Posts Tagged ‘Badruddin Kaddas’
Wakil Rektor II UIM Tekankan Pemanfaatan Teknologi dalam PMII
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai bagian integral dalam organisasi.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Dialog dan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) ke-XVII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIM yang digelar di Auditorium KH. Muhyiddin Zain.
“Kader PMII harus mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun organisasi dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang benar,” ujar Badruddin Kaddas dalam pemaparannya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum musyawarah tahunan, tetapi juga dirangkaikan dengan dialog bertema Meneguhkan Arah Strategi Kaderisasi di Era Digital.
Dalam sambutannya, Ketua PMII Komisariat UIM, Nurmaulia Riski, menekankan pentingnya menyesuaikan strategi kaderisasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial.
“Kita harus mampu menyesuaikan metode kaderisasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial saat ini, tanpa mengesampingkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi landasan kita,” ujarnya pada Minggu (2/2/2025).
Kegiatan ini semakin menarik dengan hadirnya alumni PMII dari berbagai bidang yang berbagi pengalaman serta memberikan masukan terkait strategi kaderisasi yang lebih efektif dan relevan dengan tantangan zaman.
Para alumni menekankan bahwa kaderisasi harus lebih adaptif dan inovatif agar mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral tinggi dalam menghadapi era digital.
RTK XVII PMII Komisariat UIM ini diharapkan dapat merumuskan strategi kaderisasi yang lebih kontekstual dengan perkembangan zaman.
Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berbasis teknologi, kader-kader PMII diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan global, tetap berpegang pada nilai-nilai Islam, serta mampu menjadi agen perubahan yang progresif di masyarakat.
Sebagai organisasi yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan, PMII terus berupaya mencetak kader yang mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan agama.
Melalui RTK ini, PMII Komisariat UIM berharap dapat melahirkan kader-kader unggul yang memiliki wawasan luas, pemikiran kritis, dan kemampuan adaptasi tinggi di era digital.
Wakil Rektor II UIM Jadi Penguji Eksternal Ujian Disertasi di UIN Alauddin
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., berperan sebagai penguji eksternal dalam ujian disertasi terbuka atau promosi doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa (26/11/2024).
Pada kesempatan ini, Badruddin menjadi bagian dari tim penguji untuk disertasi yang diajukan oleh Muhammad Saleh dengan konsentrasi Dakwah dan Komunikasi.
Disertasi tersebut mengangkat judul “Komunikasi Dakwah K.H. Abdullah Said dalam Membangun Masyarakat Madani di Balikpapan, Kalimantan Timur”.
Karya akademik ini mengupas strategi dakwah K.H. Abdullah Said, seorang tokoh ulama berpengaruh, dalam membangun masyarakat madani melalui pendekatan komunikasi yang berbasis nilai-nilai Islam di wilayah Balikpapan.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pascasarjana, Kampus 3 UIN Alauddin Makassar, dan dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa pascasarjana, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Badruddin Kaddas menyampaikan apresiasi kepada pihak UIN Alauddin atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjadi penguji eksternal.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk terlibat dalam kegiatan akademik yang prestisius ini. Saya juga mengapresiasi upaya UIN Alauddin dalam mencetak lulusan-lulusan doktor yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai penguji eksternal, Badruddin memberikan masukan mendalam terkait pendekatan metodologis dan analisis yang digunakan dalam disertasi Muhammad Saleh.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kajian dakwah berbasis komunikasi dalam membangun masyarakat madani.
Menurutnya, pendekatan komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang mampu menginspirasi perubahan positif di tengah masyarakat.
Promovendus Muhammad Saleh berhasil mempertahankan disertasinya dengan baik di hadapan para penguji, sehingga ia dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Kehadiran Wakil Rektor II UIM Al-Gazali dalam kegiatan ini menunjukkan kontribusi aktif UIM dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang dakwah dan komunikasi.
