelola kekuatan stakeholder dengan berbagai jaringan yang luas, maka UIM dapat memperoleh income dalam sektor finansial untuk pengembangan dan fasilitas kampus.
Untuk itu, berbagai upaya yang terus dikerjakan dalam meningkatkan kerjasama kelembagaan, satu di antaranya dan segera akan beroperasi bahwa UIM menjadi Pusat pemagangan tenaga terampil di bidang teknik, kesehatan, pertanian dan lain lain untuk dikirim ke luar negeri terutama ke Jepang. Adalah hasil Kerjasama dengan OS Selnajaya Jepang.
Sumber daya yang kedua adalah human resources. Inilah poin yang teramat penting dalam membangun sebuah peradaban. UIM ibarat pabrik memproduksi suatu kemasan produk dari olahan bahan-bahan baku yang disiapkan. Sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan dan membentuk manusia sesuai visi misi yang ada, tidaklah mudah. Kesiapan para dosen dan tendik menjadi taruhannya. Diperlukan kesadaran bersama untuk meningkatkan fungsi-fungsi dosen dalam tridharma perguruan tinggi. Jabatan fungsional yang harus digenjot, penelitian yang terpublikasi secara massif dan aktif melakukan pendampingan di tengah masyarakat sebagai pengabdian civitas. Untuk semua itu di tengah keterbatasan UIM, harus dipastikan bahwa kegiatan-kegiatan itu terus berjalan dan dilakukan secara terukur.
Dalam mewujudkan semua itu, kepemimpinan UIM 2023-2026 menetapkan visi KEMILAU Bintang 9 yakni pertama, Keilmuan yang integratif berbasis ASWAJA . Kedua, Ekosistem akademik yang inovatif, pelayanan efektif, dan pengelolaan yang efisien dalam lingkungan yang asri. Ketiga, Madani sebagai referensi peradaban yang bercirikan local wisdom. Keempat, Integrasi data berbasis digital dalam mewujudkan Smart Campus. Kelima, Luaran yang kompetitif membangun jaringan yang membawa manfaat. Keenam, Aktif dalam publikasi penelitian untuk meningkatkan sitasi ilmiah sebagai referensi akademik dan juga melalui media sosial yang massif. Ketujuh, Upgrading SDM dan kelembagaan dalam mewujudkan kampus yang kompetitif secara lokal maupun global. Dengan pemetaan Sumber Daya yang ada diharapkan UIM dapat memperoleh akreditasi unggul agar bintang 9 selalu memancarkan kemilau untuk jagat.
Untuk milad kali ini dimulai prosesnya di Tanggal 6 Bulan 6, dengan berbagai kegiatan seperti lomba-lomba dan lain-lain dan puncaknya pada tanggal 12 Juni 2024. Selamat Milad UIM yang ke 58.