Kampung Sastra HIMA PBSI UIM Hidupkan Literasi

UIM NEWS – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMA PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Sastra (FKIPS) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kampung Sastra pada Kamis, 26 Juni 2025, di Dusun Bonto-Bonto, Kabupaten Maros.

Kegiatan ini dirancang sebagai ruang belajar sastra di luar kelas bagi mahasiswa sekaligus menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan literasi dan seni budaya.

Puluhan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) turut serta sebagai peserta kegiatan.

Mereka mendapatkan pembelajaran langsung mengenai penerapan sastra dalam konteks sosial, serta menyaksikan bagaimana sastra bisa hadir dan hidup di tengah masyarakat pedesaan.

Berbagai kegiatan digelar, seperti pembacaan puisi bersama anak-anak, pelatihan menulis cerpen, diskusi terbuka tentang peran sastra dalam kehidupan, hingga pentas seni yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat setempat.

Kampung Sastra menjadi ruang interaktif yang mempertemukan mahasiswa dengan realitas budaya dan bahasa masyarakat lokal secara langsung.

Dekan FKIPS UIM Al-Gazali, Dr. Mulyadi, M.Pd, yang hadir dan membuka kegiatan secara resmi, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa dan dosen dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran berbasis pengabdian ini.

“Kegiatan ini adalah bentuk konkret dari implementasi kurikulum merdeka belajar. Mahasiswa tidak hanya dibatasi oleh dinding kelas, tapi juga turun langsung ke masyarakat, menyerap pengalaman, dan mempraktikkan ilmu sastra dengan cara yang kontekstual,” ujar Dr. Mulyadi.

Ia berharap kegiatan seperti Kampung Sastra dapat menjadi program rutin yang tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Erniati, M.Pd, menyampaikan Kampung Sastra merupakan bentuk inovasi dalam pembelajaran sastra yang dirancang untuk membangun sensitivitas sosial dan kreativitas mahasiswa.

“Melalui Kampung Sastra ini, mahasiswa belajar bahwa sastra tidak hanya dipelajari untuk dipahami, tetapi juga untuk dirasakan dan dibagikan. Inilah nilai penting dari kegiatan luar kelas: membentuk empati, apresiasi budaya, dan keterampilan komunikasi,” tutur Erniati.

Menurutnya, mahasiswa PBSI harus terus diarahkan untuk menjadi pendidik yang mampu menginspirasi melalui pendekatan humanis dan kontekstual.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FKIPS UIM Al-Gazali. Ketua prodi, Dr. Andi Samsu Rijal, hadir memberikan semangat dan apresiasi kepada para mahasiswa.

“Kolaborasi antarprodi dalam kegiatan seperti ini sangat penting. Sastra tidak memiliki batas bahasa. Ketika mahasiswa belajar sastra di luar kelas, mereka juga sedang belajar menjadi manusia yang peka terhadap nilai-nilai kehidupan,” ungkap Dr. Andi Samsu Rijal.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Kampung Sastra dapat menjadi embrio gerakan literasi yang inklusif dan lintas budaya, yang ke depan dapat melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi.

Ketua HIMA PBSI menyampaikan bahwa Kampung Sastra ini merupakan bagian dari program tahunan yang dirancang untuk memberikan ruang praktik bagi mahasiswa serta menguatkan peran kampus dalam pembangunan karakter dan budaya masyarakat.

Melalui Kampung Sastra, mahasiswa PBSI tidak hanya belajar tentang karya sastra, tetapi juga belajar bagaimana sastra bisa mengubah kehidupan-menjembatani perbedaan, menghidupkan kembali budaya, dan menginspirasi generasi muda di pelosok desa.