Sosialisasi SISDIK NU, Membuka Jalan Menuju Pendidikan Berkualitas di Seluruh Tingkatan
UIM NEWS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (PWNU Sul-Sel) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi tuan rumah Sosialisasi Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2023 Tentang Sistem Pendidikan Nahdlatul Ulama (SISDIK NU) di Hotel UINAM, Minggu (10/12/2023).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag, Penanggung jawab SISDIK NU Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., Ketua PWNU Sulsel Dr. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, MA, dan Ketua LPTNU Sulsel Prof. Dr. H. Hamdan Juhanis, MA.,Ph.D.
Sosialisasi SISDIK NU ini juga dihadiri oleh 22 Perwakilan Ketua PCNU Se-Sulawesi Selatan, Badan Otonom, lembaga-lembaga di bawah naungan PWNU Sulsel, serta sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi NU di Sulawesi Selatan, termasuk Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Gazali Bulukumba Dr. H. Irman Syah, S.Ag., M.Pd.I, dan Ketua STAI Al-Gazali Bone Dr. Muhammad Suyuthi R, S.Ag. M.Pd.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memajukan dunia pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama, dengan harapan bahwa pendidikan NU dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global. Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun menegaskan bahwa sosialisasi ini tetap mengikuti prinsip Nahdlatul Ulama, menggabungkan inovasi pemikiran baru dengan pemertahanan nilai-nilai lama yang baik.
“Tidak menutup kemungkinan adanya perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan Draft SISDIK NU agar implementasinya dapat menjadi kerangka dalam mewujudkan Pendidikan Nahdlatul Ulama di semua tingkatan,” ucap Kyai Hamzah.
Wakil Ketua Umum PBNU, Prof. Nizar, memberikan arahan agar warga Nahdliyin optimis terhadap masa depan Pendidikan Nahdlatul Ulama. Ia berbagi pengalaman dalam membangun UNU Yogyakarta, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Prof. Nizar menekankan bahwa melalui upaya yang konsisten, Pendidikan Nahdlatul Ulama bisa berkembang pesat menjadi perguruan tinggi terkemuka.
Menurut Badruddin Kaddas, Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar UIM Al-Gazali pada sosialisasi SISDIK NU dibagi 4 komisi sesuai dengan tingkatan pendidikan formal yaitu mulai Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi.
“Kegiatan sosialisasi ini dibagi 4 komisi, yaitu komisi yang membidangi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi”
“Pendidikan yang beradah pada naungan Nahdlatul Ulama, mulai dari PAUD sampai Pendidikan Tinggi terbagi dua kategori. Pertama Pendidikan yang dinaungi langsung PB NU, dan Pendidikan yang berafiliasi NU. Pendidikan yang berafiliasi NU kepemilikan dan pengelolaan oleh Yayasan atau Badan Hukum” tambahnya.
Hasil rembuk dari materi SISDIK NU menunjukkan banyak perbaikan dan ide baru yang berasal dari empat komisi, termasuk Pendidikan Pondok Pesantren, Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Pendidikan Tinggi. Setiap komisi memberikan catatan evaluasi yang dihasilkan dari diskusi bersama. Optimisme pun muncul bahwa Sistem Pendidikan NU ini dapat membawa kemashlahatan baru bagi warga Nahdliyin dalam memajukan dunia Pendidikan.
Terkait dengan hal ini , Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali yang merupakan salah satu Perguruaan Tinggi Nahdlatul Ulama yang memikili korikulum keaswajaan (NU) dan Pagar Nusa.