Rektor UIM Resmi Dilantik Jadi Wakil Tanfidziyah PWNU Sulsel

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, secara resmi dilantik sebagai Wakil Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pelantikan ini berlangsung di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Senin (28/10/2024).

Kegiatan pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf.

Pelantikan ini dipimpin oleh Katib Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori, yang mengesahkan kepengurusan PWNU Sulsel masa khidmat 2024-2029.

“Pengurus yang baru dilantik harus bisa merangkul dan memperkuat persatuan umat dalam menghadapi tantangan sosial dan kebangsaan,” ujar KH. Ahmad Said Asrori dalam pesannya.

Prof. Muammar Bakry menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam menjalankan amanah sebagai Wakil Tanfidziyah PWNU Sulsel.

“Kami akan berusaha untuk memperkuat peran NU di Sulawesi Selatan, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah,” ungkapnya.

Rektor UIM Al-Gazali ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan.

Menurutnya, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.

Selain Prof. Muammar Bakry, sejumlah tokoh dan pengurus lainnya juga dilantik dalam kesempatan tersebut.

Mereka akan mengemban berbagai posisi strategis di PWNU Sulsel, dengan fokus pada program-program pengembangan sosial, pendidikan, dan dakwah.

Kegiatan pelantikan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh sejumlah ulama, tokoh masyarakat, dan akademisi dari berbagai wilayah Sulawesi Selatan.

Kehadiran KH. Yahya Cholil Staquf dan KH. Ahmad Said Asrori menjadi momen istimewa bagi para pengurus yang baru dilantik, sekaligus memperkuat ikatan antara PBNU dan PWNU Sulsel dalam menjalankan visi besar organisasi.

PWNU Sulsel di bawah kepemimpinan yang baru diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kontribusi bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

Kembali Terpili Jadi Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, Profil Singkat Kiai Hamzah Harun

UIM NEWS – AG. Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al Rasyid, LC., MA kembali terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XIV yang digelar di Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar, Kamis (30/05/2024).

Pemilihan ini menjadi momentum penting bagi Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan dalam melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya kepada umat.

Konferwil XIV PWNU Sulsel yang diadakan dari tanggal 29 hingga 31 Mei 2024 ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari ulama, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai cabang NU di seluruh Sulawesi Selatan.

Dalam proses pemilihan yang berlangsung secara aklamasi dan transparan, Kiai Hamzah Harun berhasil memperoleh dukungan mayoritas suara dari para peserta konferensi.

Keberhasilan KH. Hamzah Harun mempertahankan posisi sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel ini menunjukkan kepercayaan dan harapan besar yang diberikan oleh warga Nahdliyin terhadap kepemimpinannya.

Dalam sambutannya setelah terpilih kembali, KH. Hamzah Harun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keislaman yang moderat, serta memperkuat peran NU dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan menjaga persatuan bangsa.

“Kita akan terus menguatkan program-program keumatan yang sudah berjalan, serta menggali potensi-potensi baru untuk kemaslahatan bersama. Tantangan kita ke depan tidaklah mudah, namun dengan semangat gotong royong dan keikhlasan,” ujarnya.

Selain pemilihan Ketua Tanfidziyah, Konferwil XIV PWNU Sulsel juga membahas berbagai isu strategis terkait pengembangan organisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai rekomendasi dan resolusi pun dihasilkan untuk menjadi panduan kerja PWNU Sulsel ke depan.

Dengan terpilihnya kembali Kiai Hamzah Harun, diharapkan PWNU Sulawesi Selatan dapat terus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah, serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Profil Singkat

Nama: H Hamzah Harun Al Rasyid
Tanggal lahir: 30 Juli 1962
Istri: Dra Hj A Besse Masdianah Tenri Tappu

Pendidikan

  • MA Asadiyah Sengkang
  • Sarjana Muda (BA) di Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) 1987
  • Sarjana Lengkap (Drs) Aqidah-Filsafat di Perguruan Tinggi Islam As’adiyyah Pusat Sengkang 1989
  • Pendidikan Kader Ulama (PKU) dari Persatuan 4 Pondok Pesantren Besar Sulawesi Selatan (Hai’at al-Takaful) 1988
  • Sarjana (Lc) Aqidah-Filsafat dari Univ Al-Azhar Kairo Mesir 1992
  • Program Magister Bid Hukum Islam di Institut Study Islam Zamalik Kairo 1992-1995

-Magister (MA) Aqidah-filsafat dari UI Um Durman Sudan 1998

-Program Doktor Filsafat di Univ. Nilain Khartoum 1999-2004

-Doctor of The Malaysia State University (UKM) 2009

Pengalaman Kerja

  • Dosen tetap pada Fakultas Tarbiyyah & Keguruan UIN Alauddin Makassar
  • Visiting Professor pada Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam
  • Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (Balitbang Agama) Makassar untuk wilayah kerja Kawasan Timur Indonesia
  • Presiden Komisaris PT Diana Valas Indo Sejahtera

-Direktur Utama PT Al-Salam Anugerah Wisata

  • Divisi Hubungan luar negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel
  • Mustasyar NU Kota Makassar

Pengalaman Organisasi

  • Ketua Umum KKS Kairo
  • Ketua Umum ICMI Khartoum Sudan
  • Penasehat KKSS Malaysia.

