Khutbah Jumat: Takwa dan Iman, Benteng Kuat Tangkal Dampak Negatif Internet
UIM – Ketakwaan dan keimanan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang semakin cepat dan dinamis. Di era globalisasi dan modernisasi, di mana arus informasi dan teknologi terus berkembang, iman dan takwa yang kuat menjadi landasan moral dan spiritual yang membantu seseorang menjaga diri dari pengaruh negatif serta tetap konsisten dalam menjalani kehidupan yang benar.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْنُ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak seluruh jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa menguatkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, terlebih di era perubahan zaman yang sangat cepat saat ini. Berbagai penemuan dan perkembangan ilmu teknologi membutuhkan benteng yang kuat untuk menangkal hal-hal negatif yang muncul dan perlu upaya memanfaatkan dampak positifnya secara maksimal untuk kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat.
Ketakwaan adalah kesadaran kita akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan yang membuat kita selalu berhati-hati dalam bertindak, menjaga diri dari perbuatan yang dilarang, dan melaksanakan perintah-Nya dengan sepenuh hati. Takwa adalah bentuk rasa takut kepada Allah yang diiringi kewaspadaan dan tanggung jawab moral yang memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil selalu mempertimbangkan nilai-nilai religius kita.
Sementara keimanan adalah percaya dan yakin kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya yang memberikan ketenangan batin dan rasa percaya diri dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Dengan iman yang kuat, kita tidak mudah tergoyahkan oleh godaan dunia karena yakin dan percaya bahwa setiap peristiwa yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah yang besar dan penuh hikmah.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Artinya: “Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.” (QS Al-Hadid: 22).
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Perkembangan ilmu dan teknologi seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, banyak manfaat yang bisa kita digunakan dalam menunjang aktivitas kehidupan. Seperti perkembangan yang pesat dalam teknologi internet dengan berbagai penemuan yang canggih seperti mesin pencarian yang bisa mencari data dalam hitungan detik.
Begitu juga penemuan media sosial yang memudahkan kita berinteraksi dengan orang lain tanpa sekat waktu dan tempat. Melalui handphone, smartphone dan sejenisnya yang di zaman ini tidak bisa lepas dari aktivitas keseharian, kita merasakan bahwa dunia sudah berada dalam genggaman kita.
Namun perkembangan internet dengan kemudahan-kemudahan tersebut tidaklah hanya membawa dampak positif. Di sisi lain mengintai dampak negatif yang lambat laun, jika tidak diwaspadai, akan memberi dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan kemudahan berkomunikasi dan mudahnya mengakses informasi, prilaku kurang selektif dan tidak bijak dalam berinteraksi di dunia maya bisa berakibat buruk. Di antaranya, seperti mudah terpapar berita bohong atau hoaks dan aktivitas maksiat serta kejahatan digital lainnya akibat kurang literasi digital. Dampak buruk ini semakin bertambah buruk saat kita ikut arus menyebarkan informasi tanpa sumber jelas dan kemaksiatan.
Rasulullah bersabda yang mengingatkan kita untuk tidak gampang menyebarkan informasi dari sumber yang tidak jelas:
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” (HR. Muslim).
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Agar kita bisa memaksimalkan manfaat dan menghidari madlarat dari berkembangnya teknologi ini, maka keimanan dan ketakwaan menjadi kunci utama. Dengan iman dan takwa, kita akan memiliki pegangan teguh berupa nilai-nilai moral dan etika yang kuat untuk menghalau konten negatif dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama seperti berbuat maksiat, kejahatan, ujaran kebencian, dan juga berzina.
Iman dan takwa akan mendampingi kita untuk senantiasa mengingat bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan, baik di dunia nyata maupun dunia maya, selalu dilihat oleh malaikat Allah dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. Dengan kesadaran ini, tentu kita akan senantiasa berhati-hati dalam menggunakan internet dan teknologi, serta menghindari tindakan yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.
Dengan iman dan takwa yang terpatri dalam diri, kita juga akan mampu mengendalikan hawa nafsu dan tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang menyimpang. Ini sangat penting dalam era digital, di mana godaan seperti konten yang tidak pantas, berita hoaks, maksiat, hingga perilaku konsumtif bisa dengan mudah ditemukan.
Sudah seharusnya kita memanfaatkan teknologi untuk terselenggaranya kebaikan dan menggunakannya dengan bijak untuk kemaslahatan umat dengan semisal untuk berdakwah, mencari ilmu yang bermanfaat, dan membantu sesama. Jika iman (percaya) pada Allah dan takwa (takut) melanggar perintah dan larangan-Nya melekat kuat dalam diri, maka kita pasti akan lebih berhati-hati dalam memilih informasi yang dikonsumsi dan berusaha menjauhkan diri dari segala sesuatu yang bisa merusak iman, seperti konten yang penuh dengan kebencian, pornografi, atau aktivitas online yang melanggar hukum dan norma agama.
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Mudah-mudahan, Allah swt memberikan perlindungan dan hidayahNya kepada kita untuk bisa menjalankan segala perintah dan menjauhi laranganNya di era digital ini. Semoga Allah memasukkan kita kepada golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan anugerah seperti yang disebutkan Imam ar-Razi dalam Tafsir Mafatihul Ghaib:
وَأَمَّا فِي أَحْوَالِ الْآخِرَةِ، فَالثَّوَابُ وَالْمَنَافِعُ الدَّائِمَةُ وَالتَّعْظِيمُ مِنَ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ
Artinya: “Sedangkan dalam aspek akhirat, maka (orang yang bertakwa akan mendapatkan) pahala, manfaat yang terus menerus, kemuliaan dari Allah dan malaikat.”
Amin, ya Rabbal Alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً، اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ ﷲ … اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا وَلوْ بِشِقِّ تَمْرةٍ. إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ، ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ … ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁلهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اللهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ، اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Ustadz H Muhammad Faizin: Penulis nuonline