■ Oleh : Prof DR Ir Mir Alam Beddu MSi, Guru Besar Ekologi Pertanian Universitas Islam Makassar

UIM News — Kenangan terakhir dengan Gurutta KH DR Muh Sanusi Baco Lc adalah bersama shalat subuh, dan menyimak pesan-pesan Beliau melalui ceramah subuh 29 Ramadhan 1442 H, sebagai lanjutan dari ceramah tarwih, yang tidak sempat saya menyimak, karena amanah di tempat lain. 

Ada tiga inti pesan ceramahnya, yang saya bisa ungkapkan dalam tulisan ini yaitu :

1. Allah merahasiakan kapan terjadinya kiamat,

2. Allah merahasiakan kapan, dimana dan bagaimana kematian menjemput kita,

3. Bagimana implementasi perintah Allah untuk berbuat baik kepada ke dua orang tua. 

Pelajaran berharga juga bagi kita semua, di akhir ceramahnya menunjukkan sifat tawadhu Gurutta, dengan menyampaikan rasa bahagianya, karena  menilai sukses pelaksanaan amaliyah ramadhan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak  (jemaah, muballig, panitia, imam), bahkan kepada “anak kecil” yang ditugaskan sebagai mubalaghah atas doanya kepada kita semua: Beliau sebut anaknya pak Ambo yang celli-celli saddanna.

Mari simak pesan-pesannya sebagai berikut:

Dua puluh sembilan hari yang lalu kita menyambut tamu agung dengan kegembiraan dan mengucapkan Marhaban ya ramadhan, sekarang tinggal beberapa hari, bahkan beberapa jam lagi tamu agung sudah akan meninggalkan kita selamanya. karena bulan ramadhan yang akan datang tahun 1443 H, bukan lagi bulan ramadhan tahun 1442 H, kita berdoa mudah-mudahan seluruh pelajaran yang diberikan tamu agung dapat kita laksanakan dengan baik,

Sebagai nasehat kepada jamaah sekalian, bahwa penghimpun dari ajaran bulan puasa sepeti yang terkandung pada hadist Nabi: Manshoma ramadhan iimaanan wahtisaaban kharaja min dzunuubi kayaumi waladathu ummuuhu (barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dan menuntut ridho Allah, keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya/bersih dari dosa), menurut Gurutta  ini termasuk hadist taskiyah.

Sebagaimana sebelum lahir kita dikandung selama 9 bulan, lahir di permukaan bumi disambut dengan Takbir, Allahuakbar.. di telinga kanan dan kiri. Setelah lahir dikandung kembali, oleh perjalanan bulan mulai dari Muharram sampai Ramadhan dan Alhamdulillah  sudah sampai 9 bulan,  beberapa hari lagi kita akan lahir kembali, bukan dari perut ibu, tetapi lahir dari perjalanan bulan, akan disambut dengan Takbir, sebagai pernyataan  kegembiraan, Tauhid, Takbir lahir kedua kalinya.

Kehidupan ini adalah suatu perjalanan yg cukup panjang, kapan berakhir dan berhenti, tidak ada yang tahu kecuali Allah. ada beberapa hal yang Allah rahasiakan, diantaranya.

Pertama: Datangnya hari kiamat, tidak ada yang tahu, sehingga ketika nabi ditanya kapan hari kiamat, jawabannya tidak tahu, kalau begitu apa tanda-tandanya ya Rasulullah,l. Salah satu tandanya ketika sudah banyak anak yang durhaka kepada orang tuanya, masa sekarang tanda itu sudah hadir, bahkan ada anak yang membunuh orang tua.. Allah memerintahkan kita berbuat baik kepada orang tua ….wabil waalidaini ikhsaanan,…

Beliau Gurutta memberikan contoh bentuk implementasi berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu ketika seorang anak dapat berita bahwa orang tua sakit di kampung, karena dalih kesibukan hanya mengirim obat dan uang untuk perawatan, belum dianggap berbuat baik, nanti berbuat baik ketika meninggalkan seluruh kesibukannya dan segera menjenguk orang tua, meskipun tidak membawa obat, karena dia sendiri adalah obat bagi orang tua yang sakit. 

Kedua tidak ada yang tahu kapan kematian datang, kematian itu rahasia, benua  yang sangat luas, menyimpan berbagai misteri  yang  belum diketahui, sehingga setiap peneliti kesana tidak ada yang kembali, kita juga tidak tahu bagaimana jalannya dan dimana datangnya kematian.

Indonesia baru berduka dengan meninggalnya 53 perwira terbaik yang terkubur di dasar laut, dimana tidak ada lagi kehidupan,  kita berdoa mudah-mudahan dapat dikuburkan pada tempat yang layak disisi Allah….

Saya sebagai pengurus  Mesjid Raya sangat bergembira, karena seluruh rangkaian ibadah ramadhan selama satu bulan berjalan dengan baik, bahkan lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya.semuanya  tidak terlepas  dari partispasi seluruh jemaah, ustaz, muballig, imam, panitia, muballagha, anaknya pak Ambo celli-celli saddanna aga na pau : Ya Allah Nas’aluka ridhoka wal jannah  (Yaa Allah kami mohon Ridho-mu dan kami mohon surgamu).  mudah-mudahan kita semuaa jemaah Mesjid Raya dapat bertemu di surga, karena duami keputusan na Puang Allaa Taala  ku kennya Suruga, Naraka.

Gurutta berterima kasih pada para mubalagha yang selalu berdoa: Allohumma inna nas’aluka ridhoka wal jannah wa na’udzhubika min sakhotika wannaar, Allohumma innaka afuwwun kariim tukhibbul afwa fa’fuanni (Yaa Allah, sesungguhnya kami memohon keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan siksa neraka, Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkan aku yang maha mulia).

Sekian dan terimakasih Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu.■