Posts Tagged ‘NU’
UIM Tercatat dalam Deretan Kampus NU Tertua
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Berdasarkan data terbaru per April 2025, UIM Al-Gazali resmi masuk dalam daftar 12 universitas tertua di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia.
Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, menyambut baik hal ini sebagai pengakuan atas eksistensi dan kontribusi UIM selama puluhan tahun.
“Masuknya UIM dalam jajaran perguruan tinggi NU tertua di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa perjalanan panjang kami dalam membina pendidikan Islam tidak sia-sia. Ini adalah momentum untuk terus berbenah dan memberikan kontribusi lebih besar kepada umat dan bangsa,” ungkapnya.
UIM Al-Gazali merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Universitas ini memiliki akar sejarah yang panjang, yang dimulai sejak tahun 1984.
Namun jejak historis UIM bahkan jauh lebih dalam, yakni sebagai penerus dari Akademi Dakwah NU (1966), Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) tahun 1968, dan Universitas Islam Al-Gazali (UNIZAl) tahun 1972.
Transformasi kelembagaan UIM semakin kokoh setelah mendapatkan pengakuan resmi melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 71/O/D/2000 tanggal 6 Juni 2000.
SK tersebut menetapkan berdirinya Universitas Islam Makassar sebagai hasil penggabungan dan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) yang telah beroperasi sejak 1984.
Kini, UIM Al-Gazali terus menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis ajaran Islam yang moderat dan rahmatan lil-alamin.
Selama kurang lebih 68 tahun perjalanannya, universitas ini telah memainkan peranan penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah yang ramah, toleran, dan inklusif.
“UIM hadir bukan hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pusat pengembangan peradaban Islam yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Kami terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial,” tambah Prof. Muammar Bakry.
Sebagai bagian dari jaringan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), UIM Al-Gazali kini semakin aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai kampus NU di seluruh Indonesia.
Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dengan usianya yang mendekati satu abad, UIM Al-Gazali kian mantap melangkah sebagai pelopor pendidikan tinggi Islam yang berakar kuat pada tradisi pesantren dan berorientasi pada kemajuan zaman.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa universitas yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan dapat terus relevan dan berdaya saing di tengah dinamika global.
Daftar Penerima Beasiswa UIM, Rekomendasi NU dan Berprestasi
UIM NEWS – Sebanyak 24 Mahasiswa penerima beasiswa rekomendasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Berprestasi dari Univesitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali.
24 Mahasiswa penerima beasiswa ini secara resmi dinyatakan lulus saat melalui proses seleksi yang diumumkan di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM Al-Gazali, Kamis (07/11/2024).
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang mendapatkan rekomendasi dari Nahdlatul Ulama (NU) serta mereka yang menunjukkan prestasi gemilang dalam bidang akademik dan non-akademik.
Pemberian beasiswa ini menjadi bagian dari visi besar UIM Al-Gazali yang senantiasa mengedepankan kualitas pendidikan serta mendukung semangat organisasi NU dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Beasiswa ini berupa potongan biaya pendidikan sebesar 50% yang berlaku selama dua semester, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi mereka tanpa terkendala oleh masalah biaya pendidikan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., Kepala Biro, Ahmad Najib, S.Ag., M.Pd., Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathuddin, S.Sos, serta para mahasiswa penerima beasiswa.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., mengungkapkan pentingnya beasiswa ini bagi mahasiswa sebagai motivasi untuk terus berprestasi dan mencapai tujuan akademik mereka.
“Beasiswa ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan finansial, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathuddin, S.Sos., mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan wujud nyata dari komitmen UIM Al-Gazali dalam mendukung pendidikan di bawah naungan NU.
“Kami berharap dengan adanya beasiswa ini, mahasiswa yang terpilih dapat lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan mereka dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa, terutama dalam konteks pendidikan berbasis Islam yang menjadi pondasi UIM Al-Gazali,” jelasnya.
Beasiswa yang diberikan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi mahasiswa dalam mencapai cita-cita mereka, sekaligus memperkuat hubungan antara UIM Al-Gazali dan NU.
