Penelitian UIM dan UMI, Air Galon di Makassar Aman Dikonsumsi

UIM NEWS – Keamanan air minum dalam kemasan galon terkait kandungan Bisphenol-A (BPA) kembali menjadi sorotan publik.

Isu ini bahkan berkembang, menyebutkan bahwa air minum galon berpotensi mengganggu kesuburan pria.

Namun, hasil penelitian terbaru dari Makassar menegaskan bahwa air galon yang beredar aman untuk dikonsumsi dan bebas dari kontaminasi BPA.

Tim peneliti dari Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan studi independen yang mengungkapkan bahwa tidak ada migrasi BPA dari kemasan galon polikarbonat ke dalam air minum.

Temuan ini menguatkan penelitian sebelumnya di Jawa Barat yang juga menunjukkan hasil serupa pada galon dari empat merek populer.

Ketua Program Studi Kimia UIM Al-Gazali, Endah Dwijayanti, S,Si., M.Si memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam Air Galon yang Beredar di Kota Makassar”.

Penelitian tersebut menggunakan teknologi Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), alat analisis mutakhir yang mampu mendeteksi keberadaan BPA hingga ke tingkat molekul.

“Hasil analisis terhadap sampel air galon di lima kecamatan di Makassar menunjukkan bahwa semua sampel bebas dari BPA. Kami dapat memastikan galon polikarbonat yang digunakan ulang di Makassar aman untuk dikonsumsi,” ujar Endah dalam forum diskusi Ngobras di Coco Space Cafe Makassar, Rabu (20/11/2024).

Penelitian ini menjawab keraguan publik terkait kemungkinan migrasi BPA akibat paparan sinar matahari atau suhu penyimpanan.

Dosen Teknik Kimia UMI, Ir. Gusnawati, juga melaksanakan penelitian yang mengonfirmasi keamanan galon polikarbonat.

Dengan metode Spektrofotometri UV-Vis, penelitian berjudul “Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Kota Makassar” menunjukkan tidak adanya migrasi BPA, baik pada galon yang disimpan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

“BPA tidak terurai pada suhu normal, sehingga tidak terjadi migrasi ke dalam air. Ini menunjukkan air galon di Makassar aman untuk dikonsumsi,” jelas Gusnawati.

Menanggapi isu bahwa BPA dalam air galon dapat memengaruhi kesuburan pria, dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And, dokter spesialis andrologi di Siloam Hospital dan Primaya Hospital Makassar, menyatakan belum ada bukti ilmiah konsisten yang mendukung klaim tersebut.

“BPA memang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan tertentu, tetapi hubungannya dengan kesuburan pria masih memerlukan penelitian lebih lanjut,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, gangguan kesuburan pria lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain seperti gangguan hormonal, infeksi, varikokel, atau faktor genetik.

Sebagai langkah pencegahan, dr. Rahmawati menyarankan untuk menjaga pola hidup sehat, menghindari alkohol dan rokok, serta rutin berolahraga.

Penelitian dari dua universitas terkemuka di Makassar ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa air minum dalam kemasan galon di kota tersebut aman untuk dikonsumsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa galon polikarbonat tidak menyebarkan BPA dalam jumlah yang membahayakan kesehatan.

Dengan fakta-fakta ilmiah ini, masyarakat diharapkan dapat lebih tenang dan tetap mengonsumsi air galon sebagai sumber air minum yang praktis dan aman.

Oleh : Muammar Bakry

Makassar, (29/11/2023), hari berduka bagi dunia akademik khususnya UIN Alauddin, UMI dan UIM Algazali.

Dua tokoh yang telah mendedikasikan dirinya pada kampus di mana mereka mengabdi.

Prof Hasyim memperoleh puncak jabatan fungsionalnya sebagai Guru Besar di Fakultas Syariah UIN Alauddin.

Aktif melontarkan wacana akademik di grup kampus baik di UIN Alauddin dan di UIM Al-Gazali dalam melakukan inovasi demi kemajuan kampus.

Prof Hasyim Aidid tercatat sebagai pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Algazali Makassar juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor III UIM Al-Gazali.

Demikian pula Almarhum Mukhtar Noerjaya, seluruh hidupnya diwakafkan untuk UMI, apa yang dinikmati UMI saat ini tidak lepas dari tangan dingin beliau.

Puncak pengabdiannya di UMI diamantkan sebagai Rektor hingga menjadi Ketua Yayasan Badan Wakaf UMI.

Dua tokoh pendidikan yang wafat di hari yang sama, sudah pasti menikmati amal jariyahnya di sektor pendidikan.

Seperti yang disebut Nabi Muhammad saw sebagai amalan yang tak terputus; sadaqah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan generasi yang saleh.

Tiga komponen ini terdapat dalam lembaga pendidikan kapasitasnya sebagai civitas kampus apalagi sebagai pengelola lembaga pendidikan.

Dua sosok ini semasa hidupnya, aktif dalam kaderisasi pergerakan kemahasiswaan, sebagai kader dan tokoh PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Hampir sebaya hanya beda setahun lebih tua Hasyim Aidid dari pada Mukhtar Noerjaya. Keakrabannya dengan mahasiswa nampak setiap bertemu dengan mahasiswa dan civitas kampus.

Dalam bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan, dua tokoh ini sangat aktif semasa hidupnya terlibat langsung dalam kegiatan dakwah baik di masjid maupun di dalam kampus.

Kedua tokoh ini aktif bersama dalam ormas NU, bahkan menjadi bagian dari saksi sejarah awal-awal berdirinya NU hingga masih tercatat namanya sebagai pengurus di akhir hayatnya.

Dalam dunia politik, dua tokoh ini juga sejodoh dalam perjuangan politik praktis di awal-awal berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa, bahkan Mukhtar Noor Jaya melenggang ke Senayan mewakili PKB dari dapil Sulawesi Selatan.

Dari kiprah beliau selama hidupnya, pantas kalau dua tokoh ini digelar sebagai pejuang keumatan, pejuang kebangsaan dan pejuang pendidikan. Keduanya dipersahabatkan dalam visi dan misi yang sama.

Sehidup semati dalam mengemban amanah agama dan umat, bersahabat di dunia dan bersahabat di akhirat. Selamat Jalan Ayahanda, Amal jariyah kenikmatan menantimu.