Selain itu, hal ini juga memperkuat hubungan antara UIM dan UIN Alauddin Makassar sebagai dua institusi pendidikan tinggi Islam yang berkomitmen dalam mencetak generasi intelektual yang unggul dan berdaya saing.
Wakil Rektor II UIM: Kader PMII Harus Jaga Nilai Aswaja
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., mendorong seluruh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menjadi intelektual yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).
Hal ini diutarakannya dalam Kuliah Umum yang diadakan, bertempat di Auditorium KH. Muhyiddin Zain, dalam rangkaian kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Fest PMII Komisariat UIM Al-Gazali Cabang Metro Makassar, Rabu (13/11/2024).
Dalam sambutannya, Badruddin Kaddas menekankan pentingnya kontribusi nyata dari para kader PMII sebagai cerminan cinta mereka terhadap almamater UIM Al-Gazali.
“UIM Al-Gazali memiliki identitas yang kental dengan nilai-nilai Aswaja. Oleh karena itu, saya berharap para kader PMII mampu menjadi intelektual yang berkontribusi bagi masyarakat sekaligus menjaga dan menyebarkan ajaran-ajaran Aswaja di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan nilai-nilai Aswaja dalam dunia pendidikan dan organisasi sangat penting di tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks.
Ia menjelaskan bahwa kader PMII, sebagai generasi muda yang berpendidikan, harus siap menjadi agen perubahan yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.
Hal ini, katanya, sejalan dengan misi UIM Al-Gazali yang mendorong mahasiswa untuk tidak hanya cemerlang di bidang akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Badruddin Kaddas juga menyinggung peran penting PMII dalam menjaga persatuan umat Islam melalui pendekatan yang moderat dan toleran.
“PMII memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa Islam yang kita anut adalah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang ramah, bukan marah. Nilai-nilai ini harus tertanam kuat dalam diri kader agar bisa menjadi jembatan di tengah masyarakat yang majemuk,” tegasnya.
MAPABA Fest tahun ini diikuti oleh ratusan mahasiswa baru yang antusias untuk bergabung dalam PMII.
Dalam kegiatan tersebut, Badruddin juga mengapresiasi semangat mahasiswa yang hadir dan mengingatkan mereka untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Menjadi kader PMII bukan hanya soal berkumpul atau berdiskusi, tetapi juga soal menjalankan amanah sebagai intelektual muda yang bisa memberikan solusi atas masalah-masalah di masyarakat,” tambahnya.
Sebagai penutup, ia berharap agar seluruh kader baru PMII bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat jaringan, menambah wawasan, dan mengasah kemampuan berpikir kritis, karena itu adalah bekal penting dalam menghadapi tantangan ke depan.
Badruddin percaya bahwa kader-kader PMII UIM Al-Gazali mampu menunjukkan kiprah nyata dalam menjaga keharmonisan sosial dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai.
Kegiatan ini juga mengukuhkan PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang mampu mencetak kader intelektual berjiwa sosial yang siap mengabdi untuk umat dan bangsa.
Hari Pahlawan: Mengokohkan Jiwa Nasionalisme di Era Digital
Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Makassar: Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D
UIM – Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November di Indonesia untuk menghormati para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Peringatan ini dimulai sejak tahun 1959 dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959. Dalam konteks sejarah, peringatan ini tidak hanya sekadar mengenang, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan. Menurut data dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, lebih dari 1.300 pahlawan nasional telah diakui dan diabadikan dalam bentuk monumen, nama jalan, dan berbagai penghargaan (Kementerian Sosial RI, 2020).
Di era digital saat ini, relevansi Hari Pahlawan semakin meningkat. Dengan adanya teknologi informasi yang memungkinkan akses cepat terhadap berbagai sumber pengetahuan, generasi muda dapat lebih mudah memahami sejarah perjuangan bangsa. Data menunjukkan bahwa sekitar 70% generasi muda Indonesia aktif menggunakan media sosial, yang menjadi platform efektif untuk menyebarkan informasi tentang nilai-nilai nasionalisme (Kominfo, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa Hari Pahlawan dapat menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda.
