Rektor UIM Bahas Warisan Kiai Hasyim Asy’ari di Bedah Buku
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., sebagai narasumber dalam kegiatan Bedah Buku Hadratusysyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Muslimat NU Sulawesi Selatan (PW Muslimat NU Sulsel), bertempat di Auditorium KH Muhyiddin Zain, Selasa (04/12/2024).
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan ulama terkemuka, termasuk Ketua PP Muslimat NU, Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.
Sebagai narasumber utama, penulis buku Persatuan Islam Indonesia, KH. Abdul Hakim Mahfudz, memberikan penjelasan mendalam terkait pemikiran Hadratusysyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, yang dianggap sebagai tokoh sentral dalam sejarah keislaman di Indonesia.
Dalam paparannya, Prof. Muammar menggarisbawahi pentingnya peran KH. M. Hasyim Asy’ari dalam membentuk kesadaran umat Islam di Indonesia yang mencintai tanah air sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
“KH. Hasyim Asy’ari adalah pilar penting dalam pendidikan Islam yang mengedepankan kemajuan, kesatuan, dan cinta tanah air. Buku ini adalah warisan intelektual yang perlu kita pelajari dan sebarkan,” ungkap Prof. Muammar di hadapan para peserta yang memadati auditorium.
Ia juga menekankan bahwa acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat pemahaman generasi muda tentang sejarah perjuangan ulama.
Selain itu, ia mengapresiasi PP dan PW Muslimat NU atas inisiatifnya menyelenggarakan acara ini, yang sejalan dengan misi Universitas Islam Makassar untuk terus memperkokoh kajian keilmuan berbasis nilai-nilai Islam.
Kegiatan bedah buku ini tidak hanya menjadi ajang diskusi intelektual, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang relevan dalam membangun harmoni sosial.
Nilai-nilai yang diwariskan oleh KH. M. Hasyim Asy’ari dianggap sangat relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan menjaga kesatuan bangsa.
Melalui partisipasi aktif UIM dalam kegiatan ini, semakin terlihat sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dengan organisasi keagamaan.
Prof. Muammar mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan masyarakat yang berilmu dan bermartabat.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan peserta, yang mencerminkan antusiasme generasi muda dalam menggali lebih dalam nilai-nilai perjuangan dan kontribusi ulama bagi bangsa.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa warisan intelektual KH. M. Hasyim Asy’ari masih hidup dan relevan hingga saat ini.
Dengan suksesnya kegiatan ini, UIM Al-Gazali terus memperkuat perannya sebagai pusat keilmuan yang aktif berkontribusi dalam pengembangan kajian keislaman dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
