540 Mahasiswa KKN UIM Siap Diterjunkan di Kabupatn Barru

UIM NEW – Sebanyak 540 mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali siap diterjunkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2025 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Program KKN ini merupakan salah satu bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Mahasiswa peserta KKN tersebut akan ditempatkan di empat kecamatan di Kabupaten Barru, yakni Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.

Mereka akan menjalankan program berbasis masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi lokal dan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Kegiatan KKN Reguler Tahun 2025 ini mengusung tema besar “Inovasi Lokal untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa: Mewujudkan Harapan dan Cita-Cita Desa Mandiri.” Tema tersebut mencerminkan semangat mahasiswa untuk menghadirkan inovasi yang lahir dari potensi lokal desa serta memperkuat kemandirian masyarakat.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menyampaikan KKN ini merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat.

“KKN bukan sekadar kegiatan rutin akademik, tetapi merupakan ruang aktualisasi diri bagi mahasiswa untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami berharap mahasiswa UIM Al-Gazali dapat menjadi inspirasi dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Dr. Suardi.

Sementara itu, Ketua Panitia KKN 2025, Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I, menjelaskan seluruh mahasiswa telah mendapatkan pembekalan yang matang sebelum diterjunkan ke lokasi.

“Melalui pembekalan ini, mahasiswa dibimbing agar memahami dinamika sosial masyarakat desa serta mampu merancang program kerja yang berdampak langsung, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif yang mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan.

Pembekalan dan pelepasan mahasiswa KKN Reguler Tahun Akademik 2025/2026 secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT.

Dalam arahannya, Prof. Hanafi menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.

“Mahasiswa harus mampu menjadi motor penggerak dalam masyarakat. Melalui KKN ini, kita tidak hanya belajar berinteraksi sosial, tetapi juga mengaplikasikan ilmu untuk menciptakan solusi atas permasalahan yang ada di desa. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kita sebagai insan akademik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegasnya.

Prof. Hanafi juga menambahkan pelaksanaan KKN merupakan wujud kontribusi UIM Al-Gazali dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Kita ingin mahasiswa hadir bukan hanya untuk belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi manfaat nyata dengan program yang berdampak langsung bagi kehidupan warga,” ujarnya.

Dengan semangat tersebut, para mahasiswa UIM Al-Gazali akan menjalankan berbagai program inovatif berbasis potensi lokal, mulai dari pengembangan UMKM, edukasi lingkungan, digitalisasi desa, hingga pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Melalui KKN ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antara universitas dan pemerintah daerah dalam mewujudkan desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu membawa semangat baru di tengah masyarakat. KKN ini bukan hanya tugas kuliah, tetapi panggilan pengabdian untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan desa dan bangsa,” tutup Dr. Suardi Bakri.

KKN Kebangsaan UIM, Dari Desa Biraeng Menuju Pasar Digital

UIM NEWS – Sebuah langkah inspiratif dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2025 dari Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali yang bertugas di Kelurahan Biraeng.

Melalui pelatihan pengelolaan bisnis online, para mahasiswa mendorong pelaku usaha mikro di desa tersebut, khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) “Bunga Rumbiah”, untuk bertransformasi ke era digital.

Bertempat di rumah Ketua KWT, pelatihan yang digelar pada Sabtu sore itu menyasar sepuluh ibu-ibu pelaku UMKM yang selama ini memasarkan produknya secara tradisional.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kisma Adriana, mahasiswi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UIM, yang juga merupakan salah satu delegasi KKN Kebangsaan 2025.

Dengan gaya yang komunikatif dan praktis, Kisma mengajak peserta mengenal dan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk pemasaran produk.

Ia juga mengajarkan teknik dasar pengambilan foto produk menggunakan kamera ponsel, hingga menyusun caption menarik dan hashtag yang tepat sasaran agar produk bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

“Dengan Instagram, produk saya bisa dilihat pembeli dari kota besar!” ungkap Ibu Ria (50), seorang pengrajin tenun yang terlihat antusias saat mengunggah foto produknya untuk pertama kali ke media sosial.

Produk-produk khas Biraeng seperti Saraung (topi tradisional), Doi’Doi (kue khas daerah), Se’Ro-Se’Ro (kerupuk tradisional), Baea (olahan kelapa), serta berbagai kerajinan tangan lainnya kini didorong untuk tampil di platform digital.