Sebagai contoh, kampanye digital yang dilakukan oleh berbagai organisasi pemuda menjelang Hari Pahlawan mampu menarik perhatian banyak orang. Misalnya, gerakan #PahlawanDigital yang diinisiasi oleh komunitas pemuda di Jakarta, berhasil mengumpulkan lebih dari 50.000 peserta dalam rangkaian kegiatan virtual, seperti webinar dan diskusi online mengenai nilai-nilai kepahlawanan (Yayasan Pemuda Mandiri, 2022). Kegiatan ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Pahlawan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, tanpa mengurangi makna dan tujuan utamanya.
Dalam konteks ini, penting untuk menekankan bahwa pengertian Hari Pahlawan tidak hanya terbatas pada momen peringatan, tetapi juga harus diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kepahlawanan seperti keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air harus menjadi bagian dari karakter generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan tentang sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan perlu ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah.
Mengacu pada pandangan ulama Nahdlatul Ulama, mereka menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Dalam sebuah forum, KH. Said Aqil Siroj menyatakan bahwa “cinta tanah air adalah bagian dari iman” dan mengajak generasi muda untuk memahami perjuangan para pahlawan sebagai bagian dari tanggung jawab moral mereka terhadap bangsa (NU Online, 2021). Dengan demikian, Hari Pahlawan dapat menjadi momentum untuk mengokohkan jiwa nasionalisme di era digital.
Peran Teknologi dalam Memperingati Hari Pahlawan
Di era digital, teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam memperingati Hari Pahlawan. Dengan adanya internet dan media sosial, informasi mengenai sejarah perjuangan bangsa dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar 77% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, dan mayoritas dari mereka adalah generasi muda (APJII, 2022). Hal ini membuka peluang besar untuk menyebarkan informasi tentang Hari Pahlawan secara luas.
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi adalah penggunaan platform video seperti YouTube untuk menyebarkan dokumenter dan film pendek tentang perjuangan pahlawan. Banyak konten kreator yang menciptakan video edukatif yang menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda. Data menunjukkan bahwa video edukatif tentang sejarah Indonesia mendapatkan lebih dari 1 juta penonton dalam waktu singkat (YouTube Analytics, 2023). Hal ini menunjukkan bahwa media digital dapat menjadi alat yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai kepahlawanan.
Selain itu, aplikasi mobile juga mulai dikembangkan untuk memberikan informasi seputar Hari Pahlawan. Misalnya, aplikasi “Pahlawan Kita” yang menyediakan informasi tentang biografi pahlawan, peristiwa sejarah, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan. Menurut survei pengguna, 85% pengguna merasa lebih teredukasi setelah menggunakan aplikasi tersebut (Survei Pengguna Aplikasi, 2023). Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang relevan.
Di samping itu, media sosial juga menjadi arena untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai makna kepahlawanan. Kampanye #HariPahlawan yang diadakan di berbagai platform media sosial berhasil menarik perhatian banyak orang, dengan ribuan unggahan yang menunjukkan penghormatan kepada para pahlawan. Data dari Twitter menunjukkan bahwa tagar ini menjadi trending topic dengan lebih dari 500.000 tweet dalam sehari (Twitter Analytics, 2023). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk merayakan Hari Pahlawan melalui media sosial.
Namun, meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan, kita juga perlu berhati-hati terhadap informasi yang tidak akurat atau hoaks yang sering beredar di internet. Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber informasi yang terpercaya dan melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi. Dalam konteks ini, peran pendidikan media menjadi sangat penting untuk membantu masyarakat, terutama generasi muda, dalam memilah informasi yang benar dan relevan.
Pendidikan Karakter Melalui Peringatan Hari Pahlawan
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam memperingati Hari Pahlawan. Melalui pendidikan karakter, nilai-nilai kepahlawanan dapat ditanamkan kepada generasi muda sejak dini. Menurut hasil penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah yang menerapkan pendidikan karakter memiliki tingkat partisipasi siswa yang lebih tinggi dalam kegiatan sosial dan kebangsaan (Kemendikbud, 2022). Ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter dapat membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan bangsa.
