Posts Tagged ‘Barru’
Kades Lompo Tengah Sambangi Mahasiswa KKN UIM, di Hari Sumpah Pemuda
UIM NEWS – Kepala Desa (Kades) Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Arif Pabiseang, melakukan kunjungan silaturahmi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2025 Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali.
Kunjungan penuh kehangatan ini berlangsung di Posko KKN UIM, Dusun Ele, Desa Lompo Tengah, Selasa (28/10/2025).
Momen tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, sehingga menambah makna kebersamaan antara pemerintah desa dan mahasiswa yang sedang mengabdi di wilayah tersebut.
Dalam kunjungan itu, Arif Pabiseang menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat dan kontribusi mahasiswa KKN UIM Al-Gazali yang telah ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, kehadiran mahasiswa membawa energi baru serta ide-ide segar bagi kemajuan desa.
“Kami sangat berterima kasih atas dedikasi adik-adik mahasiswa. Kehadiran kalian membawa semangat baru, sejalan dengan nilai-nilai persatuan dan kerja keras yang diperingati pada Hari Sumpah Pemuda ini,” ujar Arif Pabiseang.
Lebih lanjut, Kades Arif menegaskan bahwa pemerintah Desa Lompo Tengah memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program kerja mahasiswa.
Ia berharap agar kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
“Sinergi antara pemerintah desa dan mahasiswa sangat penting. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian sementara, tetapi mampu meninggalkan jejak perubahan yang bermanfaat bagi warga,” tambahnya.
Silaturahmi tersebut juga diisi dengan sesi diskusi santai antara Kades dan mahasiswa. Keduanya membahas berbagai hal penting terkait penyelarasan program kerja mahasiswa dengan kebutuhan prioritas desa, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kebersihan lingkungan, serta pengembangan potensi lokal.
Mahasiswa KKN UIM Al-Gazali pun menyambut baik kunjungan tersebut. Mereka mengaku termotivasi dengan dukungan dan perhatian langsung dari pemerintah desa.
“Kunjungan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk lebih maksimal dalam melaksanakan program kerja. Kami ingin meninggalkan kontribusi yang nyata bagi masyarakat Desa Lompo Tengah,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa KKN UIM Al-Gazali.
Kegiatan KKN di Desa Lompo Tengah dijadwalkan berlangsung selama beberapa minggu ke depan dengan beragam agenda, seperti penyuluhan, pendampingan pendidikan anak, serta program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.
Dukungan dan kolaborasi dari pemerintah desa, diharapkan seluruh program mahasiswa KKN Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dapat berjalan optimal serta memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat.
Rektor UIM Lepas 540 Mahasiswa KKN ke Barru
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag secara resmi melepas sebanyak 540 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2025/2026 di halaman kampus, Rabu (29/10/2025).
Dalam prosesi pelepasan tersebut, Rektor UIM Al-Gazali turut didampingi oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., Kepala Biro, Ahmad Najib, S.Ag., M.Pd., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Ir. Suardi Bakri, serta para dosen pembimbing lapangan (DPL) yang akan mendampingi mahasiswa selama menjalankan program KKN.
Dalam kesematan tersebut, Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Muammar Bakry, menegaskan bahwa kegiatan KKN bukan sekadar bagian dari kewajiban akademik, tetapi juga wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Jaga nama baik almamater di manapun kalian berada. Jadilah duta Universitas Islam Makassar yang membawa manfaat dan kebaikan bagi masyarakat. Kalian tidak hanya membawa ilmu pengetahuan, tetapi juga membawa nilai dan identitas kampus kita yang berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (ASWAJA),” ujar Prof. Muammar.
Ia juga menekankan pentingnya mahasiswa untuk merancang program kerja yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Saya harap program yang dijalankan bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Gunakan pengalaman akademik kalian untuk membantu masyarakat dan jadikan KKN ini sebagai laboratorium sosial untuk mengamalkan ilmu,” tambahnya.
Rektor juga berpesan agar mahasiswa selalu menanamkan nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitasnya selama KKN berlangsung.
