UIM Rumah Seminar Tradisi Barazanji Perempuan Bugis
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian “Merawat Tradisi Beragama Barazanji Perempuan pada Masyarakat Bugis Makassar di Sulawesi Selatan” yang digelar oleh Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM Al-Gazali, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan para peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UIM Al-Gazali yang antusias mengikuti jalannya seminar.
Fokus pembahasan penelitian ini menyoroti peran perempuan dalam melestarikan tradisi keagamaan Islam lokal, khususnya pembacaan Barazanji yang menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Bugis Makassar.
Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ilmiah tersebut di kampus UIM.
“Tradisi Barazanji adalah warisan keagamaan yang sarat nilai spiritual dan budaya. Dengan adanya riset ini, kita tidak hanya menjaga warisan keislaman lokal, tetapi juga menguatkan peran akademik dalam pelestarian tradisi yang mendidik masyarakat untuk terus berpegang pada nilai-nilai keagamaan,” ujar Badruddin Kaddas.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Agama dan Kepercayaan BRIN, Prof. Dr. Abd. Kadir Ahmad, M.S., dalam paparannya menekankan pentingnya penelitian berbasis budaya dan agama sebagai sarana memperkuat identitas keislaman di tengah masyarakat modern.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam merawat tradisi keagamaan. Mereka bukan hanya pelaku tradisi, tetapi juga penjaga nilai-nilai spiritual yang diwariskan turun-temurun,” ungkap Prof. Abd. Kadir Ahmad.
Adapun narasumber utama, Dr. Syamsurijal, M.Si., dalam pemaparannya menjelaskan bahwa tradisi Barazanji di kalangan perempuan Bugis Makassar tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ruang sosial untuk memperkuat solidaritas dan nilai-nilai kebersamaan.
“Barazanji bukan sekadar bacaan pujian kepada Nabi, tetapi juga simbol bagaimana masyarakat Bugis Makassar menginternalisasi nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan menjadi aktor utama yang menjaga kesinambungan tradisi ini,” jelas Dr. Syamsurijal.
Seminar hasil penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kolaborasi riset antara BRIN dan Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dalam mengkaji lebih dalam tradisi keagamaan Nusantara, khususnya yang hidup dan berkembang di Sulawesi Selatan.
