Rektor UIM Hadiri Seminar BWI, Bahas Strategi Dana Abadi PT

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag menghadiri kegiatan Seminar Nasional Pengelolaan Dana Abadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (30/09/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 24 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), 20 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan 20 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari seluruh Indonesia.
Forum strategis ini menjadi ruang dialog penting bagi para pemimpin perguruan tinggi dalam mencari solusi atas tantangan pendanaan pendidikan tinggi yang semakin kompleks.
Prof. Muammar Bakry menilai kehadiran seminar ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat keberlanjutan pendidikan tinggi di Indonesia. Menurutnya, perguruan tinggi tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber pendanaan tradisional semata.
“Pendidikan tinggi adalah pilar utama pembangunan bangsa. Namun kita tidak bisa terus-menerus hanya bergantung pada UKT mahasiswa dan alokasi anggaran pemerintah. Kita perlu memikirkan instrumen pendanaan jangka panjang yang berkelanjutan, salah satunya melalui pengelolaan dana abadi,” ungkap Prof. Muammar.
Ia menambahkan dana abadi bukan sekadar alternatif, tetapi instrumen strategis untuk memperkuat otonomi perguruan tinggi, mendorong inovasi, serta mendukung pengembangan riset dan fasilitas pendidikan.
“Dengan adanya dana abadi, perguruan tinggi akan lebih mandiri dalam mengembangkan program akademik, riset, maupun pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat UIM Al-Gazali dalam mewujudkan kampus unggul, mandiri, dan berdaya saing global,” jelasnya.
Seminar ini juga menyoroti bagaimana pengelolaan dana abadi perguruan tinggi dapat terintegrasi dengan praktik wakaf produktif, sehingga tidak hanya menjadi solusi finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas bagi masyarakat.
Prof. Muammar menegaskan, UIM Al-Gazali siap mendukung upaya BWI dalam mendorong sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga wakaf.
“Kami di UIM percaya bahwa pengelolaan dana abadi berbasis wakaf dapat menjadi terobosan yang berdaya guna. Selain memperkuat keberlangsungan pendidikan tinggi, juga sekaligus menjadi ladang amal jariyah yang manfaatnya akan terus mengalir,” tambahnya.
Seminar ini menjadi momentum penting bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk membangun komitmen bersama dalam menciptakan sistem pendanaan yang berkelanjutan.
Melalui pemanfaatan dana abadi, diharapkan dunia pendidikan tinggi mampu menjawab tantangan global tanpa harus terjebak dalam keterbatasan finansial yang selama ini menjadi hambatan.