UIM Jadi Tempat Pelantikan Muslimat NU Sulsel, Ini Harapan Rektor

UIM NEWS – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Prof. Muammar Bakry, Lc., M.Ag menghadiri kegiatan Istighosah Kebangsaan, Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Selatan.

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Muammar didampingi Wakil Rektor II, Badrunddin Kadas, M.Ag., Ph.D, Kepala Biro, Ahmad Najib, S.Ag., M.Ag dan suluruh pimpinan fakultas.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. didampingi Ketua Muslimat NU Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si.

Hadir pula para Kiyai, Ulama, tokoh lintas agama, dan seluruh pengurus cabang muslimat NU Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan Istighosah Kebangsaan, Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan wilayah Muslimat NU Sulawesi Selatan Periode 2023-2024 tersebut diselenggerakan di Auditorium KH. Muhyiddin Zain-UIM, Minggu (14-01/2024).

Rektor UIM Al-Gazali, Prof. Muammar memberikan ucapan selamat kepada PW Muslimat NU yang telah dilantik.

“Hari ini kita saksikan bersama bahwa ada pelantikan Pengurus Muslimat NU Provinsi Sulawesi Selatan, tentu kami sebagai bagian dari keluarga besar Nahdaltul Ulama,” ujarnya.

Ia juga berharap Muslimat NU terus menjadi garda terdepan dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

“Kalo di NU, Muslimat adalah bagian penting, yang diperankan oleh ibu-ibu, olehyan itu peran Mulimat NU di lingkungan masyarakat sangat penting, dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa,” tambahnya.

Dalam arahannya, Khofifah menekankan kepada seluruh kader Muslimat NU se-Sulsel. Agar terus membangun ukhuwah insaniah yang berarti persaudaraan antar sesama umat manusia.

“Ukhuwah wathaniyah adalah komitmen persaudaraan antar seluruh masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, bahasa dan budaya. Serta ukhuwah Islamiah yang artinya persaudaraan sesama umat islam,” kata Khofifah.

Ia membeberkan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pernah bertanya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang harmonisasi bangsa Indonesia.

“Ashraf Ghani bertanya jumlah suku di Indonesia, Presiden Jokowi menjawab sekitar 700 suku bangsa di Indonesia. Ashraf Gani kaget karena Afganistan hanya 7 suku namun ketika ada perbedaan akan menjadi runcing berkepanjangan,” bebernya.

Olehnya itu, perbedaan dan kebersamaan harus tetap dijaga. Meskipun saat ini tahun politik namun harus tetap menjaga persaudaraan.