“Amalkan dan terapkan nilai-nilai Islam ASWAJA dalam sikap, ucapan, dan tindakan. Inilah yang membedakan kita dengan yang lain. Jadilah contoh yang baik, karena masyarakat akan menilai kampus melalui perilaku kalian,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua LPPM UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Suardi Bakri, menyampaikan pelaksanaan KKN tahun ini akan berlangsung di empat kecamatan di Kabupaten Barru, yaitu Tanete Rilau, Tanete Riaja, Barru, dan Balusu.
“Sebanyak 540 mahasiswa UIM Al-Gazali akan melaksanakan pengabdian masyarakat di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Barru. Selama lebih dari satu bulan, mereka akan tinggal bersama masyarakat untuk menjalankan berbagai program berbasis potensi lokal dan pemberdayaan,” jelas Dr. Suardi.
Ia menambahkan, program KKN kali ini difokuskan pada pengembangan masyarakat berbasis keislaman, kewirausahaan, dan lingkungan berkelanjutan.
Mahasiswa diharapkan mampu menjadi mitra aktif masyarakat dalam mengidentifikasi dan memecahkan berbagai persoalan sosial di wilayah tersebut.
“Kami berharap para mahasiswa dapat menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat. KKN ini adalah ajang untuk mengimplementasikan ilmu dan memperkuat karakter sosial serta spiritual mahasiswa,” ungkapnya.
Dengan pelepasan ini, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya dalam menguatkan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial, sekaligus memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Rektor UIM Prof Muammar Bakry Gemilang di Seminar Internasional
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, tampil sebagai pembicara dalam seminar internasional yang bertema “Menguatkan Nilai-Nilai Toleransi dan Kerukunan di Tengah Masyarakat”.
Seminar ini diprakarsai oleh Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Barru dan Kurir Langit Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan di Mall Pelayanan Publik Kantor Bupati Kabupaten Barru pada Selasa, 16 Juli 2024.
Turut hadir Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh yang membuka secara resmi seminar ini, serta sejumlah forkopimda Kabupaten Barru, ratusan tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Dalam paparannya, Prof. Muammar Bakry menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang menganut ideologi Pancasila. Menurutnya, Indonesia memberikan sumbangsih besar bagi dunia Islam karena merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan indeks sekitar 80% dari total populasi yang menganut agama Islam.
“Suatu hari Rasulullah pernah menangis lalu ditanya oleh sahabat penyebab dirinya menangis. Rasulullah mengatakan bahwa ia merindukan para saudaranya yang jauh disana, jauh tempat dan jaraknya serta waktunya. Maka itulah orang-orang Indonesia,” ungkapnya.
Mengacu pada kultur bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa dan suku, serta jumlah penduduk yang hampir mencapai tiga ratus juta jiwa, Muammar Bakry menekankan betapa rumitnya menyatukan keberagaman tersebut.
“Ada dua hal yang membuat Indonesia tetap eksis hingga hari ini. Yang pertama adalah adanya civil society. Organisasi-organisasi seperti Nahdlatul Ulama, Darud Da’wah Wal Irsyad, Muhammadiyah, As’Adiyah, dan organisasi lainnya yang merekatkan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Rektor UIM Al-Gazali ini melanjutkan bahwa jika tidak ada ulama-ulama dari organisasi-organisasi tersebut yang melekatkan masyarakat Indonesia, mungkin saat ini Indonesia sudah seperti negara Yaman atau negara lainnya yang berkonflik.
“Bagaimanapun perbedaan agama dan suku di Indonesia, para ulama kita berhasil mengajarkan Islam. Sehingga kita mengenal ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan sesama Muslim dan persaudaraan sesama bangsa,” tambahnya.
Organisasi-organisasi ini pun berperan penting dalam menjaga eksistensi bangsa dan negara Indonesia, dengan Pancasila sebagai ideologinya.
Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan ini menutup materinya dengan menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi yang menjadi perekat kebhinekaan bangsa Indonesia, sama halnya dengan Piagam Madinah di zaman Rasulullah. Sehingga, menurutnya, Indonesia tidak memerlukan lagi negara Islam Indonesia.
“Pancasila menjadi penopang eksistensi bangsa dan negara kita Indonesia,” tutupnya.