Daftar nama penerima beasiswa rekomendasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Berprestasi
- Nur Fahmianti, Program Studi Farmasi
- Abdillah Ibnu Umar, Program Studi Ilmu Komunikasi
- Adeliah Kasim, Program Studi Keperawatan
- Fatimah Azzahra Ismail, Program Studi Farmasi
- Anggun Nafisah Azzahra, Program Studi Keperawatan
- Suci Rahmawati, Program Studi Adiministarsi Publik
- Fitrianti, Program Stusi Keperawatan
- Muh Rifki Faried, Program Studi Administrasi Publik
- Muh. Rifai Rizal, Program Studi Ilmu Hukum
- Muh. Aidil Nur, Program Studi Teknik Sipil
- Setiana, Program Studi Teknik Informatika
- Putri Nabila, Program Studi Teknik Elektro
- Alfira Nur Auliyah, Program Studi Keperawatan
- Afdal Syahreza Amir, Program Studi PGSD
- Riski Hardiansa, Program Studi Teknik Sipil
- Muh. Aksan Al Facrruzy, Program Studi Pendidikan Agama Islam
- Raihan Noufal Ramadhan, Program Studi Teknik Industri
- Muthia Rizky Wardana, Program Studi Ekonomi Syariah
- Ahmad Aprisal, Program Studi PGSD
- Raindiawan R, Ilmu Hukum
- Muh Nur Fajar, Program Studi Ilmu Hukum
- Hesti Amelia, Program Studi PBSI
- Risma Andrian, Program Studi Pendidikan Agama Islam
- Andi Marhaban Samad, Program Studi Pendidikan Agama Islam
UIM Beri Beasiswa untuk 24 Mahasiswa NU Berprestasi
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan pengembangan talenta terbaik melalui pemberian beasiswa kepada 24 mahasiswa.
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang mendapatkan rekomendasi dari Nahdlatul Ulama (NU) serta mereka yang menunjukkan prestasi gemilang dalam bidang akademik dan non-akademik.
Pemberian beasiswa ini menjadi bagian dari visi besar UIM Al-Gazali yang senantiasa mengedepankan kualitas pendidikan serta mendukung semangat organisasi NU dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Beasiswa ini berupa potongan biaya pendidikan sebesar 50% yang berlaku selama dua semester, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi mereka tanpa terkendala oleh masalah biaya pendidikan.
Penyerahan beasiswa ini ditandai dengan surat keputusan yang dilaksanakan di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat UIM Al-Gazali, Kamis (07/11/20240.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., Kepala Biro, Ahmad Najib, S.Ag., M.Pd., Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathuddin, S.Sos, serta para mahasiswa penerima beasiswa.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., mengungkapkan pentingnya beasiswa ini bagi mahasiswa sebagai motivasi untuk terus berprestasi dan mencapai tujuan akademik mereka.
“Beasiswa ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan finansial, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Fathuddin, S.Sos., mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan wujud nyata dari komitmen UIM Al-Gazali dalam mendukung pendidikan di bawah naungan NU.
“Kami berharap dengan adanya beasiswa ini, mahasiswa yang terpilih dapat lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan mereka dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa, terutama dalam konteks pendidikan berbasis Islam yang menjadi pondasi UIM Al-Gazali,” jelasnya.
Beasiswa yang diberikan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi mahasiswa dalam mencapai cita-cita mereka, sekaligus memperkuat hubungan antara UIM Al-Gazali dan NU.
Selain itu, beasiswa ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi, serta menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam berbagai bidang.
Dengan berbagai program beasiswa yang terus berkembang, UIM Al-Gazali berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter dan integritas yang kuat sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh NU.
Susunan PWNU Sulsel Masa Khidmat 2024-2029
UIM NEWS – Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) nomor 2455/PB.01/A/II.01.44/99/09/2024, susunan kepengurusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Selatan untuk masa khidmat 2024-2029 telah resmi disahkan.