Menurut Kisma, digitalisasi merupakan jawaban atas tantangan keterbatasan pasar lokal.

“Digitalisasi pemasaran adalah solusi yang murah namun berdampak besar. Dengan modal kuota internet dan kreativitas, produk desa bisa dikenal hingga ke luar daerah, bahkan luar negeri,” ungkapnya.

Kepala Desa Biraeng, yang turut hadir memantau kegiatan, menyambut baik inisiatif ini.

Ia menilai program semacam ini sejalan dengan visi pembangunan desa berbasis ekonomi kerakyatan dan teknologi.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi desa. Dengan sentuhan teknologi, produk-produk lokal bisa bersaing dan menjadi sumber pendapatan baru bagi warga. Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN UIM yang membawa ide segar ini,” ujarnya.

Program pelatihan ini tidak hanya bersifat sekali jalan. Kisma dan tim KKN Kebangsaan 2025 UIM berkomitmen melakukan pendampingan berkelanjutan selama masa KKN berlangsung.

Bahkan, mereka telah merancang jadwal lanjutan untuk pelatihan editing foto, analisis pasar digital, hingga pembuatan katalog online.

Antusiasme peserta pun terlihat tinggi. Para ibu-ibu dengan penuh semangat mencatat, mempraktikkan langsung, bahkan berdiskusi mengenai cara menyesuaikan branding produk mereka agar lebih menarik bagi konsumen digital.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN bukan hanya hadir sebagai pelaksana program kerja, melainkan sebagai agen perubahan yang mendorong transformasi ekonomi di akar rumput.

Langkah kecil yang dilakukan oleh Kisma Adriana menjadi simbol besar dari misi pendidikan tinggi-mengabdi kepada masyarakat dan mendorong kemajuan sosial-ekonomi secara nyata.

UIM Luncurkan KKN Profesi, Tekankan Identitas Islami

UIM NESW – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) resmi menggelar kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi bagi mahasiswa, yang berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Rabu (24/04/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah awal dari pelaksanaan program KKN Profesi yang akan berlangsung selama dua bulan, dimulai pada 24 April hingga 4 Juni 2025.

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan harapan besar terhadap para mahasiswa yang akan terjun langsung ke masyarakat melalui program ini.

Ia menekankan bahwa KKN Profesi bukan hanya sekadar pengabdian, namun juga wadah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keislaman dan identitas kampus UIM sebagai institusi pendidikan yang Islami.

“Kami universitas tentu mengharapkan bahwa konsep yang terintegrasi dalam diri kita, bukan hanya sikap akademisi kita tetapi juga karakter identitas kita dengan karakter keislaman,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa peserta KKN Profesi.

Ia juga mengingatkan pentingnya membawa serta budaya kampus dalam keseharian mahasiswa selama melaksanakan tugas profesi. “Tentu kami berharap betul untuk menampilkan identitas kita sebagai kampus Islami.

Tentu juga menetapkan perilaku yang kita sering lakukan di kampus kita, seperti sholawat yang terus kita gaungkan bersama. Saya kira itu penting untuk berselawat selama berKKN,” imbuhnya.

Rektor juga menyampaikan doa dan dukungan penuh kepada seluruh mahasiswa agar mampu menjalankan program ini dengan penuh manfaat dan semangat pengabdian.

“Semoga dengan KKN bisa memberikan manfaat untuk anak-anakku dalam meraih gelar sarjana,” tutupnya.

Program KKN Profesi tahun ini diikuti oleh mahasiswa dari delapan fakultas yang ada di lingkungan UIM Al-Gazali.

Mereka akan ditempatkan di berbagai instansi dan lembaga mitra yang telah menjalin kerja sama dengan universitas, mulai dari sektor pemerintahan, pendidikan, kesehatan, hingga sosial keagamaan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, dalam arahannya menjelaskan bahwa KKN Profesi merupakan bagian penting dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.

“Melalui KKN Profesi ini, mahasiswa tidak hanya membawa ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah, tetapi juga belajar tentang realitas sosial di lapangan. Di situlah nilai-nilai keprofesian dan pengabdian akan diuji dan dikembangkan,” tuturnya.

Ia menambahkan mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan serta diarahkan untuk menjalankan program-program berbasis kebutuhan masyarakat setempat.

“Setiap mahasiswa akan ditugaskan untuk melaksanakan program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat, baik dalam bentuk pelayanan administrasi, edukasi, pelatihan, maupun program sosial lainnya,” jelas Suardi.