Salah satu cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam pendidikan adalah melalui kurikulum yang mengedepankan sejarah perjuangan bangsa. Misalnya, di beberapa sekolah, guru mengadakan diskusi interaktif tentang pahlawan nasional dan perjuangan mereka. Data menunjukkan bahwa 90% siswa merasa lebih memahami dan menghargai jasa pahlawan setelah mengikuti kegiatan tersebut (Survei Siswa, 2023). Ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan yang tepat dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai kepahlawanan.
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti upacara bendera, lomba puisi, dan pertunjukan seni yang mengangkat tema kepahlawanan juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai tersebut. Menurut laporan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, lebih dari 1.000 sekolah di Indonesia mengadakan kegiatan tersebut setiap tahunnya, yang diikuti oleh ribuan siswa (Kemenpora, 2022). Kegiatan ini tidak hanya memperkuat rasa nasionalisme, tetapi juga membangun solidaritas antar siswa.
Namun, tantangan dalam pendidikan karakter adalah bagaimana menjadikan nilai-nilai kepahlawanan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti seminar atau workshop yang melibatkan orang tua dan masyarakat dapat membantu memperkuat nilai-nilai kepahlawanan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Data menunjukkan bahwa keluarga yang aktif terlibat dalam pendidikan karakter anak cenderung memiliki anak yang lebih peduli terhadap lingkungan dan bangsa (Lembaga Penelitian Pendidikan, 2023).
Pendidikan karakter harus diimbangi dengan pendidikan agama. KH. Ma’ruf Amin, dalam sebuah ceramah, menekankan bahwa “nilai-nilai kepahlawanan harus sejalan dengan nilai-nilai agama” dan mengajak generasi muda untuk menjadikan pahlawan sebagai teladan dalam berperilaku (NU Online, 2022). Dengan demikian, Hari Pahlawan tidak hanya menjadi peringatan, tetapi juga momentum untuk membentuk karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.
Peran Komunitas dalam Memperingati Hari Pahlawan
Komunitas memiliki peran yang sangat penting dalam memperingati Hari Pahlawan. Melalui komunitas, nilai-nilai kepahlawanan dapat disebarluaskan dan diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga menunjukkan bahwa lebih dari 60% organisasi pemuda di Indonesia aktif mengadakan kegiatan sosial yang berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan (Kemenpora, 2021). Kegiatan ini tidak hanya memperingati jasa pahlawan, tetapi juga membangun rasa solidaritas antar anggota komunitas.
Salah satu contoh konkret adalah kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh komunitas pemuda di berbagai daerah. Kegiatan ini biasanya meliputi pembagian sembako, pembersihan lingkungan, dan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Menurut laporan, lebih dari 100.000 paket sembako berhasil dibagikan oleh komunitas pemuda dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada tahun 2022 (Yayasan Sosial Indonesia, 2022). Ini menunjukkan bahwa semangat kepahlawanan dapat diwujudkan dalam tindakan nyata.
Selain itu, komunitas juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Melalui diskusi dan seminar yang mengangkat tema kepahlawanan, komunitas dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghargai jasa pahlawan dan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Data menunjukkan bahwa 75% peserta seminar merasa lebih memahami arti kepahlawanan setelah mengikuti kegiatan tersebut (Survei Peserta Seminar, 2023). Ini menunjukkan bahwa komunitas dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Namun, tantangan yang dihadapi komunitas adalah bagaimana menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kepahlawanan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pendekatan yang kreatif dan inovatif, seperti mengadakan lomba atau kompetisi yang melibatkan teknologi. Misalnya, kompetisi video pendek tentang pahlawan lokal yang diadakan oleh sebuah komunitas di Yogyakarta berhasil menarik perhatian ribuan peserta dan penonton (Komunitas Kreatif Yogyakarta, 2023). Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang tepat dapat meningkatkan partisipasi generasi muda.