Struktur kepengurusan PWNU ini diharapkan dapat memperkuat kiprah NU di provinsi tersebut, terutama dalam mendukung pengembangan pendidikan, sosial, serta keagamaan di wilayah Sulawesi Selatan.
Berikut ini susunan PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Masa Khidmat 2024-2029
Rais Syuriah :AG DR. KH. Baharuddin, HS., MA.
Wakil Rais :Dr. KH. A Aderus Banua, Lc., MA.
Wakil Rais :Prof. Dr. H. M Ghalib Mattola, MA.
Wakil Rais :Prof. Dr. KH. Hamdar Arraiyah, M.Ag.
Wakil Rais :Prof. Dr. KH. Najmuddin Abd Safa, Lc., MA.
Wakil Rais :Dr. KH. Muh Zain Irwanto, M.Ag.
Wakil Rais :Al-Hafizh KH. Syam Amir Yunus
Wakil Rais :Prof. Dr. H. Syahruddin Usman, M.Pd.
Wakil Rais :Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, MA.
Wakil Rais :Prof. Dr. H. Hamzah Haeriyah, MA.
Wakil Rais :Dr. KH. Abd Rauf Asegaf, M.Pd.
Wakil Rais :Dr. KH. Najib Tabhan, Lc., MA.
Katib Syuriah :Prof. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.
Wakil Katib :Dr. KH. Abd Rauf Amin, MA.
Wakil Katib :Dr. KH. Abd Wahid Haddade, MA.
Wakil Katib :Prof. Dr. H. Hasyim Haddade, MA.
Wakil Katib :H. Aminuddin, S.Ag., M.Ag.
Wakil Katib :Dr. H. Andi Abd Hamzah, MA.
Wakil Katib :Dr. KH. Muhaemin Badaruddin, M.Ag.
Wakil Katib :Dr. H. M Ishak Shamad, M.Ag.
Wakil Katib :Dr. H. Ahmad Hakim, M.Ag.
Wakil Katib :Dr. KH. Syamsuri, M.Ag.
Wakil Katib :Dr. Mahmud Suyuti, M.Ag.
Wakil Katib :Dr. Asmullah, M.Th.I.
Wakil Katib :Ardiansyah Tammar, SE., M.Si.
Ketua Tanfidziyah :Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, MA
Wakil Ketua :Prof. H. Hamdan Juhanis, MA., Ph.D.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag.
Wakil Ketua :Dr. H. Andi Achruh AB Pasinringi, M.Pd.I.
Wakil Ketua :Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., MA.
Wakil Ketua :H. Bunyamin M Yapid, L.c., MH.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. Andi Marjuni, M.Pd.
Wakil Ketua :Dr. H. M Iqbal Latif, MS.
Wakil Ketua :Dr. H. M Laode Arumahi, SH., MH.
Wakil Ketua :Dr. Ahmad Husain, M.Ag.
Wakil Ketua :Bakhtiar MA Saleh, SE.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. Marilang, SH., MH.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. M Arfin Hamid, SH., MH.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. Muh Khalifah Mustami, M.Pd.
Wakil Ketua :Prof. Dr. Muhaimin Latif, M.Thi., M.Ed.
Wakil Ketua :Dr. H. Nurdin Tajry, SH., MH., C.Me.
Wakil Ketua :Dr. H. M Ali Yafid, M.Pd.
Wakil Ketua :Dr. H. Saprillah Syahrir, M.Si.
Wakil Ketua :Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag.
Wakil Ketua :Prof. Dr. H. Firdaus Muhammad, M.Ag.
Wakil Ketua :Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag.
Wakil Ketua :Dr. H. Mukhtar Tahir, ST., MT.
Wakil Ketua :H. M Irfan Sanusi Baco
Sekretaris :H. Muh Tonang, M.Ag.
Wakil Sekretaris :Amiruddin Aminullah, S.Ag., M.Ag.
Wakil Sekretaris :Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D.
Wakil Sekretaris :Dr. H. Mulyadi Iskandar Idy, M.Pd.
