UIM NEWS – Rektor Universitas IsIam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA membuka kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Fest Pergerakan Mahasiswa IsIam Indonesia (PMII) Komisariat UIM Cabang Metro Makassar di Auditorium KH Muhyiddin Zain, Rabu (26/10/2023).

Pada Mapaba Fest, Rektor UIM Al-Gazali memberikan tiga pesan penting kepada para peserta, anggota dan pengurus PMII.

Pertama Rektor UIM Al-Gazali menekankan tentang kultur berPMII yang bergaya dan berperilaku santri.

“Kultur berPMII, dimaknai bahwa berkultur ala PMII tidak lain adalah gaya santri, jadi orang yang masuk PMII berarti sudah menyantrikan diri tanpa pesantren,” katanya.

Menurutnya, mendapatkan gelar sebagai seorang santri dengan setelahnya mondok tetapi ada jalan yaitu dengan masuk di PMII.

“Kalo digelar dengan santri setelah mondok ternyata ada jalan lain, buka jalan pintas, tetapi jalan lain untuk menjadi santri tanpa mondok masuk saja di PMII berarti anda sudah menjadi santri itu artinya berkultur PMII,” ujarnya.

“Karena saya lihat anak PMII sekalipun bukan dari pesantren tapi akhlaknya itu kayak anak santri itu PMII, itulah yang harus dirawat, harus dijaga karena simbolnya kultur yang menjadi unggulan dari anak-anak PMII,” sambungnya.

Kedua, Rektor UIM Al-Gazali mengingatkan sebagai kader PMII harus berperan penting dalam memanfaatkan teknologi untuk mendakwahkan ajaran IsIam yang benar.

“Kita ini berada di era digital, dakwah dengan gaya khasnya anak-anak santri dan anak PMII harus juga aktif di media sosial. Saya yakin semua yang hadir disini punya kemampuan digital, kemampuan itulah yang dimanfaatkan oleh setiap kita, baik itu pengurus maupun anggota PMII untuk mendakwahkan ajaran-ajaran Wasatiyah.

Terakhir, Rektor Muammar menekankan pentingnya peran keder PMII menjaga dan mengkulturieasikan idiologi Ahlussunnah Wal Jamaah.

“Sebagai anak PMII harus bagaimana mengidologikan diri kita ini dan orang lain. Kalo kita mengangkat diri kita dengan prinsip-prinsip keAswajaan yang diajarkan oleh para ulama kita oleh para Syekh kita, maka kita sudah berhasil melakukan idiologisasi dalam diri kita,” pungkasnya.

Ketika kita sudah berPMII itu sudah poin besar bagi kita ini untuk bagaimana mengkulturieasikan, mengidologisasikan diri kita sesuai dengan faham Ahlussunnah Wal Jamaah,” tambahnya.