Pembukaan Konferensi Wilayah XIV NU, Seluruh PCNU se-Sulawesi Selatan Hadir

UIM NEWS – Pembukaan Konferensi Wilayah XIV Nahdlatul Ulama (NU) yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Sulawesi Selatan di Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar, Rabu (29/05/2025).

Kegiatan yang dihelat pada hari ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai wilayah, memperlihatkan soliditas dan kekompakan NU di Sulawesi Selatan.

Konferensi yang dibuka secara resmi oleh Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. K.H Zainal Abidin. Dalam sambutanyan menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama di antara seluruh PCNU untuk memajukan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan memperkuat peran sosial NU di tengah masyarakat dalam.

“Konferensi ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk merefleksikan pencapaian, merumuskan langkah-langkah strategis ke depan, dan mempererat silaturahmi antar pengurus cabang. Kita harus tetap bersatu dan bekerja sama demi kemaslahatan umat,” ujarnya.

Kegitan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan pejabat daerah, termasuk Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif NU dalam pembangunan daerah dan menjaga kerukunan umat beragama.

“Nahdlatul Ulama selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Kami di pemerintah daerah sangat mendukung segala kegiatan positif yang diinisiasi oleh NU,” katanya.

Dalam konferensi ini, berbagai agenda penting telah disiapkan, termasuk pembahasan program kerja, pemilihan kepengurusan baru, dan diskusi terkait isu-isu strategis yang dihadapi umat saat ini.

Kehadiran seluruh PCNU se-Sulawesi Selatan di konferensi ini menunjukkan komitmen kuat untuk bersinergi dan memperkuat organisasi demi mewujudkan visi besar Nahdlatul Ulama. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, diharapkan NU di Sulawesi Selatan semakin maju dan memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, Lc., MA., Ph.D., menyampaikan pada konferensi ini dapat menjadi momentum untuk melakukan relaksasi dan evaluasi secara bersama-sama dalam rangka mengusung rencana-rencana strategis.

“Sejatinya konferensi Nahdlatul Ulama XIV menjadi momentum penguatan dan konsolidasi Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan untuk melakukan relaksasi dan evaluasi secara bersama-sama dalam rangka mengusung rencana-rencana strategis organisasi dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan bahasa dan NU,” ujarnya.

Konferensi Wilayah XIV NU ini akan berlangsung selama dua, diisi dengan berbagai kegiatan dan diskusi, sebelum ditutup dengan rekomendasi dan keputusan strategis yang akan menjadi pedoman bagi seluruh PCNU di Sulawesi Selatan.

Nahdliyin Sulsel Diharapkan Lebih Optimal Berkhidmah di NU Usai Ikuti PKPNU

UIM NEWS – Setelah mengikuti Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) di Sulawesi Selatan diharapkan dapat lebih optimal dalam berkhidmah dan berkontribusi bagi kemajuan organisasi dan masyarakat.

Kegiatan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) ini merupakan upaya strategis NU untuk memperkuat kapasitas kader dalam menggerakkan berbagai program keagamaan, sosial, dan kebangsaan.

Kegiatan PMKNU yang berlangsung selama lima hari ini diikuti oleh Ratusan peserta dari berbagai cabang NU di Indonesia Timur yang dilaksanakan di Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar, Sabtu (18/05/2024).

Dalam kegiaan ini, peserta mendapatkan berbagai materi terkait ke-NU-an, kepemimpinan, serta strategi dalam menjalankan dan mengembangkan program-program NU di daerah masing-masing.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan, Prof. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, Lc., MA., Ph.D dalam sambutannya pada penutupan PMKNU menyampaikan harapannya agar para kader yang telah mengikuti pelatihan ini dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh.

“Kader NU harus menjadi penggerak yang aktif dalam masyarakat, mampu menjawab tantangan zaman, dan tetap menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” ujar Hamdan.

Lebih lanjut, KH. Hamzah Harun menegaskan bahwa NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama.