Wakil Sekretaris :Dr. Andi Buyamin, M.Pd.
Wakil Sekretaris :Dr. M Rusdi, M.Ag.
Wakil Sekretaris :Dr. Ramli Rasyid, M.Pd.I., M.Ed.
Wakil Sekretaris :Lukman Sanusi, S.Sos., MM.
Wakil Sekretaris :Dr. H. Muh Rapi, M.Pd.
Wakil Sekretaris :Abd Jalil Nasruddin Muiz, SE.
Wakil Sekretaris :H. Saenong Tebba, Lc., MA.
Wakil Sekretaris :H. Bakri, SE.I.,ME.
Wakil Sekretaris :Dr. dr. H. Alfian Zainuddin, M.Kes.
Wakil Sekretaris :Dr. Rappe, M.Pd.
Wakil Sekretaris :Dr. Asrul Muslim, M.Pd.
Wakil Sekretaris :Fihris Khalik, MA., Ph.D.
Wakil Sekretaris :Dr. Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd.
Wakil Sekretaris :H. Mawardi Siroj
Wakil Sekretaris :H. Adnan Syarifuddin, M.Ed.
Wakil Sekretaris :Ir. H. Fadly Ibrahim Surur, ST., MT., IPM.
Wakil Sekretaris :H. Fahrul Rahman Idrus, SE., ΜΜ.
Wakil Sekretaris :Muhajirin, S.Fil.I., M.FIL.I.
Wakil Sekretaris :Dr. Takdir Khair, M.Pd.
Bendahara :dr. H. Fadli Ananda, SpOG., M.Kes.
Wakil Bendahara :Ir. H. Andi Thaswin Abdullah
Wakil Bendahara :Drs. H. M Yunus Hj. M.Si.
Wakil Bendahara :H. Tabsyir Sanusi, SS., MM.
Wakil Bendahara :H. Zulkifli Hijaz, SE.
Wakil Bendahara :H. Ahmad Yani Fachruddin, S.Ag.
Wakil Bendahara :Dr. Ir. H. M Tahir Burhan, M.Sc.
Wakil Bendahara :Drs. H. Syam’un Saebe
Wakil Bendahara :Ir. H. Andi Baso Hasan Basri
Wakil Bendahara :H. Anwar HT, Lc.
Wakil Bendahara :Drs. H. Guntur Mas’ud, MM.
Wakil Bendahara :H. Yasmar Yapid, S.Hi.
PWNU SUL SEL
Rektor UIM Resmi Dilantik Jadi Wakil Tanfidziyah PWNU Sulsel
UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag, secara resmi dilantik sebagai Wakil Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pelantikan ini berlangsung di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Senin (28/10/2024).
Kegiatan pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf.
Pelantikan ini dipimpin oleh Katib Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori, yang mengesahkan kepengurusan PWNU Sulsel masa khidmat 2024-2029.
“Pengurus yang baru dilantik harus bisa merangkul dan memperkuat persatuan umat dalam menghadapi tantangan sosial dan kebangsaan,” ujar KH. Ahmad Said Asrori dalam pesannya.
Prof. Muammar Bakry menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam menjalankan amanah sebagai Wakil Tanfidziyah PWNU Sulsel.
“Kami akan berusaha untuk memperkuat peran NU di Sulawesi Selatan, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah,” ungkapnya.
Rektor UIM Al-Gazali ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan.
Menurutnya, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.
Selain Prof. Muammar Bakry, sejumlah tokoh dan pengurus lainnya juga dilantik dalam kesempatan tersebut.
Mereka akan mengemban berbagai posisi strategis di PWNU Sulsel, dengan fokus pada program-program pengembangan sosial, pendidikan, dan dakwah.
Kegiatan pelantikan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh sejumlah ulama, tokoh masyarakat, dan akademisi dari berbagai wilayah Sulawesi Selatan.