Mengajak komunitas untuk menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai kepahlawanan di masyarakat. Dalam sebuah forum, KH. Said Aqil Siroj menekankan bahwa “komunitas harus menjadi garda terdepan dalam mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghargai jasa pahlawan” (NU Online, 2021). Dengan demikian, peran komunitas dalam memperingati Hari Pahlawan sangat penting untuk mengokohkan jiwa nasionalisme di era digital.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan
Hari Pahlawan merupakan momen penting untuk mengenang jasa para pahlawan dan mengokohkan jiwa nasionalisme, terutama di era digital saat ini. Melalui pemanfaatan teknologi, pendidikan karakter, dan peran aktif komunitas, nilai-nilai kepahlawanan dapat disebarluaskan kepada generasi muda. Data dan statistik menunjukkan bahwa keterlibatan generasi muda dalam kegiatan yang berkaitan dengan Hari Pahlawan semakin meningkat, dan ini menjadi harapan untuk masa depan bangsa.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi informasi yang tidak akurat di era digital. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan pendidikan media dan literasi digital di kalangan masyarakat. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan nilai-nilai kepahlawanan.
Mengacu pada pandangan ulama Nahdlatul Ulama, penting bagi generasi muda untuk menjadikan pahlawan sebagai teladan dalam berperilaku. Dengan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi bangsa. Hari Pahlawan bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, semua pihak harus berperan aktif dan berkomitmen untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi mendatang. Dengan semangat yang kuat, kita dapat memastikan bahwa jasa para pahlawan tidak akan terlupakan dan akan terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan berkontribusi bagi bangsa.
Wakil Rektor II UIM Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di LLDIKTI IX
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan di halaman kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX.
Upacara yang diadakan pada Selasa, 1 Oktober 2024, ini dipimpin langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila peringatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IX.
Kehadiran para pimpinan tersebut menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan tinggi, serta memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam sambutannya, Dr. Andi Lukman, M.Si., menegaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan momen refleksi bersama untuk mengingat bahwa Pancasila adalah fondasi kokoh yang menjaga keutuhan bangsa. Sebagai akademisi, kita harus menjadi pelopor dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di setiap aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., yang juga merupakan figur akademik terkemuka di UIM Al-Gazali, menyatakan bahwa peringatan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh civitas akademika untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam pengembangan pendidikan karakter di kampus.
“Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman dalam setiap langkah kita, baik sebagai dosen, mahasiswa, maupun pengelola institusi pendidikan. Melalui pendidikan, kita dapat membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat,” ujarnya.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober ini merupakan upaya mengenang perjuangan bangsa dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dari berbagai ancaman.
Di lingkungan LLDIKTI Wilayah IX, acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan tahunan yang diadakan untuk memperkuat komitmen perguruan tinggi dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Wakil Rektor II UIM: Pemuda Agen Perubahan di Era Bonus Demografi
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan dalam menghadapi era bonus demografi yang akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun mendatang.
Badruddin menyampaikan hal ini dalam kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Indonesia Timur, bertempat di Auditorium KH. Muhyiddin Zain UIM Al-Gazali, Selas, (13/08/2024).
Dengan tema “Bonus Demografi, Akselerasi Ekonomi, dan Kontribusi Pemuda”, seminar ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis pemuda dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang datang bersama bonus demografi, yang saat ini tengah dialami Indonesia.
Badruddin Kaddas mengingatkan bahwa pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan masa depan bangsa.
“Pemuda harus menjadi motor penggerak perubahan. Bonus demografi yang akan kita hadapi adalah peluang emas yang hanya datang sekali, dan pemuda harus berada di garis depan untuk mengoptimalkan potensi ini,” katanya..
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa akselerasi ekonomi hanya dapat dicapai melalui kontribusi aktif pemuda dalam berbagai sektor.
“Peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan, dan inovasi di kalangan pemuda menjadi kunci dalam mengoptimalkan bonus demografi. Tanpa kontribusi nyata dari pemuda, peluang ini bisa menjadi tantangan besar,” tambahnya.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten di bidang demografi dan ekonomi, yang memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi perubahan demografis yang signifikan ini.
Para peserta, yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia Timur, terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung ini.
WR II UIM Buka Seminar Peluang Kerja dan Magang ke Jepang bersama PT OS Selnajaya
UIM NEWS – Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D, secara resmi membuka kegiatan Seminar dan Rekrutmen Peluang Magang serta Persiapan Pelatihan Kerja ke Jepang melalui PT. OS Selnajaya Indonesia.
Kegiatan seminar tersebut berlangsung dengan penuh antusiasme di ruang rapat gedung rektorat UIM Al-Gazali, dihadiri oleh mahasiswa, dosen para dosen, Rabu (26/06/2024).
Dalam sambutannya, Badruddin Kaddas menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya UIM Al-Gazali untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan mahasiswa dalam menhadapi dunia kerja.
“Kegiatan ini bukan hanya membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di Jepang, tetapi juga mempersiapkan mereka dengan pelatihan yang sesuai standar internasional,” ujar Badruddin.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber dari lembaga pelatihan dan perusahaan yang beroperasi di Jepang PT OS Selnajaya, NR. Vellarine.
Mereka membahas berbagai topik mulai dari budaya kerja di Jepang, persyaratan dan proses magang, hingga strategi sukses dalam dunia kerja internasional.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan sesi rekrutmen langsung, di mana mahasiswa dapat mengikuti wawancara untuk program magang dan pelatihan kerja di Jepang.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa UIM Al-Gazali untuk berkiprah di kancah internasional, sekaligus memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan dan tenaga kerja.
Dengan adanya program magang dan pelatihan kerja ini, UIM Al-Gazali terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar global.
Sebelumnya, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali telah menandatangani kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. OS Selnajaya Indonesia untuk mengembangkan keterampilan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang.
Melalui kerjasama ini, UIM Al-Gazali akan menjadi pusat pembinaan dan pendidikan untuk pengembangan skil tenaga kerja di Indonesia Timur.
Penandatangan kerja sama UIM Al-Gazali dengan PT OS Selnajaya Indonesia langsng oleh Rektor Universitas Isam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag dengan Presiden Direktur PT. OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima.
Fakultas Teknik UIM Gelar Ramah Tamah Wisuda Periode II
UIM NEWS – Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menggelar kegiatan ramah tamah wisuda periode II Tahun akademik 2023/2024 bagi para lulusannya di Hotel Harper Makassar, Jumat (07/06/2024)
Kegiatan ramah tamah ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT., Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D, Anggota DPRD Kota Makassar, Dokter Udin Malik, para pejabat fakultas, dosen, serta wisudawan.
Kegiatan ramah tamah wisuda ini merupakan tradisi tahunan yang bertujuan untuk merayakan keberhasilan para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mereka di Fakultas Teknik UIM Al-Gazali. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, dosen, dan keluarga.
Wakil Rektor UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan harapan besarnya terhadap para lulusan.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian para wisudawan. Mereka telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa selama menempuh pendidikan di Fakultas Teknik UIM Al-Gazali. Kami berharap mereka dapat menerapkan ilmu yang telah didapat untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Saripuddin Muddin, MT., juga memberikan apresiasi kepada seluruh dosen dan staf yang telah mendukung perjalanan akademik para mahasiswa.
“Kerjasama dan komitmen dari seluruh civitas akademika Fakultas Teknik telah menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” tuturnya.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai penampilan hiburan dari mahasiswa dan penganugerahan penghargaan bagi lulusan berprestasi.
Beberapa kategori penghargaan yang diberikan antara lain Lulusan Terbaik, Lulusan dengan Inovasi Terbaik, dan Lulusan dengan Kontribusi Terbaik dalam Kegiatan Sosial.