“Melalui kaderisasi yang terus-menerus, kita berharap NU dapat terus mencetak pemimpin-pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi umat dan bangsa,” tambahnya.

Salah satu peserta, Dr. H. Nurdin Tajry, SH., MH, mengaku sangat berterima kasih atas kesempatan mengikuti PMKNU.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi, terutama dalam hal peningkatan kapasitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi. Saya siap mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan NU di daerah saya,” ungkap Dekan Fakultas Hukum UIM Al-Gazali.

Dengan semangat baru dari para kader yang telah mengikuti PMKNU, diharapkan NU di Sulawesi Selatan dapat semakin solid dan berperan aktif dalam berbagai bidang, baik itu pendidikan, sosial, ekonomi, maupun dakwah. PMKNU ini juga diharapkan dapat menjadi model kaderisasi yang berkelanjutan, sehingga estafet kepemimpinan dan semangat khidmah NU tetap terjaga di masa mendatang.

Penutupan PMKNU ditandai dengan pembacaan ikrar oleh para peserta dan pemberian sertifikat sebagai tanda kelulusan. Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kesuksesan bagi seluruh kader NU yang telah berkomitmen untuk berkhidmah dengan sepenuh hati.

Rais Syuriah PWNU Sulsel: NU Berperan Penting dalam Dakwah dan Pendidikan Kedepan

UIM NEWS – Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan, AG. Prof. Dr. KH. Najamuddin Abd. Safa, Lc., MA memberikan tanggapan mengenai peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) dalam bidang dakwah dan pendidikan di masa depan.

Ia menekankan bahwa NU akan terus menguatkan kontribusinya dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan.

Dalam wawancara yang dilakukan pada kegiatan Pendidikan Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) KH. Najamuddin Abd. Safa menyampaikan NU memiliki peran besar dalam melayani umat terutama kapada warga Nahdliyin.

“NU memiliki tanggung jawab besar untuk terus melanjutkan perjuangan dakwah yang ramah dan inklusif. Kami berkomitmen untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang membawa rahmat bagi seluruh alam,” ujarnya, Sabtu (18/05/2024).

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali ini juga menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berkompetensi.

“NU akan terus berperan aktif dalam mengembangkan sistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan umum, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman. Pesantren-pesantren NU akan menjadi garda terdepan dalam mencetak ulama dan cendekiawan yang mampu menjawab tantangan zaman,” ucapnya.

KH. Najamuddin Abd. Safa menambahkan bahwa melalu PMKNU ini PW Sulawesi Selatan sedang merencanakan berbagai program strategis untuk memperkuat basis pendidikan dan dakwah.

“Kami akan meningkatkan kualitas pengajaran di pesantren dan madrasah, serta memperluas jangkauan dakwah melalui media digital. Hal ini penting agar dakwah dan pendidikan yang kami lakukan bisa lebih menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi,” katanya.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa NU akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat lainnya, untuk mewujudkan visi ini.

“Kolaborasi adalah kunci. Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan ekosistem pendidikan dan dakwah yang lebih baik dan lebih efektif,” ucapnya.

KH. Najamuddin Abd. Safa juga mengajak seluruh warga NU dan masyarakat luas untuk bersama-sama mendukung program-program yang telah dirancang.

“Partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting. Mari kita bergandengan tangan untuk mencapai tujuan mulia ini,” tutupnya.

Dengan tekad yang kuat dan strategi yang matang, NU Sulawesi Selatan optimis bahwa peranannya dalam dakwah dan pendidikan akan semakin kuat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan umat dan bangsa.

Ketua PWNU Sulsel Harapkan PMKNU Cetak Kader Militan dan Solutif

UIM NEWS – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, Lc., MA., Ph.D., menekankan pentingnya Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) dalam mencetak kader yang militan dan solutif.

Hal ini disampaikan dalam pembukaan kegiatan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang diadakan Sultan Alauddin Hotel dan Convention Makassar, Rabu (15/05/2024).

KH. Hamzah Harun menjelaskan bahwa PMKNU dirancang untuk membentuk kader-kader NU yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), tetapi juga mampu memimpin dengan bijak dan menawarkan solusi konkret untuk berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat​​.

“Melalui PMKNU, kita ingin menghasilkan kader yang tidak hanya kuat dalam akidah dan amaliah, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan mampu memberikan solusi yang tepat. Kader NU harus siap menjadi pemimpin yang militan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan solutif dalam menyelesaikan masalah-masalah umat,” ujarnya.

Program PMKNU mencakup berbagai tingkatan pendidikan kepemimpinan, mulai dari Pendidikan Dasar (PD PKPNU), Pendidikan Menengah (PMKNU), hingga Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN-NU).