Kehadiran KH. Yahya Cholil Staquf dan KH. Ahmad Said Asrori menjadi momen istimewa bagi para pengurus yang baru dilantik, sekaligus memperkuat ikatan antara PBNU dan PWNU Sulsel dalam menjalankan visi besar organisasi.
PWNU Sulsel di bawah kepemimpinan yang baru diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kontribusi bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Muslimat NU Sulsel dan Kemenag Giatkan Moderasi Beragama di UIM
UIM NEWS – Majelis Taklim As-Sahabah, yang merupakan binaan dari Yayasan Hidmat Muslimat NU Wilayah Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Sulawesi Selatan, sukses menyelenggarakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama.
Kegiatan ini diadakan di ruang rapat lantai 3 Gedung Rektorat Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali pada Jumat (13/09/2024).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Kemitraan Umat, Publikasi, Dakwah, dan HBI Kementerian Agama, Dr. H. Nurdin, S.Ag., M.Hi. Dalam sambutannya, Dr. Nurdin menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Moderasi beragama adalah sikap yang menghindari ekstremisme dan radikalisme. Ini adalah pondasi yang kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si., juga hadir sebagai pembicara utama. Beliau mengapresiasi upaya kolaboratif antara Majelis Taklim As-Sahabah dan Kementerian Agama dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, penguatan moderasi beragama sangat relevan di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berkembang.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama, khususnya bagi para anggota Majelis Taklim dan masyarakat luas,” ujar Prof. Majdah.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota Majelis Taklim As-Sahabah.
Diskusi yang berlangsung secara interaktif ini menyoroti berbagai isu terkait moderasi beragama dalam konteks kekinian, termasuk tantangan dalam menyikapi perbedaan pandangan serta pentingnya toleransi dan dialog antarumat beragama.
Selanjutnya, sesi diskusi dilanjutkan dengan pemaparan tentang peran pendidikan dalam penguatan moderasi beragama.
Narasumber dari Kementerian Agama menyampaikan bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda.
“Sekolah dan lembaga pendidikan harus menjadi tempat untuk menumbuhkan sikap inklusif dan menghargai perbedaan,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Majelis Taklim As-Sahabah dan Kementerian Agama, diharapkan moderasi beragama dapat menjadi pilar utama dalam menjaga keharmonisan masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.
Muslimat NU Sulsel Gelar Pengajian Titaniq Bersama Prof Rahman Tasbih
UIM NEWS – Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan pengajian rutin Titaniq yang berlangsung di Gedung Rektorat lantai 4 Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Selasa (10/09/2024).
Kegitan ini menghadirkan Prof. HC. Dr. KH. Rahman Muhammad Agus Tasbih, S. Ag., MM, seorang ulama penulis buku “Metode Tasbih”. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus wilayah dan cabang Muslimat NU dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Pengajian Titaniq kali ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah untuk memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan Muslimat NU.
Sekretaris PW Muslimat NU Sulawesi Selatan, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, yang menyampaikan pentingnya pengajian rutin sebagai sarana memperdalam pemahaman agama dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dr. Hj. Mardyawati Yunus mengatakan pengajian rutin Titaniq ini merupakan bagian dari program kerja PW Muslimat NU Sulsel dalam rangka memperkokoh pondasi keagamaan dan kebersamaan di kalangan anggotanya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat terus memberikan manfaat dan menjadi sarana peningkatan ilmu bagi seluruh Muslimat NU di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Ketua PW Muslimat NU Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si., mengapresiasi kehadiran Prof. HC. Dr. KH. Rahman Muhammad Agus Tasbih, S. Ag., MM sebagai pembicara utama dalam pengajian ini.
“Kehadiran beliau sangat kami nantikan, terutama dalam memberikan pencerahan terkait metode tasbih yang diuraikan dalam bukunya. Ini menjadi kesempatan emas bagi kita untuk belajar langsung dari sumber yang sangat berkompeten,” ujar Prof. Majdah.
Majdah M. Zain, berharap agar kegiatan seperti ini dapat mempererat tali persaudaraan dan memperkuat komitmen Muslimat NU dalam menjalankan dakwah Islam dengan penuh ketulusan dan semangat kebersamaan.