LP2M juga telah menjalin sinergi dengan sejumlah mitra strategis untuk memastikan pelaksanaan KKN Profesi berjalan optimal dan memberikan kontribusi nyata, baik bagi mahasiswa maupun bagi lembaga tempat mereka mengabdi.

Kegiatan pembekalan ini juga diisi dengan pemaparan teknis pelaksanaan KKN, pembekalan etika profesi, serta motivasi dari para dosen dan praktisi yang telah berpengalaman dalam pengabdian masyarakat.

Dengan semangat keilmuan dan nilai-nilai Islami yang terus dijunjung tinggi, UIM Al-Gazali menargetkan KKN Profesi tahun ini menjadi momentum strategis dalam membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berkarakter, berintegritas, dan siap berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

KKN Profesi UIM, 145 Mahasiswa Terjun ke Lapangan

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali secara resmi melepas sebanyak 145 mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Tahun Akademik 2024/2025.

Pelepasan ini ditandai dengan pelaksanaan kegiatan Pembekalan KKN Profesi yang berlangsung di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, Kampus UIM Al-Gazali, Rabu (23/04/2025).

Program KKN Profesi ini akan berlangsung selama dua bulan, dimulai pada 24 April hingga 4 Juni 2025. Mahasiswa yang terlibat berasal dari delapan fakultas di lingkungan UIM dan akan disebar ke berbagai instansi serta lembaga mitra yang telah menjalin kerja sama dengan universitas, baik di lingkup pemerintahan, pendidikan, kesehatan, maupun sosial keagamaan.

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan harapan besar terhadap para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN Profesi ini.

Ia menekankan pentingnya membawa serta nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan tugas profesi di tengah masyarakat.

“Kami universitas tentu mengharapkan bahwa konsep yang terintegrasi dalam diri kita, bukan hanya sikap akademisi kita tetapi sikap karakter identitas kita dengan karakter keislaman,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa KKN Profesi bukan sekadar kegiatan pengabdian semata, melainkan juga menjadi sarana aktualisasi identitas UIM sebagai kampus Islami.

“Tentu kami berharap betul untuk menampilkan identitas kita sebagai kampus Islami. Tentu juga menetapkan perilaku yang kita sering lakukan di kampus kita, seperti sholawat yang terus kita gaungkan bersama. Saya kira itu penting untuk berselawat selama berKKN,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan doa dan harapan agar seluruh mahasiswa dapat menjalani KKN dengan lancar, penuh manfaat, dan menjadi bekal yang berarti menuju kelulusan dan masa depan profesional mereka.

“Semoga dengan KKN bisa memberikan manfaat untuk anak-anakku dalam meraih gelar sarjana,” tutupnya.

KKN Profesi ini dirancang sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.

Dengan diterjunkannya para mahasiswa ke berbagai unit kerja dan institusi, diharapkan mereka tidak hanya mengasah keterampilan sesuai bidang keilmuannya, tetapi juga dapat memperkuat pengalaman sosial, empati, dan profesionalisme sebagai calon sarjana.

Salah satu peserta KKN, Ati dari Fakultas Ilmu Kesehatan, mengaku antusias dan siap untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia peroleh selama kuliah.

“Ini jadi momen penting buat saya untuk belajar langsung di lapangan, sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa UIM punya kontribusi nyata di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat pengabdian dan identitas keislaman yang kuat, Universitas Islam Makassar terus mendorong mahasiswanya untuk menjadi insan intelektual yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berkarakter dan berdaya guna bagi umat dan bangsa.

UIM Resmi Tarik Mahasiswa KKN di Soppeng

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) secara resmi melakukan penarikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Rabu (15/01/2024).

Penarikan ini menandai berakhirnya masa pengabdian mahasiswa KKN yang berlangsung selama lebih dari satu bulan di berbagai titik kecamatan di Kabupaten Soppeng, seperti Citta, Ganra, Lalabata, dan Liliriaja.

Selama masa pengabdian, mahasiswa KKN UIM Al-Gazali telah berkontribusi aktif dalam berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal.

Mahasiswa juga terlibat langsung dalam memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat setempat.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan rasa bangga atas dedikasi yang telah ditunjukkan oleh mahasiswa KKN selama masa pengabdian.

