Posts Tagged ‘Prof. KH. Nasarudin Umar’
Ketua LKIA UIM Dilantik Jadi Ketua IPIM Sulsel
UIM NEWS – Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja (LKIA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. KH. Maskur Yusuf, M.Ag, secara resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasarudin Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat IPIM, dalam sebuah acara khidmat yang berlangsung di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (9/4/2025) malam.
Dalam sambutannya, Prof. Nasarudin Umar mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam terhadap semangat serta komposisi kepengurusan IPIM Sulawesi Selatan yang dinilainya sangat aktif dan solid.
“IPIM Sulsel ini paling aktif. Ini benar-benar kepengurusan yang sangat komprehensif. Tentu ini kehebatan Ketua PW IPIM Sulsel karena mampu mengajak para pakar dan orang hebat Sulsel bergabung dalam IPIM,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan posisi strategis Sulawesi Selatan dalam peta pembinaan organisasi keagamaan di Indonesia Timur.
Menurutnya, apa yang dilakukan di Sulawesi Selatan seringkali menjadi acuan dan inspirasi bagi daerah lain. “Sulsel ini barometer Indonesia Timur, menjadi trendsetter dan subjek dalam pembinaan organisasi. Jika Sulsel bergerak maka kawasan Indonesia Timur bergerak,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasarudin juga menyoroti pentingnya peran imam masjid di tengah masyarakat. Menurutnya, imam bukan sekadar ustadz atau penceramah, tetapi sosok dengan nilai lebih, baik dari segi keilmuan, spiritualitas, maupun kemampuan teknis.
“Imam itu ustadz plus. Lebih mudah jadi penceramah daripada jadi seorang imam,” katanya tegas.
Ia menambahkan bahwa dalam konteks masyarakat Sulsel, peran imam menjadi sangat sentral dan masih dihargai tinggi, terutama jika memiliki penampilan yang mencerminkan nilai-nilai tradisional dan wibawa spiritual.
“Karakter masyarakat Sulsel masih sangat menghargai sosok imam yang berpenampilan tradisional dan berwibawa. Maka kepribadian imam harus mencerminkan kehormatan dan keteladanan,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. KH. Maskur Yusuf., M.Ag mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang kini diembannya sebagai Ketua PW IPIM Sulsel.
“Amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi panggilan untuk berkhidmat dalam memperkuat peran imam sebagai pilar spiritual umat dan agen moderasi beragama di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan IPIM Sulsel sebagai wadah yang inklusif, responsif, dan profesional dalam membina para imam masjid.
“Kita akan bergerak bersama, membangun sinergi, dan menjadikan imam tidak hanya sebagai pemimpin salat, tetapi juga sebagai penggerak transformasi sosial keagamaan di daerah masing-masing,” tuturnya.
Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, akademisi, perwakilan ormas Islam, serta para imam masjid dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Nuansa kekhidmatan dan kebersamaan sangat terasa dalam acara yang sekaligus menjadi momentum awal untuk memperkuat peran strategis IPIM dalam membina para imam masjid yang berkarakter, berkompeten, dan berwawasan moderat.
Menag Lantik PW IPIM Sulsel, Sebut Sulsel Barometer Indonesia Timur
UIM NEWS – Menteri Agama Republik Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PP IPIM), Prof. KH. Nasarudin Umar, secara resmi melantik dan mengukuhkan Pimpinan Wilayah IPIM Sulawesi Selatan masa khidmat 2024–2029.
Kegiatan pelantikan berlangsung khidmat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Rabu (09/04/2025).
Dalam sambutannya, Prof. Nasarudin Umar mengungkapkan rasa bangganya terhadap komposisi dan semangat kepengurusan IPIM Sulsel yang dinilainya sebagai yang paling aktif di Indonesia.
“IPIM Sulsel ini paling aktif. Ini benar-benar kepengurusan yang sangat komprehensif. Tentu ini kehebatan Ketua PW IPIM Sulsel karena mampu mengajak para pakar dan orang hebat Sulsel bergabung dalam IPIM,” ujarnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga menekankan peran strategis Sulawesi Selatan sebagai barometer kawasan Indonesia Timur dan trendsetter dalam pembinaan organisasi keagamaan.
“Sulsel ini barometer Indonesia Timur, menjadi trendsetter dan subjek dalam pembinaan organisasi. Jika Sulsel bergerak maka kawasan Indonesia timur bergerak,” katanya.
Lebih jauh, Menag Nasarudin menyoroti pentingnya peran seorang imam yang bukan sekadar ustadz, tetapi harus memiliki nilai plus dalam hal keilmuan, kepemimpinan spiritual, hingga kemampuan teknis seperti memimpin berbagai jenis salat dan membimbing umat.
“Imam itu ustadz plus. Lebih mudah jadi penceramah daripada jadi seorang imam,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa karakter masyarakat Sulsel masih sangat menghargai sosok imam yang berpenampilan tradisional, sehingga menurutnya, kepribadian imam harus mencerminkan kewibawaan yang tinggi.
“Semakin tradisional seorang imam, semakin berwibawa. Masjid boleh modern, tapi imam tetap harus membawa nilai-nilai tradisional,” tambahnya.
Dalam arahannya, Menag juga menyerukan kepada para imam untuk terus meningkatkan kapasitas pribadi, mulai dari memperkaya hafalan doa, menguasai berbagai ibadah, hingga memiliki kemampuan tambahan seperti menulis kaligrafi dan pengobatan tradisional.
“Seorang imam tidak boleh miskin doa-doa. Menghafal banyak doa hukumnya fardhu ‘ain bagi imam. Imam juga harus bisa menjadi muadzin, memimpin salat gerhana, bahkan membimbing manasik haji dan umrah,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Menag berpesan agar para imam tetap konsisten menjalankan ibadah sunnah seperti salat tahajud, witir, dhuha, tasbih, serta rutin berpuasa Senin dan Kamis.
Pada pelantikan tersebut, ditetapkan Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag sebagai Ketua PW IPIM Sulsel, Dr. KH. Ali Yafid, S.Ag, M.Pd.I sebagai Sekretaris Umum, dan Dr. KH. Syahrir Langko, MA sebagai Bendahara Umum, bersama lebih dari 50 pengurus lainnya.