“Kami berharap, melalui pengajian rutin ini, Muslimat NU dapat terus berkembang menjadi organisasi yang tidak hanya memperjuangkan kepentingan perempuan Muslim, tetapi juga menjadi pelopor dalam upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan umat Islam,” tutup Prof. Majdah.
Dalam pengajian ini, Prof. KH. Rahman Muhammad Agus Tasbih mengupas tentang “Metode Tasbih” yang merupakan pendekatan spiritual dalam menghayati dan mengamalkan tasbih sebagai bentuk ibadah sehari-hari.
Ia menjelaskan bahwa metode ini tidak hanya melibatkan pengucapan lafaz tasbih, tetapi juga mencakup refleksi mendalam terhadap makna dan nilai tasbih dalam kehidupan sehari-hari.
“Tasbih bukan sekadar kata-kata, tapi harus menjadi jalan hidup kita. Sebagai Muslimat NU, kita harus menjadi contoh dalam mengamalkan tasbih sebagai bagian dari dzikir yang melekat dalam aktivitas kita sehari-hari,” ungkapnya.
Prof. Rahman juga menekankan pentingnya menginternalisasi makna tasbih dalam setiap langkah kehidupan, yang tidak hanya meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT, tetapi juga memperkuat mental spiritual dalam menghadapi tantangan hidup.
“Metode Tasbih yang saya kembangkan bertujuan agar setiap Muslimat mampu merasakan kedamaian dan ketenangan batin dalam setiap dzikir dan tasbih yang diucapkan,” tambahnya.
Kegiatan pengajian rutin Titaniq diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tetap Muslimat NU di berbagai wilayah. Ketua PW Muslimat NU Sulawesi Selatan, Prof.
Konfercab XV NU Makassar 2024, Momentum Menuju Transformasi
UIM NEW – Pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke XV tahun 2024 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Nakassar yang digelar di Pondok Pesantren Al Imam Ashim, Sabtu (03/08/2024).
Pembukaan konferensi dihadiri oleh berbagai tokoh penting termasuk ulama sepuh NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Wilayah NU (PWNU) Sulsel, Pengurus Cabang NU (PCNU) Makassar, lembaga dan badan otonom NU, serta undangan dari kalangan pesantren dan eksternal NU Makassar.
Rois Syuriah PCNU Kota Makassar, Anregurutta Dr. KH Baharuddin HS, dalam pidato iftitahnya menegaskan bahwa Konfercab PCNU Kota Makassar merupakan ajang rutin organisasi untuk memilih pemimpin NU pada periode selanjutnya.
Anregurutta yang baru terpilih sebagai Rois Syuriyah PWNU Sulsel ini menyebutkan empat syarat untuk menjadi pemimpin di organisasi NU, yaitu: Aliman (berilmu), Dzahidan (zuhud atau tidak serakah), Munadziman (organisatoris), dan Muharriqun (mampu menggerakkan).
“Syarat pertama dan kedua, yakni Aliman dan Dzahidan, patut dimiliki calon Rois Syuriah. Sementara syarat Munadziman dan Muhariqan patut dimiliki calon tanfidziyah. Namun lebih baik jika semua syarat tersebut dimiliki,” jelasnya.
Ketua MUI Kota Makassar ini juga menambahkan satu syarat lagi, yaitu sikap istiqamah.
Di akhir pidato iftitahnya, penulis buku Menembus Dimensi Esoterik Al Quran ini mengaku telah mengabdikan diri sebagai Rois Syuriah selama kurang lebih 20 tahun atau empat periode. “Sekarang sudah banyak kader yang siap mengetuk pintu Rois Syuriah, itu berarti banyak yang siap memimpin NU ke depan,” terangnya.
Ia berharap, siapapun yang terpilih nantinya, dapat melanjutkan program-program yang ada, terutama pembangunan Sekretariat PCNU Makassar yang sudah rampung 70 persen di era kepemimpinan Dr KH Kaswad Sartono.