“KKN merupakan salah satu implementasi nyata dari tri dharma perguruan tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LP2M UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan masyarakat yang telah bekerja sama selama program berlangsung.

“Program KKN ini bukan hanya tentang mahasiswa yang mengabdi, tetapi juga tentang bagaimana mereka belajar dari masyarakat. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Soppeng dan seluruh masyarakat yang telah menerima mahasiswa kami dengan baik dan mendukung pelaksanaan program ini,” ungkapnya.

Beberapa program unggulan yang dijalankan oleh mahasiswa KKN di Kabupaten Soppeng antara lain: Pelatihan Kewirausahaan untuk UMKM Lokal, Penyuluhan Kesehatan dan Sanitasi, Bimbingan Belajar untuk Siswa Sekolah Dasar, penghijauan dan Pengelolaan Sampah, dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, mahasiswa bersama masyarakat melakukan aksi penanaman pohon dan pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Mahasiswa KKN mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama menjalankan program ini.

“Kami belajar banyak tentang kehidupan masyarakat desa, tantangan mereka, dan bagaimana kami bisa berkontribusi langsung untuk membantu,” kata salah satu mahasiswa KKN.

UIM Turunkan 561 Mahasiswa KKN di Kabupaten Soppeng

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menurunkan sebanyak 561 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.

Mahasiswa ini akan ditempatkan di beberapa kecamatan, yaitu Citta, Ganra, Lalabata, dan Liliriaja.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“KKN adalah wujud nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat Soppeng,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, juga memberikan arahan kepada para peserta KKN sebelum keberangkatan.

“Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan kondisi sosial di lokasi masing-masing dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat. Program kerja yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap kecamatan,” katanya.

Program KKN ini tidak hanya bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah, tetapi juga untuk meningkatkan soft skill mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Mahasiswa yang ditempatkan di Kecamatan Citta, Ganra, Lalabata, dan Liliriaja akan menjalankan berbagai program berbasis kebutuhan lokal, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen bagi mahasiswa untuk memperkuat karakter keislaman dan jiwa sosial mereka.

Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa akan bermitra dengan pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan tokoh-tokoh lokal untuk memastikan program kerja yang dirancang benar-benar berdampak positif.

Dengan durasi program selama sati bulan, mahasiswa UIM Al-Gazali diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata di lokasi masing-masing dan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Soppeng.

Program KKN ini sekaligus menjadi salah satu upaya strategis UIM Al-Gazali dalam membangun generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga peduli terhadap lingkungan sosial mereka.

Reschedule Pelaksanaan KKN UIM, Pastikan Kesiapan UIM NEWS - Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali melakukan penyesuaian jadwal pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2024/2025. Keputusan ini diumumkan melalu rapat kepanitiaan oleh Ketua Panitia KKN, Dr. Mahyus, M.Si., yang menjelaskan bahwa perubahan jadwal dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan KKN dapat berjalan dengan lebih lancar, terkoordinasi, dan memberikan hasil optimal bagi semua pihak yang terlibat. Jadwal Baru KKN Reguler 2024/2025 Pembekalan peserta KKN yang semula direncanakan lebih awal kini dijadwalkan pada tanggal 2 Desember 2024. Setelah pembekalan, pemberangkatan peserta KKN dijadwalkan pada tanggal 5 Desember 2024. Dr. Mahyus menekankan bahwa dengan adanya penyesuaian jadwal ini, diharapkan para mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di lapangan. Monitoring dan kunjungan langsung oleh Rektor beserta rombongan akan dilakukan pada tanggal 7 hingga 10 September 2024, untuk memastikan kelancaran program dan memberikan dukungan kepada peserta KKN. Sementara itu, penarikan peserta KKN akan berlangsung pada tanggal 15 Januari 2025. Setelah penarikan, para mahasiswa diwajibkan mengumpulkan laporan kegiatan KKN dari tanggal 20 hingga 28 Januari 2025. Tahap akhir dari rangkaian kegiatan KKN ini adalah penginputan nilai yang akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Januari hingga 1 Februari 2025. Dr. Mahyus menjelaskan bahwa alasan utama penundaan ini adalah untuk menghindari benturan dengan agenda nasional yang membutuhkan perhatian lebih besar. "Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana, dan mengingat adanya agenda nasional yang memerlukan perhatian besar, kami memilih untuk menunda hingga Desember 2024," ungkapnya. Lebih lanjut, Dr. Mahyus menambahkan bahwa penundaan ini juga bertujuan untuk memberikan waktu lebih bagi panitia dan mahasiswa agar mempersiapkan diri dengan matang, baik dari segi akademis maupun logistik. Koordinasi yang baik dengan seluruh pihak terkait juga menjadi salah satu prioritas utama dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan KKN. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, turut mendukung keputusan penundaan ini. Menurutnya, penyesuaian jadwal memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri, terutama dalam aspek akademis dan mental. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa yang terjun ke lapangan sudah siap secara akademis dan mental. KKN bukan hanya tentang membantu masyarakat, tetapi juga sarana bagi mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi dengan realitas sosial,” jelas Dr. Suardi. Melalui KKN, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat, menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus, dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di desa-desa atau wilayah yang menjadi lokasi KKN. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan kondisi sosial yang beragam di lapangan. Dengan adanya penundaan pelaksanaan KKN ini, panitia berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan waktu tambahan ini untuk mempersiapkan diri lebih baik dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan selama masa KKN. Selain itu, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan baik bagi mahasiswa, kampus, maupun masyarakat setempat. Program KKN Reguler ini merupakan bagian dari komitmen UIM Al-Gazali dalam mengintegrasikan antara teori akademis dengan praktik di lapangan, sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali melakukan penyesuaian jadwal pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2024/2025.

