JATMAN Sulsel Gelar Harlah ke-68 dan Silaturahmi TQN

UIM NEWS – Pengurus Wilayah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Sulawesi Selatan menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-68 tahun yang dirangkaikan dengan silaturahmi jamaah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN).

Kegiatan penuh makna ini berlangsung di Masjid Terapung Amirul Mukminin, Pantai Losari Makassar, Jumat malam (17/10/2025).

Kegiatan dimulai usai pelaksanaan salat Isya berjamaah. Para jamaah dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan hadir di masjid terapung yang menjadi ikon spiritual dan wisata religi Kota Makassar.

Peringatan Harlah ke-68 JATMAN tahun ini tidak hanya menjadi momentum untuk bersyukur atas panjangnya perjalanan organisasi tarekat yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, tetapi juga untuk memperkuat ukhuwah dan konsolidasi spiritual antar-ikhwan tarekat.

Mudir JATMAN Sulsel, Prof. Dr. H. Abd Kadir Ahmad, M.Si., APU, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga semangat kebersamaan dan kesinambungan ajaran tasawuf di tengah dinamika zaman.

“Kegiatan ini merupakan wujud syukur dan momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar-ikhwan, serta mendiskusikan perkembangan thariqah di tanah Bugis-Makassar,” ujar Prof. Abd Kadir Ahmad.

Ia juga menambahkan JATMAN sebagai wadah resmi thariqah yang mu’tabarah di lingkungan Nahdlatul Ulama memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan spiritual masyarakat dan menjadi penopang moralitas umat di tengah arus modernitas.

Puncak acara Harlah JATMAN Sulsel ini diisi dengan tausiyah ketareqahan oleh Mursyid TQN, Syekh K.H. Muhammad Anshori al-Qadiri, S.Ag, yang memberikan wejangan mendalam tentang pentingnya menjaga keikhlasan, kebersihan hati, dan istiqamah dalam mengamalkan dzikir sebagai jalan menuju kedekatan dengan Allah SWT.

Dalam tausiyahnya, Syekh Anshori mengingatkan bahwa thariqah bukan sekadar amalan ritual, tetapi juga pendidikan spiritual yang membentuk karakter dan akhlak.

“Tarekat adalah jalan penyucian diri. Melalui dzikir dan muraqabah, seorang salik diajak untuk kembali mengenali jati dirinya sebagai hamba Allah yang penuh kasih dan rahmat,” ungkap Syekh Anshori di hadapan jamaah.

Usai tausiyah, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi ketareqahan antara pengurus JATMAN Sulsel dan para ikhwan TQN. Forum ini menjadi ruang bertukar pikiran dan merumuskan strategi penguatan peran tarekat dalam kehidupan sosial-keagamaan di masyarakat Sulawesi Selatan.

Sebagai penutup, acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rais JATMAN Sulsel, Dr. K.H. Muhaemin Badruddin, M.Ag. Dalam doanya, beliau memohon keberkahan, keistiqamahan, serta kekuatan bagi seluruh ikhwan thariqah untuk terus menebar kedamaian dan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat ukhuwah dan ketulusan para jamaah menjadi penegasan JATMAN tetap eksis sebagai garda spiritual bangsa dalam menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah di bumi Sulawesi Selatan.