Salah satu lulusan terbaik, Riska Ariyanti, ST yang menerima penghargaan Lulusan Terbaik, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada dosen dan teman-teman yang telah mendukung saya selama ini. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk keluarga dan seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali,” ucapnya dengan penuh haru.
Kegiatan ramah tamah wisuda Fakultas Teknik UIM Al-Gazali bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga menjadi simbol perjalanan baru bagi para lulusan dalam mengarungi dunia profesional dengan bekal ilmu dan pengalaman yang telah mereka peroleh.
Fakultas Teknik UIM Al-Gazali diharapkan kegiatan ini akan terus menjadi tradisi yang memperkuat semangat kebersamaan dan prestasi di masa mendatang.
Civitas Akademika UIM Gelar Istighosah dan Lailatul Ijtima
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan di kalangan civitas akademika dengan menggelar kegiatan Istighosah dan Lailatul Ijtima.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid ASH Shahabah UIM Al-Gazali tersebut dihadiri oleh ratusan dosen, staf administrasi dan mahasiswa UIM Al-Gazali, Rabu (16/05/2025).
Kegiatan ini dimulai dengan Istighosah, sebuah doa bersama yang ditujukan untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa dan dunia saat ini.
Setelah sesi Istighosah, acara dilanjutkan dengan Lailatul Ijtima, sebuah pertemuan malam yang diisi dengan membacakan surah Yasin, dzikir dan sholawat bersama
Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keragaman yang ada.
Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan moral dalam menuntut ilmu dan beraktivitas sehari-hari.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh civitas akademika UIM Al-Gazali dapat memperkuat iman dan takwa, serta menjadikan kampus ini sebagai tempat yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual dan moral,” ujarnya
Selain itu, acara ini juga menjadi bagian silaturahmi antar civitas akademika, mempererat hubungan kekeluargaan di lingkungan UIM Al-Gazali. Kegiatan serupa direncanakan akan terus diadakan secara rutin untuk menjaga semangat kebersamaan dan spiritualitas di kalangan mahasiswa dan staf.
Dengan adanya kegiatan Istighosah dan Lailatul Ijtima ini, diharapkan dapat terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam kehidupan akademik dan sosial, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Bentuk Satgas PPKS, UIM Wujudkan Kampus Bebas Kekerasan Seksual
UIM NEWS – Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali telah mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual dengan membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).
Lankah tersebut ditandai dengan Rapat Panitia Seleksi (PANSEL) Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali di Ruang Rapat Pimpinan Gedung Rektorat Lantai 3, Selasa (07/05/2024).
Pembentukan Satgas PPKS ini merupakan inisiatif dari UIM sebagai bagian dari komitmen mereka dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan para mahasiswa dan seluruh anggota civitas akademika.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap isu kekerasan seksual yang perlu ditangani secara serius di lingkungan pendidikan.
Satgas PPKS memiliki tugas utama untuk melakukan pencegahan, pendeteksian, dan penanganan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Mereka juga bertanggung jawab dalam memberikan pendampingan dan bantuan kepada korban serta melakukan edukasi terkait kesadaran akan pentingnya pencegahan kekerasan seksual.
Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D mengatakan pembentukan satuan tugas ini merupakan langkah strategis UIM Al-Gazali untuk mewujudkan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika.
Badruddin juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam memberantas kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua orang.
“Dalam beberapa hari kedepan, Tim Pansel akan melakukan seleksi Satgas PPKS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan membantu mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus,” ujarnya.
Langkah UIM Al-Gazali ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk organisasi mahasiswa dan masyarakat umum, yang menganggapnya sebagai langkah maju dalam menjaga keamanan dan hak-hak mahasiswa.
Diharapkan inisiatif yang dilakukan UIM Al-Gazali dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain dalam upaya mewujudkan kampus bebas dari kekerasan seksual.
Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, harapannya adalah tidak hanya memberikan perlindungan kepada korban kekerasan seksual, tetapi juga mendorong perubahan budaya di lingkungan pendidikan untuk menghormati dan melindungi hak-hak setiap individu.