Keputusan ini diumumkan melalu rapat kepanitiaan oleh Ketua Panitia KKN, Dr. Mahyus, M.Si., yang menjelaskan bahwa perubahan jadwal dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan KKN dapat berjalan dengan lebih lancar, terkoordinasi, dan memberikan hasil optimal bagi semua pihak yang terlibat.

Jadwal Baru KKN Reguler 2024/2025

Pembekalan peserta KKN yang semula direncanakan lebih awal kini dijadwalkan pada tanggal 2 Desember 2024.

Setelah pembekalan, pemberangkatan peserta KKN dijadwalkan pada tanggal 5 Desember 2024.

Dr. Mahyus menekankan bahwa dengan adanya penyesuaian jadwal ini, diharapkan para mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di lapangan.

Monitoring dan kunjungan langsung oleh Rektor beserta rombongan akan dilakukan pada tanggal 7 hingga 10 September 2024, untuk memastikan kelancaran program dan memberikan dukungan kepada peserta KKN.

Sementara itu, penarikan peserta KKN akan berlangsung pada tanggal 15 Januari 2025.

Setelah penarikan, para mahasiswa diwajibkan mengumpulkan laporan kegiatan KKN dari tanggal 20 hingga 28 Januari 2025.

Tahap akhir dari rangkaian kegiatan KKN ini adalah penginputan nilai yang akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Januari hingga 1 Februari 2025.

Dr. Mahyus menjelaskan bahwa alasan utama penundaan ini adalah untuk menghindari benturan dengan agenda nasional yang membutuhkan perhatian lebih besar.

“Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana, dan mengingat adanya agenda nasional yang memerlukan perhatian besar, kami memilih untuk menunda hingga Desember 2024,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Mahyus menambahkan bahwa penundaan ini juga bertujuan untuk memberikan waktu lebih bagi panitia dan mahasiswa agar mempersiapkan diri dengan matang, baik dari segi akademis maupun logistik.

Koordinasi yang baik dengan seluruh pihak terkait juga menjadi salah satu prioritas utama dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan KKN.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, turut mendukung keputusan penundaan ini.

Menurutnya, penyesuaian jadwal memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri, terutama dalam aspek akademis dan mental.

“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa yang terjun ke lapangan sudah siap secara akademis dan mental. KKN bukan hanya tentang membantu masyarakat, tetapi juga sarana bagi mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi dengan realitas sosial,” jelas Dr. Suardi.

Melalui KKN, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat, menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus, dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di desa-desa atau wilayah yang menjadi lokasi KKN.

Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan kondisi sosial yang beragam di lapangan.

Dengan adanya penundaan pelaksanaan KKN ini, panitia berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan waktu tambahan ini untuk mempersiapkan diri lebih baik dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan selama masa KKN.

Selain itu, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan baik bagi mahasiswa, kampus, maupun masyarakat setempat.

Program KKN Reguler ini merupakan bagian dari komitmen UIM Al-Gazali dalam mengintegrasikan antara teori akademis dengan praktik di lapangan, sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.