Teknik Elektro UIM Kolaborasi dengan PLN dan Surveyor Indonesia Susun Kurikulum Industri

UIM NEWS – Dalam upaya memperkuat keterkaitan antara dunia akademik dan dunia industri, Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama dua mitra strategis industri, yakni PT PLN (Persero) UIP3B Sulawesi dan PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Fakultas Teknik UIM Al-Gazali, Rabu (5/11/2025).

FGD tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIM Al-Gazali, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Fakultas Teknik, khususnya Program Studi Teknik Elektro, dalam menghadirkan forum strategis yang mempertemukan akademisi dengan praktisi industri.

“Universitas Islam Makassar berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Melalui kegiatan seperti FGD ini, kita dapat memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan di kampus benar-benar relevan dengan kebutuhan lapangan, sekaligus menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat inovasi dan adaptasi terhadap perubahan teknologi yang begitu cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Saripuddin Muddin, MT, menegaskan masukan dari mitra industri menjadi aspek penting dalam penyempurnaan kurikulum di lingkungan fakultas.

“Masukan dari industri sangat penting untuk kami integrasikan ke dalam muatan pembelajaran, bahkan hingga ke tingkat penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Dengan demikian, apa yang dipelajari mahasiswa dapat langsung bersinggungan dengan kebutuhan nyata di dunia kerja,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Teknik Elektro UIM, Muhammad Khaidir, ST., MT, menjelaskan bahwa kegiatan FGD ini merupakan langkah strategis untuk memastikan arah pengembangan visi keilmuan Teknik Elektro UIM tetap sejalan dengan kebutuhan industri dan tantangan global.

“FGD ini kami lakukan sebagai langkah strategis agar pengembangan kurikulum Teknik Elektro UIM senantiasa selaras dengan kebutuhan industri dan masyarakat, serta mampu menjawab tantangan zaman, terutama di era transformasi digital, transisi energi, dan percepatan teknologi yang terus berkembang pesat,” jelasnya.

Khaidir menambahkan forum tersebut menjadi ruang bagi kampus untuk menggali berbagai masukan penting terkait penyempurnaan kurikulum, khususnya dalam aspek kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja dan perkembangan teknologi baru yang perlu diperkenalkan kepada mahasiswa, seperti smart grid, renewable energy, sistem proteksi, hingga digitalisasi sistem kelistrikan.

Dalam sesi diskusi, perwakilan PT PLN (Persero) UIP3B Sulawesi, Bapak Firman, menyoroti pentingnya penguasaan kompetensi teknis dan digital dalam sistem ketenagalistrikan modern.

“Mahasiswa Teknik Elektro perlu dibekali kemampuan analisis sistem tenaga menggunakan perangkat lunak seperti ETAP atau DigSilent, memahami konsep smart grid dan SCADA, serta menguasai dasar otomasi dan kontrol sistem pembangkitan. Selain itu, aspek keselamatan kerja (K3) dan pemahaman terhadap standar nasional seperti PUIL dan SNI wajib menjadi bagian dari kurikulum,” terang Firman.

Ia juga menambahkan PLN siap mendukung kerja sama dalam bentuk magang industri, sertifikasi teknis, serta pelatihan digitalisasi sistem tenaga listrik bagi mahasiswa dan dosen UIM.

Sementara itu, Deputi Manajer PT Surveyor Indonesia Cabang Makassar, Ir. Zulkifli, ST., MT, memberikan pandangan dari perspektif industri jasa inspeksi dan sertifikasi.

Menurutnya, dunia kerja saat ini menuntut lulusan yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga teliti, jujur, dan memahami standar mutu.

“Lulusan Teknik Elektro harus mampu membaca gambar teknik, memahami standar mutu, serta melakukan pengujian dan inspeksi kelayakan instalasi listrik. Kompetensi seperti ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang berbasis penjaminan mutu dan keselamatan,” jelas Zulkifli.

Ia juga mendorong adanya kerja sama lebih lanjut dalam bentuk joint testing dan field inspection practice sebagai implementasi pembelajaran berbasis proyek (project-based learning).

Kegiatan FGD ini berlangsung dinamis dan interaktif, diwarnai diskusi konstruktif antara akademisi dan praktisi. Sejumlah rekomendasi penting muncul, antara lain penguatan mata kuliah praktik, integrasi teknologi digital dalam pembelajaran, dan pembentukan skema kolaborasi industri yang berkelanjutan.

Hasil dari forum ini akan menjadi bahan utama bagi tim penyusun kurikulum PSTE UIM dalam merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran, dan struktur kurikulum baru tahun 2025 yang lebih aplikatif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan industri.