Sementara itu, Ketua PBNU, Drs. H. Abdullah Latopada, MA saat membuka hajatan tahunan nahdliyin Kota Makassar mengharapkan dukungan penuh dari semua pengurus dan warga NU di kota ini bagi yang terpilih.
Mantan Ketua PWNU Sulawesi Tengah ini menyebutkan tema konfercab, Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan, sebagai tema sentral dari PBNU. Dengan perkembangan teknologi digital yang tidak bisa dibendung, penting untuk mendampingi umat dalam bidang keagamaan.
“Teknologi digital NU bertanggung jawab untuk umat. Sebagai pewaris para nabi, sudah menjadi komitmen untuk bersama-sama umat,” ungkapnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU 2019-2024, KH Kaswad Sartono, mengungkapkan bahwa selama lima tahun memegang amanah sebagai pelayan organisasi, ia sangat berhati-hati dalam melangkah.
“Dalam politik misalnya, NU Makassar secara kelembagaan tidak pernah terlibat secara langsung dengan politik praktis. Kebijakan ini diambil sesuai khittah 1926 sebagaimana diputuskan dalam Muktamar Situbondo, NU tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana,” jelasnya.
“Hari ini, PCNU Kota Makassar berkonferensi XV sebagai permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang. PCNU akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban, menyusun program kerja, menyusun rekomendasi, dan memilih pengurus baru baik Syuriyah maupun tanfidziyah,” ungkapnya.
NU sebagai organisasi yang membawa berkah pasti mengalami dinamika, termasuk perbedaan pandangan dan sikap. Sebagai organisasi dengan prinsip tasamuh (toleran), dinamika ini tidak boleh mengganggu tali silaturahmi, persaudaraan, dan persahabatan, baik antar santri, antara santri dan kyai, maupun antara pengurus.
Selama lima tahun terakhir, PCNU Kota Makassar 2019-2024 telah melaksanakan peran dan Tupoksi NU secara maksimal baik dalam kelembagaan, pendampingan umat, bermitra dengan stakeholder, maupun membangun masa depan NU Kota Makassar.
“Kinerja NU Kota Makassar bisa dilihat di mana saja dan kapan saja melalui jejak digital. Namun juga disadari bahwa tiada gading yang tak retak. Hari ini, PCNU akan mempertanggungjawabkan amanah dan kinerja bertema Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan. Tema ini adalah bentuk satu barisan dengan PBNU,” tutupnya.
PBNU Buka Konfercab NU Makassar, Rois Syuriyah Sebut Ada Syarat Memimpin NU
Civitas Akademika UIM Gelar Istighosah dan Lailatul Ijtima
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan di kalangan civitas akademika dengan menggelar kegiatan Istighosah dan Lailatul Ijtima.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid ASH Shahabah UIM Al-Gazali tersebut dihadiri oleh ratusan dosen, staf administrasi dan mahasiswa UIM Al-Gazali, Rabu (16/05/2025).
Kegiatan ini dimulai dengan Istighosah, sebuah doa bersama yang ditujukan untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa dan dunia saat ini.
Setelah sesi Istighosah, acara dilanjutkan dengan Lailatul Ijtima, sebuah pertemuan malam yang diisi dengan membacakan surah Yasin, dzikir dan sholawat bersama
Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keragaman yang ada.
Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan moral dalam menuntut ilmu dan beraktivitas sehari-hari.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali dapat memperkuat iman dan takwa, serta menjadikan kampus ini sebagai tempat yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual dan moral,” ujarnya
Selain itu, acara ini juga menjadi bagian silaturahmi antar civitas akademika, mempererat hubungan kekeluargaan di lingkungan UIM Al-Gazali. Kegiatan serupa direncanakan akan terus diadakan secara rutin untuk menjaga semangat kebersamaan dan spiritualitas di kalangan mahasiswa dan staf.
Dengan adanya kegiatan Istighosah dan Lailatul Ijtima ini, diharapkan dapat terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam kehidupan akademik dan sosial, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.