UIM dan PKG Kolaborasi Wujudkan PAUD Inklusif Berbasis Deep Learning

UIM NEWS – Sebagai wujud nyata komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar kegiatan pendampingan bertajuk “Pendampingan Pendidikan Inklusif dengan Pendekatan Deep Learning”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula TK Mattirowalie, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, dan diikuti oleh perwakilan dari 36 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selasa (29/07/2025).

Pendampingan ini menyasar kelompok Program Kerja Guru (PKG) PAUD di Kabupaten Barru dan dirancang untuk memperkuat kapasitas para pendidik dalam menerapkan pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam yang inklusif, kontekstual, dan bermakna.

Metode ini dihadirkan sebagai jawaban atas tantangan pendidikan masa kini yang tidak lagi cukup hanya berfokus pada aspek kognitif dan hafalan, tetapi juga menekankan pada pengembangan karakter, empati, serta keterampilan berpikir kritis anak sejak usia dini.

Ketua Tim Pengabdian, Dr. Ashar, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan. “Kita ingin menumbuhkan generasi yang mampu memahami makna, bukan sekadar mengingat,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam konteks pendidikan inklusif, pendekatan deep learning merupakan jembatan penting untuk memastikan setiap anak mendapatkan pengalaman belajar yang adil, merata, dan menyeluruh, tanpa diskriminasi.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan materi dan pendampingan langsung dari Dr. Rezky Nurhidayah, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan akademisi dan praktisi pendidikan dari UIM.

Dalam sesi materinya, ia mengajak para guru PAUD untuk mengeksplorasi konsep pembelajaran mendalam yang menekankan olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga sebagai satu kesatuan dalam proses belajar mengajar.

“Belajar bukan sekadar menghafal, tetapi memahami, menerapkan, dan merefleksikan. Anak harus ditempatkan sebagai subjek aktif dalam pembelajaran yang mampu berpikir kritis, memiliki empati, dan bertindak sesuai konteks sosialnya,” terang Dr. Rezky.

Antusiasme peserta terlihat begitu tinggi, tidak hanya dari guru-guru yang tergabung dalam PKG, tetapi juga dari para pejabat pendidikan daerah.

Pengawas PAUD Kabupaten Barru, Andi Asisa, M.Pd., M.Si., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap program yang diinisiasi oleh UIM ini.

“Kami sangat mengapresiasi program pendampingan ini karena mampu menyentuh ranah pembelajaran yang selama ini kerap terabaikan, yaitu dimensi hati dan refleksi dalam mengajar,” tuturnya.

Menurutnya, pendekatan deep learning sangat relevan dan berpotensi menjadi solusi atas tantangan kualitas pendidikan anak usia dini yang selama ini belum tergarap secara maksimal.

Hal senada disampaikan oleh Ketua PKG PAUD Kabupaten Barru, Munirah, S.Pd., yang menyambut hangat dan penuh rasa syukur atas kehadiran program ini.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai inisiatif yang strategis dan sangat dibutuhkan oleh para guru PAUD.

“Selama ini, guru-guru PAUD jarang mendapatkan pendampingan yang menyentuh langsung pada kualitas proses pembelajaran. Program ini benar-benar membuka wawasan kami tentang pentingnya pembelajaran yang menyeluruh dan inklusif,” ungkap Munirah.

Kolaborasi antara UIM Al-Gazali dan PKG PAUD Kabupaten Barru ini tidak hanya menjadi simbol kemitraan yang kuat antara institusi pendidikan tinggi dan komunitas pendidikan dasar, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat praktik pembelajaran yang lebih manusiawi dan bermakna sejak dini.

Dalam penutup sambutannya, Dr. Ashar juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikbudristek yang menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan program.