Jalan Santai Milad ke-59, UIM dan Muslimat NU Sulsel Tebar Semangat Bersamaan

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menggelar kegiatan jalan santai dalam rangka memperingati puncak Milad ke-59 dan menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Sabtu (29/06/2025).

Kagiaan ini berlangsung meriah dan semarak, dengan melibatkan seluruh elemen kampus serta menggandeng Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Selatan sebagai mitra kolaboratif.

Jalan santai ini mengambil titik start dari halaman Kampus UIM Al-Gazali dan menyusuri rute strategis di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.

Sejak pagi hari, suasana kampus sudah dipadati oleh peserta dari berbagai unsur sivitas akademika, mulai dari rektorat, dekanat, dosen, staf administrasi, mahasiswa, hingga para tamu undangan dari kalangan Muslimat NU Sulsel.

Nuansa kebersamaan, semangat ukhuwah, dan antusiasme terlihat sangat kuat dalam acara ini.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyampaikan Milad ke-59 bukan hanya menjadi momen peringatan perjalanan panjang UIM, tetapi juga refleksi atas capaian dan langkah ke depan menuju transformasi kampus yang lebih progresif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Transformasi merupakan bagian dari visi jangka panjang UIM. Kita ingin UIM menjadi kampus yang tidak hanya menjadi pusat keunggulan pendidikan yang diakui, melainkan juga memiliki daya saing dan relevansi di kancah global. Tentunya, dengan tetap menjaga nilai-nilai keilmuan sebagai landasan berpijak,” tegas Prof. Muammar.

Lebih dari sekadar seremonial, kegiatan ini juga dirancang sebagai simbol penguatan jati diri UIM Al-Gazali sebagai kampus Islam yang inklusif dan terus membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi perempuan Islam terbesar seperti Muslimat NU.

Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si, juga Ketua PW Mulimat NU Sulsel, turut memberikan pandangan strategis dalam peringatan Milad ini.

Ia berharap UIM Al-Gazali dapat terus menjadi ruang belajar yang sehat dan kondusif, sesuai dengan tantangan pendidikan tinggi di era modern.

“Saya berharap UIM Al-Gazali terus menghadirkan lingkungan belajar yang inspiratif, sehingga mahasiswanya bisa belajar dengan nyaman. Setidaknya, kampus UIM ini dapat diimplementasikan sebagai area kreatif dan kolaboratif. Konsepnya jelas, yakni kampus hijau dan kampus pintar,” jelas Prof. Majdah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Alumni UIM sekaligus Guru Besar Pertanian, Prof. Dr. Ir. H. Darmawan, MP, menegaskan pentingnya memahami dan menghargai sejarah panjang kampus sebagai pijakan dalam membangun masa depan.

Ia menuturkan perjalanan institusi ini yang bermula dari semangat Nahdlatul Ulama dalam mendirikan perguruan tinggi.

“Sebelum menjadi UIM, kampus ini dulunya bernama Universitas NU yang didirikan pada 6 Juni 1966. Kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali. Sejak didirikan hingga hari ini, UIM telah berusia 59 tahun. Ini adalah capaian luar biasa yang patut kita syukuri bersama,” ujar Prof. Darmawan.

Selain jalan santai, berbagai hiburan turut mewarnai acara ini. Terdapat penampilan seni dari mahasiswa UIM yang menampilkan kreativitas dalam balutan nuansa keislaman dan budaya lokal.

Pembagian doorprize menarik juga membuat suasana semakin meriah dan penuh keakraban antar peserta.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi simbol perayaan, namun juga momentum untuk menyatukan kembali semangat kolektif seluruh elemen kampus dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang.

Keikutsertaan Muslimat NU Sulsel dalam kegiatan ini juga memperkuat pesan bahwa UIM Al-Gazali siap menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam modern yang berbasis kolaborasi dan pemberdayaan komunitas.

Semangat Milad dan Tahun Baru Islam ini meneguhkan komitmen UIM Al-Gazali untuk terus berinovasi dalam pendidikan, memperluas jaringan kerja sama, dan menjaga nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan dan aktivitas akademik.

Di usia yang ke-59 tahun, UIM tidak hanya menatap masa depan dengan optimisme, tetapi juga dengan kesadaran sejarah, tanggung jawab sosial, dan semangat transformatif menuju kampus unggul dan berdaya saing global.