Setiap tingkatan dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan kader secara berjenjang, memastikan bahwa nilai-nilai dasar NU tetap terjaga dan diteruskan dari generasi ke generasi​.

Selain itu, KH. Hamzah Harun menyoroti pentingnya pembaruan data kader secara menyeluruh untuk mendukung efektivitas organisasi.

“Kita seringkali terbuai dengan data survei yang menunjukkan bahwa warga NU mencapai lebih dari 60 persen populasi Indonesia. Namun, kita masih kekurangan data yang akurat mengenai kader NU. Oleh karena itu, penting bagi setiap cabang untuk memiliki data yang lengkap dan akurat,” tambahnya​.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia PMKNU Sulsel, H. Buyamin Yapid, Lc. MH juga menyampaikan bahwa program ini akan melibatkan berbagai elemen NU dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

Mereka berharap para peserta dapat menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan dengan baik dan menjadi penggerak utama dalam mewujudkan visi dan misi NU di masa depan.

“Dengan pendidikan dan kaderisasi yang solid, kita berharap NU dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa, menjaga persatuan, dan memperkuat nilai-nilai keislaman yang moderat, toleran, dan adil,” ujarnya.

PWNU Sulawesi Selatan Gelar Pendidikan Menengah Kepemimpinan NU

UIM NEWS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan kader-kader NU khusunya di wilayah Indonesia.

Kegiatan ini diadakan di Sultan Alauddin Hotel dan Convention dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari pengurus cabang, lembaga, dan badan otonom NU se-Indonesia Timur, Rabu (15/05/2024).

Kegiatan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMK NU) ini bertemakan: Meneguhkan Komitmen Ke NU-an dan menciptakan kader yang Aliman, Zahidan, Munaddziman WA Muharrikan”

Ketua PWNU Sulawesi Selatan, Prof. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, Lc., MA.Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan kepemimpinan di tubuh organisasi untuk menghadapi tantangan zaman.

“Kegiatan PMK NU ini merupakan salah satu upaya dari PBNU untuk mempersiapkan kader-kader yang mampu memimpin NU dengan bijaksana, berintegritas, dan berlandaskan pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” ujarnya.

Dengan adanya PMK NU ini, diharapkan muncul generasi pemimpin NU yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik.

“Kami optimis, dengan kader-kader yang berkualitas, NU Sulawesi Selatan akan semakin maju dan dapat berperan aktif dalam berbagai bidang,” tutupnya.

Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, mulai 15 hingga 19 Mei 2024, dengan berbagai sesi materi yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Materi yang disampaikan meliputi manajemen organisasi, kepemimpinan strategis, pemahaman ke-NU-an, hingga isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Islam di Indonesia.

Sementara itu, Ketua PBNU Bidang OKK dan Dewan Instruktur Nasional Kaderisasi NU, Dr. H. Muhammad Faesal, MH., M.Pd menyampaikan PMK NU merupakan proses kaderisasi yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

“Pengurus Besar NU Masa khdmat 2022-2027 terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan pembendahan perkumpulan kita dalam rangka meningkatkan perhikmatan seluruh pengurus NU mulai dari PBNU sampai ke anak ranting. Oleh karena itu, sejak PBNU Masa khidmat 2022-2027 dilantik, langsung tancap gas,” pungkasnya.

Ketua Panitia, H. Buyamin Yapid, Lc. MH mengatakan kegiatan ini dipersiapkan dengan matang oleh panitia.

“Mengingat pesertanya dari kalangan Kyai dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah, juga diikuti beberapa pimpinan pondok pesantren, lembaga dan unsur Banom. Panitia berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para Kyai dengan harapan kegiatan ini menjadi berkah untuk jam’iyyah Nahdlatul Ulama, khususnya di sulawesi selatan,”ucapnya.

Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali akan berkolaborasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel untuk menyelenggarakan Maulid Akbar, Jumat (15/09/2023).

UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali akan berkolaborasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel untuk menyelenggarakan Maulid Akbar, Jumat (15/09/2023).

Pertemuan perdana ini di selenggarakan di Warkop NU yang di hadiri oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah M Zain, M.Si., Rektor UIM Al-Gazali Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., Sekretaris Rektor UIM Al-Gazali Dr. Musdalipah, M.Si., Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja Dr. H. Maskur Yusuf., M.Ag., Wakil Ketua PWNU Sulsel Prof. Dr. H. Marjuni, M.Pd.I., Dr. Ahmad Husain, PW Ansor Dr. Abd Rahman Zain, Sekretaris PCNU Kota Makassar Usman Sofyan, Fatayat Sulsel Reni, M.Pd.

