Balai Litbang Agama Makassar Tekankan Moderasi Beragama di UIM

UIM NEWS – Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Makassar, Dr. H. Saprilah, S.Ag., M.Si, menyampaikan pentingnya membangun generasi yang menolak intoleransi sekaligus merawat kebhinekaan.

Pesan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali tahun akademik 2025/2026 yang berlangsung di Auditorium UIM, Senin (29/09/2025).

Dalam paparannya, Dr. Saprilah menegaskan mahasiswa sebagai generasi muda harus mengambil peran penting dalam menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan.

“Indonesia adalah rumah besar dengan beragam suku, budaya, bahasa, dan agama. Keberagaman ini adalah anugerah sekaligus tantangan. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk menolak segala bentuk intoleransi dan memelihara kebhinekaan,” ujarnya.

Menurutnya, era digital yang penuh dengan arus informasi dapat menjadi ruang subur bagi tumbuhnya paham radikalisme maupun intoleransi, jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik.

Oleh karena itu, mahasiswa perlu dibekali kesadaran kritis, wawasan kebangsaan, serta pemahaman nilai-nilai keagamaan yang moderat. “Kebhinekaan bukan sekadar slogan, tapi sikap hidup yang harus ditanamkan sejak dini. Kita perlu menumbuhkan toleransi, saling menghargai, dan menjunjung tinggi persaudaraan,” tambahnya.

Kegiatan PKKMB UIM Al-Gazali tahun ini diikuti sebanyak 2.039 mahasiswa baru, terdiri dari program sarjana, pascasarjana, dan profesi guru.

Kehadiran narasumber dari berbagai kalangan akademisi, tokoh masyarakat, hingga lembaga pemerintah diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa dalam memasuki dunia perkuliahan.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kepala Balai Litbang Agama Makassar. Menurutnya, tema yang dibawakan sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.

“Kami berharap mahasiswa baru dapat mengambil hikmah dari materi yang disampaikan. Semangat kebhinekaan harus menjadi ruh dalam setiap aktivitas akademik maupun sosial di kampus,” tegasnya.

Selain menyampaikan materi, Dr. Saprilah juga mengajak mahasiswa untuk aktif berdialog, mengasah sikap kritis, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

Ia menutup sesi dengan pesan inspiratif: “Mahasiswa adalah agen perubahan. Mari kita jadikan kampus sebagai ruang tumbuhnya generasi moderat, cinta damai.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa baru UIM Al-Gazali. Mereka terlihat aktif bertanya dan memberikan tanggapan seputar isu-isu toleransi dan kebhinekaan.

Hal ini menunjukkan semangat baru dalam mencetak generasi penerus yang berintegritas, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri kebangsaan.