Dekan FAI UIM Tekankan Akhlak Rasul untuk Mahasiswa

UIM NEWS -Senat Mahasiswa Fakultas Agama Islam (SEMA FAI) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, Selasa pagi (23/09/2025).
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Dekan FAI UIM Al-Gazali, Dr. Djaenab, S.Ag., M.H.I., serta Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Muhammad Irsyad, yang dipercaya membawakan hikmah maulid.
Dalam sambutannya, Dr. Djaenab menekankan pentingnya momentum Maulid Nabi sebagai sarana memperkuat kecintaan mahasiswa kepada Rasulullah saw.
Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan keteladanan Nabi Muhammad saw sebagai landasan moral, terutama dalam proses kaderisasi yang dilakukan lembaga kemahasiswaan di Fakultas Agama Islam.
“Spirit keteladanan Nabi Muhammad saw harus dijadikan basis dasar dalam proses kaderisasi di organisasi kemahasiswaan. Di era digital saat ini, di mana informasi primer sepenuhnya diakses melalui media sosial, mahasiswa harus lebih waspada terhadap dampak negatif yang bisa merusak moral. Karena itu, menjadikan Rasulullah sebagai teladan utama adalah langkah yang tepat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Djaenab menyampaikan persoalan moralitas sosial kerap muncul di kalangan generasi muda akibat kurangnya teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Maulid Nabi, menurutnya, menjadi media syiar yang relevan untuk menghidupkan kembali memori kolektif umat Islam tentang sosok Rasulullah sebagai figur mulia dan teladan utama.
“Seringkali kita melihat generasi muda menghadapi persoalan moralitas. Maulid Nabi hadir sebagai momen penting untuk mengingatkan kembali bahwa Rasulullah adalah teladan utama, khususnya bagi mahasiswa UIM. Spirit inilah yang harus terus dijaga,” tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Irsyad dalam ceramah hikmah maulid menyampaikan berbagai kisah kehidupan Rasulullah saw, baik dalam aspek personal maupun sosial.
Ia menguraikan bagaimana teladan Nabi dapat dijadikan inspirasi dalam dua ranah penting bagi mahasiswa, yakni spiritualitas dan intelektualitas.
“Keteladanan Rasul tidak hanya dalam hal ibadah, tetapi juga dalam interaksi sosial, kepemimpinan, dan keilmuan. Mahasiswa perlu menjadikan hal ini sebagai inspirasi agar dapat menyeimbangkan spiritualitas dan intelektualitas dalam kehidupan kampus maupun masyarakat,” jelas Irsyad.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari mahasiswa yang hadir, karena tidak hanya menjadi ajang peringatan keagamaan, tetapi juga memperkuat ikatan ukhuwah serta memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad saw.
Peringatan Maulid Nabi diharapkan mampu melahirkan generasi mahasiswa yang berakhlak mulia, berilmu, dan siap menjadi kader pemimpin umat di masa depan.