Pada pertemuan ini, Rektor UIM Al-Gazali menyampaikan bahwa agenda rapat ini merupakan kerjasama dan kolaborasi dalam menyelenggarakan maulid akbar.

“Rapat ini yang di hadiri beberapa pengurus PWNU, PCNU, Badan Otonom NU adalah bentuk kolaborasi dalam melaksanakan Maulid Akbar,” Pungkasnya.

Lanjut Rektor UIM Al-Gazali juga mengungkapkan bahwa Maulid Akbar nantinya akan menghadirkan salah seorang Mufti Syafi’i anak cucu dari syekh Abdul Qadir Aljaylani.

“Dalam pelaksanaan Maulid Akbar nantinya kita akan hadirkan salah seorang Mufti Syafi’i ke 14 Assayid Umar bin Hamil bin Abdul Hadi Aljaylani,” Ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan syiar Islam dan membumikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di kalangan Masyarakat Sulsel.

Rektor Universitas IsIam Makassar (UIM Al-Gazali), Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc, M.Ag menjelaskan terkait dengan relasi budaya dan agama, salah satunya tentang Islam dan Lokalitas.

UIM NEWS – Rektor Universitas IsIam Makassar (UIM Al-Gazali), Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc, M.Ag menjelaskan terkait dengan relasi budaya dan agama, salah satunya tentang Islam dan Lokalitas.

Hal tersebut disampaikan Rektor UIM Al-gazali, saat menjadi pembicara pada kegiatan Seminar Kebudayaan.

Seminar Kebudayaan digelar oleh Lakpesdam PWNU Sulsel dan Fakultas Budaya Universitas Hasanuddin di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Selasa (29/08/2023).

Seminar Kebudayaan tersebut bertemankan “Rethinking Relasi Budaya dan Agama” yang dihadiri oleh oraganisasi agama, oraganisasi Kebudayaan, tokoh masyarakat dan juga dari kalangan akademisi dan mahasiswa.

Rektor UIM Al-Gazali, mengatakan IsIam sangat mengakomodir budaya, selama tidak bertentangan dengan akidah keagamaan.

“Selama budaya tidak bertentang dengan agama selama itu pula budaya akan diakomodir oleh agama,” ujarnya.

Ia juga memberikan salah satu contoh perilaku budaya “mappatabe” yang dijalankan secara keseharian di lakukan oleh masyarakat Sulawesi Selatan.

“Mappatabe sesuatu yang sangat aruf, yang perlu kita jalankan kerena itu merupakan pengajaran kepada kita untuk menjaga akhlak, tingkah laku dalam menghormati dan menghargai orang lain,” jelasnya.

Seminar Kebudayaan tersebut menghadiri pembicara dari kalangan tokoh agama dan Akademisi di antaranya; Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. AB. Takko, M.Hum., Rektor Universitas Islam Makassar (UIM Al-Gazali), Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag., PW Muhammadyah Sulsel, Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag., Lakpesdam PWNU Sulsel, Dr. Zul Ashar Mustafa, M.Ag., yang dipandu oleh moderator, M. Fadlan L Nasurung.

Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pra Rapat Kerja Nasional di Aula Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (23/08/2023).

UIM NEWS – Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pra Rapat Kerja Nasional di Aula Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (23/08/2023).

tampak hadir Kabag TU Dr. Ali Yafid, Kabid Penaiszawa Abd. Gaffar dan Kabid PD Pontren Dr. Mulyadi Idi, serta para Ketua Tim Kerja Bidang Urais.

Khaeroni Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag yang juga Ketua BKM dalam arahannya mengingatkan untuk mencermati PMA Nomor 54 tahun 2006 tentang Pengurus Masjid.

“Saya ingin mengingatkan kepada kita semua untuk mencermati PMA Nomor 54 tahun 2006, Ada 2 kata kunci disana yaitu pengendalian dan pengawasan,” ucap Khaeroni.

Lanjut disampaikan bahwa tantangan terbesar BKM kedepan adalah munculnya badan-badan kemasjidan lain, namun ia menghimbau agar semuanya bisa berjalan beriringan secara harmonis.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan guru Besar UIM Al-Gazali yang juga Rais Syuirah PWNU Sulsel dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. KH. Najamuddin dinobatkan sebagai Dewan Pertimbangan BKM.

Bersama Prof. Najamuddin juga diamanatkan Rektor UIM Al-Gazali Prof. Muammar Bakry, Prof. A. Majdah, dan Dr. KH. Maskur Yusuf sebagai anggota dewan Pertimbangan BKM.