UIM News — Sebanyak 20 santri berprestasi dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia dinyatakan lulus untuk menjadi mahasantri penerima beasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama (Kemenag).

“Alhamdulillah kita baru selesai Rapat Koordinasi Penentian Kelulusan Calon Mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), UIM sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia timur yang dipercaya sebagai mitra PBSB menerima 20 santei berprestasi,” jelas Narahubung UIM untuk PBSB, Muhajirin SFil I MFil I di Hotel Bogor Valley, Kota Bogor, (27/5/2021).

Pada kegiatan tersebut, dilaksanakan verifikasi hasil ujian oleh masing-masing tim penguji oleh perguruan tinggi mitra dan dilanjutkan dengan penandatanganan UIM diwakili oleh Muhajirin yang merupakan Kepala Bagian Kemahasiswaan UIM.

Penandatanganan dilaksanakan bersama dengan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Berikut daftar santri yang dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa PBSB di UIM.

Pada kesempatan yang sama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. H. Winarno menyampaikan melalui Program PBSB diharapkan santri memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengisi ruang-ruang strategis, tampil menjadi pemimpin yang memiliki karakter dan pengetahuan dalam mengelolah NKRI.

Perguruan Tinggi Mitra juga harapnya, dapat memfasilitasi mahasantri yang telah dinyatakan lulus pada program PBSB untuk tetap dapat mengembangkan kemampuan kitab kuning, melalui pesantren mahasiswa selama 1 tahun. Mahasantri perlu diperkuat tentang ke-Indonesiaan dan pemahaman terhadap isu-isu kontemporer baik dalam maupun luar negeri dengan tetap menjadi Indonesia.

Perguruan Tinggi Mitra sebanyak 22 Perguruan Tinggi dan untuk di Sulawesi Selatan UIM menjadi satu-satunya PTS yang menjadi mitra program PBSB, dengan kuota sebanya 20 mahasantri pada Fakultas Pertanian.

Pada kesempatan tersebut, Kasubdit Pend. Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. H. Basnan Said menyampaikan bahwa semua mahasantri yang dinyatakan lulus telah melalui setiap tahapan pelaksanaan ujian, mulai dari ujian CBT, wawasan kebangsaan, kemampuan kitab kuning.

“Mahasantri dinyatakan lulus setelah melalui tahapan ujian, seperti ujian CBT, wawasan kebangsaan dan kemampuan membaca kitab kuning” ungkap Basnan.

Beberapa perguruan tinggi mitra juga mengusulkan adanya tes tambahan berupa hafalan Al-Qur’an. Mahasantri yang dinyatakan lulus telah sesuai dengan standar yang diharapkan dari Kementrian Agama.■ fir